Persepsi Harga Dan Free Shipping Terhadap Minat Pembelian Online (Studi Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung Yang Pernah Mengakses Website Lazada.co.id)

(1)

ABSTRAK

Persepsi Harga dan Free Shipping Terhadap Minat Pembelian Online

Oleh

Eriza Zafira Riyuza

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi harga dan free shipping terhadap minat pembelian online pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat yang pernah mengakses website lazada.co.id. Penelitian ini menggunakan 3 variabel, bernama Persepsi Harga (X1), Free Shipping (X2) dan Minat Pembelian Online (Y). Sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa dari Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung yang Pernah Mengakses Website Lazada.co.id. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan Teknik Analisis Data yaitu Uji Asumsi Klasik terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas, kemudian Analisis Regresi Linear Berganda, Uji Koefisien determinasi, serta Uji Hipotesis yang terdiri dari Uji Parsial dan Uji Simultan.

Pada studi ini, persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap minat pembelian online, sedangkan free shipping berpengaruh secara tidak signifikan terhadap minat pembelian online serta Persepsi Harga dan free shipping secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap minat pembelian online. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk pihak Lazada dalam menjual produk-produknya dan dapat memberikan pengalaman baru kepada konsumen serta diharapkan pihak lazada untuk mencantumkan zona-zona yang termasuk Free Shipping 100% atau zona-zona yang hanya ditanggung biaya pengirimannya sebesar 20% di setiap produk yang di jual, agar lebih memudahkan para pengakses dalam mengetahui biaya pengiriman pada produk yang akan mereka beli.


(2)

ABSTRACT

Price Perception And Free Shipping Towards Customer’s Online Purchasing Interest

By

Eriza Zafira Riyuza

This research was aimed to analyze the influence of price perception and free

shipping towards customers’ online purchasing interest on the students of

Teknokrat Higher Education who had accessed lazada.co.id website. The research used 3 variables, which are price perception (X1), free shipping (X2) and online purchasing interest (Y). The sample of the research was 100 students from Teknokrat Higher Education who had accessed the website of lazada.co.id. Sampling technique used on the research was purposive sampling. The research used Data Analysis Technique of Classical Assumption Test which consisted normality test, heteroscedasticity test, and multicollinearity tes, then Multiple Linear Regression Analysis, determination Coefficient Test, and Hypothesis Test that consisted Partial Test and Simultaneous Test.

The study show that price perception had a significant influence toward online purchasing interest, on the other hand, free shipping had no significant influence toward online purchasing interest, and price perception along with free shipping had a significant influence toward online purchasing interest. Hopefully, the research could take role as a reference of information for the Lazada on selling their products and could give a brand new experience within the customers. Furthermore, Lazada was expected to mention the zones included as 100% free shipping or the zones that only 20% free for the shipment on every product they sell, in order to make it easier for the customers who access to know the shipping charge on the products they were going to buy.


(3)

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pengguna Internet di Indonesia ... 2

Gambar 1.2 Faktor yang mempengaruhi konsumen dalam berbelanja online ... 4

Gambar 2.1 Model Sederhana Pemasaran ... 10

Gambar 2.2 Alasan Berbelanja Online ... 28

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 33

Gambar 4.1 Halaman Utama Website Lazada.co.id ... 52

Gambar 4.2 Cara melakukan pemesanan di Lazada ... 52

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas ... 71


(5)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Marketing... 9

2.1.2 Perilaku Konsumen... 12

2.1.3 Minat Pembelian Online ... 14

2.1.4 Promosi ... 16

2.1.5 Free Shipping ... 19

2.1.6 Persepsi Harga ... 20

2.1.7 E- Commerce ... 23

2.1.8 Bisnis Online ... 27

2.2 Hubungan Antar Variabel 2.2.1 Hubungan antar variabel Persepsi Harga terhadap Minat Beli ... 30

2.2.2 Hubungan antar variabel Free Shipping terhadap Minat Beli ... 31

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 32

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 34

3.2 Definisi Konseptual 3.2.1 Variabel Dependen ... 34

3.2.2 Variabel Independen ... 35

3.3 Definisi Operasional ... 36

3.4 Populasi Dan Sampel 3.4.1 Populasi ... 37


(6)

3.5 Jenis Dan Sumber Data ... 38

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 39

3.7 Skala Pengukuran ... 39

3.8 Pengujian Instrumen 3.8.1 Uji Validitas ... 39

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 40

3.8.3 Hasil Pra-Riset Uji Validitas ... 41

3.8.4 Hasil Pra-Riset Uji Reliabilitas ... 42

3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Uji Asumsi Klasik 3.9.1.1 Uji Normalitas ... 43

3.9.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 44

3.9.1.3 Uji Multikolinearitas ... 45

3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 45

3.9.3 Koefisien Determinasi ... 46

3.9.4 Uji Hipotesis 3.9.4.1 Uji Hipotesis secara Parsial ... 47

3.9.4.2 Uji Hipotesis secara Simultan ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejarah Singkat Website Lazada ... 50

4.1.2 Proses Pengiriman Barang Pada Website Lazada.co.id ... 53

4.2 Analisis Statistik Deskriptif 4.2.1 Karakteristik Responden A. Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 54

B. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

C. Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan ... 56

D. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan ... 56

4.2.2 Analisis Jawaban Responden A. Variabel Persepsi Harga ... 57

B. Variabel Free Shipping ... 60

C. Variabel Minat Pembelian Online ... 63

4.2.3 Uji Asumsi Klasik A. Uji Normalitas ... 71

B. Uji Heteroskedastisitas ... 72

C. Uji Multikolinearitas ... 73

4.2.4 Uji Regresi Linear Berganda ... 74

4.2.5 Uji Koefisien Determinasi ... 76

4.2.6 Uji Hipotesis A. Uji Parsial ... 77


(7)

4.3 Hasil Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Variabel Persepsi Harga terhadap

Minat Pembelian Online ... 80 4.3.2 Pengaruh Variabel Free Shipping terhadap

Minat Pembelian Online ... 82 4.3.3 Pengaruh Variabel Persepsi Harga dan Free Shipping

terhadap Minat Pembelian online ... 84 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 86 5.2 Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN


(8)

i

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 36

Tabel 3.2 Hasil Pra-Riset Uji Validitas ... 41

Tabel 3.3 Hasil Pra-Riset Uji Reliabilitas ... 43

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 54

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan ... 56

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan ... 57

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden : Harga yang ditawarkan pada website lazada.co.id lebih murah ... 58

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden : Harga yang ditawarkan pada website Lazada.co.id sesuai dengan kualitasnya ... 59

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden : Harga yang ditawarkan memiliki daya saing dengan website yang sejenis ... 59

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden : Pada website Lazada.co.id dapat melakukan penawaran harga ... 60

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden : Proses Pemesanan Barang pada website Lazada.co.id Mudah ... 61

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden : Proses Pengiriman Barang pada website Lazada.co.id Cepat ... 61

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden : Tawaran Pengiriman Gratis membuat ingin membeli produk pada website Lazada.co.id ... 62

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden : Tawaran Pengiriman Gratis membuat tidak berfikir mengenai harga ... 62

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden : Saya Sering membuka website lazada.co.id... 63

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden : Saya Ingin membeli Produk pada website Lazada.co.id ... 64

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden : Saya akan memakai produk yang dibeli pada website lazada.co.id ... 65

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden : Saya memperhatikan program promosi pada website lazada.co.id ... 65 Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden : Saya memperhatikan


(9)

ii

manfaat produk yang akan dibeli pada website lazada.co.id ... 66

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden : Saya memperhatikan kualitas produk yang akan saya beli pada website lazada.co.id ... 67

Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden : Saya memperhatikan harga produk yang akan saya beli pada website lazada.co.id ... 67

Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden : Saya mencari informasi Tentang produk yang akan dibeli pada website Lazada.co.id ... 68

Tabel 4.2.1 Distribusi Jawaban Responden : Saya mencari Produk yang sesuai dengan kebutuhan pada website lazada.co.id ... 69

Tabel 4.22 Distribui Jawaban Rsponden : Saya menyukai produk yang akan saya beli pada website lazada.co.id ... 69

Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Responden : Saya akan membeli produk yang mendapatkan potongan harga pada website lazada.co.id ... 70

Tabel 4.24 Hasil Uji Multikolinearitas ... 74

Tabel 4.25 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda ... 75

Tabel 4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 76

Tabel 4.27 Hasil Uji Hipotesis secara Parsial ... 77


(10)

(11)

(12)

(13)

MOTO

Cara terbaik untuk pergi dari permasalahan adalah dengan

menyelesaikannya.

Yang terpenting bukan seberapa lama kita hidup, tetapi

bagaimana kita menjalankan hidup.


(14)

Karya ini kupersembahkan untuk:

Kedua Orang Tuaku Tercinta:

Papaku tersayang Riyuza Sayuti dan Mamaku tersayang

Ernita Jamhur

Yang senantiasa selalu mendoakanku, sabar dan selalu

memberikan dukungan kepadaku...

Kakakku Tercinta

Rezita Afifa Riyuza

Dan Adikku Tercinta

Tanzia Nabila Riyuza

Muhammad Zani Berryzio Riyuza

Yang selalu mendukung setiap langkahku dalam doa

Kalian untuk menyelesaikan tulisan ini.


(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota Bandar Lampung, pada

tanggal 20 Febuari 1994. Penulis merupakan anak

kedua dari empat bersaudara buah kasih pasangan

Bapak Drs. Riyuza Sayuti dan Ibu Ernita

Jamhur,S.H., Adik dari Rezita Afifa Riyuza dan Kakak dari Tanzia

Nabila Riyuza serta Muhammad Zani Berryzio Riyuza.

Pendidikan formal penulis diawali di Sekolah Dasar Negeri 2

Rawalaut (Teladan) Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun

2007. Pendidikan lanjut ke Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1

Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2009. Penulis

mendapatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 2 Bandar

Lampung, pendidikan ini diselesaikan pada tahun 2011. Pada tahun

2011 juga, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis FISIP UNILA melalui jalur Seleksi Nasional

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).


(16)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Persepsi Harga dan Free Shipping Terhadap Minat Pembelian Online Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat yang Pernah Mengakses Website Lazada.co.id” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Universitas Lampung. Oleh karena itu dengan segala hormat penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. A. Effendi, M.M. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Pairulsyah, M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.


(17)

6. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

7. Ibu Dr. Baroroh Lestari, S.Sos., M.A.B. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah bersedia meluangkan waktu dan sabar dalam membimbing dan memberikan arahan kepada penulis. Penulis ucapkan permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

8. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc. selaku Dosen Penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran, petunjuk, arahan dan masukan kepada penulis. Penulis ucapkan permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

9. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku Dosen Pembimbing Akademik selama penulis menempuh studi di Universitas Lampung.

10. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. 11. Ibu Mertayana selaku Staff Jurusan Administrasi Bisnis.

12. Terimakasih banyak untuk Keluarga tercintaku, Mamaku Ernita Jamhur,S.H dan Papaku Drs. Riyuza Sayuti, yang selalu setia mendoakan anaknya dalam setiap sujudnya, Kakaku Rezita Afifa Riyuza, serta Adiku Tanzia Nabila Riyuza dan Muhammad Zani Berryzio Riyuza, yang selalu memberi dan membuatku semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta keluarga besar tercinta yang turut selalu mendoakan kelancaran proses penyusunan skripsiku.

13. Teman-teman yang sudah menemani di setiap hari-hariku saat kuliah Lolianda, Intan, Nabilla, Nanda, Rika, Sendy, Vera, Yudha Lukmansyah


(18)

terimakasih atas kebersamaan selama ini, telah membantu dan memotivasiku. Maaf selama ini banyak salah, suka egois, dan lainnya. Semoga kita bisa tetap berkomunikasi walaupun nanti sibuk mengejar cita-cita masing-masing. 14. Teman-teman ABI 011: Yornelis, Herdiyani, Agnes, Ega, Vivi, Irham,

Junaidi, Erika, Inggrid, Made, Bekti, Rinda, Yuki, Putri, Maulina dkk, Agung dkk, Ahwa dkk, Yayan, Oci, Heral dkk, Supri dkk, Danis dkk, Vivi Soraya dkk, dan semua angkatan ABI 011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mohon maaf apabila ada salah-salah kata dan perbuatan, Kakak-kakak Tingkat ABI, Kak Hari, Mba Anggun dll, Kakak-kakak Alumni ABI, Adik-adik tingkat ABI terimakasih atas semua doa dan dukungannya.

15. Sahabat-sahabatku: Dina Rianti, Mirani Elisabeth, Ayu Gita, Oldy Andrelin, Aulia Afifah, Salsabila, Dita Zulfa, Mayang Ratnapeni, Rossy Dinda, Septika Dwi, M.Niki, Akbar Fauzy, Ivan Savero, Egi Yuzario, Febi, Amel, Eva, Dyah terimakasih atas dukungan dan motivasinya selama ini.

16. Teman-teman SDN 2 Rawalaut (Teladan), SMPN 1 Bandar Lampung, SMAN 2 Bandar Lampung yang kurindukan.

17. Teman-teman KKN Desa Buah Bekhak, Kalianda : Kak Dea, Dela, Devi, Kak Dion, Kak Edo, Eko, Indri, Kak Nita, Rika, Oldy, Tanika.

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, yang telah membantu penulis dalam menyelsaikan karya ini.

19. Almamater Universitas Lampung yang turut mendewasakanku, baik dari segi pemikiran dan tindakanku.


(19)

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 18 Desember 2014 Penulis

Eriza Zafira Riyuza


(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang semakin modern, mendorong masyarakat untuk mengikuti berbagai kemajuan teknologi. Bentuk kemajuan teknologi ini mendorong perubahan sistem baik secara langsung maupun tidak langung, salah satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi, khususnya internet, sekarang jangkauan antara pembeli dan penjual sangatlah luas, semua keterbatasan waktu, jarak dan biaya dapat teratasi dengan mudah. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce).

E-commerce atau perdagangan elektronik adalah bagian dari e-lifestyle yang memungkinkan transaksi jual beli dilakukan secara online dari sudut tempat mana pun (Hidayat, 2008). E-Commerce merupakan konsep baru dalam proses jual beli produk atau jasa melalui jaringan internet. E-Commerce dapat dilakukan jika seseorang terhubung oleh jaringan internet. Dengan adanya e-commerce, para pengguna internet dapat dengan mudah melakukan proses jual beli produk atau jasa. Seiring berjalannya waktu, pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, berikut grafik peningkatan pengguna internet di Indonesia


(21)

2

dari tahun ke tahun menurut APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia) :

Gambar 1.1

Pengguna Internet di Indonesia

Sumber : APJII ( Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ) (http://www.apjii.or.id/v2/read/page/halaman-data/9/statistik.html diakses tanggal 6 juli 2014)

Meningkatnya pengguna internet, menarik minat para pelaku bisnis untuk mempromosikan barang yang mereka jual melalui internet. Internet mampu mempengaruhi semua sektor bisnis, mulai dari perusahan-perusahaan skala besar, hingga kecil pun memanfaatkan internet untuk branding produk, pemasaran, penjualan produk atau fungsi bisnis lainnya.

Tidak hanya sektor bisnis, internet pun mampu merubah perilaku masyarakat dalam melakukan pembelian baik dalam melakukan pembelian barang atau jasa. Seiring kemajuan internet yang sangat pesat, sekarang ini bermunculan toko online, blog-blog online atau media sosial yang bukan hanya digunakan sebagai situs pertemanan tetapi banyak juga yang berjualan alat-alat kebutuhan manusia.


(22)

3

Belanja Online adalah proses pembelian barang atau jasa dari penjual barang atau jasa melalui internet, dimana pembeli dan penjual tidak bertemu, atau melakukan kontak fisik secara langsung, dan pembeli hanya dapat melihat barang yang ingin mereka beli melalui display atau gambar yang disediakan oleh penjual dihalaman website atau media sosial lainnya. Setelah memilih barang, pembeli harus melakukan pembayaran melalui transfer ke nomor rekening penjual. Setelah melakukan pembayaran, pembeli biasanya akan memberi tahu penjual, dan kewajiban penjual harus mengirim barang tersebut ke alamat pembeli.

Maraknya toko online seperti sekarang ini dikarenakan banyaknya website yang menawarkan jasa toko online seperti Ebay, Kaskus, OLX, Berniaga atau media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Banyaknya toko online yang bermunculan seperti sekarang ini, membuat semua pemilik bisnis online berusaha menarik minat beli konsumen pada tokonya masing-masing dengan menawarkan berbagai macam promosi. Salah satu promosi yang digunakan oleh toko online untuk menarik minat beli konsumen adalah menawarkan Free Shipping. Free Shipping atau gratis ongkos kirim diberikan oleh para pemilik toko online agar para konsumen tidak terbebani oleh ongkos kirim jika mereka ingin berbelanja online. Monroe (2011) mengatakan bahwa orang-orang memiliki batas atas dan bawah mengenai penerimaan harga produk. Masing-masing konsumen mempunyai perbedaan batasan harga dan sensitifitas pada harga. Perbedaan ini dapat menyebabkan opini yang beragam tentang metode free shipping.

Minat beli adalah tahap kecenderungan konsumen untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan dan minat ini akan timbul jika


(23)

4

produk yang dijual itu sesuai dengan keinginan pembeli. Apabila keinginan konsumen ada di produk yang dijual oleh perusahaan maka akhirnya konsumen akan membuat keputusan untuk membeli. Minat beli adalah tahap kecenderungan konsumen untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar–benar dilaksanakan.

Pada umumnya, harga dapat mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan pembelian online. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yi Ching Cheng, harga termasuk salah satu faktor yang berhubungan positif dan signifikan terhadap minat konsumen dalam melakukan pembelian online. Menurut hasil riset yang dilakukan oleh MarkPlus Insight (2013), bahwa konsumen e-commerce sangat sensitif terhadap harga barang yang dijual secara online. Terlepas dari status sosial, konsumen menganggap harga sebagai faktor utama yang menentukan apakah dia akan melakukan pembelian secara online.

Gambar 1.2

Faktor penting yang mempengaruhi konsumen dalam berbelanja online

Sumber : MarkPlus Insight (2013)

( http://dailysocial.net/post/markplus-insights-konsumen-e-commerce-indonesia-lebih-memilih-social-commerce, diakses tanggal 8 juli 2014)


(24)

5

Salah satu website Indonesia yang menawarkan Free Shipping pada pembelinya yaitu Lazada.co.id. Lazada.co.id merupakan salah satu toko online yang terbaik di Indonesia. Lazada Indonesia adalah pusat belanja online yang menawarkan berbagai macam jenis produk mulai dari elektronik, buku, mainan anak dan perlengkapan bayi, alat kesehatan dan produk kecantikan, peralatan rumah tangga, dan perlengkapan traveling dan olah raga. Lazada Indonesia didirikan pada tahun 2012 dan merupakan salah satu cabang dari jaringan retail online Lazada di Asia Tenggara. Grup Lazada Internasional di Asia Tenggara terdiri dari Lazada Indonesia, Lazada Malaysia, Lazada Vietnam, Lazada Thailand, dan Lazada Filipina.

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti pada Bulan September 2014 di lima Universitas di Bandar Lampung, yaitu Perguruan Tinggi Teknokrat, Universitas Bandar Lampung, IBI Darmajaya, UMITRA, dan Universitas Lampung, diketahui bahwa Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat lebih sering mengakses website Lazada.co.id dikarenakan website Lazada.co.id dinilai menjual produk yang sangat lengkap, ditambah lagi dengan adanya free shipping lebih menarik minat mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung dalam melakukan pembelian online. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat di Bandar Lampung.

Penjualan online membutuhkan beberapa cara agar menarik minat beli konsumen. Selain harga yang menjadi pertimbangan, konsumen juga mempertimbangkan biaya ongkos kirim yang dikenakan oleh barang yang ingin dibeli. Oleh sebab itu, sekarang kerap kali ditemukan toko online yang menawarkan Free Shipping


(25)

6

menerapkan Free Shipping ini, banyak toko online yang menaikan harga produk terlebih dahulu, agar tidak terjadinya kerugian, sehingga harga produk yang ditawarkan dapat sedikit lebih mahal dari harga produk sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul:

“Persepsi Harga dan Free Shipping terhadap Minat Pembelian Online (Studi Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat yang pernah mengakses website Lazada.co.id)”

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan kejadian tersebut, maka terdapat beberapa rumusan masalah, yaitu : 1. Bagaimana pengaruh persepsi harga terhadap minat pembelian online pada

Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung?

2. Bagaimana pengaruh Free Shipping terhadap minat pembelian online pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung?

3. Bagaimana pengaruh Persepsi Harga dan Free Shipping terhadap minat pembelian online pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung?


(26)

7

1.3Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menjelaskan, dan menganalisis pengaruh persepsi harga terhadap minat pembelian online pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung.

2. Untuk menjelaskan, dan menganalisis pengaruh Free Shipping terhadap minat pembelian online pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung.

3. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh Persepsi Harga dan Free Shipping terhadap minat pembelian online pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung.

1.4Manfaat Penelitian 1. Aspek Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu penelitian dalam bidang Manajemen Pemasaran kaitannya dengan minat beli konsumen. Dan untuk kedepannya dapat digunakan sebagai bahan untuk mengembangkan inovasi serta keunggulan kompetitif dalam bersaing sehingga dapat meningkatkan penjualan yang bermanfaat bagi pemilik toko online.

2. Aspek Praktis

a. Bagi Perusahaan sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik toko online dalam menentukan strategi untuk meningkatkan penjualan dan menarik minat beli konsumen.


(27)

8

b. Bagi Pemerintah sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang pembentukan toko online.


(28)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Marketing

Pengertian tentang E-Marketing menurut Armstrong dan Kottler (2004) adalah E-Marketing adalah sisi pemasaran dari E-Commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet. Internet marketing di Indonesia saat ini sudah mulai menunjukan respon yang positif. Hal itu dikarenakan pasar yang dihasilkan di Indonesia sangatlah luas dan beragam.

Pada jaman sekarang, dengan adanya internet marketing konsumen bisa mendapatkan sesuatu dengan cara yang instan dan praktis. Pemasaran adalah proses mengelola hubungan dengan konsumen yang bertujuan untuk menguntungkan penjual. Dua sasaran pemasaran, yaitu menjanjikan keunggulan nilai untuk menarik pelanggan baru, serta memberikan kepuasan untuk menjaga pelanggan yang ada. Pemahaman modern tentang pemasaran yaitu memuaskan kebutuhan konsumen.

Menurut The American Marketing Association dalam Kotler (2004) Pemasaran merupakan fungsi organisasi dan sekumpulan proses untuk menciptakan,


(29)

10

mengkomunikasikan, dan mengelola hubungan konsumen dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemegang kepentingannya.

Gambar 2.1

Model sederhana pemasaran

Sumber : Prinsip-prinsip Pemasaran (Amstrong dan Kotler, 2004)

Gambar diatas adalah model sederhana dari lima langkah proses pemasaran. Pada empat langkah pertama, perusahaan bekerja untuk memahami konsumen, menciptakan nilai bagi konsumen, dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Pada langkah kelima, perusahaan tinggal menuai hasil dari menciptakan nilai unggul bagi konsumen. Dalam menciptakan nilai bagi konsumen, perusahaan tinggal menangkap nilai dari konsumen dalam bentuk penjualan, laba, dan ekuitas konsumen dalam jangka panjang.

Tiga unsur pokok konsep pemasaran adalah : 1. Orientasi pada Konsumen

Perusahaan harus menentukan kebutuhan pokok dari konsumen, menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan, menentukan produk Memahami pasar dan

kebutuhan serta keinginan konsumen. Merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh konsumen. Membangun program pemasaran terintegrasi yang memberikan nilai

unggul.

Membangun hubungan yang menguntungkan

dan menciptakan kepuasan konsumen. Menangkap nilai dari

pelanggan untuk menciptakan keuntungan dan ekuitas


(30)

11

dan program pemasarannya, mengadakan penelitian pada konsumen, dan menentukan serta melaksanakan strategi yang paling baik.

2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral.

Hal ini bertujuan agar setiap orang dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan pada konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisasi. Selain itu harus dilakukan penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi, dan promosi untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan konsumen.

3. Kepuasan Konsumen

Banyak sedikitnya konsumen yang puas akan suatu produk adalah faktor terpenting yang akan menentukan apakah suatu perusahaan akan mendapatkan laba dalam jangka panjang. Bukan berarti perusahaan harus berusaha memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan pada konsumen.

Salah satu konsep utama dalam pemasaran modern adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi yang dapat dikendalikan dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler, 2003). Komponen-komponen bauran pemasaran yaitu 4P : Product, Price, Place, Promotion.


(31)

12

1. Product

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang dapat memenuhi kebutuhan pemakainya.

2. Price

Seluruh nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa.

3. Place

Berbagai aktifitas yang digunakan perusahaan agar produk dapat diperoleh dan tersedia bagi sasaran pelanggan. Lokasi sering pula disebut sebagai saluran distribusi yaitu suatu produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis

4. Promotion

Merupakan suatu program yang memberi informasi kepada konsumen mengenai keunggulan produk.

2.1.2 Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2007) Perilaku Konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan, dan memposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Perilaku konsumen (consumer behavior) didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan atau tidak barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan


(32)

13

keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Dua elemen penting dalam perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan, dan kegiatan fisik, semua itu melibatkan individu untuk menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang dan jasa-jasa ekonomis.

Macam-macam peranan dalam perilaku konsumen, yaitu :

1. Initiator berarti individu yang berinisiatif dalam pembelian barang tertentu, atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukannya sendiri.

2. Influencer berarti individu yang mempengaruhi keputusan untuk membeli baik secara sengaja ataupun tidak.

3. Decider dalam hal ini, individu memutuskan apakah akan membeli suatu produk atau tidak.

4. Buyer berarti individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya. 5. User berarti individu yang menggunakan produk atau jasa yang telah ia beli.

Ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku konumen, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain usia, pekerjaan, gaya hidup, kepribadian, motivasi, persepsi, keyakinan dan sikap. Sedangkan faktor eksternal antara lain budaya, keluarga, kelompok acuan, kondisi lingkungan, kegiatan pemasaran dan situasi. Sebuah perusahaan harus memahami apa yang terjadi dalam tahap dari proses pembelian, sehingga dapat menyusun kegiatan pemasarannya atas dasar tahap-tahap tersebut. Jadi, jika perusahaan ingin realistis dalam menganalisa perilaku konsumen, maka harus dipelajari lingkungan sosial, psikologis individu


(33)

14

dan lembaga-lembaga lain yang mempengaruhi dan membatasi tiap perilaku konsumen dalam proses pembeliannya.

2.1.3 Minat Pembelian Online

Minat pembelian online adalah tahap ketika konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada alternatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan.

Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen (Kotler, 2005) yaitu : 1. Sikap orang lain.

Sebelum menentukan minat beli, sikap orang lain akan mengurangi alternatif produk yang disukai oleh konsumen. Konsumen akan bergantung pada dua hal, yaitu intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif produk yang disukai oleh konsumen, dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Jika motivasi konsumen untuk membeli suatu produk rendah, maka biasanya konsumen akan menuruti keinginan orang lain untuk tidak membeli produk yang disukainya.

2. Faktor situasi yang tidak terantisipasi.

Faktor ini nantinya akan dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak.


(34)

15

Proses pembelian oleh konsumen biasanya akan melewati beberapa tahap yaitu :

1. Attention

Dalam tahap ini konsumen pernah mendengar mengenai perusahaan atau produk yang dikeluarkan perusahaan. Jadi dalam tahap ini konsumen mengenal produk karena sudah mendengar atau melihat promosi yang dilakukan perusahaan. Tahap ini juga ditandai dengan perhatian konsumen ketika melihat atau mendengar tentang promosi tersebut pertama kalinya.

2. Interest

Minat konsumen timbul setelah mendapatkan dasar informasi yang lebih terperinci mengenai perusahaan atau produk. Dalam tahap ini konsumen tertarik pada produk yang ditawarkan karena promosi yang dilakukan perusahaan berhasil diterima oleh konsumen.

3. Desire

Konsumen mempelajari, memikirkan serta berdiskusi, yang menyebabkan keinginan dan hasrat untuk membeli produk tersebut bertambah. Dalam tahapan ini konsumen maju satu tingkat dari sekedar tertarik akan produk. Tahap ini ditandai dengan hasrat yang kuat dari konsumen untuk membeli dan mencoba produk.

Menurut Ferdinand (2002), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:

1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. 2. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk


(35)

16

3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.

4. Minta eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

2.1.4 Promosi

Promosi adalah teknik komunikasi yang penyampaiannya menggunakan media seperti pers, televisi, radio, papan nama, poster, dan lain-lain, yang bertujuan untuk menarik minat konsumen terhadap hasil produksi suatu perusahaan. Seorang manajer harus benar-benar memahami bahwa promosi adalah sebagai media untuk menjembatani kepentingan produsen dan konsumen.

Menurut Kotler (2006) Promosi merupakan suatu usaha pemasaran yang memberikan berbagai upaya intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan untuk mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Kegiatan promosi bertujuan untuk mempengaruhi perilaku pembelian, akan tetapi memberitahukan, membujuk dan mengingatkan konsumen adalah tujuan promosi yang utama.

Keputusan konsumen dalam membeli suatu produk adalah berdasarkan pada persepsi mereka terhadap nilai produk yang digambarkan sebagai pertukaran antara kualitas relatif produk yang dirasakan dengan pengorbanan dalam bentuk uang atau harga. Bauran promosi perlu dilakukan agar promosi dapat berlangsung secara efektif, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan.


(36)

17

Menurut Kotler (2001) ada lima jenis kegiatan promosi, yaitu : 1. Periklanan (advertising)

Periklanan adalah suatu bentuk promosi non-personal dengan menggunakan berbagai media yang ditunjukkan untuk menarik agar konsumen membeli suatu produk yang diiklankan.

2. Penjualan tatap muka (Personal Selling)

Suatu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditunjukkan untuk menarik agar konsumen melakukan pembelian.

3. Publisitas (Publisity)

Suatu bentuk promosi non-personal mengenai pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi atau berita tentangnya (biasanya bersifat ilmiah).

4. Promosi penjualan (Sales Promotion)

Suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditunjukan untuk menarik minat pembelian konsumen.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditunjukkan untuk mempengaruhi pembelian pada konsumen.


(37)

18

Empat faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan promotionl mix, yakni:

1. Dana yang tersedia guna program promosi.

Suatu perusahaan dengan dana cukup, dapat membuat program periklanannya lebih berhasil daripada perusahaan dengan sumber dana yang terbatas.

2. Sifat pasaran.

a. Luas geografis pasaran : penjualan pribadi/personal dapat mencukupi dalam pasaran lokal terbatas, akan tetapi dengan makin meluasnya pasaran secara geografis, periklanan harus dipentingkan.

b. Jenis pelanggan. c. Konsentrasi pasaran.

3. Sifat produk, diperlukan strategi yang berbeda untuk produk konsumsi dan barang industri. Dalam golongan produk konsumen, promotional mix

dipengaruhi sifat produk, apakah termasuk convenience goods (barang kemudahan), shopping goods, atau special item. Mengenai barang-barang industri, instalasi-instalasi tidak dipromosikan dengan cara sama sebagai bahan keperluan operasional.

4. Tahap dalam daur hidup produk.

Kotler (2004), berkata bahwa daya tarik iklan harus mempunyai tiga sifat, yaitu: 1. Iklan harus bermakna agar dapat menunjukkan manfaat-manfaat yang

membuat produk lebih diinginkan atau lebih menarik bagi konsumen.

2. Pesan iklan harus dapat dipercaya, konsumen percaya bahwa suatu produk akan memberikan manfaat seperti yang dijanjikan dalam pesan iklan.


(38)

19

2.1.5 Free Shipping

Biaya pengiriman adalah alasan utama mengapa beberapa konsumen mengurungkan niatnya untuk melakukan pembelian online. Hal itu terjadi karena bukan hanya harus membayar harga produk yang ingin dibeli, konsumen juga harus membayar biaya pengiriman produk tersebut yang biasanya tidak murah. Sebaliknya, dalam penelitian yang dilakukan oleh Perusahaan Kantar, konsumen yang hendak melakukan pembelian online, akan membeli produk lebih banyak jika tidak dikenakan biaya pengiriman ( free shipping ).

Banyak cara dilakukan para penjual untuk memikat pelanggan, termasuk juga

penjual online. Umumnya, para penjual melakukan promosi atau penawaran khusus lewat iklan. Salah satu yang sering dijumpai di dunia e-commerce adalah penawaran free shipping, atau bebas ongkos kirim. Hal itu karena setiap pembelian masih perlu ongkos pengiriman yang dibebankan ke pembeli. Sehingga ongkos kirim tersebut menjadi hambatan tersendiri untuk bertransaksi. Belum lagi ditambah pajak tambahan, seperti PPN, yang membuat konsumen berpikir berulang kali dalam melakukan perbelajaan online.

Dalam penelitian Kopalle dan Lehman (1995) tentang pengaruh promosi terhadap kesuksesan produk baru, dinyatakan bahwa pengaruh promosi dapat menarik minat beli konsumen dan pembelian ulang dari konsumen.

Dengan adanya free shipping, diharapkan memudahkan calon pembeli dalam proses kalkulasi. Sehingga tidak perlu berpikir banyak soal harga. Cukup satu angka saja di kepala untuk memperoleh barang yang diinginkan untuk sampai di tujuan. Tergantung daerah tujuan pengiriman, ongkos kirim bisa bervariasi.


(39)

20

Sehingga penerapan program free shipping bisa menjadi ancaman juga bagi para penjual, sehingga perlu diteliti ulang apakah masih menguntungkan.

Sebenarnya free shipping bukanlah 100% bebas ongkos kirim, melainkan harga ongkos kirim yang telah dimasukkan dalam harga penawaran, yang mempengaruhi adalah presentasi margin profit. Untuk produk exclusive dengan profit yang tinggi, free shipping masih layak diterapkan guna menarik minat pembelian konsumen.

