9. Tata cara pelaporan Pajak Pertambahan Nilai PPN
Tata cara pelaporan pajak pertambahan nilai, berdasarkan Pasal 8 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181PMK.032007 tanggal 28 Desember 2007 :
a. Secara langsung,
b. Melalui pos dengan bukti pengiriman surat, atau
c. Dengan cara lain, yaitu :
1 Melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti
pengiriman surat, atau 2
E-filing melalui perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi
Secara lebih spesifik, Pasal 4 Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER-146PJ.2006 tanggal 29 September 2006 menetapkan bahwa
penyampaian SPT Masa PPn dapat disampaikan dengan cara : a.
Manual, yaitu SPT Induk disampaikan dalam bentuk Formulir kertas hardcopy, sedangkan lampiran boleh disampaikan dalam bentuk
Formulir kertas atau media elektronik, yang pelaksanaannya adalah : 1
Disampaikan langsung ke KPP tempat PKP dikukuhkan atau KP4 Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan,
setempat, atau 2
Disampaikan melalui Kantor Pos secra tercatat atau melalui perusahaan Jasa ekspedisi atau melalui perusahaan Jasa Kurir,
ke KPP tempat PKP dikukuhkan atau KP4 setempat.
Universitas Sumatera Utara
b. Elektronik yaitu E-filing melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi
SPT Masa dan disampaikan kepada KPP setempat paling lambat 20 dua puluh hari setelah Masa Pajak berakhir. SPT yang disampaikan harus
lengkap dengan lampiran-lampirannya yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jendral Pajak, jika SPT yang disampaikan tidak lengkap, SPT tersebut
dianggap tidak pernah disampaikan dan apabila tanggal jatuh tempo pelaporan jatuh pada hari libur, maka pelaporan harus dilaksanakan pada
hari kerja sebelum tanggal jatuh tempo. Tidak menyampaikan SPT Masa PPn, berdasarkan Pasal 7 UU KUP dapat dikenakan saksi Administrasi
berupa denda sebesar Rp. 500.000,00 Lima Ratus Ribu Rupiah Sukarji, Untung, 2009:613.
D. RUANG LINGKUP PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI PKLM
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini adalah mengetahui tata cara pelaporan Pajak Pertambahan Nilai di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.
Universitas Sumatera Utara
E. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI PKLM
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi sesuai dengan
metode yang digunakan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, penulis melakukan penentuan tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, mencari dan mengumpulkan bahan untuk
Universitas Sumatera Utarapembuatan proposal dan konsultasi dengan pihak dosen yang bersangkutan.
2. Studi Literatur
Merupakan dasar teori yang mendukung laporan ini menyangkut masalah yang dibahas yang berasal dari buku-buku, peraturan perundang-
undangan perpajakan, artikel ilmiah, catatan-catatan maupun bahasa tertulis yang berhubungan dengan Laporan Praktik Kerja Lapangan
Mandiri 3.
Observasi Lapangan Penulis melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung secara
langsung terhadap masalah yang dibahas dan meninjau secara langsung terhadap kondisi pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui sistem kerja
yang berlaku pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Barat.
Universitas Sumatera Utara
4. Pengumpulan data
Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data yaitu: a.
Data Primer: Data yang bersumber dari pihak-pihak yang terkait dengan penulisan tugas akhir
b. Data Sekunder: Data yang bersumber dari refrensi lain seperti
buku, internet dan lain-lain. 5.
Analisa Data dan Evaluasi Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, penulis akan
menganalisa dan mengevaluasi data dan kemudian akan dipresentasikan secara objektif, jelas dan sistematis.
F. METODE PENGUMPULAN DATA
Adapun cara pengumpulan sumber-sumber data yang digunakan ialah sebagai
berikut:
1. Daftar Wawancara Interview Guide Yaitu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada pegawai yang dianggap mampu memberikan data dan informasi tentang tata cara pelaporan Pajak
Pertambahan Nilai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. 2.
Daftar Observasi Observation Guide Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung atas kegiatan yang akan dilakukan dalam
pencatatan terhadap masalah yang menjadi objek yang dibahas.
Universitas Sumatera Utara
3. Daftar Dokumentasi Optional Yaitu dengan mengumpulkan dokumen
atau informasi yang berhubungan dengan tata cara pelaporan Pajak Pertambahan Nilai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.
G. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI PKLM
Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini disusun oleh penulis dalam lima bab. Adapun rincian dari tiap-tiap bab seperti terlihat di bawah ini:
BAB I PENDHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan gambaran umum tentang penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang meliputi latar belakang
penyusunan, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri, serta metode pengumpulan data dan
sistematika penulisan. BAB II
GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
Pada bab ini penulis menguraikan sejarah singkat mengenai lokasi Praktik Kerja Lapangan Mandiri, struktur organisasi, uraian tugas
pokok dan fungsi dari tiap-tiap seksi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat .
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN DATA
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang Ketentuan Peraturan Perundang-udangan Perpajakan yang berkaitan dengan objek serta
Subjek PPN, Tata Cara Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis akan menganalisa data yang diperoleh dan mengevaluasi data yang telah diterima selama proses Praktik Kerja
Lapangan Mandiri ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan menarik kesimpulan dari uraian pada bab- bab sebelumnya. Kemudian penulis juga akan memberikan saran yang
mungkin dapat dijadikan sebagai bahan masukan.
Universitas Sumatera Utara
17
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM
A. Sejarah Singkat Lokasi Praktik kerja Lapangan Mandiri PKLM
Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak disebut Kantor Inspeksi Pajak. Kantor Inspeksi Pajak Medan terbagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara yang berlokasi di JL. Suka mulia No. 17A.
2. Kantor Inspeksi Pajak Selatan yang berlokasi di JL. Diponegoro No. 3 A.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.276KMK.011989 tanggal 25 Maret 1989 tentang organisasi dan tata usaha Direktorat Jenderal Pajak, maka Kantor
Inspeksi Pajak diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak sehingga sejak April 1989 Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara di ganti namanya Menjadi Kantor
Pelayanan Pajak Medan Utara. Kemudian sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.443PMK.012001 tanggal 23 Juli 2001 Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat di pecah menjadi dua kantor yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia yang mulai berlaku sejak 25 Januari 2002. Pada saat itu wilayah kinerja Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat meliputi:
1. Kecamatan Medan Barat
2. Kecamatan Medan Helvetia
3. Kecamatan Medan Sunngal
4. Kecamatan Medan Petisah
Universitas Sumatera Utara