Sistem Pemungutan Pajak Pengertian Pajak Pertambahan Nilai PPN Dasar Hukum Pajak Pertambahan Nilai PPN Objek Pajak Pertambahan Nilai PPN Tarif Pajak Pertambahan Nilai PPN

4. Sistem Pemungutan Pajak

4.1 Official Assessment System Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. 4.2 Self Assessment System Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. 4.3 Withholding System Adalah suatu sistem pemungutan yang member wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh Wajib Pajak. Waluyo,2009:17

5. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai PPN

Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi didalam negeri dalam pabean baik itu berupa konsumsi barang atau konsumsi jasa. Universitas Sumatera Utara

6. Dasar Hukum Pajak Pertambahan Nilai PPN

Adapun dasar hukum Pajak Pertambahan Nilai antara lain : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. 3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 547, 567 s.d 570 tentang Pajak Pertambahan Nilai.

7. Objek Pajak Pertambahan Nilai PPN

Yang menjadi Objek Pajak Pertambahan Nilai antara lain : a. Penyerahan Barang Kena Pajak BKP didalam daerah pabean yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak PKP b. Impor BKP c. Penyerahan Jasa Kena Pajak JKP dalam daerah pabean yang dilakukan oleh PKP d. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean didalam daerah pabean e. Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean didalam daerah pabean f. Ekspor BKP oleh pengusaha Kena Pajak Universitas Sumatera Utara

8. Tarif Pajak Pertambahan Nilai PPN

Tarif yang dikenakan atas objek pajak adalah 10. Berdasarkan pertimbangan perkembangan perekonomian danatau peningkatan kebutuhan dana untuk pembangunan, pemerintah diberi wewenang untuk mengubah tarif PPN menjadi minimal 5 dan maksimal 15 dengan tetap memakai prinsip tarif tunggal perubahan tarif tersebut, dikemukakan oleh pemerintah DPR dalam rangka penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Namun, sejak UU PPN efektif diberlakukan tanggal 1 April 2009, tarif PPN tetap 10. Tarif PPN atas ekspor Barang Kena Pajak adalah 0. Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak yang dikenakan atas Konsumsi Barang Kena Pajak didalam Daerah Pabean. Oleh karena itu, Barang Kena Pajak yang diekspor atau Konsumsi diluar Daerah Pabean, dikenakan pajak PPN dengan tarif 0. Pengenaan tarif 0 bukan berarti Pembebasan dari pengenaan PPN dengan demikian, Pajak Masukan telah dibayar dari barang yang diekspor tetap dapat dikreditkan. PPN terutang dihitung dengan mengalihkan tarif PPN dengan Dasar Pengenaan PajakDPP. Agung, Mulyo, 2011:34 Universitas Sumatera Utara

9. Tata cara pelaporan Pajak Pertambahan Nilai PPN