Menurut Blattberg (1990), promosi penjualan pada dasarnya terbagi atas dua jenis, yang pertama adalah promosi penjualan konsumen (consumer – Oriented Sales Promotion) terdiri dari sampel gratis, kupon, penawaran, pengembalian uang, potongan harga, premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, dll. Promosi penjualan ini merupakan bentuk B2C atau promosi penjualan yang lebih ditujukan bagi konsumen akhir. Sedangkan jenis kedua yaitu promosi penjualan perdagangan (Trade – Oriented Sales Promotion ) terdiri dari tunjangan iklan dan pajangan, barang gratis, POP display, dsb. Promosi penjualan ini merupakan bentuk B2B atau promosi penjualan yang lebih ditujukan bagi produsen.

2.1.6 Persepsi Harga

Pada dasarnya konsumen dalam menilai harga suatu produk tidak tergantung hanya dari nilai nominal harga saja namun dari persepsi mereka pada harga.Toko online harus menetapkan harga secara tepat agar dapat sukses dalam memasarkan barang atau jasa. Persepsi harga merupakan kecenderungan konsumen untuk menggunakan harga dalam memberi penilaian tentang kesesuaian manfaat produk. Penilaian terhadap harga pada suatu manfaat produk dikatakan mahal, murah atau


(40)

21

sedang dari masing-masing individu tidaklah sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan dan kondisi individu itu sendiri.

Indikator penilaian harga dapat dilihat dari kesesuaian antara suatu pengorbanan dari konsumen terhadap nilai yang diterimanya setelah melakukan pembelian, dan dari situlah konsumen akan mempersepsi dari produk atau jasa.

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa (Kotler, 2004). Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Bourlakis, Papagiannidis dan Fox (2008) mengatakan:

”As the cart will be automatically processed by the customer’s purchasing agent,

the best price will be selected among the prices offered by the different retailers” Yang berarti konsumen akan memilih harga yang terbaik di antara yang paling baik yang di tawarkan oleh penjual yang berbeda. Definisi lain harga adalah segala sesuatu yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keunggulan yang ditawarkan oleh bauran pemasaran perusahaan (Cannon,dkk, 2008).

Perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan perbedaan pelanggan dan perubahan situasi. Dibawah ini merupakan strategi penyesuaian harga menurut Kotler dan Amstrong (2001), yaitu:


(41)

22

1. Penetapan harga diskon dan pengurangan harga.

Mengurangi harga untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan yang memberikan tanggapan seperti membayar lebih awal atau mempromosikan produk.

Macam-macam diskon yang ditawarkan perusahaan:

a. Diskon kas adalah pengurangan harga pada pembeli yang membayar tagihan mereka tepat waktu.

b. Diskon kuantitas adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam volume besar.

c. Diskon fungsional adalah pengurangan harga yang ditawarkan penjual bagi anggota jalur distribusi yang melakukan fungsi-fungsi tertentu. d. Diskon musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang

membeli barang atau jasa diluar musim. 2. Penetapan harga tersegmentasi.

Menyesuaikan harga untuk membuat perbedaan diantara pelanggan, produk maupun lokasi.

3. Penetapan harga psikologis.

Menyesuaikan harga untuk mempengaruhi secara psikologis. 4. Penetapan harga promosi.

Sewaktu-waktu mengurangi harga untuk meningkatkan penjualan dalam jangka pendek.

5. Penetapan harga geografis.


(42)

23

6. Penetapan harga internasional.

Menyesuaikan harga untuk pasar tradisional.

Agar dapat sukses memasarkan suatu barang ataupun jasa, penjual harus menetapkan harganya secara tepat, karena harga merupakan satu–satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi penjual, sedangkan ketiga unsur lainnya yaitu produk, distribusi dan promosi menyebabkan timbulnya biaya pengeluaran (Tjiptono, 2008).

Harga merupakan salah satu penentu pemilihan produk yang nantinya akan berpengaruh terhadap minat pembelian. Bila suatu produk mengharuskan konsumen mengeluarkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan manfaat yang diterima, maka yang terjadi adalah bahwa produk tersebut memiliki nilai negatif. Sebaliknya, apabila konsumen menganggap bahwa manfaat yang diterima lebih besar, maka yang terjadi adalah produk tersebut memiliki nilai yang positif. Para konsumen tertarik untuk mendapatkan harga yang pantas. Harga yang pantas berarti nilai yang di persepsikan pantas pada saat transaksi dilakukan.

2.1.7 E-Commerce

E-commerce singkatan dari Electronic Commerce yang berarti sistem pemasaran dengan menggunakan media elektronik. E-Commerce ini mencakup penjualan, pembelian, pemasaran dari sebuah produk yang dilakukan dalam sebuah sistem elektronik seperti Internet atau bentuk jaringan komputer yang lain.

E-commerce adalah suatu proses pembelian dan penjualan produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis. Jadi dapat disimpulkan bahwa e-commerce


(43)

24

adalah suatu kegiatan penjualan dan pembelian baik produk, jasa, atau informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer.

Menurut Kalakota dan Winston (Suyanto, 2003), definisi E-Commerce dapat ditinjau dari beberapa perspektif, yaitu:

1. Dari perspektif komunikasi

E-commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.

2. Dari perspektif proses bisnis

E-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

3. Dari perspektif layanan

E-commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost)

ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.

4. Dari perspektif online

E-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.

E-commerce pada umumnya dapat diklasifikasikan berdasarkan transaksi. Tipe-tipe e-commerce dapat digambarkan sebagai berikut Turban et. al (2004):

1. Business to Business (B2B)

Hampir seluruh e-commerce saat ini merupakan tipe B2B. Hal tersebut karena tipe ini sudah termasuk transaksi IOS dan transaksi pasar elektronik antar organisasi.

2. Business to Customer (B2C)

Secara umum, transaksi eceran melibatkan pembelanja individu dan perusahaan yang menyediakan aplikasi e-commerce, dalam kasus ini belanja online.

3. Consumer to consumer (C2C)


(44)

25

konsumen lainnya. Ada beberapa yang menjual produk atau jasa menggunakan iklan dan setelah itu penjualan dilakukan di website.

4. Consumer to Business (C2B)

Kategori ini termasuk individu yang menjual produk atau jasa ke organisasi. 5. Non business E-commerce

Jenis dari e-commerce ini termasuk juga institusi non-bisnis seperti institusi akademik, organisasi non-profit, organisasi keagamaan dan agen pemerintah yang menggunakan e-commerce untuk menekan pengeluaran mereka.

6. Intra business (organizational)

E-commerce kategori ini termasuk semua aktifitas internal, biasanya dilakukan dalam bentuk Intranet yang melibatkan pertukaran produk dan jasa atau informasi.

Menurut Laudon & Traver (2002), model bisnis internet dibagi menjadi 8, yaitu: 1. Virtual Store Front

Model bisnis dengan menjual produk atau jasa bersifat fisik secara online. Pengiriman barang dan jasa bersifat non-digital atau fisik dengan menggunakan perantara, seperti kurir, jasa.

Contoh: Amazon.com, Network Bank, Virtual Vineyard.

2. Marketplace Concentrator

Model bisnis dengan memusatkan informasi mengenai produk dan jasa dari berbagai produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membandingkan serta melakukan transaksi.


(45)

26

3. Information Brokers

Model bisnis yang menyediakan informasi mengenai produk, harga dan ketersediannya. Beberapa diantaranya juga memfasilitasi 17 transaksi, namun nilai utamanya adalah informasi yang disediakan..

Contoh : Travelocity, Partnet.

4. Transaction Brokers

Model bisnis yang memberikan fasilitas transaksi. Disini pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi.

Contoh: Ameritrade

5. Electronic Clearinghouses

Model bisnis ini menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah, tergantung pada relasi konsumen. Contoh: Ebay, Bid.com.

6. Reverse Auction

Model bisnis dimana konsumen mengajukan penawaran kepada berbagai penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang dispesifikasi oleh konsumen.

Contoh: Priceline.com

7. Digital Product Delivery

Model bisnis yang menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk digital lainnya melalui internet.


(46)

27

8. Content Provider

Model bisnis yang menyediakan konten. Pendapatan dari model bisnis ini diperoleh dari biaya Iangganan atau biaya akses, penjualan ruang iklan atau biaya penempatan iklan dalam daftar terorginasasi pada searchable database.

Contoh: Wall Street Journal.

2.1.8 Bisnis Online

Belanja Online adalah suatu proses pembelian barang ataupun jasa melalui media Internet. Kegiatan belanja ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari dan ke seluruh dunia melalui media notebook, komputer, ataupun handphone yang tersambung dengan layanan akses Internet.

Sejak kehadiran internet, para pedagang telah berusaha membuat toko online dan menjual produk kepada mereka yang sering menjelajahi dunia maya (internet). Para pelanggan dapat mengunjungi toko online dengan mudah dan nyaman, mereka dapat melakukan transaksi di rumah atau dimanapun keberadaan mereka.

