Value

(1)

Value

Value

keyakinan

abadi jangka panjang

tentang apa

yang penting

dalam berbagai situasi

tentang apa

yang penting

dalam berbagai situasi

dan merupakan

standar

untuk membantu kita

menentukan apa yang

benar

atau

salah

, dan

baik

atau

buruk

atau

buruk

.

bukan hanya menunjukkan apa yang

di-inginkan

tetapi juga menyatakan apa yang

seharusnya

kita

tetapi juga menyatakan apa yang

seharusnya

kita

lakukan


(2)

Bentuk Value

Bentuk Value

Terminal values

: keadaan yang diinginkan,

Seperti (

Dunia yang indah persamaan hak

Seperti (

Dunia yang indah, persamaan hak ,

kebijaksanaan, dan hidup yang nyaman

).

Instrumental values

: cara bertingkah laku yang

diinginkan untuk mencapai terminal values,

Seperti (

bertingkah laku sopan, berani, bertindak logis,

d li

di i d

bi i

)

pengendalian diri dan ambisi

).

Perilaku organisasi

cenderung

fokus

pada

Instrumental

Perilaku organisasi

cenderung

fokus

pada

Instrumental

values

, karena

membentuk perilaku

orang dan sangat erat


(3)

VALUE

pada

tingkat

dan

dimensi berbeda

VALUE

pada

tingkat

dan

dimensi berbeda

Experience

Interaction

Interaction

Cultural values

Cultural values

Cultural values

Personal values

Personal values

Personal values

organizational

professional

organizational

values

professional

values


(4)

Pentingnya Values

Pentingnya Values

1. globalisasi

- perbedaan nilai-nilai dalam lintas budaya

1. globalisasi

- perbedaan nilai-nilai dalam lintas budaya

Personal v.

Conflict :

Tujuan

Organisasi.

Cultural v.


(5)

PENTINGNYA VALUES

2. Para pemimpin organisasi

- mencari cara yang lebih baik

untuk

mengarahkan perilaku

dan

tindakan

karyawannya

selaras dengan tujuan perusahaan.

Value seperti

magnet

yang tidak kelihatan untuk menarik

2. Para pemimpin organisasi

- mencari cara yang lebih baik

untuk

mengarahkan perilaku

dan

tindakan

karyawannya

selaras dengan tujuan perusahaan.

Value seperti

magnet

yang tidak kelihatan untuk menarik

Value seperti

magnet

yang tidak kelihatan untuk menarik

perhatian para karyawan pada arah yang sama

Value seperti

magnet

yang tidak kelihatan untuk menarik

perhatian para karyawan pada arah yang sama

3. Menambah keunggulan :

- pada organisasi yang

3. Menambah keunggulan :

- pada organisasi yang

3. Menambah keunggulan :

pada organisasi yang

menerapkan praktik etika, nilai-nilai yang dianut memberikan

dukungan.

Etika sebagai studi tentang prinsip-prinsip moral dan

nilai-nilai tentang salah dan benar, baik dan buruk.

3. Menambah keunggulan :

pada organisasi yang

menerapkan praktik etika, nilai-nilai yang dianut memberikan

dukungan.

Etika sebagai studi tentang prinsip-prinsip moral dan

nilai-nilai tentang salah dan benar, baik dan buruk.

nilai tentang salah dan benar, baik dan buruk.

nilai tentang salah dan benar, baik dan buruk.

Nilai-nilai Etika

digunakan untuk menentukan

benar-tidaknya sesuatu dilakukan.

Nilai-nilai Etika

digunakan untuk menentukan

benar-tidaknya sesuatu dilakukan.

Tingkah laku Etika

digerakkan oleh

prinsip-prinsip moral

.

Tingkah laku Etika

digerakkan oleh

prinsip-prinsip moral

.

