Lokasi dan Waktu Penelitian Subjek Penelitian

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi adalah pemilihan tempat tertentu yang berhubungan secara langsung dengan kasus dan situasi masalah yang akan diteliti Afifuddin dan Saebani, 2009: 91. Penentuan lokasi dimaksudkan untuk mempermudah dan memperjelas objek yang menjadi sasaran penelitian, sehingga permasalahan tidak meluas. Lokasi penelitian adalah suatu area dengan batasan yang jelas supaya tidak menimbulkan kekaburan dengan kejelasan daerah atau wilayah tertentu. Lokasi penelitian ini dilakukan di LKP Lily’s Music School Semarang yang beralamat di Jalan Aryamukti Timur No. 173 Perumahan Kekancan Mukti, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Latar belakang pemilihan tempat penelitian ini, dikarenakan peneliti tertarik dengan sepak terjang dari kursus musik di LKP Lily’s Music School Semarang. Dalam waktu yang relative singkat, lembaga kursus musik ini cukup banyak mengalami perkembangan sejak berdirinya sepuluh tahun yang lalu, antara lain 85 kelengkapan sarana dan prasarana yang semakin memadai dari tahun 2008- 2016, memiliki citra baik di mata para warga belajarnya, meningkatnya jumlah warga belajar yang mengikuti pembelajaran kursus musik di LKP Lily’s Music School Semarang, dan beberapa kali mendapatkan penghargaan dalam ajang perlombaan musik. Waktu penelitian dilaksanakan dari Bulan Januari dimulai dengan pra penelitian sampai dengan Bulan April 2016, dan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penelitian lagi apabila data yang diperoleh masih kurang valid.

3.3 Subjek Penelitian

Afifuddin dan Saebani 2009: 89-91 menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif dimana peneliti sebagai intrumen utama melakukan langkah-langkah yang nyata untuk terjun secara langsung ke medan penelitian, antara lain yaitu: 1 mengadakan pengamatan dan wawancara tak berstruktur yang dipandang lebih memungkinkan untuk dilakukan, karena peneliti sebagai instrument penting atau key instrument yang memiliki basis ilmu pengetahuan yang relevan dengan masalah yang diteliti; 2 mencari makna di setiap perilaku atau tindakan objek penelitian dari kerangka pemikiran dan perasaan responden; 3 triangulasi, yaitu data atau informasi yang diperoleh dari satu pihak diperiksa kebenarannya dengan cara memperoleh informasi dari sumber lain; 4 menggunakan perspektif emik, yaitu membandingkan pandangan responden dalam menafsirkan dunia dari segi pendiriannya sendiri; 5 verifikasi dari kasus yang bertentangan untuk memperoleh data yang lebih dapat dipercaya; 6 sampling purposive, sampel dipilih dengan jumlah yang tidak ditentukan, tetapi dari segi representasi tujuan penelitian; 7 mengadakan analisis dari awal sampai akhir penelitian sebagai wujud penafsiran atas data yang diperoleh; dan 8 pendekatan fenomenologi sangat dominan dalam penelitian kualitatif, pendekatan ini dilakukan melalui metode verstehen, yaitu bahwa setiap langkah yang diambil dalam penelitian tidak dapat lepas dari subjektivitas perilaku manusia. Dalam hal ini Moleong dalam Afifuddin dan Saebani 2009: 91 mengatakan bahwa kaum fenomenolog berusaha untuk masuk ke dunia konseptual para subjek yang diteliti sedemikian rupa sehingga dapat memahami pengertian yang dikembangkan secara apa adanya dalam konteks peristiwa kehidupan manusia. Pendekatan verstehen adalah memberikan makna terhadap objek yang ditelaah dan memahami setiap fenomena sosial. Subjek penelitian adalah subjek yang ditujukan untuk diteliti oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini adalah orang yang terlibat dalam penyelenggaraan program kursus musik di Lily’s Music School Semarang, yaitu tutorinstruktur sebanyak 5 orang dan warga belajar kursus musik gitar akustik tingkat dasar sebanyak 1 orang, pemilik lembaga yang juga berkedudukan sebagai pengelola, dan seorang kepala administrasi.

3.4 Fokus Penelitian