MarkPlus Insight mempublikasikan hasil riset terbaru yang berjudul MarkPlus Insight Netizen Survey 2013 yang merupakan riset untuk mendalami pasar teknologi dan internet di Indonesia. Salah satu fakta yang terungkap melalui riset ini adalah social commerce terlihat jauh lebih populer bagi konsumen dibandingkan situs e-commerce besar.


(47)

28

Gambar 2.2 Alasan berbelanja online

Sumber : Markplus Insight (2013) ( http://dailysocial.net/post/markplus-insights-konsumen-e-commerce-indonesia-lebih-memilih-social-commerce, diakses tanggal 8 juli 2014)

Dari grafik diatas, terlihat bahwa Messenger Group dan Social media (Facebook, Twitter, Instagram) yang masuk dalam kategori social commerce, lebih populer dibandingkan toko online maupun forum. Tidak mengejutkan, Indonesia memang selalu dekat dengan hal-hal yang berbau “social”.

Menurut hasil riset ini juga, salah satu alasan kenapa social commerce begitu populer adalah karena aksesnya yang mudah, ada di Facebook, Twitter dan lain-lain tanpa perlu membuka browser dan mengetikkan URL toko online yang ingin dituju. Karena proses transaksi dan komunikasi semua terjadi di dalam situs jejaring sosial, konsumen jadi lebih mudah menggunakannya bagi pengguna yang memang juga sudah biasa berinteraksi di situs jejaring sosial.


(48)

29

Bisnis Online Dalam SWOT

1. Strenghts ( kekuatan ) :

Pasar yang luas, bisa diakses selama 24 jam, Tidak membutuhkan karyawan atau karyawan sedikit, tidak perlu stok banyak, biaya promosi kecil, biaya sangat murah, bisa dijalankan dimana saja kapan saja dan oleh siapa saja, Skill yang diperlukan sepenuhnya bisa dipelajari tidak masalah apapun latar belakang calon pemilik toko online, potensi penghasilan sangat besar, membuka lapangan pekerjaan.

2. Weaknesses ( kelemahan ) :

Ukuran yang tak sama (untuk pakaian), pasar seluruh dunia tapi terbatas pada pengguna internet, sistem pembayaran yang masih seidikit rumit.

3. Opportunities (peluang) :

Bisnis online ini memiliki peluang yang sangat bagus karena bisnis ini bisa dilakukan oleh siapa saja dimana saja dan kapan saja. Apalagi bagi orang-orang yang tidak ingin banyak meniggalkan keluarganya hanya untuk bekerja diluar rumah.

4. Threats (ancaman) :

Berbagai bisnis apapun pasti memiliki ancaman yang akan dihadapi kedepannya termasuk bisnis online ini. Ancaman berbisnis online antara lain datang dari orang-orang yang hanya iseng, jasa pengiriman, dalam soal pembayaran dan lain-lain.


(49)

30

2.2 Hubungan antar Variabel

2.2.1 Hubungan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli

Bukan hanya kualitas produk saja, dalam membeli suatu produk konsumen juga mempertimbangkan kelayakan harga. Harga adalah salah satu penentu pemilihan produk yang nantinya akan berpengaruh terhadap minat pembelian. Harga seringkali dikaitkan dengan kualitas, konsumen biasanya cenderung untuk menggunakan harga sebagai indikator kualitas atau kepuasan potensial dari suatu produk.

Ada beberapa hal yang melatar belakangi konsumen dalam membeli suatu produk, seperti konsumen memilih suatu produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut, karena melihat kesempatan memiliki produk tersebut dengan harga yang lebih murah dari biasanya sehingga lebih ekonomis, kerena ada kesempatan untuk mendapatkan hadiah dari pembelian produk tersebut, atau karena ingin dianggap konsumen lain bahwa tahu banyak tentang produk tersebut dan ingin dianggap loyal.

Harga yang pantas berarti nilai yang di persepsikan pantas dengan kualitas yang akan diterima oleh konsumen pada saat transaksi dilakukan. Konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan harga yang mahal berarti mempunyai kualitas yang baik, sedangkan apabila harga yang murah mempunyai kualitas yang kurang baik. Seringkali beberapa konsumen mengetahui secara tepat harga suatu produk, sedangkan yang lainnya hanya mampu memperkirakan harga berdasarkan pembelian masa lampau. Dalam membeli suatu produk konsumen


(50)

31

tidak hanya mempertimbangkan kualitasnya saja, tetapi juga memikirkan kelayakan harganya.

Apabila persepsi harga pada suatu produk dan mencakup pelayanan telah sesuai dengan harapan dan manfaat produk maka akan meningkatkan kepuasan. Sebaliknya apabila persepsi harga pada produk dan mencakup pelayanan tidak sesuai dengan harapan dan manfaat produk maka akan menimbulkan ketidakpuasan. Hal tersebut dapat berakibat konsumen mengurungkan niat untuk melakukan pembelian online. Hal tersebut akan menyebabkan penurunan permintaan yang pada akhirnya menyebabkan penurunan laba bahkan kerugian.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yun dan Chang (2009), harga termasuk salah satu faktor yang berhubungan positif dan signifikan terhadap minat pembelian konsumen via internet, dimana harga bermain dalam keputusan pembelian. Konsumen menggunakan harga sebagi penentu pertama dalam memutuskan pembelian, dan menentukan harga pada titik dimana harga tersebut dapat di terima atau masih dalam tahap rasional.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut :

2.2.2 Hubungan Free Shipping Terhadap Minat Beli

Promosi penjualan adalah unsur utama dalam kampanye pemasaran. Promosi dirancang untuk menarik minat konsumen dalam melakukan pembelian produk atau jasa tertentu. Sebuah promosi harus berani menawarkan suatu kreativitas, agar di mata konsumen terlihat berbeda atau unik dari promosi-promosi yang lainnya. Blattberg (1990), mendefinisikan bahwa promosi penjualan merupakan


(51)

32

kumpulan insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, konsumen didorong untuk melakukan pembelian suatu produk, atau jasa secara lebih cepat atau lebih besar.

Dalam melakukan pembelian online, seseorang sering kali terhambat dengan mahalnya biaya ongkos kirim. Oleh karena itu, sekarang sering kali ditemukan toko-toko online yang membuat promosi yaitu Free Shipping, yang berarti gratis ongkos kirim. Hal ini dilakukan untuk menarik minat pembelian konsumen, konsumen juga tidak perlu direpotkan dengan proses kalkulasi harga dan ongkos kirim produk tersebut. Dengan adanya free shipping ini, pemilik toko online berharap konsumen akan lebih tertarik untuk berbelanja online di tokonya.

Dalam peelitian yang dilakukan oleh Michael Lewis yang berjudul “The Effects

Of Shipping Fees on Customer Acquisition, Customer Retention, and Purchase

Quantities” menunjukkan bahwa biaya pengiriman berpengaruh terhadap jumlah pembelian. Semakin tinggi biaya pengiriman, maka semakin rendah minat pembelian oleh konsumen.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diambil hipotesis sebagai berikut :

H2 : Free Shipping berpengaruh ecara signifikan terhadap minat pembelian online.

H3 : Persepsi Harga dan Free Shipping berpengaruh secara signifikan terhadap

minat pembelian online

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan tinjauan landasan teori diatas, kerangka pikir penelitian menggambarkan pengaruh dari Persepsi Harga dan Free Shipping terhadap Minat


(52)

33

Pembelian Online pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat maka dapat disusun kerangka pemikiran seperti berikut :

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran Teoritis

Persepsi Harga Produk

Minat Pembelian Online


(53)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory

atau penelitian tingkat penjelasan. Menurut Sugiyono (2008), metode explanatory

merupakan metode yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang di teliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini bersifat menjelaskan Persepsi Harga dan Free Shipping terhadap Minat Pembelian Online.

3.2Definisi Konseptual

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008).

3.2.1 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian (Ferdinand, 2006). Variabel dependen yaitu variabel yang nilainya tergantung dari variabel lain, dimana nilainya akan berubah jika variabel yang mempengaruhinya berubah. Variabel dependen sering pula disebut variabel respon yang dilambangkan dengan Y. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat pembelian online (Y). Minat beli adalah perilaku konsumen dimana konsumen


(54)

35

mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk (Kotler dan Keller, 2003)

3.2.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen sering disebut predikator yang dilambangkan dengan X. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

1. Presepsi Harga (X1)

Menurut Schiffman & Kanuk (2007) Persepsi mempunyai pengaruh yang kuat bagi konsumen. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap konsumen yaitu persepsi akan harga. Persepsi harga merupakan kecenderungan konsumen untuk menggunakan harga dalam memberi penilaian tentang kesesuaian manfaat produk.

Penilaian terhadap harga pada suatu manfaat produk dikatakan mahal, murah atau sedang dari masing-masing individu tidaklah sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan dan kondisi individu itu sendiri.