Prinsip-prinsip moral

ini mengacu pada

nilai-nilai yang

Prinsip-prinsip moral

p p

p

ini mengacu pada

g

p

nilai-nilai yang

y

g

fundamental.

p p

p

g

p

y

g


(6)

MENYELARASKAN NILAI

MENYELARASKAN NILAI

Nilai Individu :

Nilai Perusahaan :

kejujuran,

cinta-kasih,

kecantikan,

k d

i

keberhasilan,

efisiensi,

kekuatan,

d

i

Penyelarasan

kedamaian,

kegembiraan

daya-saing,

produktivitas

Penyelarasan

Conflict

Nilai di Masyarakat :

T j

P

h


(7)

ET I K A

(ET H I C)

ET I K A

(ET H I C)

• Studi tentang

Studi tentang

moralitas

moralitas

, meliputi

meliputi

prinsip

prinsip

untuk menjalankan kegiatan bagi individu

atau kelompok & standar tentang apa

atau kelompok & standar tentang apa

yang “benar & salah” atau “baik & buruk.


(8)

PERTANYAAN

PERTANYAAN

• Apakah beralasan untuk menerapkan

Apakah beralasan untuk menerapkan

bermacam-macam standard moral untuk

suatu situasi tertentu ?

suatu situasi tertentu ?

• Menanggapi Kritik yang mengkawatirkan

pemahaman perilaku konsumen ttg

pemahaman perilaku konsumen ttg

kemungkinan Pemasar (organisasi) yang

tidak Etis memanfaatkan kelemahan sifat

tidak Etis memanfaatkan kelemahan sifat

manusia di pasar


(9)

Hasil jajak pendapat

Æ

100 CEO

E hi

(B

h

2004)

Ethics (Baumhart, 2004)

50

50%

%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

Pe ra sa a n

Ya ng

Be na r

Sesuai

Aturan

Kepercayaan


(10)

FILSAFAT ETIKA

Mengemukakan terdapat dua kelompok Teori yang berbeda yaitu:

Mengemukakan terdapat dua kelompok Teori yang berbeda, yaitu:

Teori Teleologi dan Teori Deotologi.

(Kanuk, 2007)

T l

l

i

Æ

b k it

d

il i

l t

il k

• Teleologi Æ

berkaitan dengan nilai moral atas perilaku yang

ditentukan besarnya nilai tersebut berdasarkan akibatnya.

Untuk menjadi etis, keputusan harus didasarkan pada apa

yang terbaik bagi setiap orang yang terlibat.

y

g

g

p

g y

g

• Utilitarisme, Teori teleologi dpt diringkaskan sebagai yang

terbaik bagi kebanyakan orang.

• Menurut teori ini Sangat etis bagi perusahaan Farmasi

f

menyembunyikan bahaya efek samping yang merugikan

atas obat diet abrunya yg mungkin hanya akan

mempengaruhi sedikit orang, sepanjang bermanfaat bagi

banyak orang

banyak orang.

• Etika dinilai berdasarkan analisis Cost-Benefit: jika manfaat

masyarakat melebihi biaya, yaitu jika Æ

orang yg diuntukan

> orang yg dirugikan, maka perilaku tertentu dianggap etis.


(11)

DEONTOLOGI

DEONTOLOGI

• Berhubungan dengan Metode dan maksud yang

g

g

y

g

terkandung dalam perilaku tertentu.

• Memusatkan perhatian pada hasil tindakan tertentu, dan

teori ini cenderung lebih menitikberatkan pada nilai-nilai

teori ini cenderung lebih menitikberatkan pada nilai nilai

pribadi dan sosial daripada nilai ekonomi

• Categorical Imperative (Kant, 1968)

Æ

teori

deontologis

Æ

para individu harus bersedia membiarkan

deontologis

Æ

para individu harus bersedia membiarkan

tindakan mereka dijadikan hukum universal yang akan

diterapkan pada diri mereka sendiri dan juga pada

kebanyakan orang lain

kebanyakan orang lain.


(12)

Deontologi vs “Golden Rul”

Deontologi vs Golden Rul

Jangan lakukan terhadap orang lain apa yang

g

p

g

p y

g

tidak Anda inginkan dilakukan orang lain

terhadap Anda

Ahli filsafat lebih menyukai Deontoligi saat ini

daripada Golden Rul

Etika jelas merupakan jalan dua arah, agar proses

Korporasi bekerja secara bermanfaat bagi

Korporasi bekerja secara bermanfaat bagi

seluruh masyarakat, para pelaku pasar dan

konsumen sama2 harus mengerti dan

mempraktekkan perilaku yang etis

mempraktekkan perilaku yang etis


(13)

