Objek Penelitian Metode Penelitian

Ligia Rifani, 2014 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini membahas mengenai Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar kompetensi Menangani SuratDokumen Kantor Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Bandung. Seperti yang telah disebutkan di dalam latar belakang masalah, kajian dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran advance organizer dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Bandung. Peneliti melihat bahwa aspek tersebut diduga sebagai kekuatan yang perlu ditingkatkan dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa atau siswi SMK Pasundan 1 Bandung Jurusan Administrasi Perkantoran kelas XI.

1.2 Metode Penelitian

Metode penelitian dalam setiap riset mutlak diperlukan, karena cara untuk mengumpulkan data yang sesui untuk digunakan dalam menguji hipotesis yang telah dirimuskan. Langkah-langkah dalam suatu penelitian disebut prosedur penelitian atau metode penelitian. Dalam metode penelitian ini terkandung beberapa alat serta teknik tertentu yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis penelitian, hal ini Ligia Rifani, 2014 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono 2009:1, bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu”. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental design. Bentuk desain quasi eksperimen yang dipilih adalah nonequivqlenty control group design. Maksudnya dalam pelaksanaan penelitian, penulis akan menggunakan 2 kelompok intak. Kelompok intak adalah kelompok- kelompok subyek yang ada yang akan ditetapkan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut akan diberikan diberikan pretest dan posttest yang sama. Tetapi pada kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer sedangkan pada kelompok kontrol akan diberikan perlakuan model pembelajaran berpikir induktif. Untuk lebih jelasnya rancangan desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Sugiyono, 2008:116 Eksperimen : Ket : : Tes Awal sebelum perlakuan pada kelompok eksperimen : Tes Akhir sebelum perlakuan pada kelompok eksperimen : Tes Awal sebelum perlakuan pada kelompok eksperimen : Tes Akhir sebelum perlakuan pada kelompok eksperimen Ligia Rifani, 2014 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X : Penerapan Model Pembelajaran Tipe Advance Organizer E : Kelas Eksperimen K : Kelas Kontrol Untuk melakukan metode kuasi eksperimen, maka peneliti menggunakan langkah-langkah sebagaimana yang terdapat pada kerangka eksperimen dibawah ini: Pre test Pre test Post test Post test Kelas XI AP 4 Kelas XI AP 3 Uji Beda Proses Pembelajaran Pada XI AP 3 Proses Pembelajaran Pada XI AP 4 N-Gain Uji Beda N-Gain Uji Beda Uji Beda N- Gain = ≠ Ligia Rifani, 2014 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3. 1 Kerangka Eksperimen Langkah - langkah metode kuasi eksperimen : a. Mengujikan soal pre test kepada siswa pada kelas treatment dan juga kelas kontrol b. Hasil dari pre test kelas treatment dan kelas kontrol diujikan dengan uji beda yaitu uji-t. untuk mengetahui tidak adanya perbedaan yang signifikan. c. Setelah teruji kelas treatment dan kelas kontrol tidak memiliki perbedaan maka kedua kelas tersebut dapat dilakukan proses pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran masing-masing kelas. Bila hasil tes uji beda menyatakan adanya perbedaan maka eksperimen tidak bisa dilanjutkan. d. Setelah kelas treatment dan kelas kontrol diberikan perlakuan model pembelajaran. Langkah selanjutnya melakukan mengujikan post test. e. Hasil dari post test kelas treatment dan kelas kontrol diujikan kembali dengan skor gain untuk melihat peningkatan hasil belajar setelah perlakuan dan dilakukan kembali pengujian uji beda uji-t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan secara signifikan f. Langkah yang terakhir adalah mengujikan proses pembelajaran dengan menghitung skor gain dan uji beda pre test dan post test untuk mengetahui bahwa proses bermakna secara signifikan dapat tidaknya meningkatkan hasil belajar. Ligia Rifani, 2014 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Unit Analisis

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE LEARNING TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI : Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK W

0 0 59

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Sangkuriang 1 Cimahi Tahun

0 2 51

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PROSEDUR ADMINISTRASI :Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Bina Warga Lemahabang Cireb

0 3 36

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PROSEDUR ADMINISTRASI : Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Bina Warga Lemahabang Cire

0 0 48

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Tahun Ajaran 201

0 1 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MNEMONIC TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Tahun Ajaran 201

1 3 44

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi.

0 1 43

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN KONSEP : Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen Kantor kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 11 Bandung Ta

0 0 47

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN.

0 0 180

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK KRISTEN 2 KLATEN.

0 0 150