dikenakan PPN adalah pengusaha kena pajak Pasal 2 ayat 2 PP No. 50 Tahun 1994
2. Bukan Pengusaha Kena Pajak
Subjek PPN tidak harus Pengusaha Kena Pajak PKP, tetapi yang bukan Pengusaha Kena Pajak PKP pun dapat menjadi Subjek
PPN sebagaimana diatur dalam pasal 4 huruf b, d dan huruf e serta pasal 16C Undang-Undang PPN.
Berdasarkan pasal-pasal ini dapat diketahui bahwa yang dapat dikenakan PPN :
- Siapa pun yang mengimpor Barang Kena Pajak BKP
- Siapa pun yang memanfaatkan Barang Kena Pajak BKP
tidak dan atau Jasa Kena Pajak JKP dari luar daerah pabean dan di dalam daerah pabean
- Siapapun yang membangun sendiri tidak dalam lingkungan
perusahaan dan pekerjaannya.
D. Objek Pajak Pertambahan Nilai PPN
Berdasarkan Undang-Undang PPN No. 42 Tahun 2009, Objek PPN diatur dalam Pasal 4, yaitu :
a. Penyerahan Barang Kena Pajak BKP didalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak PKP. b.
Impor Barang Kena Pajak BKP
Universitas Sumatera Utara
c. Peyerahan Jasa Kena Pajak JKP didalam daerah Pabean yang dilakukan
oleh Pengusaha Kena Pajak PKP. d.
Pemanfaatan Barang Kena Pajak BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean didalam dan didalam daerah pabean.
e. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak JKP dari luar daerah pabean dan didalam
daerah pabean. f.
Ekspor Barang Kena Pajak BKP berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak PKP
g. Ekspor Barang Kena Pajak BKP tidak berwujud oleh Pengusaha Kena
Pajak PKP, dan h.
Ekspor Jasa Kena Pajak JKP oleh Pengusaha Kena Pajak.
E. Jenis-Jenis Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN
Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44PJ2010 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian serta
Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN, dan diatur juga dalam SE-98PJ2010 maka mulai 1 Januari 2011 atau mulai SPT
Masa PPN untuk Masa Januari 2011 akan dikenai 3 tiga jenis SPT Masa PPN, yaitu:
a. SPT Masa PPN 1111 b. SPT Masa PPN 1111 DM
c. SPT Masa PPN 1107 PUT
Universitas Sumatera Utara
Peruntukan masing-masing SPT Masa PPN tersebut adalah : a.
SPT Masa PPN 1111, yang digunakan oleh PKP yang menggunakan mekanisme Pajak Masukan dan Pajak Keluaran Normal. Petuntuk
pengisian SPT Masa PPN 1111 dan bentuk formulirnya dapat dilihat di lampiran PER-44PJ2010 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian
serta Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN.
b. SPT Masa PPN 1111 DM, yang digunakan oleh PKP yang
menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan; Petuntuk pengisian SPT Masa PPN 1111 DM dan bentuk formulirnya
dapat dilihat di lampiran PER-45PJ2010 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian serta Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak
Pertambahan Nilai SPT Masa PPN Bagi PKP yang menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan.
c. Sedangkan SPT Masa PPN 1107 PUT, yang digunakan oleh
PemungutPPN.
F.
Cara Pelaporan dan Penyampaian SPT Masa PPN
Cara pelaporan dan penyampaian SPT Masa PPN menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak,
PER- 44PJ2010 : 1 SPT Masa PPN dapat disampaikan oleh PKP dengan cara:
Universitas Sumatera Utara
a Manual, yaitu: -
Disampaikan langsung ke KPP, KP2KP, atau tempat lain yang ditetapkan dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak, dan atas
penyampaian SPT Masa PPN tersebut PKP akan menerima tanda bukti penerimaan; atau
- Disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau
perusahaan jasa kurir, dengan bukti pengiriman surat. Bukti pengiriman surat tersebut dianggap sebagai tanda bukti dan
tanggal penerimaan SPT, sepanjang SPT tersebut lengkap. b Elektronik e-Filing, yaitu :
Melalui sistem online yang real time melalui satu atau beberapa perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi ASP yang
ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak
,
yang tata cara penyampaiannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor 47PJ2008 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian
Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan Secara Elektronik e-Filing Melalui Perusahaan Penyedia Jasa
Aplikasi ASP dan perubahanpenggantinya.
Universitas Sumatera Utara
2 Pelaporan dan penyampaian SPT Masa PPN secara manual dapat dilakukan untuk SPT Masa PPN dalam bentuk formulir kertas hard
copy atau dalam bentuk media elektronik. 3 Dalam hal SPT Masa PPN disampaikan dalam bentuk media
elektronik, Induk SPT Masa PPN harus tetap disampaikan dalam bentuk formulir kertas hard copy, ditandatangani dan disampaikan secara
manual. 4 Dalam hal SPT Masa PPN disampaikan secara e-Filing, Induk SPT
Masa PPN tidak perlu disampaikan secara manual dalam bentuk formulir kertas hard copy.
Gambar 1 Sukarji, Untung, 2010:248
Cara penyampaian SPT Masa PPN
Manual
e-Filing
SPT dalam bentuk kertas hardcopy
Induk SPT dalam bentuk kertas, lampiran dalam bentuk media elektronik
Melalui system Online yang real time melalui perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi
Aplication Service Provider Induk SPT tetap dalam bentuk kertas
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan peraturan Direktur Jenderal Pajak Per-11PJ2013 atas perubahan Per-44PJ2010 Tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian
serta Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN yang akan diberlakukan untuk pengisian dan pelaporan
SPT Masa PPN mulai Masa Juni 2013 dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
Kriteria Wajib e-SPT
1. Setiap Pengusaha Kena Pajak Wajib Badan Menyampaikan SPT
Masa PPN dalam bentuk elektronik; 2.
Pengusaha Kena Pajak orang pribadi yang:
- melaporkan lebih dari 25 dua puluh lima dokumen Faktur
Pajakdokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan denganFaktur Pajak danatau Nota ReturNota Pembatalan pada
salah satu dalam lampiran SPT dalam 1 satu masa pajak; atau -
jumlah seluruh penyerahan barang dan jasanya dalam 1 satu Masa Pajak Rp.400.000.000 empat ratus juta rupiah atau lebih,
wajib menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk data elektronik.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria Tidak Wajib e-SPT dapat memilih
1. melaporkan tidak lebih dari 25 dua puluh lima dokumen Faktur
Pajakdokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan denganFaktur Pajak danatau Nota ReturNota Pembatalan pada salah
satu dalam lampiran SPT dalam 1 satu masa pajak; atau 2.
jumlah seluruh penyerahan barang dan jasanya dalam 1 satu Masa Pajak kurang dari Rp.400.000.000 empat ratus juta rupiah,
dapat memilih menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk formulir kertas hardcopy atau dalam bentuk data elektronik.
G. Tempat Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN