PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi.

(1)

No. Daftar. 485/ UU. 40. FPEB. I PL/ 2012

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan Putra

Cimahi)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh: FIKI ARISANDI

0807093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012


(2)

No. Daftar. 485/ UU. 40. FPEB. I PL/ 2012

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan Putra

Cimahi)

Oleh: Fiki Arisandi

0807093

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Fiki Arisandi 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

No. Daftar. 485/ UU. 40. FPEB. I PL/ 2012

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan Putra

Cimahi)

Fiki Arisandi 0807093

Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh: Penguji I

Drs. H. A. Sobandi, M.Si., M.Pd. NIP. 195704011984031003

Penguji II

Drs. Endang Supardi, M.Si NIP. 195905081987031002

Penguji III

Drs. H. Alit Sarino, M.Si. NIP. 195612111988031001


(4)

No. Daftar. 485/ UU. 40. FPEB. I PL/ 2012

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)


(5)

No. Daftar. 485/ UU. 40. FPEB. I PL/ 2012

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan Putra

Cimahi)

Fiki Arisandi 0807093

Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I,

Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd. NIP. 196111081986012001

Pembimbing II,

Dr. Rasto, S.Pd.,M.Pd NIP.197207112001121001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Rasto, S.Pd.,M.Pd NIP.197207112001121001


(6)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra

Cimahi) Oleh:

Fiki Arisandi 0807093 Skripsi ini dibimbing oleh:

Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd. dan DR. Rasto., M.Pd .

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran SMK Pasundan Putra Cimahi yang ditandai dengan hasil ulangan harian yang dibawah kriteria kelulusan minimal.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, gambaran hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional, dan apakah hasil belajar model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi daripada model pembelajaran konvensional siswa XII pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Pasundan Putra Penelitian ini terdiri dari dua Kelompok yaitu Kelompok Kelas Eksperimen dan Kelompok Kelas Kontrol.

Penelitian menggunakan metode Quasi experimental design. Lebih tepatnya bentuk desain quasi eksperimen yang dipilih adalah nonequivqlenty control group design survey explanatory, teknik pengumpulan data dengan cara studi dokumentasi, pemberian pretest dan postest, dan wawancara. Tes yang digunakan terdiri dari pretest dan postest. Teknik analisis yang digunakan adalah uji beda rata-rata.

Berdasarkan hasil belajar Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan Penerapan Model Pembelajaran Konvensional pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Pasundan Putra Cimahi. Berdasarkan data tersebut dapat disimpukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw


(7)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

EFFECT OF APPLICATION JIGSAW TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL ON STUDENT LEARNING RESULT

(Experimental Study On Competency Standards Managing Meetings / Meeting

In The Office Administration Skills Program SMK Putra Pasundan Cimahi)

By:

Fiki Arisandi 0807093 This paper were guided by:

Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd dan Dr. Rasto, S.Pd, M.Pd

Issues that were examined in this study is the low of student learning outcomes in class XII Administration majoring Pasundan SMK Putra Cimahi characterized by daily test results were below the minimum graduation criteria.

This study aims to look at how the image of the learning outcomes of students with the application of the Jigsaw cooperative learning model type, description of the learning outcomes of students with the application of conventional learning model, and whether the learning outcomes Jigsaw cooperative learning model type is higher than the conventional models of student learning in CompetencyStandards Managing XII Conferences / Meeting at SMK Putra Pasundan study consisted of two groups, namely Group Class Class Group Experiment and Control.

Research using Quasi-experimental design method. More precisely the form of quasi experimental design chosen was nonequivalent survey explanatory control group design, data collection techniques by way of documentation study, pretest and posttest administration, and interviews. The tests used consisted of pretest and posttest. The analysis technique used is the average difference test. Based on the study Implementation Jigsaw Cooperative Learning Model type is higher than the conventional implementation of the Learning Model Competency Standards Managing Meetings / Meeting at SMK Putra Pasundan Cimahi. Based on these data can be concluded that the application of cooperative learning model jigsaw.


(8)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... i DAFTAR TABEL ... iii DAFTAR GAMBAR ... viii BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Pengertian Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Model Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Model Pembelajaran Kooperatif ... Error! Bookmark not defined. 2.3.1. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... Error! Bookmark not defined.

2.3.2. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)Error! Bookmark not defined.

2.3.1. Jenis-Jenis Model Pembelajaran KooperatifError! Bookmark not defined.

2.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... Error! Bookmark not defined.

2.4.1 Konsep dan Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JigsawError! Bookmark not define

2.4.2 Tujuan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... Error! Bookmark not defined.

2.4.3 Fungsi Pembelajaran Kooperatif Teknik JigsawError! Bookmark not defined.

2.5 Metode Ceramah ... Error! Bookmark not defined. 2.5.1 Pengertian Metode Ceramah (Konvensional)Error! Bookmark not defined.

