Teras Cerita Analisis Rubrik Cerpen Anak “Sepatu Roda Untuk Siti”

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id “Eh jangan, nanti kalau ada apa-apa gimana?” Bimbang hati Fahisha. Jangan-jangan anak itu berniat tidak baik. “Jangan khawatir. Kata Ayah, ada Allah yang akan menjaga kita. Toh kita juga berdua dan dia sendirian saja.” Dari tanda di atas, dapat diketahui bahwa objeknya adalah keyakinan Fahima terhadap lindungan Allah di manapun mereka berada merupakan pesan dakwah yang baik. Hal ini sesuai dengan hadis yang terdapat pada Arbain An- Nawawiyah yang ke delapan: ْنع ج نْب ْ ج ْيب ه يض ل ج نْب عم ْحرل ْ ع يب ع ْت تْ ك ثْيح ه قت ق م س هْي ع ه ص ه ْوس ْنع ْ ع نسح ق ب س ل قل خ حْ ت سحلْ يسل . مرتل Dar i Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’adz bin Jabal r.a., dari Rasulullah saw., beliau bersabda: “takutlah engkau kepada Allah di mana saja berada...” 7 Hal ini memberikan makna bagi kita bahwa sebagai hamba Allah hendaklah hanya takut kepada Allah saja. Begitu pula yang dirasakan oleh Fahima. Ia hanya takut kepada Allah, dan percaya akan selalu mendapat perlindungannya. Tidak ada daya dan upaya melainkan dari Allah.

e. Perkenalan Siti

Fahima dan Fahisha memberanikan diri untuk mendekati Siti. Fahima membuka percakapan. Mereka berdua mengajak Siti berbincang-bincang. “Assalamu’alaikum, mbak..” 7 Tohir Rahman, Terjemah Hadis Arbain Annawawiyah, Surabaya: Penerbit Al-Hidayah, tt, h. 34. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id “Wa’alaikum salam.” Jawabnya. Wajahnya sedikit kaget disapa Si Kembar. “Sepertinya saya baru ketemu mbak. Anak baru di sini ya? Kenalin nama saya Fahima dan ini saudara saya Fahisha.” Ujar Fahima sambil mengulurkan tangannya. Siti terhenyak. Karena dua anak kembar yang terus ia awasi, ternyata mendekatinya. Mereka berdua mengajak berkenalan Siti. Ia mulai berpikir positif. Dua anak kembar itu mencoba mendekati dan berkenalan. Sebagai seorang muslimah memang hendaknya tidak berburuk sangka terlebih dahulu, sebelum mengetahui dengan pasti adanya sebuah keburukan. Begitu yang dilakukan Fahima, ia sangat ramah terhadap Siti.

f. Respon Siti Baik

Siti semakin percaya, bahwa dua anak kembar ini ternyata adalah teman baik. Yang tadinya mereka berhasil membuatnya iri, kini Siti tidak berpikir sesuatu yang buruk tentang mereka. Sehingga respon Siti menjawab pertanyaan Fahima pun menjadi baik, “Ohh iya, nama saya Siti. Saya sedang nunggu ayah ambilin sampah di kompleks ini,” jawab anak itu sopan. “Oo mbak Siti putrinya bapak tukang sampah?” “Iya..” Jawab Siti pendek. Siti adalah anak yang baik. Sehingga dengan respon baik yang diberikan Fahima, juga mendapat respon baik juga darinya. Ia tahu, kebaikan harus dibalas dengan kebaikan.

g. Rasa Peduli Si Kembar

Siti tampak tertarik dengan sepatu roda yang dimiliki oleh Si Kembar. Si Kembar pun berniat meminjamkannya. Fahisha, ia yang memulai menawarkan