Analisis Validitas Tes Tes Pengetahuan Awal Matematis PAM

Aan Subhan Pamungkas, 2013 Pembelajaran Eksplorasi Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Logis Dan Self Concept Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Sebelum tes kemampuan berpikir logis matematis digunakan dilakukan uji coba dengan tujuan untuk mengetahui apakah soal tersebut sudah memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Soal tes kemampuan berpikir logis matematis ini diujicobakan pada siswa kelas VIII-A SMPN 1 Labuan yang telah menerima materi bilangan bulat dan pecahan. Tahapan yang dilakukan pada uji coba tes kemampuan berpikir logis matematis sebagai berikut:

a. Analisis Validitas Tes

Menurut Arikunto 2006: 168, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Validitas instrumen diketahui dari hasil pemikiran dan hasil pengamatan. dari hasil tersebut akan diperoleh validitas teoritik dan validitas empirik. 1 Validitas Teoritik Validitas teoritik untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan teori dan aturan yang ada. Pertimbangan terhadap soal tes kemampuan berpikir logis yang berkenaan dengan validitas isi dan validitas muka diberikan oleh ahli. Validitas isi suatu alat evaluasi artinya ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi materi yang dievaluasikan Suherman, 2001: 131. Validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Apakah soal pada instrumen penelitian sesuai atau tidak dengan indikator. Aan Subhan Pamungkas, 2013 Pembelajaran Eksplorasi Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Logis Dan Self Concept Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Validitas muka dilakukan dengan melihat tampilan dari soal itu yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas pengertiannya dan tidak salah tafsir. Jadi suatu instrumen dikatakan memiliki validitas muka yang baik apabila instrumen tersebut mudah dipahami maksudnya sehingga testi tidak mengalami kesulitan ketika menjawab soal. Sebelum tes tersebut digunakan, terlebih dahulu dilakukan validitas muka dan validitas isi instrumen oleh para ahli yang berkompeten. Uji coba validitas isi dan validitas muka untuk soal tes kemampuan berpikir logis matematis dilakukan oleh 3 orang penimbang. Untuk mengukur validitas isi, pertimbangan didasarkan pada kesesuaian soal dengan kriteria aspek-aspek pengetahuan awal matematika siswa dan kesesuaian soal dengan materi ajar matematika SMP kelas VII, dan sesuai dengan tingkat kesulitan siswa kelas tersebut. Untuk mengukur validitas muka, pertimbangan didasarkan pada kejelasan soal tes dari segi bahasa dan redaksi. Adapun hasil pertimbangan mengenai validitas isi dan validitas muka dari ketiga orang ahli dapat dilihat pada Lampiran B. Setelah instrumen dinyatakan sudah memenuhi validitas isi dan validitas muka, kemudian secara terbatas diujicobakan kepada lima orang siswa di luar sampel penelitian yang telah menerima materi yang diteskan. Tujuan dari uji coba terbatas ini adalah untuk mengetahui tingkat keterbacaan bahasa sekaligus memperoleh gambaran apakah butir-butir soal tersebut dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Hasil uji coba terbatas, ternyata diperoleh gambaran bahwa semua soal tes dipahami dengan Aan Subhan Pamungkas, 2013 Pembelajaran Eksplorasi Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Logis Dan Self Concept Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu baik. Kisi-kisi soal, perangkat soal, dan kunci tes kemampuan berpikir logis matematis tersebut, selengkapnya ada pada Lampiran A. 2 Validitas Empirik Butir Tes Validitas empirik adalah validitas yang ditinjau dengan kriteria tertentu. Kriteria ini digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien validitas alat evaluasi yang dibuat melalui perhitungan korelasi produk momen dengan menggunakan angka kasar Arikunto, 2003: 72 yaitu: r xy = − { 2 – 2 { 2 − 2 } Keterangan : r xy = Koefisien validitas butir tes X = Skor pada butir soal tertentu Y = Skor total N = Jumlah subyek Menurut Suherman, 2001: 136 klasifikasi koefisien validitas sebagai berikut: Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisian Validitas Koefisien Validitas Interpretasi 0,80 r xy ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,60 r xy ≤ 0,80 Tinggi 0,40 r xy ≤ 0,60 Cukup 0,20 r xy ≤ 0,40 Rendah r xy ≤ 0,00 Sangat rendah Aan Subhan Pamungkas, 2013 Pembelajaran Eksplorasi Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Logis Dan Self Concept Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Selanjutnya uji validitas tiap item instrumen dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan nilai kritis t tabel nilai tabel. Tiap item tes dikatakan valid apabila pada taraf signifikasi � = 0,05 didapat t hitung ≥ t tabel . Untuk pengujian signifikansi koefisien korelasi pada penelitian ini digunakan uji t sesuai pendapat Sudjana 2005 dengan rumus sebagai berikut: t = �−2 1 − 2 Keterangan: : koefisien korelasi product moment pearson n : banyaknya siswa Setelah instrumen dinyatakan memenuhi validitas isi dan validitas muka, kemudian soal tes kemampuan berpikir logis matematis tersebut dujicobakan secara empiris kepada 44 orang siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Labuan. Tujuan uji coba empiris ini adalah untuk mengetahui tingkat reliabilitas dan validitas butir soal tes. Data hasil uji coba soal tes serta validitas butir soal selengkapnya ada pada Lampiran B. Perhitungan validitas butir soal menggunakan software Anates V.4 For Windows. Untuk validitas butir soal digunakan korelasi product moment dari Karl Pearson, yaitu korelasi setiap butir soal dengan skor total. Hasil validitas butir soal kemampuan berpikir logis matematis disajikan pada Tabel 3.5 berikut. Aan Subhan Pamungkas, 2013 Pembelajaran Eksplorasi Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Logis Dan Self Concept Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Butir Soal No Urut No Soal Koefisien r xy Kategori Kriteria 1 1a 0,426 Cukup Valid 2 1b 0,680 Tinggi Valid 3 2 0,758 Tinggi Valid 4 3 0,698 Tinggi Valid 5 4a 0,555 Cukup Valid 6 4b 0,736 Tinggi Valid 7 4c 0,657 Tinggi Valid 8 5 0,678 Tinggi Valid 9 6 0,712 Tinggi Valid 10 7 0,680 Tinggi Valid 11 8 0,666 Tinggi Valid 12 9 0,657 Tinggi Valid 13 10a 0,337 Rendah Valid 14 10b 0,630 Tinggi Valid Catatan: r tabel α = 5 = 0,304 dengan dk = 42

b. Analisis Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Penerapan Accelerated Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Self-Concept Matematis Siswa Kelas VII SMP.

0 0 5

Pembelajaran Concept Attainment dalam Numbered Heads Together untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Self Concept Siswa Sekolah Menengah Pertama.

6 23 42

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN LOGIS MATEMATIS SERTA SELF-ESTEEM SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED.

3 12 58

MODEL PEMBELAJARAN ASSUREBERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN SELF CONCEPT MATEMATIS SISWA SMP.

4 10 53

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, BERPIKIR LOGIS DAN SELF ESTEEM SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUKTURAL.

0 0 60

PENERAPAN STRATEGI RAVE CCC UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

8 22 49

PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SELF CONCEPT MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

3 6 47

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN DISKURSIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-CONCEPT SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

5 15 49

Pembelajaran Concept Attainment dalam Numbered Heads Together untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Self Concept Siswa Sekolah Menengah Pertama - repository UPI T MTK 1302310 Title

0 1 3