Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN

responden, kemudian data dianalisis menggunakan program SPSS 16 for Windows. Pada uji validitas instrumen menggunakan rumus korelasi persen product moment, r, pada uji variabel pengetahuan dengan setiap pertanyaan yang berjumlah 15 item memperoleh hasil bahwa besarnya koefisiensi korelasi skor item terhadap skor total r kritis 0,30. Hasil tersebut menyimpulkan bahwa ke-15 item soal dinyatakan valid untuk dijadikan penilaian pengetahuan. 2 Uji Reliabilitas Untuk melihat apakah rangkaian kuesioner yang dipergunakan sudah reliabel atau tidak ada kecendrungan tertentu, dilakukan uji reliabilitas dengan bantuan perhitungan menggunakan SPPS v.16.0 for windows setelah dilakukan Uji Reliabilitas Kuesioner, koefisien reliabilitas 15 item dengan metode split-half menunjukkan korelasi sebesar 0,935 , besarnya relatif Guttman split-half sebesar 0,961. Karena nilai r hitung 0,961 r kritis 0,935 maka seluruh item instrumen dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan.

G. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh PMO dari pasien yang menderita TB Paru, dan data sekunder yang diperoleh dari daftar kartu pengambilan OAT penderita TB Paru di Puskesmas.

H. Prosedur Penelitian

Alur Penelitian Gambar 4. Alur Penelitian

I. Analisis Data

1. Univariat Analisis data untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel, yaitu pendidikan dan pengetahuan PMO sebagai variabel bebas dan keteraturan minum OAT sebagai variabel terikat. Meminta izin untuk melakukan penelitian di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Menyiapkan kuesioner yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pengisian Lembar Persetujuan oleh responden Membagikan kuesioner kepada responden yang sudah ditentukan Melakukan pengolahan data. Hasil dan kesimpulan. 2. Bivariat Berfungsi untuk menguji hubungan antara pendidikan dan pengetahuan PMO dengan keteraturan minum OAT di Kabupaten Tulang Bawang Barat, dengan menggunakan uji statistik chi square, dengan menggunakan bantuan SPSS v.16 for windows. untuk menguji kemaknaan, digunakan batas kemaknaan yaitu sebesar 5 α = 0,05. Hasil uji dikatakan ada hubungan yang bermakna bila nilai ρ ≤ α ρ≤ 0,05. Hasil uji dikatakan tidak ada hubungan yang bermakna bila ρ α ρ 0,05. DAFTAR PUSTAKA Akhmadi, 2009.Tuberkulosis Paru . www.medicastore.com . Diakses Pada Tanggal 23 Oktober 2011. Chomisah, E. 2002. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru BTA + di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Tesis. Universitas Indonesia. Dahlan, S. 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel Dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Seri EBM 2. Salemba Medika : Jakarta Dahlan, S. 2009. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Seri EBM 1. Salemba Medika : Jakarta Departemen Kesehatan RI. 2004. Analisis Lanjut Survei Prevalensi Tuberkulosis 2004 Investigasi Faktor Lingkungan dan Faktor Resiko Tuberkulosis Indonesia. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. 2005. Pharmaceutical care untuk penyakit tuberculosis. Direktorat Bina Farmasi komunitas dan Klinik Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. 2006. Kerangka Kerja Penanggulangan TB 2006- 2010. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis.Edisi Ke-2.Cetakan Pertama. Jakarta.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Tentang Tuberkulosis Paru dengan Keteraturan Minum Obat Anti Tuberkulosis Pada Penderita Tuberkulosis Paru di Poli Paru RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2011

0 49 84

Faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat anti Tuberkulosis pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskemas Pamulang Tangerang Selatan Provinsi Banten periode Januari 2012 – Januari 2013

5 51 83

Hubungan antara Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberkulosis di Wilayah Ciputat Tahun 2014

4 15 121

HUBUNGAN KEJADIAN EFEK SAMPING OBAT ANTITUBERKULOSIS TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

8 43 52

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS RAWAT INAP PANJANG TAHUN 2015

18 56 67

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTITUBERKULOSIS (OAT) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RS PARU SIDAWANGI, CIREBON, JAWA BARAT

11 58 88

Hubungan antara Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kayen Kabupaten Pati.

0 0 1

HUBUNGAN KINERJA PENGAWAS MINUM OBAT PMO

0 0 53

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TB PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS LIDAH KULON SURABAYA

2 1 127

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IMOGIRI 1 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERK

0 1 20