Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI
TAHUN 2011 - 2012
OLEH
Grace Sembiring 100503210
PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Economic Value Added Terhadap Market Value Added Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Tahun2011-2012” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk program reguler S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar adanya. Apabila dikemudian hari penyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetaokan oleh universitas sumatera utara
Medan, 15 April 2014 Yang membuat penyataan ,
(Grace Sembiring) NIM. 100503210
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur bagi Tuhan Yesus Kritus yang senantiasa melimpahkan Kasih dan KaruniaNya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Economic Value Added Terhadap Market Value Added Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Tahun2011-2012”
Penulisan skripsi ini berma
nfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selain itu, penelitian juga untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana ekonomi pada Universitas Sumatera Utara. Selama penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE.,M.Ec.,Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
2. Dr. Bapak Syafruddin Ginting S, SE, MAFIS,Ak. Selaku ketua Departemen Akuntansi, Bapak Drs. Hotmal Jafar, M,M selaku seketaris Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Firman Syarif, SE, M.Si, Ak selaku ketua Jurusan S-1 Akuntansi dan ibu Mutia Ismail, SE, MM selaku seketaris Jurusan S-1 Akuntansi.
(4)
3. Bapak Drs. Irwan Djanahar, MAFIS, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Salbiah, M.Si, Ak selaku dosen pembanding/penguji yang telah banyak memberikan arahan bagi penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Orang tua penulis, B.Sembiring dan R.Sinupayung yang senantiasa
memberikan dukungan, kasih sayang dan doa. Saudara penulis, bang Gandil, Anggun, Randa dan Dian yang tak henti hentinta memberikan semangat. 6. Sahabat-sahabat ku, Putri, Alemina, Devina, Yolanda, dan albert, yang selalu
setia mendampingi dalam keadaan suka dan duka. Teman-temanku akuntansi 2010, khususnya Gabrielle, Santa, Intan, Ella, Yessy dan Tina, teman teman seperjuangan. Dan juga kepada Albertus Magnus dan Ignatius Loyola. Serta berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca untuk penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembacanya.
Medan, 15 April 2014 Yang membuat penyataan,
(Grace Sembiring) NIM. 100503210
(5)
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh PengaruhEconomic Value Added Terhadap Market Value Added. Penelitian ini didasari oleh adanya persamaan tujuan pengukuran antra EVA dan MVA , namun dengan metode pengukuran yang berbeda.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa signifikan hubungan EVA dan MVA khususnya pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia tahun 2011-2012.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk laporan keuangan. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data dalam penelitian ini bersifat data panel, yaitu 28 perusahaan dan 2 tahun penelitian yang menghasilkan 56 data. Data mentah dioalah dengan Microsoft Excel yang dilanjutkan dengan pengolahan statistik deskriptif, pengestimasian model regresi linier sederhana dan uji hipotesis dengan menggunakan SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukkan EVA berpengaruh positif dalam menentukan MVA tetapi tidak signifikan dengan koefisien korelasi 0.071.
(6)
ABSTRACT
This research analyses the influence of Economic Value Added toward Market Value Added. This research is based on the same objective of measurement between EVA and MVA, but with different measurement method. The objective of this research is to know the significance relation between EVA and MVA, particularly on manufactures’ company in basic industry and chemicals sector period 2011 to 2012.
This research used secondary data in form of financial statement. The sample of this research is manufactures’ company in basic industry and chemical sector chosen by purposive sampling method. Data in this research was panel data with 28 companies and 2 years resulted 56 observations.Raw data processed by Microsoft Excel, continued by statistic descriptive processing, estimated simple linier regression model and hypothesis tested by using SPSS 16.
The result of this research showed EVA has positive influence in determined MVA but not significant with the correlation coefficient 0.071.
(7)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis ... 6
2.2. Economic Value Added (EVA) 2.2.1. Dasar Teori ... 7
2.2.2. Langkah-Langkah Perhitungan EVA ... 11
2.2.2.1 NOPAT ... 12
2.2.2.2 Invested Capital ... 13
2.2.2.3 WACC ... 13
2.3. MVA ... 19
2.4. Penelitian Terdahulu ... 21
2.5. Kerangka Konseptual ... 24
2.6. Hipotesis Penelitian ... 25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian ... 26
(8)
3.4. Skala Pengukuran Variabel ... 28
3.5. Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi ... 28
3.5.2 Sampel ... 29
3.6. Jenis Data dan Sumber Data ... 30
3.7. Metode Pengumpulan Data ... 31
3.8. Teknik Analisis Data 3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 32
3.8.2 Uji Asumsi Klasik ... 32
3.8.3 Analisis Regresi Liniear Sederhana ... 35
3.8.4 Uji Hipotesis ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum ... 37
4.2. Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Sraristik Deskriptif ... 38
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 40
4.2.2.1 Uji Normalitas ... 40
4.2.2.2 Uji Linearitas ... 43
4.2.2.3 Uji Heteroskedaitas ... 43
4.2.2.4 Uji Autokorelasi ... 45
4.2.3 Analisis Regresi Liniear Sederhana ... 46
4.2.4 Uji Hipotesis 4.2.4.1 Uji Signifikan ... 47
4.2.4.2 Uji Koefisien Determinasi ... 49
4.3 Pembahasan ... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 51
5.2. Keterbatasan Penelitian ... 51
(9)
DAFTAR TABEL
No. TabelJudul Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu... 21
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variab... 28
Tabel 3.2 Daftra Sampel Penelitian... 30
Tabel 4.1 Daftar Sampel Penelitian... 37
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif... 39
Tabel 4.3 Uji Kolmogorov-Smirnov Sebelum Ditransformasi One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Tes... 41
Tabel 4.4 Uji Kolmogorov-Smirnov Sesudah Ditransformasi One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test... 41
Tabel 4.5 Uji Linearitas... 43
Tabel 4.6 Uji Durbin-Watson... 45
Tabel 4.7 Analisis Regresi Linear Sederhana... 46
Tabel 4.8 Uji-T... 48
(10)
DAFTAR GAMBAR
Nomor JudulHalaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual... 24
Gambar 4.1 Uji Normalitas Dengan Analisis Grafik Histogram... 42
Gambar4.2 Grafik Normal P-Plot... 42
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran i Daftar Populasi Penelitian
dan Metodologi Penggambilan Sampel... 53
Lampiran ii Economic Value Added... 55
Lampiran iii Market Value Added... 56
Lampiran iv Net Operating After Tax... 57
Lampiran v Weighted Average Cost Of Capital... 58
Lampiran vi Pembebasan Pajak Atas Bunga... 59
Lampiran vii Biaya Utang Setelah Pajak... 60
Lampiran viii Proporsi Utang Dan Ekuitas... 61
(12)
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh PengaruhEconomic Value Added Terhadap Market Value Added. Penelitian ini didasari oleh adanya persamaan tujuan pengukuran antra EVA dan MVA , namun dengan metode pengukuran yang berbeda.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa signifikan hubungan EVA dan MVA khususnya pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia tahun 2011-2012.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk laporan keuangan. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data dalam penelitian ini bersifat data panel, yaitu 28 perusahaan dan 2 tahun penelitian yang menghasilkan 56 data. Data mentah dioalah dengan Microsoft Excel yang dilanjutkan dengan pengolahan statistik deskriptif, pengestimasian model regresi linier sederhana dan uji hipotesis dengan menggunakan SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukkan EVA berpengaruh positif dalam menentukan MVA tetapi tidak signifikan dengan koefisien korelasi 0.071.
(13)
ABSTRACT
This research analyses the influence of Economic Value Added toward Market Value Added. This research is based on the same objective of measurement between EVA and MVA, but with different measurement method. The objective of this research is to know the significance relation between EVA and MVA, particularly on manufactures’ company in basic industry and chemicals sector period 2011 to 2012.
This research used secondary data in form of financial statement. The sample of this research is manufactures’ company in basic industry and chemical sector chosen by purposive sampling method. Data in this research was panel data with 28 companies and 2 years resulted 56 observations.Raw data processed by Microsoft Excel, continued by statistic descriptive processing, estimated simple linier regression model and hypothesis tested by using SPSS 16.
The result of this research showed EVA has positive influence in determined MVA but not significant with the correlation coefficient 0.071.
(14)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Penilaian kinerjaan perusahaan selama ini baik oleh investor ataupun manajer banyak menggunakan earning measures, yaitu penggukuran berdasarkan labaakuntansi, misalnya ROA, ROE, EPS, dll. Rasio–rasio ini bermanfaat jika terdapat perbandingan dengan perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat resiko yang hampir sama dan terdapat analisis kecenderungan (trend) dari setiap rasio-rasio pada tahun sebelumnya.
Kelemahan lainnya dari earning measureialah penggunaan rasio tidak dapat memperlihatkan apakah manajer telah berhasil atau tidak dalam menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Penciptaan nilai ini menunjukkan seberapa besar keberhasilan strategis manajemen dalam memanfaatkan modal yang ditanamkan investor.
Selain earning measure digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan, pengunaan value measure juga banyak digunakan sekarang ini. Pengukuran ini mendasarkan pada nilai yang berhasil diciptakaan. Pengukuran berdasarkan nilai memiliki keunggulan dimana pengukuran ini tidak saja mengukur secara keuangan, tetapi juga non keuangan, misalnya hubungan dengan pemasok, produktivitas buruh, kepuasan pelanggan, dll.
