Ubay Sohibi, 2013 Hubungan Self Esteem Dengan Kerjasama Tim Pada Atleet Sepak Bola
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
“teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Artinya setiap subjek yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan
pertimbangan tertentu. Tujuan dan pertimbangan pengambilan subjeksampel penelitian ini adalah sampel tersebut menguasai keterampilan dalam permainan
sepak bola serta sampel tersebut telah mengikuti pertandingan sepak bola sebelumnya. Berdasarkan penjelasan tersebut dalam penelitian ini jumlah sampel
yang digunakan sebanyak 30 tiga puluh orang atlet sepak bola PSBUM UPI. .
B. Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian perlu adanya suatu desain penelitian yang sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan dan hipotesis penelitian
untuk diuji kebenarannya. Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan
tujuan penelitian. Adapun langkah-langkah yang disusun adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.
b. Uji coba alat ukur.
c. Mengumpulkan data dan pelaksanaan tes.
d. Mengolah data.
e. Menganalisis data.
f. Menetapkan kesimpulan.
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : 1.
Variabel bebas : Self Esteem X
2. Variabel terikat : Kerjasama Y
Adapun rancangan atau disain dalam penelitian ini dapat kita lihat pada bagan berikut :
Self Esteem Kerjasama
Bagan 3.1 Desain Penelitian korelasi Tunggal
Sumber : Modul Mata Kuliah Statistika Nurhasan, et all. 2008:68
X Y
Ubay Sohibi, 2013 Hubungan Self Esteem Dengan Kerjasama Tim Pada Atleet Sepak Bola
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Keterangan : X = Variabel hubungan self esteem
Y = Variabel kerjasama Berdasarkan disain penelitian yang digunakan, maka langkah-langkah
dalam penelitian ini yaitu, sebagai berikut:
Bagan 3.2 Langkah-langkah Penelitian
Sumber : Arikunto, 2002:125 C.
Alat Pengumpul Data
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat
pengumpul datanya. Sehubungan angket atau kuesioner dijelaskan oleh Arikunto 2002:124 bahwa: “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
Populasi
Sampel
Metode Penelitian Angket Tentang
Self Esteem Angket Tentang
Kerjasama
Instrumen Penelitian
Pengolahan dan Analisa Data
Kesimpulan
Ubay Sohibi, 2013 Hubungan Self Esteem Dengan Kerjasama Tim Pada Atleet Sepak Bola
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-
hal yang ia ketahui”. Angket dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian yang dijabarkan melalui variabel, komponen dan indikator butir
pertanyaan yang dibuat merupakan gambaran mengenai hubungan self esteem dengan kerjasama tim pada atlet sepak bola PSBUM UPI. Bentuk angket yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Untuk memudahkan dalam penyusunan butiran-butiran pertanyaan
angket serta alternatif jawaban yang tersedia, maka responden hanya diperkenankan untuk menjawab salah satu alternatif jawaban. Jawaban yang
dikemukakan oleh responden didasarkan pada pendapatnya sendiri atau berdasarkan apa yang dialami oleh responden itu sendiri. Pembahasan dalam
penelitian ini difokuskan pada persepsi tentang hubungan self esteem dengan kerjasama tim pada atlet sepak bola PSBUM UPI. Adapun yang menjadi
pembahasan dalam indikator dalam penelitian ini terdiri dari penilaian terhadap diri sendiri, problem interpersonal keluarga, teman dan lingkungan, penerimaan
dari orang lain, kemampuan pada diri sendiri, keinginan untuk berprestasi, mendapatkan kepuasan, mendapatkan penghargaan dan mendapatkan dukungan.
Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1.
Melakukan spesifikasi data. Maksudnya untuk menjabarkan luang lingkup masalah yang akan diukur
secara terperinci. Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut, maka penulis tuangkan dalam bentuk kisi-kisi yang tampak pada Tabel
3.1 dan Tabel 3.2.
Ubay Sohibi, 2013 Hubungan Self Esteem Dengan Kerjasama Tim Pada Atleet Sepak Bola
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Table 3.1 Kisi-kisi Angket Self Esteem
Stanley Coopersmith 1967
Sub Variabel
Indikator Sub Indikator
Item Soal +
-
Self Esteem 1.
Kekuasaan power
1. mengatur dan
mengontrol prilaku orang lain
45 39
2. Pengakuan dan rasa
hormat dari orang lain
32,34,37 11,33,52,
44 3.
