4 yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan
tersebut. Teori mengenai pengeluaran pemerintah dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu teori makro dan teori mikro.
2. Pengeluaran Pemerintah
Belanja daerah merupakan semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang dapat mengakibatkan berkurangnya nilai ekuitas dana
sebagai kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran serta tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja juga dirinci menurut
urusan pemerintahan daerah, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, objek, dan rincian objek belanja Yuwono, 2008.
Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsikabupatenkota
yang terdiri atas urusan wajib, urusan pilihan, dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan
bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Dalam
penyelenggaraan belanja, urusan wajib diproritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sebagai upaya pemenuhan
kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang layak
serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat tersebut diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian
standar pelayanan minimal sesuai peraturan perundang-undangan Yuwono, 2008.
3. Pajak Daerah
Pada umumnya penerimaan pemerintah dapat dibedakan antara penerimaan pajak dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan bukan pajak,
misalnya adalah penerimaan pemerintah yang berasal dari pinjaman pemerintah baik pinjaman dalam negeri maupun pinjaman luar negeri,
penerimaan dari badan usaha milik pemerintah, penerimaan dari lelang Guritno, 2001.
Penerimaan pemerintah lainnya dari pajak. Definisi pajak suatu pungutan yang merupakan hak prerogatif pemerintah, pungutan tersebut
didasarkan pada Undang-undang, pemungutannya dapat dipaksakan kepada subjek pajak untuk mana tidak ada balas jasa yang langsung dapat
ditunjukkan penggunaanya. Salah satunya adalah pajak penghasilan, pajak penghasilan termasuk salah satu jenis pajak yang menimbulkan distorsi,
walaupun secara umum, pajak penghasilan yang diterapkan secara menyeluruh menimbulkan distorsi yang paling kecil, ditinjau dari segi
keadilan maka pajak penghasilan merupakan pajak yang baik karena pajak ini
5 struktur pajaknya dapat dibuat menjadi progresif. Pajak penghasilan
dikatakan mempunyai tarif yang progresif apabila presentase pajak terhadap pendapatan semakin besar dengan semakin tingginya tingkat pendapatan
Guritno, 2001
4. Dana Alokasi Umum
Dana alokasi umum adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan
antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dari pengertian yang diambil dari Undangundang nomor 33
tahun 2004 tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa DAU merupakan sarana untuk mengatasi ketimpangan fiskal antar daerah dan di sisi lain juga
memberikan sumber pembiayaan daerah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa DAU lebih diprioritaskan untuk daerah yang mempunyai kapasitas
fiskal yang rendah.
5. Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Perjalanan pembangunan ekonomi telah menimbulkan berbagai macam perubahan terutama pada struktur perekonomian. Perubahan struktur
ekonomi merupakan salah satu karakteristik yang terjadi dalam pertumbuhan ekonomi pada hampir setiap negara maju. Berdasarkan catatan sejarah tingkat
pertumbuhan sektoral ini termasuk pergeseran secara perlahan dan kegiatan- kegiatan pertanian menuju ke kegiatan non pertanian dan akhir-akhir ini dari
sektor industri ke sektor jasa Arsyad, 1995. Pembangunan daerah sebagai integral dari pembangunan nasional merupakan suatu proses perubahan yang
terencana dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang di dalamnya melibatkan seluruh kegiatan
yang ada melalui dukungan masyarakat di berbagai sektor. Pembangunan daerah harus sesuai dengan kondisi potensi serta aspirasi masyarakat yang
tumbuh dan berkembang. Apabila pelaksanaan prioritas pembangunan daerah kurang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah, maka
pemanfaatan sumber daya yang ada menjadi kurang optimal. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan lambatnya proses pertumbuhan ekonomi
daerah yang bersangkutan Sukirno, 1981.
6. Pengangguran