Di tahun 1991, Stern Stewart & Co, sebuah perusahaan konsultan manajemen yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat, memperkenalkan sebuah
(15)
pendekatan baru berdasarkan nilai untuk mengukur kinerja perusahaan. Pendekatan ini dikenal dengan Economic Value Added(EVA). “EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategis manajemen.” (Wibowo,2007:99).
EVA menghitung seberapa besar nilai tambah ekonomis yang berhasil diciptakan selama satu periode tertentu. EVA dihitung dengan menggurangkan laba operasi setelah pajak dengan biaya modal. Nilai tambah ekonomis ini diukur dalam satuaan moneter. Nilai EVA yang postif menujukkan para manajer berhasil memanfaatkan modal yang diinvestasikan, dimana tingkat penggembalian melebihi biaya modal. Nilai EVA yang negatif bermakna sebaliknya dan jika EVA bernilai nol, artinya tidak ada penciptaan nilai.
Selaras dengan EVA, MVA (Market Value Added) juga merupakan pengukuran berdasarkan nilai. EVA dan MVA sama-sama digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam memanfaatkan modal, hanya saja dengan metode pengukuran waktu yang berbeda.
MVA mengukur seberapa besar nilai tambah yang telah diciptakan perusahaan bagi pemilik modal sejak perusahaan didirikan sampai pada tanggal tertentu. Sedangkan EVA hanya pada satu periode tertentu saja. Nilai MVA tercermin dari harga saham pada tanggal tertentu dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Nilai MVA positif menandakan bahwa pasar menilai lebih tinggi nilai buku ekuitas, begitu juga sebaliknya.
(16)
Dilihat dari segi metode pengukuran waktu, perusahaan yang memiliki EVA positif pada tahun-tahun operasinya, harusnya memiliki MVA yang positif pula pada tanggal tertentu.Yang artinya hubungan EVA dan MVA berkorelasi positif. Namun hubungan korelasi positif ini tidak selamanya terjadi.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Dr. D.V. Ramana pada tahun 2004 menemukan bahwa 48% perusahaan mempunyai EVA dan MVA yang sama-sama bernilai negatif, 20 % EVA dan MVA sama-sama bernilai positi, 5 % dengan kondisi EVA positif-MVA negatif, dan 27 % dengan kondisi EVA negatif - MVA positif. Penelitian terdahulu ini menggunakan populasi perusahaan yang terdaftar di bursa efek India sebanyak 500 dan menggunakan sampel 243 perusahaan. Atau dapat disimpulkan 68 % berkorelasi postif dan 32 % berkorelasi negatif. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Market Value Added, sedangkan variabel independennya ialah Economic Value Added.
Penelitian yang dilakukan oleh Santi Marzelina pada tahun 2010, dengan objek penelitian perusahaan otomotif yang listing di BEI tahun 2003-2006, menemukan tahun 2003 perusahaan tersebut memiliki hubungan EVA dan MVA yang berkorelasi negatif dengan koefisien korelasi sebesar -0,268. Sementara untuk tahun 2004– 2006 berkorelasi positif dengan besar koefisien korelasi berturut turut, 0,776 ; 0,670 dan 0,594.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Market Value Added, sedangkan variabel independennya ialah Economic Value Added.
Berdasarkan penelitian terdahulu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah
(17)
terletak pada perbedaan objek penelitian. Penulis memilih menggunakan perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia karena perkembangan industri di sektor ini sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat dan menggunakan modal yang besar. Penelitian ini menggambil data dari perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia tahun 2011 – 2012 melalui www. idx.co.id dengan variabelindependen dan dependen yang sama dengan penelitian terdahulu.
Tujuaan penelitian ini untuk menguji apakah terdapat hubungan dan pengaruh antara EVA dan MVA. EVA dan MVA diharapkan mampu menjadi alat ukur kinerja keuangan perusahaan yang lebih efektif lagi, meskipun EVA dan MVA tidak selalu berkorelasi positif.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik memilih judul “Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011 - 2012.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis mencoba merumuskan masalah penelitian, “ apakah EVA berpengaruh terhadap MVA pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimi yang terdaftar di BEI tahun 2011 - 2012 ? ”
(18)
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh EVA terhadap MVA pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini diharapkan tidak hanya bagi penulis, namun juga bagi peneliti lainnya, investor dan manajemen perusahaan. a. Bagi penulis, sebagai bahan pembelajaran mengenai Economic Value Added
(EVA) dan Market Value Added (MVA) Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang keuangan terutama dalam memahami kinerja keuangan melalui EVA dan MVA.
b. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya yang sifatnya sejenis serta memberikan sumbangan pemikiran mengenai Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA).
c. Bagi para investor dan manajemen perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dan bahan pertimbangan manajemen dalam menilai kinerja perusahaan.
(19)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan Teoritis
Pendanaan perusahaan berasal dari ekuitas dan hutang.Meskipun pendanaan perusahaan masih di dominasi dari pinjaman perbankan, namun pendanaan dari ekuitas menempati posisi penting dalam struktur modal perusahaan.
Semua dana ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan, dan diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih besar dari nilai ekonomisnya sehingga bisa menghasilkan kelebihan pengembaliaan (excess return). Dimana kelebihan penggembaliaan ini akan mewakili penciptaan nilai (creation of value).
Penciptaan nilai (creation of value)yang berasal dari kinerja manajemen bisa diukur dengan Economic Value Added (EVA). EVA mengukur laba ekonomis, yang merupakan kebalikan dari laba akuntansi. Menurut Young (2001; 32) “laba ekonomis menegaskan hubungan EVA dengan kekayaan pemegang saham”. Dimana pemegang saham merupakan salah satu penyedia modal bagi perusahaan.
Pemegang saham akan menerima imbal hasil dalam bentuk dividen atau keuntungan modal (capital gain), atau keduannya. Tidak semua perusahaan membagikan dividennya, karena pembagian dividen merupakan pilihan perusahaan. Perusahaan bisa saja tidak membagikan dividennya tetapi menahannya dalam bentuk laba ditahan (sisa laba) untuk membiayai perusahaan dimasa mendatang.
(20)
kecenderungan bahwa perusahaan akan menjaga kestabilan pembayaran dividen,dengan harapan bahwa pasar akan memberikan nilai lebih terhadap saham mereka. Bukti empiris secara umum mendukung bahwa perusahaan yang menjaga pembayaran dividennya mengalami peningkatan harga lebih baik dibandingkan perusahaan yang tidak menjaga kestabilan pembayaran dividennya.
Tetapi tujuan perusahaan tetap berorientasi pada memaksimalkan nilai, yang akan diukur dengan EVA dan MVA. EVA digunakan dalam pengukuran kinerja perusahaan yang tercermin dalam laba (laba ekonomis) perusahaan. Dimana keberhasilan manajemen ini akan diikuti dengan peningkatan nilai saham, yang diharapkan mampu meningkatkan kekayaan pemegang saham, yang diukur dengan MVA.
2.2 Economic Value Added (EVA) 2.2.1 Dasar Teori
Dalam mengukur kinerja perusahaan,umumnya digunakan pengukuran kinerja konvensional atau analisis rasio selama satu periode tertentu. Namun, pengukuran menggunakan rasio mempunyai beberapa kelemahan, salah satunya manajer belum mengetahui apakah telah terjadi nilai tambah pada perusahaannya.
Menurut Young (2001:31), untuk mengetahui apakah manajer perusahaan telah berhasil atau tidak menciptakan nilai, diperlukan pengukuran yang :
(21)
1. Dapat dihitung pada tingkat divisi, sehingga menyediakan garis pandang bagi manajer divisi.
2. Merupakan aliran, bukan saham, karenanya dapat dipertanggungjawabkan terhadap penilaian kinerja selama periode waktu tertentu.
3. Meningkatkan penciptaan kekayaan pemegang saham.
Pada tahun 1991 diperkenalkan suatu konsep pengukuran kinerja berdasarkan nilai yang dikembangkan oleh Joel Stern dan Bennet Stewart,pendiriperusahaan Stern Stewart & Co, sebuah perusahaan konsultan manajemen yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat. Stewart (1991) dalam Wibowo (2007) mendefinisikan EVA sebagai berikut:
EVA is a residual income measure that substract the cost of capital from the operating profits generated in the business. It’s measure to account properly for all of the ways in which corporate value may be added or lost. EVA will increase if operating profit can be made to grow without trying up any more capital, if new capital is diverted or liquidated from business activities that do not cover their cost of capital.
Beberapa penelitian terdahulu mendefenisikan EVA sebagi :
1. EVA suatu estimasi dari laba rill (free economic profit) suatuperusahaan dalam satu tahun, yang secara substansial berbeda dengan labaakuntansi. EVA merupakan pendapatan residu yang mengeluarkan opportunitycost of capital. (Mirzani & Imbuh, 1997)
2. EVA didefinisikan sebagai laba operasi setelah pajak (net operating profit after tax / NOPAT) dikurangi dengan biaya modal (cost of capital) dari seluruh modal yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut.(Rousana, 1997).
(22)
3. Economic Value Added (EVA) is an internal management performance measure that compares net operating profit to total cost of capital. Indicates how profitable company projects are as sign of management performance. (Reilly,2000)
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa EVA adalah suatu alat ukur kinerja yang memperhitungkan startegis manajemen dalam penggunaan modal dalam menghasilkan laba, sehingga bisa menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.