Jenis Perilaku

Organisasi (Produk) yang tidak Etis

Organisasi (Produk) yang tidak Etis

Produk Cont oh

Ke se la m at a n Pe m bua t a n be rba ga i m a ina n binat a ng ya ng m uda h t e rba k a r Ke se la m at a n Pe m bua t a n be rba ga i m a ina n binat a ng ya ng m uda h t e rba k a r

Ba ra ng yg je le k Produk ya ng t ida k t a ha n lpa k a i da n m uda h robe k

Ja m ina n yg t dk Ja m ina n de nga n w a k t u ya ng t dk c uk up / ha nya m e nc a k up Ja m ina n yg t dk

m e m a da i

Ja m ina n de nga n w a k t u ya ng t dk c uk up / ha nya m e nc a k up se ba gia n sa ja

Polusi Lingk unga n Te m pa t t im buna n lim ba h ya ng be rba ha ya

Pe m be ria n Et ike t Air gula be ra rom a k husus ya ng dijua l se ba ga i sa ri bua h a pe l Pe m be ria n Et ike t

ya ng sa la h

Air gula be ra rom a k husus ya ng dijua l se ba ga i sa ri bua h a pe l unt uk ba yi

Pe nge m ba nga n Pe nyua pa n ke pa da Pe ja ba t POM ut k pe m be ria n pe rse t ujua n pa da oba t -oba t a n ge ne rik

Pe m bua t a n

Pe m a lsua n M e rk

Pe ngga nt ia n yg t dk sa h / oba t -oba t a n ge ne rik m e nurut pe rse t ujua n POM


(14)

Jenis Perilaku

Organisasi (Harga) yang Tidak Etis

Organisasi (Harga) yang Tidak Etis

H ARGA Cont oh

M e na ik k a n ha rga se c a ra be rle bih

H a rga t inggi yg diguna k a n unt k ke sa n be rk ua lit a s

Ba ra ng yg

je le k Dife re nsia si H a rga

Pe nge lola a n pe ne t a pa n ha rga t ike t pe sa w a t uda ra unt uk m e ningk a t k a n ha sil, ya ng m e nga k iba t k a n pe rbe da a n ha rga se t ia p ha ri ut k t e m pa t duduk ya ng be rda m pinga n

Disk rim ina si H a rga Pe ne t a pa n ha rga yg le bih m ura h ut uk golonga n ra s da n e t nis PROM OSI CON TOH

Pe r nya t a a n yg be rle biha n

Produse n pisa u c uk ur le w at ik la n m e na w a rk a n “pisa u c uk ur yg pa ling lic in ya ng dike na l m a nusia ”

be rle biha n yg pa ling lic in ya ng dike na l m a nusia

I k la n ya ng ha m ba r U c a pa n Se k sua l yg t dk la ngsung da n pe re m e ha n ge nde r (Pe rusa ha a n Bir yg m e m bidik m a ha sisw a pria de nga n ik la n “Ca ra m e ngga e t Ce w e ”

Pe m iliha n sa sa ra n Pa pa n I k la n (billboa rd) di pusa t kot a ut k produk m e w a h Pe m iliha n sa sa ra n

yg t ida k t e pa t

Pa pa n I k la n (billboa rd) di pusa t kot a ut k produk m e w a h (se pat u K a re t be rha rga Rp 1 .8 0 0 .0 0 0 )

Pe njua la n yg c ura ng

Pe nuruna n ha rga bohong-bohonga n be rda sa rk a n da ft a r ha rga yg suda h dina ik k a n se be lum nya

Kua nt it a s yg m e nye sa t k a n

Pe nge m a sa n ha rga , de nga n m e nt ut upi pe nuruna n ha rga k ua nt it a s yg se k a ligus m e m pe r t a ha nk a n ha rga da n uk ura n produk yg t e la h la m a


(15)

Ethic dan Social Responsibility

Ethic dan Social Responsibility

• Lingkungan perusahaan dan Falsafah

g

g

p

perusahaan

Æ

faktor yg menentukan perilaku yg

etis para karyawan perusahaan

B

k P

h

l h

K d

• Banyak Perusahaan yg telah menyusun Kode

Etik yg jelas utk mennetukan cara pengambilan

keputusan dlm perusahaan

keputusan dlm perusahaan.