Mengontrol prilaku diri
6,8,48,55 ,60
1,7,42 2.
Keberartian significance
1. Penerimaan diri
2,41,58 3,30,31,
53 2. Penerimaan dari
orang tua keluarga 5,19,47
26,54 3. penerimaan dari
teman 4,46
49 4.
Popularitas diri 18
3. Kebijakan
virture 1.
Taat pada etika moral pada saat
pertandingan 55
12,29 2.
Taat pada aturan prinsip agama
28 40
3. Kepedulian
terhadap orang lain 23,56
38,,43,50 4.
Kompetensi competence
1. Mampu
melaksanakan tugastanggung
jawab dengan baik 14,20,21,
24 9,35,51
2. Mampu
menghadapi situasi sosial
16,25,27, 59
15
Ubay Sohibi, 2013 Hubungan Self Esteem Dengan Kerjasama Tim Pada Atleet Sepak Bola
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3. Mampu
menyelesaikan masalah sendiri
10,57 17
4. Mampu
mengambil keputusan sendiri
13,36 22
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Kerjasama
Indrawijaya 2010:60
Sub Variabel
Indikator Sub Indikator
Item Soal +
-
Kerjasama Tim
1. Tahap
Pembentukan forming
1. Pengujian terhadap anggota
lainnya 41
5,20 2.
Hubungan antarperorangan 3,10,12 ,24
35 3.
Mencoba beberapa perilaku tertentu untuk mendapatkan
reaksi dari
anggota kelompok yang lainnya
19,25 14
2. Tahap
Pancaroba storming
1. Mulai terjadinya konflik
dalam kelompok 6,34,42
4,21 2.
Tiap anggota
mulai menampilkan
pribadinya masing-masing
7,16,28 15,36
3. Muncul pula reaksi untuk
mengubah arah kelompok 31
8 3.
Tahap Pembentukan
Norma norming
1. Semakin terbukanya setiap
anggota kelompok 22,37
23,26 2.
Membantu terciptanya
kesamaan perasaan 18,32,3
9 17
3. Pengembangan keakraban
2,33,38 4.
Dan terciptanya peranan baru
13,27 11
4. Tahap
1. Setiap anggota mempunyai
keinginan untuk
saling 1,29,40
Ubay Sohibi, 2013 Hubungan Self Esteem Dengan Kerjasama Tim Pada Atleet Sepak Bola
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berprestasi performing
membantu 2.
Setiap anggota berusaha melaksanakan
tugasnya masing-masing dengan baik
9,30
2. Penyusunan angket
Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi tersebut diatas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pertanyaan
atau soal dalam angket. Butiran-butiran pertanyaan atau soal tersebut dibuat dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia.
Mengenai atlternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala sikap yakni Likert. Ibrahim dan sudjana 2004:107 menjelaskan:
Skala Likert dinyatakan dalam bentuk pertanyaan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan
nilai tertentu. Oleh sebab itu pernyataan yang diajukan ada dua katagori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif. Salah satu skala sikap yang sering
digunakan dalam penelitian pendidikan adalah skala Likert. Dalam skala Likert
, pertanyaan-pertanyaan yang diajukaan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai subyek sangat setuju, setuju, tidak punya pilihan, tidak setuju
dan sangat tidak setuju.
Berdasarkan uraian tentang alternatif jawab dalam angket, penulis menetapkan katagori penyekoran sebagai berikut : Katagori untuk setiap butir
pernyataan positif, yaitu Sangat setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 2 dan Sangat Tidak Setuju = 1. Katagori untuk setiap butir pernyataan
negatif, yaitu Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 4, dan Sangat Tidak Setuju = 5. Katagori penyekoran dalam dilihat Tabel 3.3.
Ubay Sohibi, 2013 Hubungan Self Esteem Dengan Kerjasama Tim Pada Atleet Sepak Bola
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Alternatif jawaban Skor alternatif jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju Setuju
Ragu-ragu Tidak setuju
Sangat Tidak Setuju 5
4 3
2 1
1 2
3 4
5
Perlu dijelaskan bahwa dalam menyusun pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban tersebut, maka
pernyataan-pernyataan itu disusun dengan berpediman pada penjelasan Surakhmad 1998:184 sebagai berikut:
1. Rumusan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya.
2. Mengajukan pernyatan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh
responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif. 3.
Sifat pernyataan harus netral dan obyektif. 4.
Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain.
5. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan
kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi.
D. Uji coba Angket