2. Free Shipping (X2)

Orang-orang memiliki batas atas dan bawah mengenai penerimaan harga produk. Masing-masing konsumen mempunyai perbedaan batasan harga dan


(55)

36

sensitifitas pada harga. Perbedaan ini dapat menyebabkan opini yang beragam tentang metode free shipping (Monroe,2011).

Free Shipping merupakan bagian dari promosi tambahan suatu toko online agar lebih memudahkan konsumen dalam berbelanja dan menarik minat pembelian online.

3.3Definisi Operasional

Sementara definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2008). Berdasarkan telaah pustaka yang diajukan dalam penelitian ini, maka dikembangkan definisi operasional yang merupakan penjabaran dan pengukuran variabel dan indikator yang dipilih dalam penelitian ini, seperti dibawah ini:

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator

Presepsi Harga Konsumen membayar harga produk yang akan dibeli yang sudah di tentukan oleh pihak Lazada.

1. Harga Murah

2. Harga Sesuai dengan kualitas

3. Harga Memiliki Daya Saing

4. Harga Tinggi

Free Shipping Bagian dari karakteristik produk berupa tambahan gratis pengiriman dari pihak Lazada.co.id

1. Free Shipping Quantity

2. Treshold- Free Shipping

Minat Pembelian Online

Konsumen menentukan pilihan produk dan berminat untuk membeli produk pada website Lazada.co.id

1. Attention 2. Interest


(56)

37

3.4Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Menurut Ferdinand (2006) populasi merupakan gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seseorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian. Dalam penelitian ini, populasi nya adalah Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung yang pernah mengakses website Lazada.

3.4.2 Sampel

Sampel menurut Ferdinand (2006) adalah subset dari populasi terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin peneliti meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu peneliti membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, yaitu teknik sampling yang memberi peluang atau kesempatan tidak sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Keunggulan Non probability sampling adalah : 1. Murah

2. Digunakan bila tidak ada sampling frame

3. Digunakan bila populasi menyebar sangat luas sehingga cluster sampling


(57)

38

Metode yang digunakan adalah purposive sampling. Pemilihan sampel dilakukan karena mungkin saja peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Dengan demikian sampel yang diambil berdasarkan suatu kriteria dan pertimbangan tertentu, yaitu Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat yang pernah mengakses website Lazada.co.id.

Ferdinand (2006) mengatakan jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5 sampai 10. Jadi bila terdapat 10 indikator, besarnya sampel adalah antara 50-100. Dalam penelitian ini akan dilakukan penyebaran kuisioner dengan jumlah responden sebanyak 100 responden. Responden ini adalah mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat yang pernah mengakses website Lazada.co.id. Pemilihan sampel ini dilakukan karena peneliti memahami informasi yang dibutuhkan dan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi yang diperlukan dan mereka memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti.

3.5Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan dalam variabel penelitian ini adalah Data Primer. Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari sumber asli (tanpa perantara). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini di peroleh dari hasil penyebaran kuesioner pada sampel yang di sebarkan pada responden yang telah ditentukan (mahasiswa yang pernah mengakses website Lazada). Data primer tersebut berupa data mentah dengan


(58)

39

skala Likert untuk data tanggapan responden mengenai Persepsi Harga dan Free Shipping terhadap minat pembelian online.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner dibuat dengan menggunakan pertanyaan terbuka, yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk menjelaskan identitas responden, dan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia dari setiap pernyataan.

3.7Skala Pengukuran

Dalam pengukurannya, skala ini menggunakan skala Likert. Skala Likert

digunakan untuk megatur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008). Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala Likert dari pertanyaan yang diberikan kepada responden, yaitu :

1. Untuk jawaban sangat tidak setuju diberi nilai = 1 2. Untuk jawaban tidak setuju diberi nilai = 2

3. Untuk jawaban kurang setuju diberi nilai = 3 4. Untuk jawaban setuju diberi nilai = 4

5. Untuk jawaban sangat setuju diberi nilai = 5

3.8Pengujian Instrumen 3.8.1Uji Validitas

Ghozali (2005), mengungkapkan bahwa Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika


(59)

40

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan coefficient corelation pearson yaitu dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (Correlated Item Total Correlation) dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel k adalah jumlah variabel independen.

Hasil r hitung > r tabel (0,196) = valid Hasil r hitung < r tabel (0,196) = tidak valid

Hasil validitas dapat dilihat pada output Alpha Cronbach pada kolom Corrected Item Total Correlation. Bandingkan nilai Correlated Item Total Correlation

dengan hasil perhitungan r tabel.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Disini pengukuran hanya dilakukan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pernyataan. Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila (Ghozali,2005) :

Hasil Alpha Cronbach > 0,60 = reliabel Hasil Alpha Cronbach < 0,60 = tidak reliabel


(60)

41

3.8.3 Hasil Pra-Riset Uji Validitas

Berdasarkan hasil pra-riset yang telah dilakukan, yaitu penyebaran kuesioner terhadap 50 orang responden pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung yang pernah mengakses website Lazada.co.id, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.2

Hasil Pra-Riset Uji Validitas Variabel Item

Pernyataa n

r hitung r tabel Hasil Kesimpulan

Persepsi Harga

(X1)

X1.1 0,604 0,196 r hitung > r tabel Valid X1.2 0,713 0,196 r hitung > r tabel Valid X1.3 0,691 0,196 r hitung > r tabel Valid X1.4 0,714 0,196 r hitung > r tabel Valid

Free Shipping

(X2)

X2.1 0,757 0,196 r hitung > r tabel Valid X2.2 0,748 0,196 r hitung > r tabel Valid X2.3 0,733 0,196 r hitung > r tabel Valid X2.4 0,496 0,196 r hitung > r tabel Valid

Minat Pembelian Online (Y)

Y1 0,615 0,196 r hitung > r tabel Valid Y2 0,549 0,196 r hitung > r tabel Valid Y3 0,461 0,196 r hitung > r tabel Valid Y4 0,500 0,196 r hitung > r tabel Valid


(61)

42

Y5 0,432 0,196 r hitung > r tabel Valid Y6 0,513 0,196 r hitung > r tabel Valid Y7 0,525 0,196 r hitung > r tabel Valid Y8 0,401 0,196 r hitung > r tabel Valid Y9 0,602 0,196 r hitung > r tabel Valid Y10 0,566 0,196 r hitung > r tabel Valid Y11 0,508 0,196 r hitung > r tabel Valid Sumber : Data Kuesioner, diolah 2014

Berdasarkan tabel 3.2, Hasil dari seluruh pernyataan pada variabel persepsi harga menunjukkan bahwa nilai r hitung, yaitu 0,614 untuk pernyataan X1.1; 0,713 untuk pernyataan X1.2; 0,691 untuk pernyataan X1.3 serta 0,714 untuk pernyataan X1.4 dengan nilai r tabel sebesar 0,196 dan nilai signifikan dari masing-masing total item variabel persepsi harga adalah 0,000 dengan signifikansi korelasi sebesar 0,05. Maka variabel Persespi Harga valid karena r hitung > r tabel.

Hasil dari seluruh pernyataan pada variabel free shipping menunjukkan bahwa nilai r hitung, yaitu 0,757 untuk pernyataan X2.1; 0,748 untuk pernyataan X2.2; 0,733 untuk pernyataan X2.3 serta 0,496 untuk pernyataan X2.4 dengan nilai r tabel sebesar 0,196 dan nilai signifikan dari masing-masing total item variabel persepsi harga adalah 0,000 dengan signifikansi korelasi sebesar 0,05. Maka variabel Free Shipping valid karena r hitung > r tabel.


(62)

43

Hasil dari seluruh pernyataan pada variabel Minat Pembelian Online menunjukkan bahwa nilai r hitung > dari nilai r tabel, oleh karena itu variabel Minat Pembelian Online dinyatakan valid.

3.8.4 Hasil Pra-Riset Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil pra-riset yang telah dilakukan, yaitu penyebaran kuesioner terhadap 50 orang responden pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung yang pernah mengakses website Lazada.co.id, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Hasil

Cronbach Alpha

Batasan Hasil Kesimpulan

Persepsi Harga 0,609 0,60 0,609 > 0,60 Reliabel

Free Shipping 0,634 0,60 0,634 > 0,60 Reliabel

Minat Pembelian Online

0,721 0,60 0,721 > 0,60 Reliabel


(63)

44

Berdasarkan tabel 3.3, Hasil Cronbach Alpha variabel Persepsi Harga sebesar 0,609 kemudian hasil Cronbach Alpha variabel Free Shipping sebesar 0,634 serta variabel Minat Pembelian Online sebesar 0,721 dengan batasan Cronbach Alpha

sebesar 0,60. Maka ketiga variabel dinyatakan reliabel karena hasil cronbach alpha > dari nilai batasan yaitu 0,60.

