Manfaat teoritis Manfaat Penelitian

2. Untuk mengetahui adanya korelasi negatif antara kadar 25-hydroxyvitamin D plasma dengan indeks bakteri pada penderita kusta di RSUP Sanglah Denpasar.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Menambah wawasan keilmuan dan pemahaman tentang peranan vitamin D pada patogenesis penyakit kusta, serta hubungan vitamin D dengan indeks bakteri pada penderita kusta. 1.4.2 Manfaat praktis 1.4.2.1 Manfaat untuk klinisi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pemikiran pada penelitian selanjutnya untuk mengetahui apakah kadar 25-hydroxyvitamin D plasma penderita kusta dapat berperan sebagai salah satu faktor risiko perkembangan kusta tipe multibasilar. 1.4.2.2 Manfaat untuk penderita Pembuktian hubungan antara kadar 25-hydroxyvitamin D plasma dengan indeks bakteri pada penderita kusta, maka pemeriksaan kadar 25-hydroxyvitamin D plasma dapat dipertimbangkan sebagai parameter untuk mengetahui tingkat keparahan penyakit kusta.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kusta 2.1.1 Definisi kusta Penyakit kusta merupakan infeksi granulomatosa kronis yang disebabkan oleh kuman M. leprae. Berdasarkan penemu kuman M. leprae yaitu Armauer Gerald Hansen, kusta juga disebut dengan Morbus Hansen. Infeksi oleh M. leprae berlangsung secara perlahan dan progresif, secara primer menyerang saraf tepi, dan secara sekunder menyerang kulit. Konsentrasi kuman yang tinggi dalam tubuh dapat melibatkan organ dalam lainnya seperti otot, mukosa saluran pernafasan atas, sistem retikuloendothelial, saluran pencernaan, mata, tulang, dan testis Kumar dan Dogra, 2010.

2.1.2 Epidemiologi kusta

Prevalensi kusta di dunia menurut WHO, berdasarkan data dari 121 negara yang dikelompokkan dalam 5 wilayah sejumlah 213.899 kasus pada tahun 2014, mengalami peningkatan dari 215.656 kasus pada tahun 2013. Sejumlah 154.834 kasus terdapat di wilayah Asia Tenggara, India menempati posisi kasus kusta terbanyak sejumlah 125.785 kasus, disusul oleh Brazil sejumlah 31.064 kasus, dan Indonesia menempati posisi ketiga WHO, 2015. Departemen Keseha tan Republik Indonesia pada tahun 2013 melaporkan jumlah penderita kusta di Indonesia meningkat dari tahun 2013 sejumlah 16.856 kasus menjadi 17.025 8