2.5.2 Tujuan Metode Ceramah ... Error! Bookmark not defined.

2.5.3 Langkah-langkah Penggunaan Metode CeramahError! Bookmark not defined.

2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah (Konvensional)Error! Bookmark not defined.

2.6 Belajar dan Hasil Belajar... Error! Bookmark not defined. 2.6.1. Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.6.2. Pengertian Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.6.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil BelajarError! Bookmark not defined.

2.7 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.8 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.9 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Unit Analisis ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Skenario Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.


(9)

x Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

3.5 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7.3. Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Profil Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Sejarah Singkat Perkembangan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Pasundan Putra Cimahi ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Visi, Misi Dan Motto ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Struktur Organisasi Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Denah Lokasi Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Keadaan Fasilitas Sivitas Akademika Sekolah (Guru, Karyawan, Siswa, Sarana PBM) ... Error! Bookmark not defined.

4.1.6 Keadaan fasilitas personal ( Guru, Murid, dan Karyawan ) dan

kelengkapan lingkungan proses pembelajaran di sekolah.Error! Bookmark not defined.

4.2 Deskripsi Hasil Uji Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1. Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

4.2.4. Uji Daya Pembeda Soal ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Hasil Pretest ... Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Hasil Postest ... Error! Bookmark not defined.

4.4 Deskripsi Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 4.4.1. Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

4.4.2. Lembar Observasi ... Error! Bookmark not defined.

4.4.3. Kelas Konvensional... Error! Bookmark not defined.

4.5 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 4.6 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 4.7 Analisis N-Gain ... Error! Bookmark not defined. 4.8 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.9 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(10)

xii Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Nilai Ulangan Harian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Skenario Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 2 Interprestasi derajat reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Tingkat kesukaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Klasifikasi Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 6 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 7 Interpretasi Nilai Gain yang dinormalisasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1 Hasil Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 2 Tingkat Kesukaran Soal ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 3 Uji Pembeda Soal ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 4 Tabel Nilai Prates Kelas Eksperimen.... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 5 Tabel Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 6 Tabel Nilai Prates Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 7 Tabel Frekuensi Dan Presentase Nilai Prates ... Error! Bookmark not defined.


(11)

xi Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Tabel 4. 9 Tabel Frekuensi Dan Presentase Nilai Postest .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 10 Tabel Nilai Prates Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 11 Tabel Frekuensi Dan Presentase Nilai Postest .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 12 Rekapitulasi Hasil Normalitas Data .... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 13 Interpretasi Nilai Gain yang dinormalisasi ... Error! Bookmark not defined.


(12)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Alur model pembelajaran tipe Jigsaw ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi SMK PASUNDAN PUTRA CIMAHI ... Error! Bookmark not defined.


(13)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan pendidikan suatu bangsa merupakan salah satu tolak ukur maju mundurnya negara tersebut. Melalui pendidikan diharapkan mampu mencetak generasi yang cerdas, terampil serta mempunyai daya kreativitas yang tinggi sehingga mampu menghasilkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul dan berkualitas. Namun, pada kenyataanya pendidikan di Indonesia saat ini masih jauh dari apa yang kita harapkan. Dimana kualitas mutu pendidikan di Indonesia dapat dikatakan masih rendah.

Salah satu penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah belum tercapainya kegiatan belajar mengajar yang ideal. Sedangkan kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah. Proses belajar mengajar yang baik merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan.

Proses kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien akan tercapai bila siswa yang belajar terlibat secara aktif sehingga mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Perubahan tersebut dapat tercapai bila ditunjang berbagai macam faktor. faktor yang dapat menghasilkan perubahan juga berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan salah satu alat untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diajarkan guru. Oleh karena itu, hasil belajar merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam proses belajar mengajar.


(14)

2

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan peneliti sebelumnya, diperoleh bahwa hasil belajar pada Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran (AP) di SMK Pasundan Putra Cimahi untuk Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat masih rendah.

Tabel 1. 1 Nilai Ulangan Harian

Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Tahun Pelajaran 2011/2012

No Kelas KKM >91 81>90 70>80 <69 Persentase di

bawah KKM Jumlah

1 XII AP 1 70 6 15 18 46,15% 39

2 XII AP 2 70 5 16 17 44,73% 38

3 XII AP 3 70 4 13 22 56,41% 39

Sumber : Data pra-penelitian yang diolah

Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Mencermati masih rendahnya hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang telah ditentukan, memberikan indikasi bahwa belum optimalnya pengajaran Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat. Hal ini tergambar dari pemillihan metode belajar yang digunakan untuk menyampaikan materi, guru hanya memakai metode ceramah saja tanpa ada variasi yang lain.

