sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Jika tidak, tetapi memiliki keahlian khusus yang diakui dan
diperlukan dapat diangkat menjadi pendidik setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan. Pendidik pada SMPMTs, atau bentuk lain
yang sederajat memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat D-IV atau sarjana, latar belakang pendidikan tinggi
dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan sertifikat profesi guru untuk SMPMTs.
d. Pengertian Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial diartikan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik dan masyarakat sekitar Martinis Yamin dan Maisah, 2010:
12. Bentuk umum dari kompetensi sosial adalah interaksi sosial yang terjadi akibat aktivitas-aktivitas sosial para guru. Interaksi sosial ini
merupakan hubungan sosial yang dinamis antara sesama guru, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar
madrasah.
2. Kriteria Guru Profesional
Guru merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Ini dapat dilihat dari gairah dan semangat mengajarnya, serta
adanya rasa percaya. Keberhasilan ini dapat ditinjau dari dua segi. Segi
proses, guru dikatakan berhasil jika mampu melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses
pembelajaran. Dari segi hasil, guru dikatkan berhasil jika pembelajaran mampu mengubah perilaku sebagian besar siswa. Oleh karenanya, guru yang
bisa dikatakan berhasil secara efektif adalah guru yang memiliki indikator kinerja sebagai berikut, yaitu
a penguasaan bahan ajar, b pemahaman karakteristik siswa, c penguasaan pengelolaan pembelajaran, d penguasaan metode dan strategi
pembelajaran, e penguasaan evaluasi pembelajaran, f kepribadian, dan g wawasan pengembangan profesi Suyud, 2005: 195.
Guru yang baik dalam kaitannya dengan pendidikan dan pengajaran, harus menjalankan sesuai fungsinya. Fungsi guru dalam suatu sistem
pengajaran ialah sebagai perancang dan sebagai guru yang mengajar unsur suatu sistem. Pelaksanaan fungsi pertama, guru bertugas menyusun suatu
sistem pengajaran, sedangkan pelaksanaan fungsi kedua, guru berfungsi mendesain sistem pengajaran Hamalik, 2005: 12.
Jabatan guru merupakan jabatan profesional dan sebagai jabatan profesional, pemegangnya harus memenuhi kualifikasi tertentu. Oleh
karenanya, jabatan guru tersebut harus memenuhi kriteria jabatan profesional, yaitu
jabatan tersebut melibatkan kegiatan intelektual, mempunyai batang tubuh ilmu yang khusus, memerlukan persiapan lama untuk memangkunya,
memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan, merupakan karier hidup dan keanggotaan yang permanen, menentukan baku perilakunya,
mementingkan layanan, mempunyai organisasi profesional, dan mempunyai kode etik yang ditaati oleh anggotanya Soejtipto dan Raflis Kosasi, 1994:
37.
Lokakarya pembinaan Kurikulum Pendidikan Guru UPI Bandung dalam Hamalik, 2006: 37-38, merumuskan kriteria guru profesional sebagai
berikut. 1
Fisik sehat secara jasmani dan rohani, 2
Mentalkepribadian yang meliputi berjiwa pancasila, menghayati GBHN, mencintai bangsa dan sesama dan rasa kasih sayang kepada anak didik,
berbudi pekerti yang luhur, berjiwa kreatif, berjiwa demokratis, tanggung jawab, mengembangkan kecerdasan, terbuka, peka, inovatif, disiplin, dan
memiliki
sense of humor
, 3
Keilmiahanpengetahuan yang meliputi memehami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi, memahami ilmu pendidikan dan
keguruan dan mampu menerapkannya dalam tugas sebagai pendidik, memahami ilmu pengetahuan yang diajarkan, memiliki pengetahun yang
cukup tentang bidang-bidang yang lain, senang membaca buku-buku ilmiah, mampu memecahkan persoalan secara sistematis, dan memahami
prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar. 4
Keterampilan yang meliputi mampu berperan sebagai organisator proses belajar mengajar, mamapu menyusun bahan pelajaran, mampu menyusun
garis besar
program pengajaran,
mampu menyelesaikan
dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik dalam mencapai tujuan
pendidikan, mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi
pendidikan.
Uraian di atas menjelaskan bahwa jabatan guru adalah suatu jabatan profesi. Guru dalam tulisan ini adalah guru yang melakukan fungsinya di
sekolah. Dengan pengertian tersebut, telah terkandung suatu konsep bahwa guru profesional yang bekerja melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah harus
memiliki kompetensi-kompetensi yang dituntut agar guru mampu melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Oleh karenanya, Undang-
Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa kriteria guru dalam melaksanakan tugas secara
profesional sebagai berikut. 1
Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
2 Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3 Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
4 Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika. 5
Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
B. Pengembangan Profesionalisme Guru 1. Pengertian Pengembangan Profesionalisme Guru