Definisi Etiologi Patogenesis Lesi Likenoid Oral yang Disebabkan oleh Obat Antihipertensi

Likenoid oral yang disebabkan obat antihipertensi merupakan reaksi hipersensitifitas tipe 4 sehingga kadangkala lesi tidak muncul pada awal pemakaian obat. Kemunculan lesi pada rongga mulut setelah mengonsumsi suatu obat harus segera dicurigai, tetapi hal yang paling utama dalam memastikan penyebabnya adalah klinisi kesehatan dapat melakukan pengamatan terhadap kondisi lesi setelah pemberhentian obat atau penggantian dengan golongan lain. Dalam proses penyembuhan lesi tidak akan langsung menghilang tetapi membutuhkan waktu beberapa minggu. 8,20

2.2.1 Definisi

Lesi likenoid oral merupakan inflamasi kronis yang terjadi didalam rongga mulut dan secara klinis menyerupai liken planus. Lokasi yang sering dikenai adalah mukosa pipi, mukosa bibir, lidah, gusi dan juga terjadi pada mukosa palatal meskipun jarang ditemui. 9 Timbulnya lesi ini dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan antihipertensidan lama pemakaian obat dapat memperparah kondisi lesinya. 5,21

2.2.2 Etiologi

Berbagai macam etiologi dapat menyebabkan reaksi likenoid pada rongga mulut, meskipun penyebab utama kemunculannya tidak diketahui tetapi pemakaian obat antihipertensi tabel 1 dilaporkan dapat menyebabkan reaksi likenoid oral, dan ACE-inhibitor adalah golongan yang paling utama. 20 Banyaknya jumlah atau jenis obat antihipertensi yang dikonsumsi dapat berpengaruh terhadap perkembangan lesi. 25 Universitas Sumatera Utara Tabel 1. GOLONGAN OBAT ANTIHIPERTENSI YANG DAPAT MENYEBABKAN REAKSI LIKENOID ORAL 5,8 Golongan Obat Antihipertensi Jenis Obat 1. Diuretik - Furosemid 2. β-blocker - Atenolol - Propanolol - Labetalol - Oxyprenolol 3. ACE-inhibitor - Kaptropil - Enalapril - Methyldopa

2.2.3 Patogenesis

Reaksi likenoid oral merupakan penyakit yang diperantarai oleh reaksi hipersensitifitas tipe IV gambar 1 dengan sel T dan CD8+ sebagai sel pemicu terjadinya apoptosis pada sel epitel. Peristiwa ini pada awalnya dimulai dengan stimulus dari agen endogen dan eksogen. Agen endogen dalam hal ini adalah stres sementara agen eksogen yaitu bahan tambalan, penyakit kronis graft versus host disease, tembakau, trauma mekanis koebner phenomenon yaitu endapan kalkulus, gigi yang tajam, permukaan restorasi atau protesa yang kasar, obat-obatan, infeksi viral, bakteri, dan alkohol.Sel yang berperan dalam pengaktifan reaksi ini terdiri dari antigen yaitu obat, sel T, makrofag dan langerhans yang bertindak sebagai APCantigen presenting cells. 27 Pengaktifan antigen diawali dengan perlekatannya pada permukaan sel langerhans yang kemudian dikenali dan diaktifkan,proses pengaktifannya berhubungan dengan major histocompatibility MHC kelas I pada keratinosit basal. 4 Universitas Sumatera Utara Setelah pengaktifan terjadi maka sel langerhans yang bertindak sebagai antigen presenting cells membawa antigen ke limfosit. Limfosit akan melepaskan sitokin yang akan mengaktifkan makrofag sehingga menyebabkan degranulasi. Makrofag menyebabkan terjadinya perlekatan molekul endotel-leukosit yang berperan dalam terjadinya kerusakan pada lapisan basal dan fase kronis pada penyakit ini. 20,23 Gambar 1. Patogenesis reaksi likenoid oral 36 Proses perusakan lapisan basal dimulai dengan sitokin yang berinfiltrasi ke sub-epitel.Sel-sel yang berperan terdiri dari sel T yang dimediasi oleh langerhans dan keratinosit. 2,21 Proses perusakan terjadi melalui perlekatan T limfosit diikuti dengan sitotoksik dan apoptosis keratinosis basal. Setelah semua proses maka timbul ulser Universitas Sumatera Utara disertai gambaran hyperkeratosis dalam rongga mulut pasien. Kejadian inilah yang disebut dengan reaksi likenoid oral. 20

2.2.4 Gambaran Klinis dan Histopatologis