Metode ceramah merupakan model pembelajaran yang biasa diterapkan guru di dalam kelas. Dimana dalam model pembelajaran ini, guru berperan


(15)

3

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dominan di dalam kelas sehingga siswa kurang dapat mengembangkan kemampuan belajarnya. Dengan demikian keterlibatan siswa cenderung terminimalisasi karena peran guru yang lebih aktif. karena dengan terbiasa bersikap pasif, siswa menjadi merasa malu dan segan untuk bertanya kepada guru mengenai apa yang belum di pahami. Tentunya hal ini menghambat keberhasilan untuk memperoleh nilai yang baik.

Melihat fenomena tersebut, tentunya berbagai pihak yang terkait dengan permasalahan tersebut tidak tinggal diam, terutama pemerintah yang dalam hal ini mempunyai peranan besar dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Berbagai upaya mulai dari meningkatkan kualitas guru dengan adanya remunerasi sampai dengan melengkapi sarana dan prasarana. Dari berbagai upaya tersebut diperoleh strategi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dimana strategi tersebut diantaranya mengubah pola pembelajaran yang awalnya berpusat kepada guru, menjadi berpusat kepada siswa dalam pembelajaran berkelompok yang kita kenal sebagai pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan beberapa siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Model pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe, masing-masing tipe tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam hal ini seorang guru di


(16)

4

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tuntut harus mempunyai keterampilan dalam menerapkan suatu model pembelajaran terhadap suatu materi pelajaran, karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya

Salah satu dari model pembelajaran kooperatif diantaranya adalah tipe Jigsaw, tipe ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya. Dengan demikian siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.

Dalam penggunaan kooperatif tipe Jigsaw ini, dibentuk kelompok-kelompok heterogen beranggotakan 4 sampai 6 siswa. Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk tes dan setiap siswa bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi pembelajaran dan mampu menyampaikan dan mengajarkan bagian materi tersebut kepada anggota kelompok lainnya. Anggota pada kelompok yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (antar ahli), saling membantu satu dengan lainnya untuk mempelajari topik yang diberikan (ditugaskan) kepada mereka. Kemudiaan siswa tersebut kembali kepada


(17)

5

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kelompok masing-masing (kelompok asal) untuk menjelaskan kepada teman-teman satu kelompok tentang apa yang telah dipelajarinya.

Oleh karena itu, dalam upaya memahami dan memecahkan masalah fenomena mengenai hasil belajar siswa di SMK Pasundan Putra Cimahi dan hubungannya dengan masalah model pembelajaran, maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan permasalahan yang dikaji maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teori belajar konstrukvisme.

Piaget dan Vigotsky (Rusman, 2011:202) menyatakan bahwa proses belajar menekankan pada interaksi sosial dan melakukan konstruksi pengetahuan dari lingkungan sosialnya. Sementara itu B. Bloom (Nana S, 2010: 23) menyatakan bahwa terdapat dua faktor utama yang dominan terhadap hasil belajar yaitu karakteristik intern siswa yang meliputi (kemampuan, minat, hasil belajar sebelumnya dan motivasi) serta karakteristik ekstern kualitas pengajaran yang meliputi (guru, metode pembelajaran dan fasilitas belajar).

Mengacu pada keseluruhan paparan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Pasundan Putra Cimahi).

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka inti dari kajian penelitian ini adalah masalah hasil belajar siswa yang rendah ,


(18)

6

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

khususnya di SMK Pasundan Putra Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat. Aspek tersebut diduga karena model pembelajaran yang digunakan guru di kelas bersifat monoton.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, diantaranya karakteristik intern siswa yang meliputi (kemampuan, minat, hasil belajar sebelumnya dan motivasi) serta karakteristik ekstern kualitas pengajaran yang meliputi (guru, model pembelajaran dan fasilitas belajar). Dan berdasarkan kajian empirik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah mengenai model pembelajaran yang diterapkan oleh guru.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai

berikut: “Model Pembelajaran yang diterapkan oleh Guru di SMK Pasundan Putra

Cimahi, belum dilaksanakan secara optimal, dan hal ini menyebabkan hasil belajr siswa rendah.

Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) diatas, masalah dalam pelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1) Bagaimana gambaran hasil belajar siswa dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Pasundan Putra?

2) Bagaimana gambaran hasil belajar siswa dengan penerapan Model Pembelajaran Konvensional pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Pasundan Putra?


(19)

7

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3) Apakah hasil belajar Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw lebih tinggi daripada Model Pembelajaran Konvensional pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Pasundan Putra?

1.3 Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan terutama kegiatan ilmiah mempunyai tujuan yang ingin dicapai, termasuk juga dalam penelitian ini. Tujuan umum dari penelitian ini adalah utuk memperoleh kajian secara ilmiah tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan Putra Cimahi pada mata diklat Mengelola Pertemuan/Rapat.

Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui bagaimana gambaran hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Pasundan Putra

2) Untuk mengetahui bagaimana gambaran hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Pasundan Putra

3) Untuk mengetahui apakah hasil belajar model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi daripada model pembelajaran konvensional pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Pasundan Putra

1.4 Kegunaan Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat tercapai, penelitian ini di harapkan akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan


(20)

8

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sumbangan bagi ilmu Pendidikan. Temuan-temuan ini dapat dijadikan bahan pengembangan teoritik, atau dijadikan bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori ilmu pendidikan yang selama ini telah terakumulasi, sehingga dapat melahirkan kembali temuan ilmiah yang lebih produktif.

1. Manfaat Teoritis (akademik)

Hasil Penelitian ini di harapkan dapat dijadikan referensi sebagai bahan kajian lebih lanjut mengenai model pembelajaran dengan lebih mendalam ataupun objek yang lebih luas.

2. Manfaat Empiris (Praktis) a. Bagi Penulis

1) Dapat memperluas pemahaman penulis mengenai pengaruh penerapan Model Pembelajaran Koopeatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Siswa

2) Penelitian ini juga sangat berguna bagi penulis sebagai calon pendidik untuk dapat membantu peserta didik meningkatkan prestasi belajarnya. b. Bagi Sekolah

1) Sebagai bahan pertimbangan bagi peningkatan kualitas prestasi belajar siswa, membuat siswa jadi bersemangat untuk lebih dalam mempelajari suatu standar kompetensi.


(21)

(22)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan Putra Cimahi). Subjek dan objek (sasaran) penelitian merupakan orang yang dapat memberikan data dan informasi yang dibutuhkan peneliti selama melakukan penelitian, adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa/i SMK Pasundan Putra Cimahi Jurusan Administrasi Perkantoran kelas XII.

3.2 Metode Penelitian

Penetapan metode yang digunakan dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena metode penelitian berguna dalam memberikan gambaran kepada peneliti bagaimana langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga permasalahan dapat dipecahkan. Menurut Sugiyono (2008: 3) “metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental design. Lebih tepatnya bentuk desain quasi eksperimen yang dipilih adalah nonequivqlenty control group design. Maksudnya dalam pelaksanaan penelitian, penulis akan membuat 2 kelompok. Kelompok pertama dinamakan


(23)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

kelompok eksperimen, dan kelompok kedua merupakan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut akan diberikan diberikan pretest dan posttest yang sama. Tetapi pada kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sedangkan pada kelompok kontrol tidak memperoleh perlakuan yang serupa. Untuk lebih jelasnya rancangan desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Eksperimen : O1 X O2 E

Kontrol : O3 O4 K

Ket :

O1 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen

O2 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok eksperimen

O3 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok control

O4 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok control

X : Penerapan Model Pembelajaran tipe Jigsaw E : Kelas eksperimen

K : Kelas Kontrol 3.3 Unit Analisis

Dalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting guna mengetahui karakteristik dari bagian-bagian yang menjadi objek dan subjek penelitian.

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai pertimbangan dalam memilih subjek penelitian yaitu kesamaan dari rata-rata nilai ulangan harian siswa yang tidak jauh berbeda. Dimana rata-rata nilai ulangan harian kelas XII AP 1 69,14, kelas XII AP 2 68,94 dan kelas XII AP 3 64,52. Dengan demikian unit analisis (Sugiyono, 2008: 116)


(24)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

dalam penelitian ini kelas XII AP 1 dan XII AP 2, dikarenakan kedua kelas tersebut relatif homogen. Didalam menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol penulis menggunakan teknik random, sehingga di tentukan XII AP 1 yang berjumlah 34 orang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas XII AP 2 yang berjumlah 32orang sebagai kelas kontrol.

3.4 Skenario Pembelajaran

Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (kelas eksperimen) dan penerapan model pembelajran konvensional (kelas kontrol) adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 1

Skenario Pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw (Kelas Eksperimen)

Model Pembelajaran Konvensional (Kelas Kontrol)

1. Tahap Persiapan

a) Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b) Guru menyiapkan materi yang akan

dibahas

c) Menyiapkan soal-soal untuk pre test dan post test

1. Tahap Persiapan

a) Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b) Guru menyiapkan materi yang akan

dibahas

c) Menyiapkan soal-soal untuk pre test dan post test

d) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS).

2. Pelaksanaan A. Pendahuluan

a) Guru mengkondisikan kelas dan memeriksa kehadiran siswa

2. Pelaksanaan A. Pendahuluan

a)Guru mengkondisikan kelas dan memeriksa kehadiran siswa


(25)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

b) Apersepsi: Guru mengulas tentang materi pelajaran yang sudah dipelajari.

c) Motivasi :

i. Guru memberikan pre test kepada siswa

ii. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa.

iii. Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

B. Kegiatan Inti

a) Tahap Pembentukan Kelompok Asal, guru membagi siswa kedalam 6 (lima) kelompok secara heterogen, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang.

b) Tahap Pembagian Materi, masing-masing siswa diberikan tugas untuk menggali materi sebagai berikut: i. Siswa 1: menyebutkan definisi rapat

dan menjelaskan guna serta tujuan rapat

ii. Siswa 2: mendeskripsikan unsur-unsur rapat dan menjelaskan perencanaan rapat

iii. Siswa 3: menjelaskan jenis-jenis rapat.

iv. Siswa 4: mendeskripsikan persiapan

b)Apersepsi : Guru mengulas tentang materi pelajaran yang sudah dipelajari.

c)Motivasi :

i. Guru memberikan pre test kepada siswa.

ii. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa.

