Triangulasi Waktu Subyek A Triangulasi Waktu Subyek B

67

4.3.1 Triangulasi Waktu Subyek A

Peneliti melakukan triangulasi dengan sumber waktu, yaitu pada tanggal 4 Oktober 2013 pukul 17.30 tepatnya di ruang kerja subyek A1, pada saat wawancara jawaban subyek masih sama dengan wawancara sebelumnya, partisipan masih mengatakan, jika A sekarang ini masih diam di rumah dan belum pernah untuk bersosialisasi. subyek juga mengatakan keluarga juga sampai sekarang belum memberikan dukungan ataupun motivasi supaya A mau bersosilisasi dengan lingkungan alasannya masih sama dengan ketika peniliti melakukan wawancara kedua kalinya, yaitu takut diejek dan menjadi beban sama A. Dari pihak keluarga juga tidak lagi memotivasi A mau untuk minum obat. Dan walapun subyek sudah mengerti tentang pentingnya dukungan, nasihat dan arahan, A1 mengaku belum memberikan hal-hal yang seperti itu terhadap A. Partisipan juga mengatakan putus asa dan malas, jadi subyek lebih memilih untuk diam. “Ya..mau gimana mba hanes..sudah kayak gitu...kan sudah pernah tak ceritain itu..susah mba..sekarang kan lebih baik tak diamke mba..sudah merasa pie gitu mba” “Ya kayak kemaren-kemaren itu mba...putus asa gitu...tapi sekarang ini aku ndak mau terlalu pusing lah mba..kan masih banyak hal yang harus aku kerjakan..anakku, keluarga dan juga kerja to mba..jangan sampe ndak fokus gara-gara itu..tapi ya namanya manusia ya mba...mesti pikiran..” “Ho..o ya mba hanes...kadang itu aku tu jadi kayak malas gitu loh mba...nanti aku pikirnya..wong nanti jawannya 68 masih kayak gitu..nanti mesti kayak gitu lagi..jadinya pie ya mba” “Iya mba hanes....yah...makanya sekarang ini tak diamke dulu lah mba hanes...kadang kan kalau diam tenang juga mba..tapi kadang kayak beban...moso diemm trus..tapi nanti tak sapa juga ndak dibalas”

4.3.2 Triangulasi Waktu Subyek B

Wawancara pada 06 Oktober 2013 pukul 16.00, pada saat di rumah subyek B1 hendak pergi, sehingga wawancara tidak berlangsung lama. B1 mengatakan jika keadaan B masih belum ada perubahan. B sering keluar rumah keliling-keliling kampung. subyekB1 juga mengatakan belum pernah lagi berkomunikasi dengan subyek B karena subyekB1 memang sibuk kerja. Subyek B1 juga mengatakan sekarang ini juga lebih baik untuk didiamkan saja, karena B1 dan keluarga juga takut kakaknya berpikir yang lain ketika diajak bicara, karena sesuai dengan kepribadian yang dimiliki kakaknya. Menurut B1 sampai sekarang ini masih belum ada yang bisa memperhatikan subyek B secara maksimal, karena semua keluarga yang sudah sibuk dengan keluarganya masing- masing. Anak dan istri subyek B juga yang tidak lagi pernah memberikan perhatian kepada B. Subyek B1 juga merasa prihatin, akan tetapi tidak dapat berbuat banyak untuk kesembuhan kakaknya. 69 “yah masih sama mba, kayak gitu..masih suka jalan-jalan, jarang dirumah” “yah kami sebagai keluarga mba, memang sudah ndak bisa berbuat banyak, kan sudah saya sudah pernah sampaikan, semuanya sudah sibuk, saya juga sibuk istri saya juga sibuk, ya memang kan sekarang ini juga kami sudah sibuk dengan kehidupan kami masing-masing dan keluarga masing-masing, belum ada mba yang bisa memperhatikan dia, kasih dukungan juga..ndak ada mba..terkadang juga kan kami juga bingung, wong diajak bicara saja susah,,ndak bisa mba sambil geleng- geleng kepala. Yah memang saat ini kan kami biarkan saja mba..yah didiamkan lah mba...mau ngapain dia kadang mema ng kami ndak tau..begitu mba” “Ya iya mba..tapi gimana mba? Kami ndak bisa berbuat banyak..ya kan mba..ya kami kan masih butuh hidup mba..kami kan bukan cuman untuk dia..kami masih banyak hal yang harus dikerjakan...lagian kan wong dia kayak gitu..sudah susah lah mba...ya itu faktor kepribadiannya mba...makanya sekarang kan susah mba...makanya kami sebenarnya kan sekarang lebih memilih untuk diam..biarkan saja lah mba...semaunya dia...”

4.3.3 Triangulasi Waktu Subyek C

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Harga Diri pada Klien Pasca Gagal Ginjal Kronik T1 462012013 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Harga Diri pada Klien Pasca Gagal Ginjal Kronik T1 462012013 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Keluarga pada Klien Perilaku Harga Diri Rendah Pasca Rawat Inap di Rsj Prof Dr Soerojo Magelang

0 0 76

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Keluarga pada Klien Perilaku Harga Diri Rendah Pasca Rawat Inap di Rsj Prof Dr Soerojo Magelang T1 462009082 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Keluarga pada Klien Perilaku Harga Diri Rendah Pasca Rawat Inap di Rsj Prof Dr Soerojo Magelang T1 462009082 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Keluarga pada Klien Perilaku Harga Diri Rendah Pasca Rawat Inap di Rsj Prof Dr Soerojo Magelang T1 462009082 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Keluarga pada Klien Perilaku Harga Diri Rendah Pasca Rawat Inap di Rsj Prof Dr Soerojo Magelang

0 0 18

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI DI WISMA AMARTA PUTRA RSJ. PROF DR. SOEROJO MAGELANG - Elib Repository

0 5 41

ANALISIS TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN HARGA DIRI RENDAH DALAM BERSOSIALISASI DI WISMA DWARAWATI RSJ Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG - Elib Repository

0 0 15

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DALAM PENURUNAN TANDA DAN GEJALA HARGA DIRI RENDAH DI WISMA DWARAWATI RSJ PROF. DR. SOEROYO MAGELANG - Elib Repository

0 0 20