EVA merupakan pengukuran berdasarkan nilai, pengukuran berdasarkan nilai ini bersifat unik karena menggabungkan semua informasi mengenai suatu perusahaan (keuangan dan non keuangan). Informasi tersebut meliputi penjualan dan pertumbuhan pagsa pasar, kepuasaan pelanggan, liabilitas produk, hubungan dengan pemasok, pajak, pembayaran utang dan bunga, pengembalian pada modal investasi, dll.
EVA sebagai suatu alat pengukuran mampu memastikan bahwa perusahaan telah mengahantarkan nilai tidak hanya kepada pelanggan, karyawan, tetapi juga kepada pemegang saham. Karena pemegang saham adalah penuntut sisa dalam perusahaan, mereka mendapat pembayaran terakhir, jadi perusahaan hanya mampu menghantarkan nilai bagi pemegang saham jika sudah mengantarkan nilai bagi pihak lainnya. “Implikasi dari konsep ini ialah para manajer berpikir dari sudut pandang pemilik modal atau pemilik perusahaan.”(Agung & Sukardi, 2009 : 56)
(23)
Konsep EVA membantu memahami bagaimana proses penciptaan nilai terjadi dan bagaimana peningkatan nilai bisa dilakukan. Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Uyemura, dkk (1996) menjelaskan perbedaan EVA dengan laba akuntansi. Penelitian ini melakukan berbagai penyesuaian untuk mengurangi distorsi akuntansi. Stewart (1991) melakukan lebih dari 150 penyesuaian terhadap NOPAT dan Invested Capital, yang diharapkan mampu membuat akuntansi trandisioanal bergeser menjadi akuntansi berdasarkan nilai (akuntansi laba).
Stewart (1991) dalam Marshal (2010), menjelaskan penyesuaian untuk NOPAT terutama dilakukan untuk operating lease, R&D, biaya iklan dan promosi, pajak penghasilan yang ditangguhkan, amortisasi goodwill, dan provisi untuk piutang ragu-ragu. Penyesuaian ini dilakukan untuk mendapatkan nilai ekonominya. Tunggal (2008), ”Nilai ekonomi merupakan nilai kas sebenarnya yang dikorbankan oleh investor oleh investor dan yang mereka harapkan untuk mendapatkan return”.
Sebagai suatu alat ukur penilaian kinerja keuangan, EVA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan alat ukur kinerja keuangan lainnya. EVA sebagai suatu ukuran kinerja operasional mampuberdiri sendiri tanpa perlu ukuran/angka yang lain.EVA berfokus pada penilaian kinerja perusahaan, penciptaan nilai, yaitu memaksimumkan nilai perusahaan dan meningkatkan nilai pemegang saham. Selain itu, EVA dapat digunakan untuk menidentifikasi
(24)
proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya modalnya.(Wibowo,2007:99)
Adapun kelemahan EVA sebagai alat ukur kinerja keuangan yaituEVA menggambarkan penciptaan nilai pada suatu tahun tertentu. Sementara nilai suatu perusahaan merupakan akumulasi EVA selama umur perusahaan. Kemudian proses penghitungan EVA memerlukan estimasi atas biaya modal dan estimasi ini terutama untuk perusahaan belum go public, sulit untuk dilakukan dengan tepat.( Wibowo,2007:100)
Menurut Nasser (2003) dan Amirullah (1999) dalam Wibowo (2007). Manfaat EVA sebagai alat ukur kinerja keuangan ialah:
1.Measurement
EVA merupakan sistem pengukuran yang akurat pada penilaian kinerja perusahaan dalam beberapa periode.
2.Management System
Pengukuran EVA akan membantu perusahaan untul lebih memfokuskan bagaimana menciptakan peningkatan nilai perusahaan sebagai pondasi untuk memperluas sistem manajeman keuangan yang meliputi keputusan manajerial, pengalokasian modal, perencanaan strategi dan keputusan operasional.
3.Motivation
Penilaian kerja dengan menggunakan pendekatan EVA menyebabkan para manajer berpikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu dengan memilih investasi yang memaksimalkan tingkat biaya model. Economic Value Added (EVA) merupakan alat pengukur kinerja yang memotivasi manajer untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan meningkatkan kemakmuran pemegang saham, sehingga pemberian bonus kepada manager pun menjadi lebih besar. 4.Mindset
Dalam menerapkan EVA manajemen perusahaan dipaksa untuk mengetahui time cost of capital dari bisnisnya, sehingga tingkat pengembalian saham dapat ditunjukkansecara jelas dan dapat ditentukan berapa jumlah sebenarnya dari modal yangdinvestasikan dari bisnis tersebut.
(25)
2.2.2 Langkah-Langkah Perhitungan EVA
Menurut Young and O’Byrne (2001) agar EVA dapat menjadi alat pengukur kinerja EVA dirumuskan sebagai berikut :
Tabel 2.1 Perhitungan EVA
Penjualan bersih – Biaya operasi
= laba bersih operasi (atau
pendapatan sebelum bunga dan pajak, EBIT)
EBIT- Pajak = Laba operasi bersih setelah pajak
(NOPAT) NOPAT – Biaya modal (modal
yang diinvestasikan x Biaya modal)
Tambah kan keterangan
= EVA
Sumber : Olahan penulis (2013)
2.2.2.1 Net Operating Profit After Tax (NOPAT)
NOPAT adalah laba operasi perusahaan setelah pajak, dan mengukur laba yang diperoleh perusahaan dalam operasi berjalan. NOPAT oleh Stewart (1991) diartikan sebagai :
Profits derived from company’s operations after taxes but before financing cost and non-cash book keeping entries. Such non-cash book keeping entries do not include depreciation since depreciation is considered as a true economic expense. In other words, NOPAT is equal to the income available to shareholders plus interest expense (after tax)
Dalam menghitung NOPAT, ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu dengan pendekatan finansial atupun pendekatan operasional. Namun perhitungan NOPAT memerlukan begitu banyak penyesuaian. Hal ini bertujuan untuk mendapat nilai ekonomi yang
(26)
sesungguhnya. Secaa ringkas menurut Young (2001:51) dapat dihitung dengan cara :
Laba Operasi xxx
Penghasilan Bunga xxx Pajak Penghasilan (xxx) Pembebasan Pajak atas Bunga (xxx)
NOPAT xxx
2.2.2.2Modal yang Diinvestasikan (Invested Capital)
Modal yang dinvestasikan(invested capital)adalah jumlah seluruh keuangan perusahaan, terlepas dari kewajiban jangka pendek, pasiva yang tidak menggandung bunga (non interest bearing liabilities) seperti utang, upah yang akan jatuh tempo (accured wages), dan pajak yang akan jatuh tempo (accured taxes). Modal yang diinvestasikan sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham, seluruh utang jangka pendek dan jangka panjang yang menanggung bunga, utang, dan kewajiban jangka panjang lainnya. (Young,2001:39)
Modal yang diinvestasikan (invested capital) dapat dihitung dengan cara:
Modal yang diinvestasikan = Total Kewajiban&Ekuitas – Kewajiban Jangka Pendek. (Young, 2001: 50)
(27)
2.2.2.3Biaya Modal Rata – Rata Terimbang (Weighted Average Cost of Capital/WACC)
Biaya modal rata – rata tertimbang sama dengan jumlah biaya dari setiap komponen modal utang jangka pendek,utang jangka panjang, dan ekuitas pemegang saham ditimbang berdasarkan proporsi relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada nilai pasar. (Young,2001:39)
Penggunaan biaya rata-rata tertimbang dimaksudkan untuk mengukur pendanaan dalam menerima proyek yang diharapkan menghasilkan lebih dari rata-rata tertimbang pengembaliaan yang diminta, dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan harga pasar sahamnya. Kenaikanini terjadi karena proyek investasi tersebut diharapkan (dengan mengukur resiko) dapat menggembalikan lebih dari bagian yang dibiayai dengan ekuitas daripada pengembaliaan yang diminta atas modal ekuitas. Setelah harapan ini tampak jelas dipasar, maka akan terjadi kenaikan harga saham dengan syarat hal- hal lainya tidak berubah. (Van Honre, 2007)
Penggunaan biaya rata-rata tertimbang juga bermanfaat dalam pengambilan keputusan manajer dalam pemanfaatan modal. Jika biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan tidak sesuai dengan biaya sesungguhnya,penggangaran modal cenderung tidak optimal. Yang bisa berakibat pada penurunan kinerja perusahaan.
(28)
Secara ringkas biaya rata-rata tertimbang dapat dihitung sebagai berikut :
WACC = Wd x Kd + We x Ke Dimana:
WACC : Biaya modal rata-rata tertimbang Wd : Proporsi hutang dalam struktur modal Kd : Cost of debt
We : Proporsi ekuitas dalam struktur modal Ke : Cost of equity
a. Bobot Utang Jangka Panjang dan Ekuitas Dalam Struktur Modal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh P. Marsha (1981), tidak ada rumusan yang pasti mengenai rasio antara hutang dan ekuitas dalam perusahaan. Tetapi setiap perusahaan memiliki kebiasaan untuk menyusun berapa perbandingan antara ekuitas dan hutang dalam struktur modal perusahaan.
Ross, dkk (199 : 418) menyebutkan ada 4 faktor yang mempengaruhi struktur modal dalam perusahaan, yaitu :
• Pajak (Taxes)
Jika pajak perusahaan lebih tinggi daripada bungan hutang, maka perusahaan akan cenderung menggunakan proporsi hutang yang lebih besar.
