22
namun keuntungan yang di dapat perusahaan jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan Tiaramazia, 2009.
Penelitian Simanjutak dan Widiastuti 2004 mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan periode penelitian tahun 2002 menyimpulkan bahwa profitabilitas secara signifikan positif mempengaruhi
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada industri manufaktur. Penelitian Devina dan Zulaikha 2004 mendukung hubungan
profitabilitas dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Konsisten dengan pendapat Kokobu et al. 2001 dalam Sembiring 2005,
maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
2.3.3 Pengaruh leverage perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
Tingkat leverage adalah untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan semua kewajibannya dengan pihak lain. Perusahaan yang
mempunyai proporsi hutang lebih banyak dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang lebih besar. Oleh karena itu perusahaan yang
memiliki leverage tinggi mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan informasi krediturnya Suripto, 1999. Semakin tinggi tingkat leverage rasio
hutang asset semakin besar kemungkinan akan melanggar perjanjian kredit
23
sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi Belkaoui dan Karpik, 1989, supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer
harus mengurangi biaya-biaya, termasuk biaya untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial. Menurut Belkaoui dan Karpik 1989 keputusan
untuk mengungkapkan informasi sosial akan mengikuti suatu pengeluaran untuk pengungkapan yang menurunkan pendapatan.
Murtanto dan Elvina 2005 menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai leverage tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi
kebutuhan informasi kreditur jangka panjang. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Murtanto dan Elvina 2005 menemukan hubungan yang negatif antara
leverage dan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Belkaoui dan Karpik 1989 menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring 2005 berdasarkan teori agensi, tingkat leverage
mempunyai pengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi
cenderung mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuatnya agar tidak terjadi sorotan dari pada debtholder.
Penelitian Suripto 1999 yang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai leverage tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi
kebutuhan informasi kreditur jangka panjang. Mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan
24
menemukan hasil bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan sukarela.
Sesuai dengan penelitian Belkaoui dan Karpik 1989 dalam Sembiring 2005, variabel leverage akan diuji kembali pengaruhnya terhadap tingkat
pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuat perusahaan. Oleh karena itu, dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Leverage perusahaan berpengaruh nagatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
2.3.4 Pengaruh umur perusahaan terhadap tanggungjawab sosial perusahaan