• Contoh

The New York Life Insurance Company

membagikan ke Karyawannya Pernytaan

Tujuan, memuat hal “Kami mengikuti standar


(16)

Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility

Am st rong (1 9 9 7 ) da n Bryn (2 0 0 0 ) da la m

g (

)

y

(

)

J ourna l of Ac c ount ing Educ a t ion,

m e nya t a k a n pe nt ingnya m e nja ga e t ik a ba gi

pa ra profe siona l se ba ga i be rik ut :

U ne t hic a l

pa ra profe siona l se ba ga i be rik ut :

U ne t hic a l

be ha vior is ha rm ful not only t o ge ne ra l

public , but a lso t o t he public t rust .

De nga n

k

k

C

t

S

i l

m e ne ra pk a n k onse p

Corpora t e Soc ia l

Re sponsibilit y

di da la m pe rusa ha a n

diha ra pk a n m a na je m e n da pa t m e nja ga

p

j

p

j g

k e pe rc a ya a n m a sya ra k a t ya ng dibe rik a n

k e pa da profe si t e rse but .


(1)

DEONTOLOGI

DEONTOLOGI

• Berhubungan dengan Metode dan maksud yang

g

g

y

g

terkandung dalam perilaku tertentu.

• Memusatkan perhatian pada hasil tindakan tertentu, dan

teori ini cenderung lebih menitikberatkan pada nilai-nilai

teori ini cenderung lebih menitikberatkan pada nilai nilai

pribadi dan sosial daripada nilai ekonomi

• Categorical Imperative (Kant, 1968)

Æ

teori

deontologis

Æ

para individu harus bersedia membiarkan

deontologis

Æ

para individu harus bersedia membiarkan

tindakan mereka dijadikan hukum universal yang akan

diterapkan pada diri mereka sendiri dan juga pada

kebanyakan orang lain

kebanyakan orang lain.


(2)

Deontologi vs “Golden Rul”

Deontologi vs Golden Rul

Jangan lakukan terhadap orang lain apa yang

g

p

g

p y

g

tidak Anda inginkan dilakukan orang lain

terhadap Anda

Ahli filsafat lebih menyukai Deontoligi saat ini

daripada Golden Rul

Etika jelas merupakan jalan dua arah, agar proses

Korporasi bekerja secara bermanfaat bagi

Korporasi bekerja secara bermanfaat bagi

seluruh masyarakat, para pelaku pasar dan

konsumen sama2 harus mengerti dan

mempraktekkan perilaku yang etis

mempraktekkan perilaku yang etis


(3)

Jenis Perilaku

Organisasi (Produk) yang tidak Etis

Organisasi (Produk) yang tidak Etis

Produk Cont oh

Ke se la m at a n Pe m bua t a n be rba ga i m a ina n binat a ng ya ng m uda h t e rba k a r Ke se la m at a n Pe m bua t a n be rba ga i m a ina n binat a ng ya ng m uda h t e rba k a r Ba ra ng yg je le k Produk ya ng t ida k t a ha n lpa k a i da n m uda h robe k

Ja m ina n yg t dk Ja m ina n de nga n w a k t u ya ng t dk c uk up / ha nya m e nc a k up Ja m ina n yg t dk

m e m a da i

Ja m ina n de nga n w a k t u ya ng t dk c uk up / ha nya m e nc a k up se ba gia n sa ja

Polusi Lingk unga n Te m pa t t im buna n lim ba h ya ng be rba ha ya

Pe m be ria n Et ike t Air gula be ra rom a k husus ya ng dijua l se ba ga i sa ri bua h a pe l Pe m be ria n Et ike t

ya ng sa la h

Air gula be ra rom a k husus ya ng dijua l se ba ga i sa ri bua h a pe l unt uk ba yi

Pe nge m ba nga n Pe nyua pa n ke pa da Pe ja ba t POM ut k pe m be ria n pe rse t ujua n pa da oba t -oba t a n ge ne rik

Pe m bua t a n

Pe m a lsua n M e rk

Pe ngga nt ia n yg t dk sa h / oba t -oba t a n ge ne rik m e nurut pe rse t ujua n POM


(4)

