Dari pemaparan diatas, dapat didefinisikan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan menulis petunjuk siswa dalam penelitian ini adalah kesanggupan
siswa dalam menyampaikan pesan komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis.
2.4 Macam-macam Petunjuk
Macam-macam petunjuk adalah sebagai berikut. 1
Petunjuk Membuat Sesuatu Petunjuk membuat sesuatu adalah arahan atau bimbingan yang harus
dilakukan untuk membuat sesuatu. Petunjuk membuat sesuatu biasanya terdapat pada kemasan mie instan, agar-agar, susu, dan lain sebagainya.
2 Petunjuk Memakai Sesuatu
Petunjuk memakai sesuatu adalah arahan atau bimbingan yang harus dilakukan untuk memakai sesuatu. Petunjuk memakai sesuatu biasanya
terdapat pada kemasan obat, produk kecantikan wanita, alat elektrinik, dan lain sebagainya.
3 Petunjuk Melakukan Sesuatu
Petunjuk melakukan sesuatu adalah arahan atau bimbingan yang harus dilakukan untuk melakukan sesuatu. Petunjuk melakukan sesuatu biasa juga
disebut dengan tips. Petunjuk melakukan sesuatu diantaranya cara belajar jitu menghadapi ujian nasional,
4 Petunjuk Arah atau Denah
Petunjuk arah atau denah adalah arahan untuk menunjukkan suatu tempat atau lokasi. Petunjuk arah atau denah biasanya terdapat pada undangan pernikahan,
undangan seminar, dan lain sebagainya.
2.5 Syarat-Syarat Petunjuk yang Baik
Berdasarkan pengertian petunjuk yang telah dikemukakan, kita ketahui bahwa petunjuk itu harus bias memberikan arahan yang jelas. Oleh sebab itu, bahasa
yang digunakan dalam sebuah petunjuk pun tidak boleh menimbulkan banyak penafsiran, sistematis, urutannya tepat, menggunakan bahasa yang lugas dan
efektif. Tarigan 1986:113 mengatakan syarat-syarat petunjuk yang baik, sebagai berikut.
Petunjuk harus singkat agar mudah dipahami. Petunjuk harus pula tepat agar tidak terjadi kesalahan menangkap atau memahami isi petunjuk.
Dekat dengan ketepatan, petunjuk harus tegas sehingga tidak meragukan orang yang menggunakan petunjuk itu. Petunjuk yang singkat, tepat, tegas,
serta harus menunjang kejelasan. Pada akhirnya, petunjuk itu harus memberikan kejelasan bagi para pemakainya.
Secara lebih konkret, Suwandi 2007:139 mengemukakan bahwa untuk dapat
menulis petunjuk dengan baik harus diperhatikan syarat-syarat petunjuk yang baik, sebagai berikut.
1. Jelas, maksudnya petunjuk yang dibuat tidak membingungkan dan mudah
diikuti. Syarat kejelasan dalam petunjuk sebagai berikut. a
Pilihan kata atau bahasa yang digunakan harus tepat. b
Keruntutan uraian dan kejelasan uraian. c
Menggunakan istilah-istilah yang lazim. d
Bahasa yang digunakan tidak menimbulkan banyak penafsiran. e
Menggunakan nomor urut untuk membedakan langkah yang satu dan langkah yang lain.
f Petunjuk dapat dilengkapi dengan unsure gambar.
2. Logis, maksudnya petunjuk harus urut dan berhubungan secara praktis
sehingga tidak menimbulkan salah langkah. Syarat kelogisan pada petunjuk sebagai berikut.
a Urutan penjelasan pada petunjuk harus logis dan tidak tumpang tindih.
b Urutan penjelasan pada petunjuk harus berhubungan secara praktis
sehingga tidak akan menimbulkan salah langkah. 3.
Singkat, maksudnya dalam membuat petunjuk kita hanya mencantumkan hal- hal yang penting saja.
a Hanya mencantumkan hal-hal penting saja.
b Kata-kata atau kalimat yang digunakan tidak ada yang berulang, tetapi
sudah mencukupi keseluruhan proses yang dibutuhkan. c
Penggunaan kata-kata yang fungsinya untuk memperindah petunjuk tidak diperlukan.
2.6 Komponen Pembelajaran Bahasa Indonesia
Proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi dan berinterelasi. Komponen-komponen tersebut meliputi tujuan, materi pelajaran,
metode atau strategi pembelajaran, media, dan evaluasi Wina Sanjaya, 2006:59.
2.6.1 Pengembangan Kompetensi sebagai Tujuan Pembelajaran
Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran, sebab seluruh aktivitas guru dan siswa diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dengan mengetahui tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia secara jelas dapat membantu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia pada semua jenjang pendidikan adalah
membimbing anak didik agar mampu memfungsikan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dengan segala aspeknya.
Tujuan pembelajaran sebaiknya mengandung unsur A, B, C, D yang berasal dari
empat kata. A = Audience, B = Behavior, C = Condition, D = Degree. Audience adalah siswa yang akan belajar, Behavior adalah perilaku yang spesifik yang akan
dimunculkan oleh siswa setelah proses pembelajaran, Condition adalah kondisi atau batasan yang dikenakan kepada siswa atau alat yang digunakan siswa pada
saat melakukan tes dan bukan pada saat pembelajaran, Degree adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai perilaku tersebut Suparman, 2005: 132.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, tujuan pendidikan
dirumuskan dalam bentuk kompetensi. Kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak Wina Sanjaya, 2008:131. Menurut Wina Sanjaya 2008:131-132 terdapat beberapa aspek dalam setiap
kompetensi sebagai tujuan yang ingin dicapai, yaitu sebagai berikut. a
Pengetahuan Knowledge, yaitu kemampuan dalam bidang kognitif. b
Pemahaman Understanding, yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki setiap individu.
c Kemahiran Skill, yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan secara
praktik tentang tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. d
Nilai Value, yaitu norma-norma yang dianggap baik oleh setiap individu. e
Sikap Attitude, yaitu pandangan individu terhadap sesuatu.