(29)
• Tipe Asset yang Dimilki Perusahaan (Types of Assets)
Jika perusahaan banyak menginvestasikan dananya dalam asset yang berwujud, maka biaya untuk manajemen resiko lebih murah dibandingkan dengan perusahaan yang menginvestasikan dalam asset tak berwujud, misalnya untuk biaya penelitian dan penggembangan. Banyak biaya yang digunakan untuk melakukan manajemen terhadap resiko keuangan.
• Ketidakpastian Pendapatan Operasi (Uncertainty of Operating Income) Perusahaan yang memilki ketidakpastian yang tinggi terhadap pendapatan operasi biasanya lebih memilih ekuitas dibadingkan dengan hutang, karena hutang harus dibayar meskipun perusahaan menggalami kerugian.
• Tingkatan Sosial dan Kelesuan Keuangan (Pecking Order and Financial Order)
Teori “pecking order” menjelaskan bahwa lebih baik memilih pendanaan ekuitas dari pada hutang, dan apabila kebutuhan pendanaa lebih besar dari laba ditahan maka lebih baik memilih hutang.
Proporsi ekuitas dan hutang dalam strukur modal dapat dihitung dengan perbandingan (Tinneke, 2007:37)
Wd
=
Total hutangTotal Modal Total Saham
(30)
Dimana:
Wd : Proporsi hutang
We : Proporsi modal sendiri
b.Biaya Hutang (Cost of Debt)
Biaya hutang adalah tingkat suku bunga yang harus dikeluarkan oleh perusahaan bila mendapatkan dana dengan melakukan pinjaman dari pihak lain. Dengan meminjam dari pihak lain, maka akan timbul bunga yang merupakan biaya bagi perusahaan.(Bukit, 2003)
Biaya hutang dihitung sebagai berikut : Kd
=
��
Dimana:
Kd : Biaya hutang
F : Biaya bunga tahunan (Annual interest expense) B : Total hutang (Total debt)
Biaya hutang setelah pajak dihitung sebagai berikut : Ki = Kd (1-t)
Dimana:
Ki : Biaya Hutang setelah pajak Kd : Biaya hutang
T : Tingkat pajak
Karena pembayaran bunga mengurangi besarnya Pendapatan Kena Pajak (PKP),maka biaya hutang harus dikoreksi dengan faktor (1-t).
(31)
c. Biaya Modal Saham (Cost of Equity)
Biaya modal merupakan biaya kesempatan yang sama dengan penggembalian yang diharapkan investor perusahaan jika mereka menginvestasikan dalam alternatif investasi yang mempunyai resiko yang sebanding. (Bukit,2003)
Ada beberapa cara untuk menentukan biaya modal saham (Ke) antara lain (Bukit,2003) :
1. Constant Growth Valuation ( Gordon Model)
Expected rate of return dari suatu saham tergantung pada dividen dari saham yang dibayarkan. Pada tingkat keseimbangan, rate of return yang diinginkan adalah sama dengan rate of returndari investasi baru. 2. Pendekatan Price Earning Per Ratio (PER)
Pendekatan ini digunakan untuk mengestimasi cost of equityperusahaan bila perusahaan belum melakukan go public. PER dihitung dengan pendapatn per lembar saham.
3. Capital Assets Pricing Model (CAPM)
CAPM merupakan pendekatan yang memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah aset dan tingkat harapan pengembalian (expected return).
Model ini dikemukakan oleh Jack Traynor, William Sharpe dan John Traynor. Bodie et al. (2005) menjelaskan bahwa Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern.Walaupun CAPM belum dapat dibuktikan secara empiris, CAPM sudah luas digunakan karena CAPM akurasi yang cukup pada aplikasi penting.(Ross et.al, 1999:293). Untuk penelitian ini digunakan pendekatan
(32)
R =RF + β x (Rm - RF) Dimana :
R : Expected Return RF : Risk-free rate
Rm-RF : The market-risk premium β : Stock’s beta
RF menggunakan tingkat return suku bunga bank sentral, di Indonesia umumnya risk free aset disamakan dengan tingkat return suku bunga Bank Indonesia. Tingkat suku bunga bank sentral dianggap terbebas dari resiko, karena dianggap negara tidak mungkin tidak sanggup membayar hutangnya.
β adalah ukuran dari hubungan paralel dari sebuah saham biasa dengan seluruh tren dalam pasar saham. Riset empiris mendukung argumen mengenai β sebagai prediktor yang baik untuk memprediksi nilai saham di masa yang akan datang (future stock prices).
Bila nilai β = 1 artinya adanya hubungan yang sempurna dengan kinerja seluruh pasar seperti yang diukur indeks pasar. Bila β > 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih tinggi daripada pasar. β < 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih rendah daripada indeks pasar secara umum (general market index). (Naftali, 2009)
(33)
2.3 Market Value Added (MVA)
MVA adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas dengan nilai buku seperti yang disajikan dalam neraca.MVA diartikan juga sebagai kemakmuran pemegang saham dimaksimumkan dengan memaksimumkan kenaikan nilai pasardari modal perusahaan diatas nilai modal yang disetor pemegang saham. Kenaikan ini disebut MVA. MVA merupakan nilai sekarang dari EVA pada masa mendatang yang dihasilkan oleh kinerjamanajemen, yang merupakan ukuran kinerja keuangan secara eksternal. MVA secara ekuivalen dipandang sebagai total economic surplus perusahaan. (Brigham&Houston,2010:110)
MVA dapat dihitung dengan menggunakan rumus: MVA = Market Value - Invested Capital
Market Value (nilai pasar) dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang beredar. Nilai pasar ini mencerminkan nilai perusahaan (ekuitas dan utang) pada tanggal tertentu, sedangkan modal yang diinvestasikan (invested capital)adalah jumlah modal yang disediakan investor pada tanggal yang sama. Angka yang ditunjukkan MVA mencerminkan selisih antara uang yang diinvestasikan sejak perusahaan tersebut didirikan -termasuk laba ditahan- dengan kas
yang akan mereka mereka terima jika mereka menjual sahamnya. juml (Bringham&Houston,2010:111)
Nilai MVA yang positif menunjukkan adanya penciptaan nilai, dan nilai MVA yang negatif menunjukkan nilai dari investasi yang dijalankan manajemen kurang
(34)
ada penciptaan kekayaan bagi pemegang saham. MVA dapat meningkat apabila modal yang diinvestasikan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih besar daripada biaya modal. Ketika modal dinvestasikan pada proyek yang dapat menciptakan nilai, MVA akan meningkat, sedangkan jika modal diinvestasikan pada proyek yang memusnahkan nilai, MVA berkurang.Perlu diketahui bahwa pertumbuhan perusahaan tidak selalu berarti menciptakan nilai. Jadi angka MVA yang positif tidak sepenuhnyadiakibatkan oleh kinerja manajemen.
2.4 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian terdahulu hubungan EVA dan MVA tidak selamnya berkorelasi positif, adakalanya hubungan EVA dan MVA berkorelasi negatif. Berikut adalah penelitian terdahulu yang tersaji dalam tabel.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Kesimpulan Dr. D.V. Ramana
(2004)
Market Value Added and Economic Value Added: Some Empirical Evidences
Dependen : MVA
Independen : EVA
Ditemukan bahwa 68 % berkorelasi postif dan 32 % berkorelasi negatif. Santi Marzelina
(2010)
Analisis
hubungan EVA terhadap MVA (Studi empiris pada perusahaan Otomotif yang listing di Bursa Efek Jakarta periode 2003 –
Dependen : MVA
Independen : EVA
Dari hasi penelitian
ditemukan bahwa pada tahun 2003 perusahaan tersebut memiliki hubungan EVA dan MVA yang berkorelasi negatif
(35)
2006) dengan koefisien korelasi sebesar -0,268. Sementara untuk tahun 2004– 2006 berkorelasi positif dengan besar koefisien korelasi berturut turut, 0,776 ; 0,670 dan 0,594.
Koes A Windyarti (2007)
Analisis pengaruh
Economic Value Added terhadap Market Value Added pada 20 Emiten teraktif di bursa efek jakarta periode 2001-2005
Dependen : MVA
Independen : EVA
Nilai EVA dan nilai MVA terdapat korelasi yang positif dan tidak signifikan.
Rithesh Patel dan Mitesh Patel (2012)
Impact of Economic Value Added (EVA) on share price (a study of private sector banks)
Dependen : MVA
Independen : Harga saham
Hubungan antara EVA dengan harga saham hanya sebesar 17,37 %
Yogi Marshal (2009)
Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added dan arus kas operasi terhadap return saham
Dependen : Return saham Independen : EVA, MVA, Return Saham
Hasil penelitian menunjukkan bahwa EVA, MVA, dan arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Korelasi arus kas operasi terhadap return saham lebih besar daripada variabel lainnya.
(36)
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. D.V. Ramana pada tahun 2004 menemukan bahwa 48% perusahaan mempunyai EVA dan MVA yang sama-sama bernilai negatif, 20 % EVA dan MVA sama-sama bernilai positi, 5 % dengan kondisi EVA positif-MVA negatif, dan 27 % dengan kondisi EVA negatif-MVA positif. Peneliti menggunakan populasi perusahaan yang terdaftar di bursa efek india sebanyak 500 dan menggunakan sampel 243 perusahaan. Atau dapat dikatakn bahwa 68 % berkorelasi postif dan 32 % berkorelasi negatif.