Jenis Perilaku

Organisasi (Harga) yang Tidak Etis

Organisasi (Harga) yang Tidak Etis

H ARGA Cont oh M e na ik k a n ha rga

se c a ra be rle bih

H a rga t inggi yg diguna k a n unt k ke sa n be rk ua lit a s Ba ra ng yg

je le k Dife re nsia si H a rga

Pe nge lola a n pe ne t a pa n ha rga t ike t pe sa w a t uda ra unt uk m e ningk a t k a n ha sil, ya ng m e nga k iba t k a n pe rbe da a n ha rga se t ia p ha ri ut k t e m pa t duduk ya ng be rda m pinga n

Disk rim ina si H a rga Pe ne t a pa n ha rga yg le bih m ura h ut uk golonga n ra s da n e t nis PROM OSI CON TOH

Pe r nya t a a n yg be rle biha n

Produse n pisa u c uk ur le w at ik la n m e na w a rk a n “pisa u c uk ur yg pa ling lic in ya ng dike na l m a nusia ”

be rle biha n yg pa ling lic in ya ng dike na l m a nusia

I k la n ya ng ha m ba r U c a pa n Se k sua l yg t dk la ngsung da n pe re m e ha n ge nde r (Pe rusa ha a n Bir yg m e m bidik m a ha sisw a pria de nga n ik la n “Ca ra m e ngga e t Ce w e ”

Pe m iliha n sa sa ra n Pa pa n I k la n (billboa rd) di pusa t kot a ut k produk m e w a h Pe m iliha n sa sa ra n

yg t ida k t e pa t

Pa pa n I k la n (billboa rd) di pusa t kot a ut k produk m e w a h (se pat u K a re t be rha rga Rp 1 .8 0 0 .0 0 0 )

Pe njua la n yg c ura ng

Pe nuruna n ha rga bohong-bohonga n be rda sa rk a n da ft a r ha rga yg suda h dina ik k a n se be lum nya

Kua nt it a s yg m e nye sa t k a n

Pe nge m a sa n ha rga , de nga n m e nt ut upi pe nuruna n ha rga k ua nt it a s yg se k a ligus m e m pe r t a ha nk a n ha rga da n uk ura n produk yg t e la h la m a


(5)

Ethic dan Social Responsibility

Ethic dan Social Responsibility

• Lingkungan perusahaan dan Falsafah

g

g

p

perusahaan

Æ

faktor yg menentukan perilaku yg

etis para karyawan perusahaan

B

k P

h

l h

K d

• Banyak Perusahaan yg telah menyusun Kode

Etik yg jelas utk mennetukan cara pengambilan

keputusan dlm perusahaan

keputusan dlm perusahaan.

• Contoh

The New York Life Insurance Company

membagikan ke Karyawannya Pernytaan

Tujuan, memuat hal “Kami mengikuti standar


(6)

Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility

Am st rong (1 9 9 7 ) da n Bryn (2 0 0 0 ) da la m

g (

)

y

(

)

J ourna l of Ac c ount ing Educ a t ion,

m e nya t a k a n pe nt ingnya m e nja ga e t ik a ba gi

pa ra profe siona l se ba ga i be rik ut :

U ne t hic a l

pa ra profe siona l se ba ga i be rik ut :

U ne t hic a l

be ha vior is ha rm ful not only t o ge ne ra l

public , but a lso t o t he public t rust .

De nga n

k

k

C

t

S

i l

m e ne ra pk a n k onse p

Corpora t e Soc ia l

Re sponsibilit y

di da la m pe rusa ha a n

diha ra pk a n m a na je m e n da pa t m e nja ga

p

j

p

j g

k e pe rc a ya a n m a sya ra k a t ya ng dibe rik a n

k e pa da profe si t e rse but .


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) danLikuiditas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Pertambangan yang Terdaftar di BEI

2 112 89

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Analisis Perbandingan Economic Value Added (EVA) dan Financial Value Added (FVA) Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Souci Indoprima

12 71 81

Rancangan Sistem Kanban Untuk Mengurangi Non Value Added Activities Pada Proses Produksi di PT. Central Windu Sejati

28 218 205

Analisis Perbandingan Economic Value Added (EVA) Dan Financial Value Added (FVA) Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Sumbetri Megah

30 128 84

Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 – 2007)

1 23 89