B. Kegiatan Inti

a)Guru menjelaskan materi mengenai: i. definisi rapat, guna dan tujuan

rapat

ii. unsur-unsur dan perencanaan rapat iii. jenis-jenis rapat

iv. persiapan rapat

v. syarat rapat yang sempurna vi. teknik persiapan rapat.

b)Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

c)Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok, masing-masing 5-6 orang siswa.

d)Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS yang telah diberikan

e) Siswa berkelompok mengerjakan LKS yang telah diberikan

f) Membimbing atau mengawasi selama kegiatan penugasan


(26)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

rapat.

v. Siswa 5: menjelaskan rapat yang sempurna

vi. Siswa 6:mendeskripsikan teknik persiapan rapat

c) Tahap Diskusi kelompok Ahli i. Masing-masing siswa berkumpul

sesuai dengan materi yang ditugaskan

ii. Guru membimbing siswa untuk mengkaji materi yang didiskusikan

iii. Guru membimbing siswa untuk menyusun laporan diskusi kelompok.

d) Tahap Diskusi Kelompok Awal i. Masing-masing siswa dari

kelompok ahli, kembali kepada kelompok asal.

ii. Masing-masing siswa memberikan informasi kepada teman kelompok lainnya mengenai materi yang siswa tersebut dapatkan.

e) Tahap Persentasi Kelompok

i. Setiap kelompok

mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok lainnya.

ii. Guru mengarahkan kelompok lainnya untuk peran aktif dalam bertanya, sehingga terjadi diskusi

berlangsung

g) Siswa menyerahkan hasil penugasan kemudian dibahas dalam kelas

h) Guru memberikan penilaian terhadap hasil penugasan


(27)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

kelompok yang aktif. f) Tahap Evaluasi

i. Guru memberikan penilaian kepada setiap kelompok

ii. Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik

3. Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai keseluruhan materi pembelajaran yang didiskusikan oleh siswa. b) Guru memberikan post test.

3. Kegiatan Penutup

a) Guru membuat kesimpulan bersama siswa mengenai materi pembelajaran yang dipelajari.

b) Guru memberikan post test secara perseorangan

3.5 Instrumen Penelitian

Sudjana (2005 :35) menjelaskan bahwa “tes pada umumnya digunakan untuk menilai untuk mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran”.

Instrumen tes dibuat dengan mempelajari terlebih dahulu Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat serta Kompetensi Dasar mengenai Mempersiapkan Pertemuan/Rapat. Kemudian instrumen tes tersebut di uji coba terhadap kelas XII AP SMK Pasundan Putra Cimahi untuk mengukur atau mengetahui apakah instrumen tersebut telah memenuhi serta layak digunakan sebagai alat pengambilan data atau tidak.

Instrumen tes yang diberikan kepada siswa adalah tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa berupa pretest dan postest. Pretest


(28)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan postest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan (treatment) terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun langkah-langkah untuk menganalisis instrumen sebagai berikut :

1. UJi Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Nilai validitas dapat ditentukan dengan koefisien produk momen. Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan perumusan sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dan variabel yang

dikorelasikan

x : Skors tiap items x y : Skors tiap items y

N : Jumlah responden uji coba

Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka nilai rxy dibandingkan dengan nilai rtabel. Suatu butir soal dikatakan valid jika rxy > rtabel-Nilai rtabel.z 2. Uji Reliabilitas Instrumen.

Untuk mengetahui suatu instrumen reliabel atau tidak maka harus diketahui koefisien reliabilitasnya. Menurut Arikunto (2008:60) suatu tes tersebut


(29)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali, sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan ketetapan masalah hasil tes atau seandainya hasil tes berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Pengujian reliabilitas uji coba instrumen ini dengan menggunakan koefisien alpha (α) dari cronbach sebagai berikut:

Keterangan :

r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan

k : Jumlah butir instrumen

Tabel 3. 2

Interprestasi derajat reliabilitas

Rentang Nilai Klasifikasi

0,000-0,200 Derajat reliabilitas sangat rendah 0,201-0,400 Derajat reliabilitas rendah

0.401-0,600 Derajat reliabilitas cukup 0,601-0,800 Derajat reliabilitas tinggi 0,801-1,000 Derajat reliabilitas sangat tinggi

3. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen

Tingkat kesukaran dipandang dari kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal tersebut, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan

(Ating Somantri dan Sambas Ali M., 200:48)

(Suharsimi Arikunto, 2006: 223)





2 t 2 b 11

Σ

1

1

k

k

r


(30)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penetuan proporsi dan kriterian soal yang termasuk mudah, ssedang dan sukar. Soal yang baik adalah yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.

