pengertian yang dikembangkan secara apa adanya dalam konteks peristiwa kehidupan manusia. Pendekatan verstehen adalah memberikan makna terhadap
objek yang ditelaah dan memahami setiap fenomena sosial. Subjek penelitian adalah subjek yang ditujukan untuk diteliti oleh peneliti.
Subjek dalam penelitian ini adalah orang yang terlibat dalam penyelenggaraan program kursus musik di
Lily’s Music School Semarang, yaitu tutorinstruktur sebanyak 5 orang dan warga belajar kursus musik gitar akustik tingkat dasar
sebanyak 1 orang, pemilik lembaga yang juga berkedudukan sebagai pengelola, dan seorang kepala administrasi.
3.4 Fokus Penelitian
Fokus penelitian pada dasarnya adalah masalah pokok yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperoleh melalui
kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan lainnya Moleong, 2010: 97. Rumusan masalah atau fokus dalam penelitian kualitatif bersifat tentatif artinya
penyempurnaan fokus atau masalah tetap dilakukan sewaktu penelitian sudah berada dilatar penelitian. Penelitian ini memfokuskan pada:
3.4.1 Perencanaan penyelenggaraan program kursus musik Lily’s Music School
Semarang, meliputi penyusunan kurikulum, rekruitmen warga belajar, rekruitmen instrukturtutor, pengadaan sarana prasarana, pendanaan.
3.4.2 Pelaksanaan penyelenggaraan program kursus musik Lily’s Music School
Semarang adalah strategi dalam kegiatan belajar mengajar yang meliputi proses
administrasi dan pengorganisasian, penyampaian, dan pengelolaan pembelajaran; dan
3.4.3 Evaluasi penyelenggaraan program kursus musik Lily’s Music School
Semarang, meliputi
evaluasi proses
dan hasil
pembelajaran dan
pengadministrasian kursus musik.
3.5 Sumber Data Penelitian
Menurut Lofland dalam Moleong, 2012: 157, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data utama atau biasa disebut dengan sumber data primer
merupakan data yang diperoleh melalui penelitian langsung di lapangan kepada subjek penelitian dan informan yang meliputi kata-kata dan tindakan. Sumber data
primer diperoleh peneliti melalui wawancara atau pengamatan dengan nara sumber dan informan yang merupakan usaha gabungan dari kegiatan melihat,
mendengar, dan bertanya. Menurut Bungin 2010: 76, informan penelitian adalah orang yang memahami objek penelitian. Hasil dari wawancara yang nantinya
berupa informasi dari pihak-pihak yang terkait yang berbentuk paparan deskripsi analisis yaitu pemaparan hasil dari wawancara dengan ketua pengelola,
instrukturtutor, dan warga belajar yang berupa kata-kata, ucapan, isyarat, dan tingkah laku.
Sumber data kedua biasa disebut dengan sumber data sekunder adalah sumber di luar kata dan tindakan, data ini diperoleh dalam bentuk jadi dan telah
diolah oleh pihak lain yang biasanya dalam bentuk publikasi, misalnya dokumen. Menurut Moleong 2012: 159, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis
dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Dalam penelitian ini, sumber data kedua di dapat
dari buku, arsip lembaga, dokumen pribadi seperti daftar riwayat hidup, dan dokumen resmi.
Dalam penelitian ini foto juga digunakan sebagai sumber data tambahan. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong 2012: 160, ada dua kategori foto
yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri. Pemakaian foto untuk
melengkapi sumber data jelas besar sekali manfaatnya. Namun perlu diberi catatan khusus tentang keadaan dalam foto yang sebenarnya, karena apabila
diambil secara sengaja, sikap dan keadaan dalam foto menjadi sesuatu yang sudah dipoles sehingga tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
3.6 Teknik Pengumpulan Data