Hasil penelitianSanti Marzelina(2010) menunjukkan adanya korelasi negatif antara EVA dan MVA pada tahun 2003, dengan koefisien korelasi sebesar -0,268. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada EVA baik naik ataupun turunnya EVA tidak berkorelasi dengan perubahan yang terjadi dengan MVA. Pada tahun 2004-2006 terdapat korelasi positif dengan besar koefisien korelasi berturut turut, 0,776 ; 0,670 dan 0,594. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada EVA, baik naik maupun turunnya EVA berkorelasi dengan perubahan yang terjadi pada MVA.
Koes A Windyarti (2007), dalam pengujian signifikansi koefisien korelasi nilai Economic Value Added (EVA) dannilai Market Value Added(MVA), menunjukkan hasil yang lemah, dapat terlihat dari tahun 2001 sebesar 8,6%, tahun 2002 (-17%), tahun 2003 (2,2%), tahun 2004 (4,9%) dan tahun 2005 (1,9%). Disimpulkan bahwa antara nilai EVA dan nilai MVA terdapat korelasiyang positif dan tidak signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Prof.Ritesh Patel dan Prof. Mitesh Patel (2012)
(37)
terhadap bank bank di India yang terdaftar di bursa efek India, menemukan bahwa EVA dan harga saham hanya memiliki hubungan sebesar 17,3 %.
Penelitian yang dilakukan Yogi Marshal (2010) menyimpulkan bahwa EVA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham dan pengaruh yang negatif. MVA juga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham, namun memiliki arah pengaruh yang positif, begitu juga dengan arus kas operasi dapat meningkatkan return saham namun tidak signifikan.
2.5 Kerangka Konseptual
Berdasarkan konsep diatas, kerangka konseptual penelitian digambarkan sebagi berikut :
Sumber: Dioalah Penulis (2013)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
MVA (Y) ialah perbedaan antara nilai pasar ekuitas suatu perusahaan dengan nilai buku seperti yang disajikan dalam neraca.MVA adalah kemakmuran pemegang saham dimaksimumkan dengan memaksimumkan kenaikan nilai pasardari modal perusahaan diatas nilai modal yang disetor pemegang saham. MVA secara ekuivalen dipandang sebagai total economic surplus perusahaan.
Market Value Added Dependent variabel (Y) Economic Value Added
Variabel independent (X)
(38)
EVA (X) adalah laba ekonomi yang dihasilkan yang dihasilkan perusahaan setelah semua biaya modal dikurangkan. Secara lebih spesifik EVA adalah laba operasional bersih setelah pajak (net operating profit after tax - NOPAT) dikurangi beban nilai biaya modal untuk modal yang digunakan.
Hubungan EVA dan MVA tercermin dari laba ekonomis. EVA yang merupakan pengukuran laba ekonomis, menegaskan hubungan EVA terhadap kekayaan pemegang saham. Sebagaimana fungsi EVA sebagai penilaian kinerja berdasarkan nilai. Kinerja yang berhasil akan meningkatkan kekayaan pemegang saham dalam bentuk capital gain ataupun dividen. Ukuran peningkatan kekayaan ini diukur dari peningkatan harga saham dengan MVA. MVA juga merupakan nilai sekarang dari EVA pada masa mendatang yang dihasilkan oleh kinerjamanajemen, yang merupakan ukuran kinerja keuangan secara eksternal.
2.6 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta kerangka konseptual maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat pengaruh EVA (X) terhadap MVA (Y) H1 : Terdapat pengaruh antara EVA (X) terhadap MVA (Y)
(39)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan bersifat asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Economic Value Added (EVA)terhadapMarket Value Added(MVA).
3.3 Batasan Operasional Penelitian
“Batasan operasional adalah penentuan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substansif dari suatu konsep.” (Marshal, 2010) Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan publik manufaktur sektor industri dasar dan kimia, yang terdiri dari semen; keramik, poreselen dan kaca; kimia; plastik dan kemasan; pakan ternak; kayu dan penggolahannya; pulp dan kertas; logam dan sejenisnya, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2012.
2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Market Value Added. 3. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Economic Value Added
(40)
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Definisi operasional memberikan pengertian terhadap konstruk atau memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukur (Marshal, 2010). Variabel yang digunakan oleh penulisan dalam peneliti ini adalah variabel dependen dan variabel independen.
1. Variabel Dependen (Y)
“Variabel dependen sering disebut sebagai variabel respon, output, kriteria, konsekuen. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas.” (Sugiyono, 2006 : 3). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Market Value Added(MVA). MVA merupakan nilai sekarang dari EVA pada masa mendatang yang dihasilkan oleh kinerja manajemen, yang merupakan ukuran kinerja keuangan secara eksternal. MVA adalah kemakmuran pemegang saham yang dimaksimumkan dengan memaksimumkan kenaikan nilai pasar dari modal perusahaan di atas nilai modal yang disetor pemegang saham. MVA diukur dengan satuan rupiah.
2. Variabel Independen (X)
“Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor, dan antecedent. Variabel indepeden merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannyaatau timbulnya variabel dependen (terikat) variabel lain.” (Sugiyono, 2006 : 3). Variabel independen dalam penelitian ini ialah Economic Value Added (EVA).Economic value added (EVA) merupakan
(41)
ukuran kinerja keuangan yang memperhitungkan kepentingan pemilik modal. EVA diukur dengan satuan rupiah.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan jenis data rasio. Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut. Jadi data nol tidak berarti apa-apa. Data ini dapat disusun ke dalam data interval ataupun data ordinal ( Sugiyono, 2006 : 3). Definisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini teringkas seperti dibawah ini:
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran variabel
Variabel Variabel Penelitian
Defenisi Operasioanal
Pengukuran Skala Dependen
(Y)
Market value added
Kemakmuran pemegang saham dimaksimumkan dengan
memaksimumkan kenaikan nilai pasar dari modal perusahaan di atas nilai modal yang disetor pemegang saham
(Market value
x Shares
outstanding) –
Invested Capital
Rasio
Independen (X)
Economic value added
Ukuran Kinerja Keuangan yang memperhitungkan kepentingan pemilik modal.
NOPAT- (WACC x invested Capital
Rasio
(42)
3.6.1 Populasi
Populasi ialah “kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain, yang menjadi objek perhatiaan atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatiaan” (Suharyadi dan Purwanto, 2010). Populasi yang masuk dalam penelitian ini ialah perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kima, dengan periode penggumpulan data yaitu tahun 2011-2012. Alasan pemilihan sektor manufaktur karena sektor inimemiliki jumlah yang besar dan dapat mewakili seluruh sektor yang listing di Bursa Efek Indonesia, sehingga dalam penelitian ini dapat diambil sampel yang mencukupiuntuk dilakukan uji penelitian.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah “bagian dari karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” (Suharyadi dan Purwanto, 2010). Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut didasarkan pada kepentingan ataupun tujuan penelitian. Adapun kriteria yang digunakan dalam menarik sampel ialah : 1. Sudah tercatat sebagai perusahaan go public selama tahun penelitian (2011-2012). 2. Melaporkan dalam mata uang rupiah.
3. Perusahaan melakukan tutup buku pada akhir Desember setiap tahunnya. 4. Melaporkan beban dan pendapatan keuangan.
5. Data closing price atau harga individual tersedia dalam periode penelitian. 6. Tidak menggalami kerugian selama tahun penelitian (2011-2012)
(43)
Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian
NO. KODE SAHAM
NAMA EMITEN
1. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
2. SMCB Holcim Indonesia Tbk
3. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
4. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
5. ARNA Arwana Citramulia Tbk
6. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
7. ALKA Alakasa Industrindo Tbk
8. GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk
9. INAI Indal Aluminium Industry Tbk
10. JPRS Jaya Pari Steel Tbk
11. LMSH Lionmesh Prima Tbk
12. PICO Pelangi Indah Canindo Tbk
13. BUDI Budi Acid Jaya Tbk
14. EKAD Ekadharma International Tbk
15. ETWA Eterindo Wahanatama Tbk
16. SRSN Indo Acidatama Tbk
17. AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk 18. APLI Asiaplast Industries Tbk
19. BRNA Berlina Tbk
20. IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk
21. SIAP Sekawan Intipratama Tbk
22. TRST Trias Sentosa Tbk
23. YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk 24. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 25. JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
26. MAIN Malindo Feedmill Tbk
27. SIPD Sierad Produce Tbk
28. SPMA Suparma Tbk
(44)
3.7 Jenis Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif. Data kuantitatif ialah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Sumber data penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.( Erlina dan Sri Mulyani, 2009 ; 29). Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan dari Bursa Efek Indonesia periode 2011-2012 dengan cara mengunduhdata melalui website resmi Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id.
Data yang digunakan adalah data panel, yang merupakan data yang menggabungkan data runtun waktu (time series) dan data silang (cross section). Adapun time series yang digunakan adalah dua tahun, yaitu 2011 dan 2012 dan cross section yang digunakan dalam perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia sejumlah 28 perusahaan.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data eksternal yang didapat dengan metode dokumentasi atas data sekunder masing - masing perusahaan berupa laporan keuangan. Data dalam penelitin ini diperoleh dari situs resmi
(45)
3.8 Teknik analisis data 3.8.1 Analisis data
Penelitian ini menggunakan statistik parametis dengan metode analisis data yang digunakan model analisis regresi linier sederhana. Dalam menganalisis data penelitian digunakan SPSS versi 16. Analisis data dimulai dengan mengolah data mentah dengan menggunakan Microsoft Excel. Selanjutnya dilakukan pengolahan statistik deskriptif dilanjutkan pengestimasian model regresi dan penggujian hipotesis.