Menurut Suharsimi Arikunto (2008:207) bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada soal tersebut. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar Js : jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3. 3 Tingkat kesukaran

No Rentang Nilai tingkat kesukaran Klasifikasi

1 0,70-1,00 Mudah

2 0,30-0,70 Sedang

3 0,00-0,30 Sukar

4. Daya Pembeda Instrumen

(Suharsimi arikunto, 2006 : 100)


(31)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Menurut Suharsimi Arikunto (2008:211) mengemukakan bahwa daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membuktikan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D), indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Untuk mengetahui indeks diskriminasi dapat menggunakan perumusan:

Keterangan :

D : Indeks diskriminasi (daya pembeda)

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

PA : Proporsi kelompok atas yang menjawab benar

PB : Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3. 4

Klasifikasi Daya Pembeda No Rentang Nilai D Klasifikasi

1 0,00-0,19 Jelek

2 0,20-0,39 Cukup

3 0,40-0,69 Baik

4 0,70-1,00 Baik Sekali

5 Negatif Tidak Baik

(Suharsimi arikunto, 2006 : 100)


(32)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

3.6 Prosedur Penelitian 1. Tahap Pretest

Melaksanakan pretest pada masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil dari tahap ini akan diketahui keadaan awal antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum masing-masing kelas diberi perlakuan (treatment)

2. Tahap Proses

Memberi perlakuan atau treatment pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada tahap ini kelas eksperimen dikenai perlakuan berupa pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional

3. Tahap Post test

Melakukan post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada tahap ini akan diambil data hasil akhir pembelajaran setelah dikenai perlakuan.

3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan dalam uji normalitas ini yaitu uji Liliefors Test.


(33)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Ating dan Sambas, 2006:289) sebagai berikut:

1) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2) Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4) Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5) Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z 6) Menghitung Theoritical Proportion.

7) Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8) Carilah selisih terbesar di luar titik observasi

Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data.

Tabel 3. 5

Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi)

Sn (Xi) - Fo

(Xi)

Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 5 : Nilai Z, formula,

S X X Zi


(34)

-Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Dimana :

n Xi X   dan

1 ) ( 2 2      n n Xi Xi S

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi Kumulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut Adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara n

886 , 0

. Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

 D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal

 D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal

3.7.2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk kepentingan akurasi data dan kepercayaan terhadap hasil penelitian. Uji homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan varians kelompoknya.

Uji statistika yang digunakan adalah Uji Burlett. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai hitung X2 > nilai tabel X2, maka Ho menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung X2 diperoleh dengan rumus:

 

 2 2 . 10

ln B dbLogSi

X (Sambas Ali Muhidin, 2010:96)


(35)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

2 i

S = Varians tiap kelompok data

db1= n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(Σdb1) (Sambas Ali Muhidin, 2010:96)

2 gab

S = Varians gabungan = Sgab2 =

db dbSi

2

Sambas Ali Muhidin (2010:96), menjelaskan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengujian homegenitas, yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan dengan model tabel sebagai berikut

Tabel 3. 6

Model Tabel Uji Barlett

Sampel db=n-1 S12 Log S12 db.Log S12 db. S12

1 2 3

Σ

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.


(36)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat kesimpulan.

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil pretest dan postest sedangkan data kualitatif diperoleh dari ;embar observasi yang berupa lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Untuk menjawab rumusan masalah penelitian, data-data tersebut harus di olah dan di analisis. Adapun analisis data yang dilakukan dengan menganalisis data tes.

Analisis data tes yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran konvensional, diperoleh melalui teknik komparasi hasil pretest dan postest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.7.3. Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi

Skor gain (gain aktual) diperoleh dari selisih skor tes awal dan tes akhir. Perbedaan skor tes awal dan tes akhir ini diasumsikan sebagai efek dari treatment (Sugiyono, 2006:200). Perhitungan yang digunakan untuk menghitung nilai gain adalah sebagai berikut:

G = Sf - Si

Dengan G sebagai gain, Sf sebagai skor tes awal dan Si sebagai skor tes akhir. keunggulan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional untuk meningkatkan hasil belajar siswa


(37)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

akan ditinjau dari perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (normalized gain) yang dicapai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Untuk perhitungan nilai gain yang dinormalisasi dan pengklasifikasiannya akan digunakan persamaan sebagai berikut:

Kemudian nilai gain ternormalisasi (g) yang diperoleh di interpretasikan dengan klasifikasi pada Tebel brikut ini:

Tabel 3. 7

Interpretasi Nilai Gain yang dinormalisasi

Nilai (g) Klasifikasi

(g) ≥ 0,7 Tinggi

0,7 > (g) ≥ 0,3 Sedang

(g) < 0,3 Rendah

3.8 Uji Hipotesis

Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali M (2006:161) langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam rangka menguji hipotesis yang dapat di ajukan dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis

penelitian yang di ajukan.

2. Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (level of significance α)

3. Gunakan statistik uji yang tepat, dalam penelitian ini statistik uji yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata.


(38)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Uji-t pada uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menguji hipotesis apakah pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Oleh karena itu rumus berikutlah yang digunakan:

(Sugiyono, 2006:118) Keterangan:

X1: rata-rata skor gain kelompok eksperimen X2: rata-rata skor gain kelompok kontrol N1 :jumlah siswa kelas eksperimen

N2 :jumlah siswa kelas eksperimen

S21: varians skor kelompok eksperimen

S22:varians skor kelompok kontrol

Kemudian hasil t hitung dihubungkan dengan t tabel. Cara untuk menghubungkan thitung dengan ttabel adalah sebagai berikut:

1. Menentukan dejat kebebasan (dk) = N1 + N2 – 2

2. Melihat tabel distribusi t untuk tes satu skor pada taraf signifikasi tertentu, misalnya pada taraf 0,05 atau tingkat kepercayaan 95 %, sehingga akan diperoleh nilai t dari Tabel distribusi t dengan persamaan ttabel = t(1-α)(dk). Bila nilai t untuk dk yang diinginkan tidak ada pada Tabel, maka dilakukan proses interpolasi.


(39)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

H0 : Hasil Belajar Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

tidak lebih tinggi dibandingkan dengan Penerapan Model Pembelajaran Konvensional pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Pasundan Putra Cimahi.

H1 : Hasil Belajar Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

lebih tinggi dibandingkan dengan Penerapan Model Pembelajaran Konvensional pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Pasundan Putra Cimahi.

Kriteria pengambilan keputusan untuk uji perbedaan dua rata-rata adalah sebagai berikut:


(40)

1

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV dapat disimpulkan bahwa:

1. Rata-rata nilai hasil belajar siswa kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mengalami peningkatan, tetapi masih belum sesuai dengan hasil yang diharapkan karena masih ada siswa yang nilainya belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini mengandung arti bahwa pendekatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw belum optomal diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa kurang optimal.

2. Rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas kontrol setelah diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional (menggunakan metode ceramah) mengalami peningkatan, tetapi hasilnya menunjukkan masih ada nilai siswa yang belum memnuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini mengadung arti bahwa pendekatan pembelajaran konvensional belum memberikan hasil yang baik terhadap hasil belajar siswa.

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hasil belajar siswa antara kelompok siswa eksperimen yang menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional.


(41)

2

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk pada nilai rata-rata kelompok eksperimen dan kelas kontrol masih banyak yang belum memenui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan pihak sekolah, maka saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil belajar siswa kelompok eksperimen yang belum sesuai dengan hasil

yang diharapkan, maka harus ada perbaikan dalam pelaksanaan proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Misalnya dalam mengatur pengelompokkan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Selain itu, pada komponen refleksi, guru harus lebih mengawasi sejauh mana pengetahuan yang sudah diperoleh oleh siswa.

2. Berdasarkan hasil belajar siswa kelompok kontrol yang masih terdapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka harus ada perbaikan dalam pelaksanaan proses pembelajaran konvensional. Pada tahap presentasi, guru harus lebih baik dalam menyampaikan materi pelajaran dan lebih melibatkan siswa agar perhatian siswa tetap fokus.

3. Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih efektif diterapkan dalam proses pembelajaran mata pelajaran produktif kelas XII Program Keahlian Administrasi Perkantoran dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, namun penerapannya harus di optimalkan lagi.


(42)

1

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2001). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, S. dan Aswan, Z.2002.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Adi Mahasatya Brian, C dan Paul, B. Instant Creativity. PT Gelora Aksara Pratama

Departemen P dan K RI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djafar, Tengku Zahara (2001). Kontribusi Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Andi. Djamarah, Syaiful B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hawadi, R.A., Wihardjo, R.S.D. dan Wiyono, M. (2001). Kreativitas: Panduan Bagi Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar. Jakarta: Grasindo.

