Ketentuan Peminatan Penerimaan Peserta Didik Baru

26 c Pendekatan rendah, seperti: reproductive, surface Slameto 2010:54 menggolongkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Selanjutnya rincian dari factor tersebut akan dijelaskan sebgai berikut: 1 Faktor Intern adalah faktor yang di dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor ini meliputi tiga aspek, yaitu: a Faktor jasmaniah, seperti: faktor kesehatan, cacat tubuh. b Faktor psikologis, seperti: intelegensi, perhatian, bakat, motif, kematangan, kesiapan. c Faktor kelelahan. 2 Faktor Eksternal a Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. b Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah. c Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Nana Syaodih Sukamadinata 2003: 162-165, berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar bersumber pada dirinya atau di luar dirinya atau lingkungannya. Faktor-faktor dari dalam diri individu yang menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah.Jasmani mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu.Aspek psikis atau rohaniah menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan konatif dari individu. Sedangkan kondisi intelektual menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat, penguasaan siswa akan pengetahuan atau pelajaran-pelajarannya yang lalu. Kondisi sosial menyangkut hubungan siswa dengan orang lain, baik gurunya, temannya, 27 orang tuanya maupun orang-orang yang lainnya. Hal lain yang ada pada diri individu adalah ketenangan dan ketentraman psikis, motivasi belajar, keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, seperti keterampilan membaca, berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas, dan lain-lain. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan hasil belajar sebelumnya.

2. Prestasi Siswa

Ditinjau dari fungsinya, Zainal Arifin 1990: 3-4 mengemukakan sebagai berikut: a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern adalah prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan. Sedangkan indikator ekstern menunjukkan bahwa prestasi belajar dijadikan indikator kesuksesan anak didik di masyarakat. e. Prestasi siswa dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik. Sedangkan menurut Cronbach 1960 dikutip dalam Zainal Arifin 1990: 4, kegunaan prestasi belajar di antaranya: a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar. b. Untuk keperluan diagnostik. c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan. d. Untuk keperluan seleksi. e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan. f. Untuk menentukan isi kurikulum. g. Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah. Berdasarkan beberapa kegunaan diatas dapat disimpulkan bahwa kegunaan dari prestasi belajar dalam lingkup pendidikan dasar adalah sebagai berikut: Sebagai indikator kualitas dari seorang siswa dalam menangkap dan 28 menerima segala materi yang telah diberikan oleh guru, Sebagai umpan balik kepada guru yang nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan cara atau metode dalam mengajar, dan Sebagai bahan informasi lebih lanjut mengenai tindakan yang harus dilakukan kepada siswa dalam setiap bimbingan. Diharapkan dengan adanya pengetahuan mengenai kegunaan prestasi belajar ini setiap pendidik mampu memberikan segala perhatian dan menggunakan hasil dari prestasi siswa untuk sepenuhnya bagi proses belajar mengajar. Sehingga dengan adanya perhatian yang mendalam mengenai prestasi siswa, maka siswa mampu mencapai prestasi yang diharapkan dan tujuan pendidikan akan tercapai secara maksimal. Dalam proses pendidikan prestasi dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yakni, penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tertentu. Hasil prestasi siswa dalam hal ini salah satunya adalah hasil prestasi siswa berupa nilai ujian nasional yang nantinya dijadikan standar untuk melanjutkan pendidikan sebagai salah satu syarat.