3.8.1.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono , 2006 : 21). Deskripsi suatu data dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum,rata-rata (mean), nilai tengah (median), standar deviasi.
3.8.1.2Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasik ialah pengujian asumsi-asumsi statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi yang berbasis Ordinary
(46)
merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbias Estimator / BLUE). Tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada anilisis regresi linier sederhana,misalnya uji multikoleritas tidak digunakan pada analisis regresi linier sederhana karena pada regresi linear sederhana hanya terdapat satu variabel independen.
Regresi linier sederhana memiliki empat uji asumsi klasik, yaitu : • Uji normalitas
Uji normalitas adalah pengujian asumsi residual yang berdistribusi normal.Pegujian ini dilakukan untuk melihat apakah sebaran data yang ada terdistrbusi secara normal/tidak.Asumsi ini harus dipenuhi agar menghasilkan model regresi yang baik. Penelitian ini menggunakan uji statistik non parametis Kolmogorov-Smirnov (K-S), grafik histogram dan grafik normal P-Plot.
Uji K-S dilakukan dengan membadingkan nilai K-S penelitian dengan nilai signifikansi (0,05), dimana apabila nilai K-S lebih besar dari nilai signifikansinya maka K-S normal. Uji normalitas dengan analisis grafik histogram dilakukan dengan melihat apakah data tidak mennceng (skewness) ke kiri atau ke kanan. Sementara untuk melihat apakah normalitas data dengan P-Plot, dapat dilihat dengan apakah data mengikuti garis yang memotong sumbu X dan Y.
(47)
• Uji lineritas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Uji ini dilakukan dengan membandingakan nilai linearitas dengan nilai signifikannya.
• Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota/observasi yang disusun menurut urutan waktu. Autokorelasi muncul karenaobservasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. hal ini seringditemukan pada data time series karena gangguan pada individu atau kelompokyang sama pada periode berikutnya.
Autokorelasi dapat diindetifikasi dengan Uji Durbin-Watson. Apabila nilai DW berkisar du dan 4-du, maka tidak terjadi autokorelasi.Nilai Du dapat dilihat pada daftar tabel Durbin-Watson.
• Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresiterjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
(48)
pengamatan lain.Heteroskedastisitas terjadi apabila variabel gangguan tidak mempunyai variansyang sama untuk semua observasi. Model regresi yang baik adalah yanghomokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Salah satu uji untuk mengetahui heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pancar (scatterplot).
Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilaiprediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.8.1.3Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi adalah suatu teknik yang digunakan untuk membagun suatu persamaan yang menghubungkan antara variabel tidak bebas (Y) dengan variabel bebas (X) dan sekaligus untuk menentukan nilai ramalam atau dugaannya. ( Suharyadi & Purwanto, 2009 : 168). Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional
(49)
ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier, Y = a + bx + e
Dimana :
Y = Market Value Added (MVA) b = Koefisien regresi
x = Economic Value Added (EVA) e = error
3.8.1.4Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah “prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai untuk menentukan apakah hipotesis merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesis tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus ditolak”. (Suharyadi dan Purwanto, 2009 : 82 )
• Uji Signifikansi (Uji t)
Untuk mengetahui apakah suatu variabel secara parsial berpengaruh nyata atau tidak, sehingga bisa ditentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Uji t dilakukan dengan membandingan hitung dengan t-tabel.
(50)
Parameter uji :
Jika – t tabel ≤ t hitung maka Ho diterima, dan H1 di tolak. Jika – t tabel > t hitung maka Ho ditolak, dan H1 diterima.
• Koefisien determinasi (R2)
Koefisieen determinasi menunjukkan seberapa besar persentase keragaman Y yang dapat dijelaskan oleh keragaman X, atau secara sederhana seberapa besar kemampuan X dalam menjelaskan Y.
(51)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum
Penelitian ini menganalisis hubungan antara Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA). Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah seluruh perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2012. Penggumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dimana penulis menggunakan beberapa kriteria untuk mendapatkan sampel yang diinginkan. Berdasarkan kriteria yang digunakan oleh penulis, maka diperoleh 28 perusahaan yang tesaji dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.1
Daftar Sampel Penelitian
NO. KODE SAHAM
NAMA EMITEN
29. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
30. SMCB Holcim Indonesia Tbk
31. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
32. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
33. ARNA Arwana Citramulia Tbk
34. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
35. ALKA Alakasa Industrindo Tbk
36. GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk 37. INAI Indal Aluminium Industry Tbk
38. JPRS Jaya Pari Steel Tbk
39. LMSH Lionmesh Prima Tbk
40. PICO Pelangi Indah Canindo Tbk
41. BUDI Budi Acid Jaya Tbk
(52)
Tabel 4.1
Daftar Sampel Penelitian
44. SRSN Indo Acidatama Tbk
45. AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk 46. APLI Asiaplast Industries Tbk
47. BRNA Berlina Tbk
48. IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk
49. SIAP Sekawan Intipratama Tbk
50. TRST Trias Sentosa Tbk
51. YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk 52. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 53. JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
54. MAIN Malindo Feedmill Tbk
55. SIPD Sierad Produce Tbk
56. SPMA Suparma Tbk
Sumber: Olahan penulis (2013)
Dari tabel 4.1 diperoleh sampel 28 sampel perusahaan (cross section) dan periode selama 2 tahun (time series). Maka total gabungan (pooled) dalam penelitian ini adalah sebanyak 56 sampel observasi.
Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu analisis regresi linier sederhana. Data mentah yang telah terkumpul, terlebih dahulu dioalah dengan Microsoft Excel yang dilanjutkan dengan pengolahan statistik deskriptif dan pengestimasian model regresi linier sederhana. Kemudian berdasarkan model tersebut, dilakukan uji hipotesis. Pengolahan statistik deskriptif, pengestimasian model dan uji model regresi data panel dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 16.
(53)
4.2 Analisis Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan salah satu cara penyajian data. Sugiyono (2006 : 21) mendefinisikan statistik deskriptif sebagai, “statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.”
Dalam penelitian ini variabel yang digambarkan melalui analisis statistikdeskriptif adalah jumlah sampel, nilaiminimum, nilaimaksimum, nilai rata-rata (mean), nilai tengah(median) danstandar deviasi. Hasil dari uji statistik deskriptif disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif
Sumber : Hasil Pengolahan SPPS (2014)
Dari tabel diatas terlihat penelitian ini menggunakan 56 perusahan dimana data cross section terdiri dari 28 perusahaan dan data time series 2 tahun dan dari tabel diatas dapat dijelaskan statistik masing-masing variabel bahwa :
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MVA 56 -1.83E6 3.99E8 3.2964E7 7.83957E7
EVA
56 -2.16E7 3.67E6
-1.4415E6 4.38080E6
Valid N (listwise) 56
(54)
1. Variabel dependen (Y), Market Value Added , memiliki nilai minimun negatif 1.83E6, nilai maksimum 3.99E8, nilai rata-rata (mean) 3.2964E7, dan standar deviasi 7.83957E7 dengan jumlah sampel sebanyak 56.
2. Variabel independen (X), Economic Value Added , memiliki nilai minimun negatif 2.16E7, nilai maksimum 3.67E6, nilai rata-rata (mean) negatif 1.4415E6, dan standar deviasi 4.38080E6 dengan jumlah sampel sebanyak 56.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik ialah penggujian asumsi-asumsi statstik yang harus dipenuhi pada analisis regresi yang berbasis Ordianary least Square (OLS). Model regresi yang diperoleh dengan model ini menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik (Best liniear Unbias Estimator / BLUE).
4.2.2.1 Uji Normalitas
Sebelum menggunakan statistik parametis, penulis menggunakan pengujian normalitas data dengan uji statistik non parametis kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan hipotesis :
H0 : Data residual berdistribusi normal H1 : Data residual tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika signifikansinya lebih kecil daripada 0,05 maka H0 ditolak. Bila data tidak berdistribusi normal, maka teknik statistik
(55)
parametis tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Suatu data membentuk distribusi normal bila jumlah data diatas dan dibawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya.
Tabel 4.3
Uji Kolmogorov-Smirnov Sebelum Ditransformasi
Sumber : Hasil Pengolahan SPPS (2014)
Dari hasil pengolahan data diatas, besarnya nilai K-S adalah 2,318 dan signifikan pada 0,000 maka H0ditolak yang artinya data tidak berdistribusi normal. Untuk itu perlu dilakukakan transformasi data menjadi bentuk Logaritma natural (Ln) agar data berdistribusi normal. Setelah itu dilakukan pengujian ulang dengan hasil sebagai berikut :
Unstandardized Residual
N 56
Normal Parametersa
Mean .0000000
Std. Deviation 4.68313006E6
Most Extreme Differences
Absolute .310
Positive .299
Negative -.310
Kolmogorov-Smirnov Z 2.318
(56)
Tabel 4.4
Uji Kolmogorov-Smirnov Sesudah Ditransformasi
Sumber : Hasil Pengolahan SPPS (2014)
Berdasarkan hasil penguian K-S diatas, K-S yang diperoleh adalah 0,546 dan signifikan pada 0,927 sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal dimana p > 0,005 (p= 0,927 >0,005). Dengan demikian secara keseluruhan bahwa nilai observasi telah terdistribusi normal.
Pada grafik histogram, dapat dilihat bahwa data tidak menceng (skewnes) ke kiri atau ke kanan . Pada grafik normal plot jugak akan terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mendekati, yang artinya data berdistribusi normal.
