Pengaruh tingkat Suku Bunga Deposito terhadap Laju inflasi

commit to user Dalam jangka panjang, variabel KURS mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap laju inflasi. Koefisien regresi parsial variabel KURS dalam jangka panjang sebesar 1.002864304 dan dihasilkan probabilitas yang tidak signifikan pada tingkat signifikansi 5 yaitu sebesar 0,3775. Berdasarkan nilai probabilitas dan koefisien variabel KURS ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang variabel KURS tidak berpengaruh terhadap laju inflasi.

3. Pengaruh tingkat Suku Bunga Deposito terhadap Laju inflasi

Hasil estimasi Error Correction Model ECM menunjukkan bahwa variabel suku bunga deposito dalam jangka pendek mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap laju inflasi. Hubungan yang positif ini sesuai dengan hipotesis di awal penelitian yang menyatakan bahwa variabel SBDEP mempunyai hubungan positif terhadap laju inflasi. Koefisien regresi parsial variabel SBDEP dalam jangka pendek sebesar 0.062390 dan tidak berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 5 yang ditunjukkan dengan probabilitas tingkat signifikan sebesar 0.9208. Dalam jangka panjang, variabel SBDEP mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap laju inflasi. Koefisien regresi parsial variabel SBDEP dalam jangka panjang sebesar 2.718527192 dan dihasilkan probabilitas yang signifikan pada tingkat signifikansi 5 yaitu sebesar 0,0420. Hal ini berarti apabila variabel independen lain konstan, maka setiap kenaikan yang terjadi pada variabel SBDEP sebesar 1 persen, akan meningkatkan laju inflasi sebesar 2,718527192 persen. Berdasarkan commit to user nilai probabilitas dan koefisien variabel SBDEP ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang variabel SBDEP berpengaruh terhadap laju inflasi. Berdasarkan keadaan perekonomian, dapat dijelaskan bahwa jika inflasi lebih kecil dari suku bunga deposito, maka masyarakat akan memegang uang. Tetapi sebaliknya, jika tingkat suku bunga deposito lebih besar dari tingkat inflasi, maka masyarakat cenderung menyimpan uang dalam bentuk deposito. Dalam kenyataannya, jika suku bunga deposito tinggi maka akan mendorong meningkatkan laju inflasi, hal ini dikarenakan suku bunga deposito yang tinggi akan mendorong juga meningkatkan suku bunga pinjaman suku bunga kredit. Suku bunga yang dipinjam produsen untuk memproduksi barang pasti juga akan meningkatkan harga hasil produksinya, sehingga harga-harga yang semakin tinggi akan menyebabkan tingkat inflasi juga naik. Untuk menekan laju inflasi maka kebijakan yang diambil adalah menstabilkan tingkat suku bunga deposito tetap stabil, sejalan dengan kondisi makro ekonomi Indonesia yang terjadi saat ini. Sehingga apabila terjadi kenaikan tingkat suku bunga belum tentu investor akan memilih jasa perbankan sebagai alternatif investasi. Pernyataan ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan dan juga menegaskan kembali hasil penelitian yang dilakukan oleh Toni Hartanto 2004 yang menyatakan bahwa inflasi dipengaruhi oleh suku bunga.

4. Pengaruh Jumlah Kredit terhadap Laju inflasi