Konsep Manajemen Peserta Didik

14 Hartani 2011:35 manajemen peserta didik meliputi beberapa kegiatan antara lain: a perencanaan peserta didik, b pembinaan peserta didik, c evaluasi peserta didik, dan d mutasi peserta didik. Masing-masing ruang lingkup akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut: a Perencanaan terhadap peserta didik Perencanaan peserta didik menurut Ali Imron 2011: 21 adalah suatu aktivitas memikirkan di muka tentang hal-hal yang harus dilakukan berkenaan dengan peserta didik di sekolah, baik peserta didik akan memasuki sekolah maupun mereka akan lulus dari sekolah. Yang direncanakan berkenaan dengan penerimaan peserta didik sampai pelulusan peserta didik. Penjelasan lain oleh Tatang M. Amirin dkk 2011: 51 bahwa perencanaan terhadap peserta didik menyangkut perencanaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan kepindahan. Dari dua pendapat tersebut disimpulkan bahwa perencanaan peserta didik merupakan kegiatan merencanakan hal-hal yang akan dilakukan terhadap peserta didik mulai dari tahap penerimaan masuk sekolah sampai peserta didik keluar dari sekolah. b Pembinaan peserta didik Pembinaan peserta didik meliputi layanan-layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik. Pembinaan peserta didik terintegrasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler sekolah. Sebagaimana tercantum dalam Permendiknas nomor 39 tahun 2008 pasal 3 ayat 1 bahwa pembinaan kesiswaan dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler. Menurut Dadang Suhardan, dkk. 2009: 212 kegiatan 15 kokurikuler merupakan kegiatan yang telah ditentukan dan dilaksanakan pada jam pelajaran. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar ketentuan kurikulum yang ada. Pembinaan peserta didik harus dilaksanakan seimbang antara kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Kedua kegiatan tersebut saling melengkapi dan menunjang proses pengembangan kemampuan keterampilan peserta didik. Tujuan dari pembinaan peserta didik tercantum dalam Permendiknas nomor 39 tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan pasal 1. Tujuan pembinaan kesiswaan adalah: a. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas b. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan c. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani civil society Selain itu, menurut Meilina dan Tina Rahmawati 2005: 28 tujuan dari pembinaan siswa adalah meningkatkan ketaqwaan, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Dari kedua penjelasan tersebut dapat disimpulkan tujuan dari pembinaan peserta didik adalah meningkatkan dan mengembangkan seluruh 16 potensi kemampuan yang ada dalam diri peserta didik baik mental, psikologis, kognitif, afektif dan psikomotor. Sebagai implementasi tujuan pembinaan tersebut maka dijabarkan dalam materi materi pembinaan peserta didik. c Evaluasi peserta didik Evaluasi merupakan bagian dari pengelolaan pendidikan, baik tingkat terendah dalam sekolah, maupun tingkat tertinggi yaitu kementerian pendidikan nasional. Evaluasi digunakan untuk pengambilan keputusan karena dengan evaluasi dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan cukup untuk pengambilan keputusan. Menurut Cross dalam Sukardi 2011: 1 evaluasi merupakan proses yang menetukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dicapai. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 57 ayat 1 evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan kepada pihak pihak yang berkepentingan, diantaranya terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan evaluasi pendidikan merupakan proses pengumpulan data informasi untuk menentukan kondisi dalam rangka pengendalian mutu pendidikan. Kaitan manajemen peserta didik dengan evaluasi maka evaluasi digunakan untuk menentukan hasil belajar dan prestasi peserta didik, dalam evaluasi pendidikan terdapat beberapa prinsip evaluasi. Prinsip evaluasi pendidikan tersebut menurut Sukardi 2011: 4: a Evaluasi harus masih dalam kisi-kisi kerja tujuan yang telah ditentukan. b Evaluasi sebaiknya dilaksanakan secara komprehensif c Evaluasi diselenggarakan dalam proses yang kooperatif antara guru dan peserta didik d Evaluasi dilaksanakan dalam proses kontinu 17 e Evaluasi harus peduli dan mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku. d Mutasi peserta didik Mutasi merupakan perpindahan peserta didik baik dalam lingkup satu sekolah maupun antar sekolah. Mutasi dilakukan agar peserta didik mendapat layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan. Mutasi peserta didik terdiri dari dua macam yaitu mutasi intern dan mutasi ekstern Tatang M. Amirin, dkk. 2011: 64: a. Mutasi Intern Mutasi intern adalah perpindahan peserta didik dalam suatu sekolah dikarenakan kenaikan kelas maupun pindah kelas. Kenaikan kelas adalah peserta didik yang telah menyelesaikan program pendidikan selama satu tahun, apabila telah memenuhi syarat dapat dinaikan ke kelas berikutnya. b. Mutasi ekstern Mutasi ekstern adalah perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain. Penyebab dari mutasi ekstern ini bermacam-macam antara lain kepentingan peserta didik untuk mendapatkan pendidikan sesuai kebutuhan dan lingkungan, dan perlindungan kepada sekolah untuk melaksanakan proses pendidikan secara wajar.

C. Perencanaan Peserta Didik

Tatang M. Amirin dkk 2011: 51 perencanaan terhadap peserta didik menyangkut perencanaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan kepindahan.Perencanaan peserta didik menurut Ali Imron 2011: 21 adalah suatu aktivitas memikirkan di muka tentang hal-hal yang harus dilakukan berkenaan dengan peserta didik di sekolah, baik peserta didik akan memasuki sekolah maupun mereka akan lulus dari sekolah. Yang direncanakan berkenaan dengan penerimaan peserta didik sampai pelulusan peserta didik.