Unstandardized
Residual
N 56
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .86230144
Most Extreme Differences Absolute .103
Positive .103
Negative -.083
Kolmogorov-Smirnov Z .546
(57)
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (2014)
Gambar 4.1 Uji Normalitas Dengan Analisis Grafik Histogram
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS(2014)
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot
4.2.2.2 Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Berikut
(1)
PEMBEBASAN PAJAK ATAS BUNGA
TAHUN 2011 & 2012
DALAM JUTAAN RUPIAH
N
Beban Pajak
Pendapatan Sebelum Pajak
Tarif Pa
Biaya Bunga
Pembebasan Pajak atas Bunga
2011
2012
2011
2012
2011
2012
2011
2012
2011
2012
S
I
1106640.0000
1476162.0000
4708156.0000
6239550.0000
0.2350
0.2366
23848.0000
32424.0000
5605.4113
7670.9180
S
469697.0000
521921.0000
1533257.0000
1872712.0000
0.3063
0.2787
201446.0000
181992.0000
61710.8429
50720.7978
S
1134679.8260
1360814.1620
5089952.3380
6287454.0090
0.2229
0.2164
27600.9920
104793.0910
6152.9631
22680.7102
S
A
109666.0000
117203.0000
446661.0000
463812.0000
0.2455
0.2527
20842.0000
20159.0000
5117.2114
5094.0797
A
33968.3758
53587.1856
129917.7808
212271.5248
0.2615
0.2524
20634.9763
13251.3266
5395.2325
3345.2499
T
74902.7887
100336.3177
293026.8050
336281.9610
0.2556
0.2984
11925.2825
11650.5954
3048.3113
3476.1836
S
A
2462.7280
1109.5310
12432.2920
6232.4600
0.1981
0.1780
136.6850
1778.1420
27.0761
316.5530
G
40180.3488
15198.0212
139855.2980
61789.0639
0.2873
0.2460
6928.2159
7015.7871
1990.4726
1725.6465
I
4261.9441
7188.9847
30618.8338
30344.4732
0.1392
0.2369
12586.6053
20577.6928
1751.9743
4875.1124
J
10635.5733
2673.2994
48321.8066
12283.4546
0.2201
0.2176
2715.3674
2334.0142
597.6492
507.9612
L
2965.7307
4250.2994
10316.2670
15147.6411
0.2875
0.2806
1563.1886
1187.7220
449.3870
333.2647
P
4116.9589
4015.3220
16747.1556
15152.8936
0.2458
0.2650
34515.0925
34800.5769
8484.8568
9221.7054
S
B
27130.0000
7391.0000
90095.0000
12475.0000
0.3011
0.5925
61136.0000
70890.0000
18409.6751
41999.8389
E
9070.6072
11732.7523
35219.4871
47930.4996
0.2575
0.2448
5623.1345
4337.3762
1448.2109
1061.7323
E
17008.3987
16203.9369
89969.4439
54803.7305
0.1890
0.2957
11525.3202
15867.3525
2178.8202
4691.5342
S
9823.4760
8804.5750
33811.2920
25760.6150
0.2905
0.3418
186.3690
371.9320
54.1473
127.1205
S
A
21794.2180
26922.3450
78578.5890
58038.1000
0.2774
0.4639
32296.9870
35154.2710
8957.7528
16307.1398
A
2502.3353
1757.4421
18888.6930
5961.1429
0.1325
0.2948
687.9024
869.9880
91.1319
256.4866
B
14377.3190
25535.8020
58173.7830
80032.0920
0.2471
0.3191
24964.8070
28500.1440
6169.9098
9093.5276
I
16445.9766
14374.0300
71768.1426
58881.7314
0.2292
0.2441
570.4359
999.6222
130.7178
244.0247
S
1308.6658
1408.2541
4568.7832
4798.1042
0.2864
0.2935
4820.5332
4700.5296
1380.7762
1379.6157
T
36427.6097
19295.9053
181653.6648
80748.9641
0.2005
0.2390
10988.0449
16992.0796
2203.4690
4060.4553
Y
6022.1076
6097.0360
22643.2663
22569.5703
0.2660
0.2701
5983.3281
8533.3904
1591.3007
2305.2450
S
C
612083.0000
695627.0000
2974580.0000
3376499.0000
0.2058
0.2060
63009.0000
119566.0000
12965.4397
24633.0113
J
200835.0000
290314.0000
1364891.0000
872309.0000
0.1471
0.3328
331404.0000
437531.0000
48763.9836
145615.1143
M
59644.7310
80654.8630
264611.0500
383075.8930
0.2254
0.2105
58071.0730
67217.3270
13089.5272
14152.2983
S
10560.6346
4766.7493
34012.9011
19828.2229
0.3105
0.2404
87790.6175
122557.9912
27258.0287
29463.2165
S
S
11341.3144
13769.9757
44417.3045
53663.0265
0.2553
0.2566
43067.1523
47300.7181
10996.5726
12137.4022
L
am
pi
ra
n
vi
i
Universitas
Sumatera
(2)
BIAYA UTANG SETELAH PAJAK
TAHUN 2011
DALAM J
N
Biaya Bunga Tahunan
Total Hutang
B
Pajak
Tingkat Pajak (1-t)
BIAYA HUTANG SETELAH PAJAK
2011
2012
2011
2012
2011
2012
2011
2012
2011
2012
2011
2012
S
I
23848.00000
32424.00000
2417380.00000
3336422.00000
0.00987
0.00972
0.23505
0.23658
0.76495
0.76342
0.00755
0.00742
S
201446.00000
181992.00000
3423241.00000
3750461.00000
0.05885
0.04853
0.30634
0.27870
0.69366
0.72130
0.04082
0.03500
S
27600.99200
104793.09100
5046505.78800
8414229.13800
0.00547
0.01245
0.22293
0.21643
0.77707
0.78357
0.00425
0.00976
S
A
20842.00000
20159.00000
545395.00000
658332.00000
0.03821
0.03062
0.24552
0.25270
0.75448
0.74730
0.02883
0.02288
A
20634.97631
13251.32656
348334.30852
332551.59087
0.05924
0.03985
0.26146
0.25245
0.73854
0.74755
0.04375
0.02979
T
11925.28000
11650.59538
579028.77266
624499.01388
0.02060
0.01866
0.25562
0.29837
0.74438
0.70163
0.01533
0.01309
S
A
136.68500
1778.14200
209923.34400
93056.18300
0.00065
0.01911
0.19809
0.17802
0.80191
0.82198
0.00052
0.01571
G
6928.21592
7015.78706
232090.00413
371046.59438
0.02985
0.01891
0.28730
0.24597
0.71270
0.75403
0.02128
0.01426
I
12586.60532
20577.69283
438219.66951
483005.95744
0.02872
0.04260
0.13919
0.23691
0.86081
0.76309
0.02472
0.03251
J
2715.36736
2334.01419
100029.45698
51097.51944
0.02715
0.04568
0.22010
0.21763
0.77990
0.78237
0.02117
0.03574
L
1563.18864
1187.72203
31414.70837
40816.45243
0.04976
0.02910
0.28748
0.28059
0.71252
0.71941
0.03545
0.02093
P
34515.09246
34800.57690
373926.04421
394980.00000
0.09230
0.08811
0.24583
0.26499
0.75417
0.73501
0.06961
0.06476
S
B
61136.00000
70890.00000
2123285.00000
2299672.00000
0.02879
0.03083
0.30113
0.30113
0.69887
0.69887
0.02012
0.02154
E
5623.13451
4337.37621
89946.78006
81915.66039
0.06252
0.05295
0.25755
0.24479
0.74245
0.75521
0.04642
0.03999
E
11525.32018
15867.35251
244753.97125
523207.57454
0.04709
0.03033
0.18905
0.29567
0.81095
0.70433
0.03819
0.02136
S
186.36900
371.93200
108941.95500
132904.81700
0.00171
0.00280
0.29054
0.34178
0.70946
0.65822
0.00121
0.00184
S
A
32296.98700
35154.27100
792044.33800
871567.71400
0.04078
0.04033
0.27736
0.46387
0.72264
0.53613
0.02947
0.02162
A
687.90241
869.98796
118856.33262
115231.50706
0.00579
0.00755
0.13248
0.29482
0.86752
0.70518
0.00502
0.00532
B
24964.80700
28500.14400
389457.12500
468553.99800
0.06410
0.06083
0.24714
0.31907
0.75286
0.68093
0.04826
0.04142
I
570.43590
999.62220
64993.63917
70313.90804
0.00878
0.01422
0.22915
0.24412
0.77085
0.75588
0.00677
0.01075
S
4820.53321
4700.52960
60829.93569
78573.96110
0.07925
0.05982
0.28644
0.29350
0.71356
0.70650
0.05655
0.04226
T
10988.04492
16992.07957
781691.75161
835136.57973
0.01406
0.02035
0.20053
0.23896
0.79947
0.76104
0.01124
0.01548
Y
5983.32812
8533.39043
75392.27156
184848.56668
0.07936
0.04616
0.26596
0.27014
0.73404
0.72986
0.05826
0.03369
S
C
63009.00000
119566.00000
4172163.00000
2658734.00000
0.01510
0.04497
0.20577
0.20602
0.79423
0.79398
0.01199
0.03571
J
331404.00000
437531.00000
4481070.00000
6198137.00000
0.07396
0.07059
0.14714
0.33281
0.85286
0.66719
0.06307
0.04710
M
58071.07300
67217.32700
905976.67000
1118011.03100
0.06410
0.06012
0.22541
0.21055
0.77459
0.78945
0.04965
0.04746
S
87790.61750
122557.99118
1370530.53005
2021380.80762
0.06406
0.06063
0.31049
0.24040
0.68951
0.75960
0.04417
0.04606
S
S
43067.15225
47300.71812
800315.82400
884860.70100
0.05381
0.05346
0.25534
0.25660
0.74466
0.74340
0.04007
0.03974
L
am
pi
ra
n
vi
ii
Universitas
Sumatera
(3)
PROPORSI UTANG DAN EKUITAS
TAHUN 2011 & 2012DALAM JUTAAN RUPIAH
N TOTAL UTANG
