dan angket minat belajar. Variabel terikat disimbolkan dengan Y
1
untuk minat belajar dan Y
2
untuk hasil belajar.
3.3 Subyek Penelitian
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Banyubiru 01 dan SD Negeri Kebondowo 02. Jumlah peserta didik
kelas IV di SD Negeri Banyubiru 01 sebanyak 25 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan di SD Negeri Kebondowo 02 sebanyak 22 peserta didik sebagai
kelas kontrol. Peserta didik kelas IV di kedua SD ini terbiasa dengan metode
pembelajaran yang konvensional. Dalam proses pembelajarannya terpusat pada guru dan peserta didik hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. Siswa cenderung bersikap pasif saat mengikuti pembelajaran sehari.hari. Hal ini menyebabkan mereka cepat merasa bosan, karena sebagian
besar dari materi IPS membutuhkan pemahaman yang tinggi. Ditambah dengan cara penyampaiannya yang semuanya berbentuk verbal membuat peserta didik
kurang tertarik dalam belajar IPS.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan empat macam metode pengumpulan data yaitu: metode dokumentasi, metode angket, metode observasi, dan metode tes.
a. Metode dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas
dari para peserta didik. Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar nama peserta didik kelas IV di SD Negeri Banyubiru 01 dan SD Negeri Kebondowo 02.
Dari penelitian secara dokumentasi didapatkan data berupa daftar nama siswa. Data ini digunakan untuk mengetahui bahwa kedua kelas tersebut mempunyai
jumlah peserta didik yang hampir sama sehingga layak untuk dijadikan subyek penelitian. Didapatkan jumlah sebanyak 47 peserta didik pada kelas IV semester I
dari kedua sekolah dasar tersebut.
b. Metode angket Angket atau kuisoiner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara
tidak langsung karena peneliti tidak langsung melakukan tanya jawab dengan responden. Alat pengumpulan datanya disebut angket yang berisi sejumlah
pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan
persepsinya. c. Metode observasi
Observasi dilakukan untuk memantau jalannya pembelajaran agar sesuai dengan ketentuan dan teori yang digunakan. Observasi dalam penelitian ini
dilakukan oleh guru lain di SDN Banyubiru 01 yang memantau secara langsung proses pembelajaran pada kelas eksperimen. Dari hasil observasi tersebut nantinya
dapat diketahui bahwa pembelajaran berlangsung dengan baik dan sesuai dengan langkah.langkah pembelajaran dari metode Mind Mapping. Observasi dalam
penelitian ini digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan guru dalam kegiatan belajar, pada waktu mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran
Mind Mapping yang dilakukan oleh guru kelas IV SD Negeri Banyubiru 01. d. Metode tes
Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan yang diberikan kepada siswa setelah mengikuti pembelajaran dan digunakan untuk menilai dan mengukur hasil
belajar peserta didik terutama pada aspek kognitif yang mengukur tingakat penguasaan peserta didik pada suatu materi. Data dari instrumen tes yang telah
dilaksanakan, baik nilai pretest maupun postest kemudian diolah untuk mendapatkan deskripsi data dari kedua hasil tes tersebut sehingga dapat dianalisis,
yang kemudian dapat diketahui keadaan dari kedua kelas tersebut. Analisis deskriptif pretest digunakan untuk menujukkan keadaan awal dari kelas tersebut
sedangkan analisis deskriptif postest digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perlakuan treatment yang telah dilakukan di kelas eksperimen, dalam
hal ini adalah metode pembelajaran Mind Mapping. Untuk mengolah data deskriptif dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar kuisioner atau angket dan lembar tes. Untuk lembar observasi
dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh observer sebagai pengamat pembelajaran. Lembar angket dan lembar tes
dilaksanakan setelah pembelajaran dilakukan. Kuisioner dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran telah menunjukkan perubahan terhadap minat
belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran. Lembar teskuis digunakan untuk mengetahui aspek kognitif yang telah dikuasai para peserta didik, dalam hal ini
adalah hasil belajar siswa IPS yang dilihat setelah mengikuti proses pembelajaran.
a. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X Penggunaan Metode Pembelajaran Mind Mapping
Prosedur pembuatan instrumen observasi tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1 Kisi.Kisi Observasi Tabel 3.1
Kisi Kisi Observasi
Variabel X Kegiatan
Indikator No. Item
Awal
Memberikan topik pembelajaran
1 Inti
Membagi siswa dalam beberapa kelompok
Menentukan kata kunci dari topik pembelajaran
Menambahkan informasi dari setiap kata kunci
Mempresentasikan hasil diskusi
Memberikan konfirmasi dari hasil diskusi
2 3 4
5 6 7
8 9 Akhir
Memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran
10
M e
to d
e P
e m
b e
laj a
r a
n
Konsep dasar penyusunan instrumen observasi dalam hal ini adalah teori dan prosedur pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode pembelajaran Mind Mapping. Untuk menganalisis data yang bersifat statistik kuantitatif, maka data
tersebut terlebih dahulu diubah menjadi suatu yang mempunyai nilai. Data yang bersumber dari jawaban atas pernyataan yang bersifat kualitatif terlebih dahulu
dikuantitatifkan dengan menggunakan skala Likert. Setiap jawaban pernyataan diberikan skor, yaitu dengan menjawab ‘Ya’ maka diberi nilai 3 dan apabila
‘Tidak’ diberi nilai 1. Format Penilaian = Σ skor
Kriteria : 0 – 10
: kurang 11 – 20 : cukup
21 – 30 : baik
Skor tertinggi : 3 x 10 = 30 Skor terendah : 1 x 10 = 10
2 Item Observasi Item instrumen observasi penggunaan Mind Mapping disusun berdasarkan
pada kisi.kisi yang telah dibuat.
b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y