Tempat Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN Batas Pelaporan PPN

Kriteria Tidak Wajib e-SPT dapat memilih 1. melaporkan tidak lebih dari 25 dua puluh lima dokumen Faktur Pajakdokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan denganFaktur Pajak danatau Nota ReturNota Pembatalan pada salah satu dalam lampiran SPT dalam 1 satu masa pajak; atau 2. jumlah seluruh penyerahan barang dan jasanya dalam 1 satu Masa Pajak kurang dari Rp.400.000.000 empat ratus juta rupiah, dapat memilih menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk formulir kertas hardcopy atau dalam bentuk data elektronik.

G. Tempat Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN

Tempat dimana Wajib Pajak melaporkan SPT Masa PPNnya adalah : a. KPP Kantor Pelayanan Pajak ; b. KP2KP Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan; atau c. tempat lain yang ditetapkan dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak. Universitas Sumatera Utara

H. Batas Pelaporan PPN

Bagi wajib Pajak Pertambahan Nilai PPN yang telah dipungut harus melaporkan dalam surat pemberitahuan masa Pajak Pertambahan Nilai, untuk masa pajak yang telah ditentukan sebagai berikut : a. Pajak Pertambahan Nilai PPN yang dihitung sendiri oleh pengusaha Kena Pajak, harus dilaporkan dalam SPT Masa dan disampaikan pada kantor pelayanan pajak setempat selambat-lambatnya 20 hari setelah masa pajak berakhir. b. Pajak Pertambahan Nilai PPN yang tercantum dalam SKPKB, SKPKBT, dan SPT yang telah dilunasi segera dilaporkan ke kantor pelayanan pajak yang menerbitkan. c. Pajak Pertambahan Nilai PPN yang pemungutnya dilakukan oleh : - Bendaharawan pemerintah harus melaporkan selambat-lambatnya 14 hari setelah masa pajak berakhir. - Selain bendaharawan pemerintah dilaporkan selambat-lambatnya 20 hari setelah masa pajak berakhir. - Direktorat Jendral Bea Cukai atas impor harus dilaporkan secara mingguan selambat-lambatnya 7 hari setelah batas waktu penyetoran pajak berakhir. Universitas Sumatera Utara d. Untuk penyerahan gula pasir dan tepung terigu oleh Bulog, maka Pajak Pertambahan Nilai PPN dihitung sendiri oleh penghasilan kena pajak harus dilaporkan dalam SPT Masa dan disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak setempat selambat-lambatnya 20 hari setelah masa pajak berakhir.

I. Tata Cara Pelaporan oleh Bendaharawan

a. Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Atas Barang Mewah yang dilakukan oleh bendaharawan pemerintah harus dilaporkan di Kantor Pelayanan Pajak KPP tempat Bendaharawan terdaftar paling lambat 14 hari setelah bulan dilakukan pembayaran atas tagihan. b. Pelaporan dilakukan dengan menggunakan formulir Surat Pemberitahuan Masa SPT Masa Pemungut PPN 1107 PUT yang dibuat dalam rangkap 3 yang masing-masing diperuntukkan sebagai berikut : - Lembar ke-1, dilampiri Faktur Pajak Lembar ke-3 untuk Kepala kantor Pelayanan Pajak setempat - Lembar ke-2, untuk Kantor Perbendaharawan dan Kas Negara KPKN - Lembar ke-3, untuk arsip Bendaharawan Pemerintah Universitas Sumatera Utara c. Bila Bank pemerintah atau Bank Pembangunan daerah bertindak sebagai kasir dari Bendaharawan Pemerintah Proyek Inpres maka Faktur Pajak dan surat Setoran Pajak SSP Ditentukan ke Bank yang bersangkutan melalui Bendaharawan yang diwajibkan untuk memungut dan melaporkan adalah Bank yang bersangkutan. d. Apabila dalam satu bulan tidak ada pemungutan, penyetoran laporan tetap dibuat dengan mempergunakan Laporan Nihil. e. Faktur Pajak yang Pajak Pertambahan Nilainya tidak dipungut misalnya disebabkan harga jual tidak lebih dari Rp. 1.000.000 atau Pajak Pertambahan Nilai PPN ditanggung pemerintah dilaporkan dengan mengisi catatan pada bagian yang kosong pada Formulir laporan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai. Universitas Sumatera Utara 42 BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA

A. Kewajiban Menyampaikan SPT