Subyek C Identitas Pasien Subyek C

41 sendiri yang kurang percaya diri, pemalu, dan kondisi keluarga subyek B sendiri yang tidak memberi dukungan.

3. Subyek C Identitas Pasien Subyek C

Nama Umur Pendidikan Jenis kelamin Agama Status martial Alamat : Ny.Z : 38 tahun : S1 : Perempuan. : Kristen : Menikah : Jalan Margosari II No 94 RT 002001 Identitas Keluarga Subyek C1 Nama Umur Pendidikan Jenis kelamin Status martial Pekerjaan Alamat : Ny.R : 40 tahun. :S1 : Perempuan : Menikah. : Guru : Jalan Margosari II No 94 RT 002001 Subyek C1tinggal bersama suaminya memiliki satu orang anak perempuan,subyek C1 berprofesi sebagai guru SD di Pabelan. Subyek C1 adalah kakak dari subyek C yang 42 mengalami gangguan jiwa harga diri rendah. Subyek C1 yang bertanggung jawab semua kebutuhan sehari-hari. subyekC. SubyekC adalah anak yang bungsudari tiga bersaudara. Wawancara dilakukan pada tanggal 27 September 2013 dan 28 September 2013 bertempat di rumah subyek C1. Pada saat melakukan wawancara yaitu pada tanggal 27 September 2013 pukul 18.30 WIB tepatnya di ruang tamu subyek, rumah tamu subyek tampak besar dan luas yang terbuat dari keramik. Pada saat wawancara, subyek C1 tidak didampingi suaminya karena sedang tidak berada di rumah. Pada tanggal 28 September 2013 pukul 18.30 WIB, subyek C1 didampingi suaminya dalam wawancara, tetapi dipertengahan wawancara suami C1 mengakhiri wawancara, karena sebelumnya sudah ada rencana untuk pergi.subyek C1 tampak sudah sangat terbuka, menceritakan semua tentang subyek C sejak awalmengalami gangguan jiwa. Subyek C1 mengatakan jika subyek C sangat tertutup tidak pernah berbicara dengan anggota keluarga yang lainnya, lebih suka menyendiri. dan juga tidak suka dengan pertemuan dalam kelompok, biasanya subyek C langsung pergimenghindar jika diajak ke tempat yang ramai, misalnya pesta. Subyek C sejak kecil dimanja oleh ibunya, 43 sehingga sampai sekarang ini tidak bisa mandiri, biasa hidup nyaman, tidak pernah bekerja dan segala sesuatunya selalu dilakukan dan dibantu oleh ibunya, baik untuk makan atau ketika mau bepergian. Menurut subyek C1, subyek C diperlakukan sebagai rata sehingga ketika ibunya meninggal menurut subyek C sangat kehilangan seorang figur yang sangat penting dalam hidupnya, akibatnya setelah ibunya meninggal subyek C tidak bisa berbuat sesuatu, lebih banyak diam dan mengurung diri di kamar, kebutuhan makanan dan pakaiannya harus disiapkan oleh subyekC1. Subyek C1 mengatakan bahwa kadang-kadang C masih menganggap kondisi dirinya sama seperti yang dulu ketika ibunya masih ada, sehingga makanannya harus diantar ke kamar dan tidak pernah mau mencuci sendiri, tempat makannya sehingga semuanya dilakukan oleh subyekC1. Disampaikan pula bahwa subyek C sudah menikah dan memiliki satu anak perempuan, saat ini tidak lagi tinggal bersama suami dan anaknya, karena kondisi suami C tidak mampu bertanggung jawab, harus selalu dituntun,tidak mampu untuk mengendalikan dirinya, sehingga keluarga suami C lebih memilih memisahkan antara subyek C dengan suaminya. 44 Subyek C sakit sejak tahun 2007, saat ibunya masih hidup subyek C tidak dirawat di rumah sakit tetapi selalu dirawat sendiri oleh ibunya dengan berobat jalan pada praktik swasta Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dr. SpKJ. Setelah ibunya meninggal pada tahun 2007, maka perawatan dan pemenuhan kebutuhan subyek C dilakukan oleh subyek C1. Tahun 2009 subyek C pertama kali masuk dirawat di rumah sakit jiwa, tahun 2011 dirawat lagi untuk yang kedua kali dan terakhir dirawat tahun 2013 yaitu pada tanggal 4 Agustus 2013 sampai dengan 26 Agustus 2013.

4.2 Analisa Data

Setelah semua data yang dibutuhkan telah terkumpul, selanjutnya peneliti melakukan analisa data berdasarkan prosedur yang sudah ditetapkan.Analisa data ditinjau dari indikator wawancara dan berdasarkan setiap subyek berdasarkan indikator wawancara. 1. Subyek A a. Dukungan emosional Sebagai keluarga atau kakak subyek A, subyekA1 merasa kasihan simpati ketika melihat A jika hanya diam saja. Untuk mengatasi rasa kasihan terhadap A, A1 biasanya menyuruh A untuk ke kamar. Subyek A memiliki karakrter yang sangat pendiam. “Kasian juga toh...kadang kalau sudah kasian gitu..tak suruh tiduran di kamar..nanti dia pergi..A1, 477- 478”

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Harga Diri pada Klien Pasca Gagal Ginjal Kronik T1 462012013 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Harga Diri pada Klien Pasca Gagal Ginjal Kronik T1 462012013 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Keluarga pada Klien Perilaku Harga Diri Rendah Pasca Rawat Inap di Rsj Prof Dr Soerojo Magelang

0 0 76

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Keluarga pada Klien Perilaku Harga Diri Rendah Pasca Rawat Inap di Rsj Prof Dr Soerojo Magelang T1 462009082 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Keluarga pada Klien Perilaku Harga Diri Rendah Pasca Rawat Inap di Rsj Prof Dr Soerojo Magelang T1 462009082 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Keluarga pada Klien Perilaku Harga Diri Rendah Pasca Rawat Inap di Rsj Prof Dr Soerojo Magelang T1 462009082 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Keluarga pada Klien Perilaku Harga Diri Rendah Pasca Rawat Inap di Rsj Prof Dr Soerojo Magelang

0 0 18

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI DI WISMA AMARTA PUTRA RSJ. PROF DR. SOEROJO MAGELANG - Elib Repository

0 5 41

ANALISIS TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN HARGA DIRI RENDAH DALAM BERSOSIALISASI DI WISMA DWARAWATI RSJ Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG - Elib Repository

0 0 15

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DALAM PENURUNAN TANDA DAN GEJALA HARGA DIRI RENDAH DI WISMA DWARAWATI RSJ PROF. DR. SOEROYO MAGELANG - Elib Repository

0 0 20