5. Tunarungu
Tunarungu adalah kondisi seseorang yang memiliki hambatan perkembangan indra pendengar.
19
H. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan penulisan, maka dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab. Adapun sistematika penulisannya adalah:
BAB satu, pendahuluan. Pada bab ini memberikan gambaran secara umum yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, batasan masalah, definisi operasional dan sistematika pembahasan.
BAB dua, kajian pustaka. Meliputi: tinjauan tentang strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, tinjauan tentang tunarungu dan tinjauan
tentang strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa tunarungu. BAB tiga, metode penelitian. Jenis dan pendekatan penelitian, prosedur
penelitian, informan, jenis data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan pemeriksaan keabsahan data.
BAB empat, paparan data dan temuan penelitian. Pertama, gambaran umum tentang objek penelitian. Kedua, paparan data meliputi: implementasi
strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa tunarungu serta faktor
19
Genoifam, Mengasuh dan Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus, Jogjakarta: Garailmu, 2010, h. 20
pendukung dan penghambat implementasi strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa tunarungu di SMPLB Muhammadiyah Jombang.
BAB lima, penutup yaitu terdiri dari kesimpulan dan saran.
18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi Pembelajaran PAI
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
1
Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activies designed to achieves a particular educational goal. Jadi dengan
demikian, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
2
Kemp menjelaskan, bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien.
3
Senada dengan pendapat tersebut, Dick and Carrey juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set
materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajaran pada siswa.
4
1
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009, ed. 1, cet. Ke-2, h. 206
2
Mulyono, Strategi Pembelajaran, Malang: UIN-Maliki Press, 2012, h. 8
3
Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya,
Jakarta: Diknas, 2008, h. 3-4
4
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008, h. 186-187
Kozma menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk menfasilitasi guru sebagai fasilitator
peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sedangkan menurut Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah cara-cara yang
dipilih guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
5
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah langkah-langkah yang ditempuh guru untuk memanfaatkan
sumber belajar yang ada, guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan rangkaian kegiatan
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan
tertentu. Artinya arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian penyusunan langkah-langkah pembelajaran,
pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu sebelum menentukan strategi, perlu
dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah roh-nya dalam implementasi suatu strategi.
5
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013, h. 13-14