TOTAL EKUITAS TOTAL UTANG
PROPORSI UTA PROPOSI EKUIT
2011 2012
2011 2012
2011 2012
2011 2012
2011 2012
S I 2417380.0000
3336422.0000 15733951.0000
19418738.0000 18151331.0000
22755160.0000 0.1332
0.1466 0.8668
0.8534
S 3423241.0000
3750461.0000 7527260.0000
8418056.0000 10950501.0000
12168517.0000 0.3126
0.3082 0.6874
0.6918
S 5046505.7880
8414229.1380 14615096.9790
18164854.6480 19661602.7670
26579083.7860 0.2567
0.3166 0.7433
0.6834
S A 545395.0000
658332.0000 2145200.0000
2457089.0000 2690595.0000
3115421.0000 0.2027
0.2113 0.7973
0.7887
A 348334.3085
332551.5909 483173.2852
604808.1794 831507.5937
937359.7703 0.4189
0.3548 0.5811
0.6452
T 579028.7727
624499.0139 760541.2572
898164.9005 1339570.0298
1522663.9144 0.4322
0.4101 0.5678
0.5899
S A 209923.3440
93056.1830 48560.4340
54826.1790 258483.7780
147882.3620 0.8121
0.6293 0.1879
0.3707
G 232090.0041
371046.5944 745372.6719
792924.4625 977462.6760
1163971.0568 0.2374
0.3188 0.7626
0.6812
I 438219.6695
483005.9574 106062.7739
129218.2624 544282.4434
612224.2198 0.8051
0.7889 0.1949
0.2111
J 100029.4570
51097.5194 337819.2040
347509.0052 437848.6610
398606.5246 0.2285
0.1282 0.7715
0.8718
L 31414.7084
40816.4525 46785.3385
57202.6802 78200.0468
98019.1326 0.4017
0.4164 0.5983
0.5836
P 373926.0442
394980.0000 187914.2928
199113.0050 561840.3370
594616.0983 0.6655
0.6643 0.3345
0.3349
S B 1312254.0000
1445537.0000 811031.0000
854135.0000 2123285.0000
2299672.0000 0.6180
0.6286 0.3820
0.3714
D 41153.4324
28939.8225 131169.1883
155696.5221 172322.6207
184636.3446 0.2388
0.1567 0.7612
0.8433
E 89946.7801
81915.6604 147645.5283
191977.8070 237592.3083
273893.4674 0.3786
0.2991 0.6214
0.7009
E 244753.9712
523207.5745 375955.4808
437749.2338 620709.4521
960956.8084 0.3943
0.5445 0.6057
0.4555
S 108941.9550
132904.8170 252240.2280
269204.1430 361182.1830
402108.9600 0.3016
0.3305 0.6984
0.6695
S A 792044.3380
871567.7140 764556.5170
843266.7160 1556600.8550
1714834.4300 0.5088
0.5083 0.4912
0.4917
A 118856.3326
115231.5071 215846.1252
218635.7934 334702.4579
333867.3004 0.3551
0.3451 0.6449
0.6549
B 389457.1250
468553.9980 254506.6760
301829.9320 643963.8010
770383.9300 0.6048
0.6082 0.3952
0.3918
I 64993.6392
70313.9080 290586.3578
242028.8522 355579.9969
312342.7603 0.1828
0.2251 0.8172
0.7749
S 60829.9357
78573.9611 102403.4477
105793.2979 163233.3834
184367.2590 0.3727
0.4262 0.6273
0.5738
T 781691.7516
835136.5797 1296951.2568
1352992.4594 2078643.0084
2188129.0391 0.3761
0.3817 0.6239
0.6183
Y 75392.2716
184848.5667 148117.1423
164589.6766 223509.4139
349438.2433 0.3373
0.5290 0.6627
0.4710
S C 2658734.0000
4172163.0000 6189470.0000
8176464.0000 8848204.0000
12346627.0000 0.3005
0.3379 0.6995
0.6622
J 4481070.0000
6198137.0000 3785347.0000
4763327.0000 8266417.0000
10961464.0000 0.5421
0.5654 0.4579
0.4346
M 905976.6700
1118011.0310 421824.5140
681870.5440 1327801.1840
1799881.5750 0.6823
0.6212 0.3177
0.3788
S 1370530.5300
2021380.8076 1271072.4021
1276742.7672 2641602.9322
3298123.5748 0.5188
0.6129 0.4812
0.3871
S S 800315.8242
884860.7012 751461.5828
779492.5633 1551777.4071
1664353.2645 0.5157
0.5317 0.4843
0.4683
L
am
pi
ra
n
ix
Universitas
Sumatera
(4)
BIAYA EKUITAS
TAHUN 2011 & 2012DALAM JUTAAN RUPIAH
N Closing Pric
BI rate I H S G
RM RI β RM-RF BIAYA EKUITAS 2010 2011 2012 2011 2012 2010 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 S I 15950 17050 22650 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.0690 0.3284 1.2415 0.7468 -0.0340 0.0718 0.0236 0.1114 S 2250 2175 2900 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 -0.0333 0.3333 1.0803 0.2256 -0.0340 0.0718 0.0291 0.0739 S 9450 11450 15700 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.2116 0.3712 1.3908 1.7407 -0.0340 0.0718 0.0186 0.1828 S A 5800 6500 8300 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.1207 0.2769 1.8637 0.5571 -0.0340 0.0718 0.0025 0.0977 A 290 365 1650 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.2586 3.5205 0.5713 0.6293 -0.0340 0.0718 0.0465 0.1029 T 39000 50000 6650 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.2821 -0.8670 0.1802 2.1069 -0.0340 0.0718 0.0598 0.2091 S A 800 550 550 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 -0.3125 -0.3125 0.0285 0.0000 -0.0340 0.0718 0.0649 0.0577 A 1680 1820 1260 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.0833 -0.3077 1.7909 1.7135 -0.0340 0.0718 0.0049 0.1808 G 160 129 107 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 -0.1938 -0.1705 1.4663 1.1896 -0.0340 0.0718 0.0160 0.1432 I 720 1080 920 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.5000 -0.1481 1.3509 1.1671 -0.0340 0.0718 0.0199 0.1416 J 580 485 325 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 -0.1638 -0.3299 1.5885 2.0770 -0.0340 0.0718 0.0118 0.2069 L 3800 5250 10400 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.3816 0.9810 0.6700 0.0781 -0.0340 0.0718 0.0431 0.0633 L 4800 5000 10500 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.0417 1.1000 -0.1761 0.0674 -0.0340 0.0718 0.0719 0.0625 P 190 193 260 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.0158 0.3472 0.5537 1.2994 -0.0340 0.0718 0.0471 0.1511 S B 220 240 113 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.0909 -0.5292 0.9318 1.2313 -0.0340 0.0718 0.0342 0.1462 E 255 280 355 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.0980 0.2679 1.8780 3.1733 -0.0340 0.0718 0.0020 0.2857 E 230 430 305 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.8696 -0.2907 2.1170 1.1328 -0.0340 0.0718 -0.0061 0.1391 S 60 54 50 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 -0.1000 -0.0741 0.8991 1.3309 -0.0340 0.0718 0.0353 0.1533 S A 960 1020 830 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.0625 -0.1863 0.9570 0.5123 -0.0340 0.0718 0.0333 0.0945 A 90 75 86 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 -0.1667 0.1467 1.4806 1.8264 -0.0340 0.0718 0.0155 0.1889 B 1600 1770 690 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.1063 -0.6102 0.3766 0.8505 -0.0340 0.0718 0.0531 0.1188 I 210 475 380 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 1.2619 -0.2000 1.4532 1.0837 -0.0340 0.0718 0.0164 0.1356 S 86 98 120 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.1395 0.2245 0.8566 0.1098 -0.0340 0.0718 0.0367 0.0656 T 270 390 325 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.4444 -0.1667 -0.2687 1.5271 -0.0340 0.0718 0.0750 0.1674 Y 680 690 670 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.0147 -0.0290 0.1203 0.1098 -0.0340 0.0718 0.0618 0.0656 S C 1840 2150 3500 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.1685 0.6279 1.6800 1.3347 -0.0340 0.0718 0.0087 0.1536 J 3150 3825 6100 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.2143 0.5948 1.4988 0.6946 -0.0340 0.0718 0.0149 0.1076 M 3200 980 2275 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 -0.6938 1.3214 0.5959 0.2010 -0.0340 0.0718 0.0456 0.0721 S 71 54 50 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 -0.2394 -0.0741 1.6447 1.6688 -0.0340 0.0718 0.0099 0.1776 S S 230 240 290 0.0659 0.0577 3703 3821 4316 0.0319 0.1295 0.0435 0.2083 1.1599 0.3026 -0.0340 0.0718 0.0264 0.0794
L
am
pi
ra
n x
Universitas
Sumatera
Utara
(5)
(6)