3.9Teknik Analisis Data 3.9.1 Uji Asumsi Klasik

3.9.1.1Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal.

Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali, 2005):

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

3.9.1.2Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas adalah dengan media grafik, apabila grafik


(64)

45

membentuk pola khusus maka model terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

Dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas :

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.9.1.3Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas/variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara variabel bebasnya sama dengan nol.

a. Jika antar variabel bebas ada korelasi di atas 0,90 maka hal ini merupakan adanya multikolinearitas.

b. Atau multikolinieritas juga dapat dilihat dari VIF, jika VIF < 10 maka tingkat kolinearitasnya masih dapat di toleransi.


(65)

46

c. Nilai Eigen Value berjumlah satu atau lebih, jika variabel bebas mendekati 0 menunjukkan adanya multikolinearitas.

3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas (terikat) atas perubahan dari setiap peningkatan atau penurunan variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat (Sugiyono,2008).

Rumus :

Dimana: Y : Minat Beli a : Konstanta

: Koefisien Regresi

: Persepsi Harga : Free Shipping

e : error

3.9.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika nilai koefisien determinasi yang mendekati nol atau sama dengan nol, maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Persepsi Harga dan Free Shipping terhadap Minat Pembelian Online pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung yang pernah mengakses website Lazada.co.id, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Variabel Persepsi Harga berpengaruh signifikan terhadap Minat Pembelian Online pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat yang pernah mengakses website lazada.co.id.

2. Variabel Free Shipping berpengaruh tidak signifikan terhadap Minat Pembelian Online pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat yang pernah mengakses website lazada.co.id.

3. Variabel Persepsi Harga dan Free Shipping secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Minat Pembelian Online pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat yang pernah mengakses website lazada.co.id.


(2)

5.2Saran

Berdasarkan hasil pembahasan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk pihak Lazada dalam menjual produk-produknya dan dapat memberikan pengalaman baru kepada konsumen.

2. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau menggunakan variabel-variabel independen lainnya yang potensial memberikan kontribusi terhadap minat pembelian online pada website Lazada.co.id

3. Ada banyak faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap minat pembelian online pada website lazada.co.id. Banyak faktor yang juga mempengaruhi konsumen dalam menentukan minat pembelian online, seperti Brand Image, Promosi pada media cetak atau elektronik dan lain-lain yang dapat diteliti dalam website Lazada.co.id.

4. Untuk perkembangan website lazada.co.id kedepan, diharapkan ada peneliti yang tertarik untuk meneliti permasalahan ini lebih lanjut.

5. Untuk penelitian selanjutnya agar menggunakan responden dengan teknik sampling dan menggunakan metode lain untuk melihat perbandingan antara satu metode dengan metode lainnya,

6. Bagi pihak Lazada.co.id, diharapkan untuk mencantumkan zona-zona yang termasuk Free Shipping 100% atau zona-zona yang hanya


(3)

jual, agar lebih memudahkan para pengakses dalam mengetahui biaya pengiriman pada produk yang akan mereka beli.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, Indonesia Internet Users. (http://www.apjii.or.id/v2/read/page/halaman-data/9/statistik.html diakses tanggal 6 Juli 2014)

Assael, Henry. 2001. Consumer Behaviour 6th Edition. New York; Thomson Learning.

Blattberg. C. Robert. Dan Scott. A. Neslin, 1990. Sales Promotion, Concepts,Methods, and Strategies.England; Essex.

Bourlakis, M., Papagiannidis, S. & Fox, H.2008. "E-Consumer behaviour: Past, present and future trajectories of an evolving retail revolution" International Journal of E-Business Research.

Canon, Joseph. P, dkk, 2008. Pemasaran Dasar, Buku I Edisi 16, Salemba Empat. Chang, Chia-Chi Dan Hui Yun Chen. 2009. I Want My Product My Own Way, But Which Way? The Effect Of Different Product Categories And Cues On Customer Responses To Web-Based Customizations. Cyberpshychology And Behaviour, Vol.12.

Churchill et.al, 2000, Sales Force Management, 6th edition; Singapore,McGraw-Hill Book Co.

ComScore. 2009. Studi Penundaan Pembayaran Paypal. Amerika

Ferdinand, Augusty. 2002. Pengembangan Minat Beli Merek. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro


(5)

Mediakita, Jakarta. (http://www.kajianpustaka.com/2013/04/perdagangan-elektronik-e-commerce.html diakses tanggal 6 Juli 2014 )

Kopalle, K. Praven dan Dobald Lehman. 1995. “ The Effect of Advertised and

Observed Quality on Expectation About New Product Quality”. Journal of

Marketing Research.

Kotler, Philip. Dan G. Amstrong, 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran.Edisi 8. Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta; Erlangga.

Kotler, Philip. Dan G. Amstrong, 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12. Jilid 1. Jakarta; Erlangga

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas Jilid 2. Jakarta; PT. Intan Sejati Klaten.

Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Buku Dua, Jakarta; Salemba Empat. Kotler, Philip. Dan K.L Keller, 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 2.

PT.Indeks

Laudon, Kenneth. C dan Traver, Carol Guerdo.2002. E- Commerce, Business Technology Society. USA; Addison Wesey

Lewis, Michael,1990. The Effects Of Shipping Fees on Customer Acquisition, Customer Retention, and Purchase Quantities, Journal Of Retailing; USA, University Of Florida.

Mark Plus Insight.2013. Important Factors That Influence People to Buy Product

Online

(http://dailysocial.net/post/markplus-insights-konsumen-e-commerce-indonesia-lebih-memilih-social-commerce diakses tanggal 7 juli 2014)

Monroe, K. B. (2011). Some Personal Reflections on Pricing Research. Review of Marketing Research, 8, 209–241.

Priyatno,Dwi. 2013. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta; C.V Andi Offset.

Saragih, Hoga dan Rizky Ramdhany. 2012. Pengaruh Intensi Pelanggan dalam Berbelanja Online Kembali Melalui Media Teknologi Informasi Forum Jua Beli (FJB) Kaskus. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer. Universitas Bakrie. Jakarta


(6)

Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. Jakarta; PT.Indeks.

Surya,Petra dan Christina Teguh. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Di Online Shop Specialis Guess. Fakultas Bisnis. Universitas Kristen Duta Wacana. Yogyakarta.

Stanton, J. William, 1996; Prinsip Pemasaran edisi ketujuh jilid dua; Jakarta; Erlangga

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suyanto, M. 2003. Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia. Andi; Yogyakarta

Swastha, Basu. Dan Irawan,1981; Manajemen Pemasaran Modern,edisi 1. Yogyakarta; BPLM AMP.

Swastha, Basu, 2012. Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Tjiptono,Fandy.2008, Strategi Bisnis Pemasaran. Andi. Yogyakarta.

Turban.E, et.all.2004. Electronic Commerce: A Managerial Perspective.New Jersey; Pearson Prantice Hall.

Yi Ching Cheng. “The Effect Of Free Shipping Method On Cunsomer Online Evaluation and Purchase Decisions. Taiwan; Department Of Marketing, National Chung Hsing University, Taichung.


Dokumen yang terkait

Analisis persepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesionalisme dosen akutansi (studi empiris pada mahasiswa perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di Jember)

0 6 88

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP HOMOSEKSUAL DI BANDAR LAMPUNG (Studi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung)

6 29 90

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP HOMOSEKSUAL DI BANDAR LAMPUNG (Studi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung)

1 8 14

Kajian Tentang Motivasi Hedonik Dan Utilitarian Dalam Perilaku Pembelian Online (Studi Pada Mahasiswa/I Di Bandar Lampung Yang Melakukan Pembelian Online)

1 15 59

EMAIL MARKETING DAN HARGA TERHADAP MINAT PEMBELIAN ONLINE (Studi Pada Siswa SMA Negeri 2 Bandar Lampung)

0 5 82

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP NIAT MELAKUKAN WHISTLEBLOWING (Studi Pada Perguruan Tinggi di Bandar Lampung)

5 28 61

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI BIAYA PENDIDIKAN DAN PERSEPSI MASA STUDI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MELANJUTKAN PROGRAM PASCA MAGISTER ILMU AKUNTANSI (Survei pada Perguruan Tinggi Negeri Universitas Lampung UNILA)”.

1 5 64

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Persepsi Harga Terhadap Kepuasan Mahasiswa Serta Implikasinya Pada Citra Perguruan Tinggi

0 1 12

Pengaruh Motivasi, Persepsi Biaya Pendidikan dan Lama Pendidikan Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi di Bandar Lampung)

2 12 18

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DAN PERGURUAN TINGGI SWASTA TERHADAP PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 0 16