Isjoni. (2009). Cooperative Learning. Bandun: Alfabeta Jordan E.A.1997. Bengkel Kreativitas. Bandung:Kaifa

Kusnandar. 2010. Guru Profesional. Edisi Revisi 6. Jakarta: PT Grafindo Persada. Muhidin, Sambas Ali dan S, Ating. 2006. Analisis korelasi, Regresi, dan Jalur dalam

penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Muhidin, Sambas Ali. (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama

Riduan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Rusman (2011). Model-model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slavin. (2009). Cooperative Learning. Jakarta: Rineka Cipta

Sontani, Uep T & Sambas Ali M. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama

Sudjana, Nana. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo


(43)

2

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sugihartono,dkk. (2007).Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Syah, Muhibbin. (2000). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(1)

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Uji-t pada uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menguji hipotesis apakah pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Oleh karena itu rumus

berikutlah yang digunakan:

(Sugiyono, 2006:118) Keterangan:

X1: rata-rata skor gain kelompok eksperimen

X2: rata-rata skor gain kelompok kontrol

N1 :jumlah siswa kelas eksperimen N2 :jumlah siswa kelas eksperimen S21: varians skor kelompok eksperimen S22:varians skor kelompok kontrol

Kemudian hasil t hitung dihubungkan dengan t tabel. Cara untuk menghubungkan thitung dengan ttabel adalah sebagai berikut:

1. Menentukan dejat kebebasan (dk) = N1 + N2 – 2

2. Melihat tabel distribusi t untuk tes satu skor pada taraf signifikasi tertentu, misalnya pada taraf 0,05 atau tingkat kepercayaan 95 %, sehingga akan diperoleh nilai t dari Tabel distribusi t dengan persamaan ttabel = t(1-α)(dk). Bila

nilai t untuk dk yang diinginkan tidak ada pada Tabel, maka dilakukan proses interpolasi.


(2)

H0 : Hasil Belajar Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

tidak lebih tinggi dibandingkan dengan Penerapan Model Pembelajaran Konvensional pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Pasundan Putra Cimahi.

H1 : Hasil Belajar Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

lebih tinggi dibandingkan dengan Penerapan Model Pembelajaran Konvensional pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Pasundan Putra Cimahi.

Kriteria pengambilan keputusan untuk uji perbedaan dua rata-rata adalah sebagai berikut:


(3)

1

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV dapat disimpulkan bahwa:

1. Rata-rata nilai hasil belajar siswa kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mengalami peningkatan, tetapi masih belum sesuai dengan hasil yang diharapkan karena masih ada siswa yang nilainya belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini mengandung arti bahwa pendekatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw belum optomal diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa kurang optimal.

2. Rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas kontrol setelah diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional (menggunakan metode ceramah) mengalami peningkatan, tetapi hasilnya menunjukkan masih ada nilai siswa yang belum memnuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini mengadung arti bahwa pendekatan pembelajaran konvensional belum memberikan hasil yang baik terhadap hasil belajar siswa.

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hasil belajar siswa antara kelompok siswa eksperimen yang menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional.


(4)

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk pada nilai rata-rata kelompok eksperimen dan kelas kontrol masih banyak yang belum memenui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan pihak sekolah, maka saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil belajar siswa kelompok eksperimen yang belum sesuai dengan hasil

yang diharapkan, maka harus ada perbaikan dalam pelaksanaan proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Misalnya dalam mengatur pengelompokkan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Selain itu, pada komponen refleksi, guru harus lebih mengawasi sejauh mana pengetahuan yang sudah diperoleh oleh siswa.

2. Berdasarkan hasil belajar siswa kelompok kontrol yang masih terdapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka harus ada perbaikan dalam pelaksanaan proses pembelajaran konvensional. Pada tahap presentasi, guru harus lebih baik dalam menyampaikan materi pelajaran dan lebih melibatkan siswa agar perhatian siswa tetap fokus.

3. Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih efektif diterapkan dalam proses pembelajaran mata pelajaran produktif kelas XII Program Keahlian Administrasi Perkantoran dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, namun penerapannya harus di optimalkan lagi.


(5)

1

Fiki Arisandi, 2013

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Pasundan Putra Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2001). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, S. dan Aswan, Z.2002.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Adi Mahasatya Brian, C dan Paul, B. Instant Creativity. PT Gelora Aksara Pratama

Departemen P dan K RI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djafar, Tengku Zahara (2001). Kontribusi Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Andi. Djamarah, Syaiful B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hawadi, R.A., Wihardjo, R.S.D. dan Wiyono, M. (2001). Kreativitas: Panduan Bagi

Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar. Jakarta: Grasindo.

Isjoni. (2009). Cooperative Learning. Bandun: Alfabeta Jordan E.A.1997. Bengkel Kreativitas. Bandung:Kaifa

Kusnandar. 2010. Guru Profesional. Edisi Revisi 6. Jakarta: PT Grafindo Persada. Muhidin, Sambas Ali dan S, Ating. 2006. Analisis korelasi, Regresi, dan Jalur dalam

penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Muhidin, Sambas Ali. (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama

Riduan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Rusman (2011). Model-model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slavin. (2009). Cooperative Learning. Jakarta: Rineka Cipta

Sontani, Uep T & Sambas Ali M. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama

Sudjana, Nana. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo


(6)

Sugihartono,dkk. (2007).Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Syah, Muhibbin. (2000). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.