Pengobatan Tuberkulosis Paru Tuberkulosis

d. Memberikan dorongan terhadap pasien untuk berobat secara teratur hingga selesai e. Mengenali efek samping ringan obat, dan menasehati pasien agar tetap mau menelan obat. f. Merujuk pasien bila efek samping semakin berat g. Melakukan kunjungan rumah. h. Memberikan penyuluhan pada anggota keluarga penderita TB yang mempunyai gejala-gejala tersangka TB untuk segera memeriksakan diri kepada petugas kesehatan PDPI, 2006.

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu yang mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan melakukan pengukuran pada satu waktu Sastroasmoro, 2008.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tulang Bawang Barat selama satu bulan yaitu dari bulan Oktober hingga November 2011.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua PMO dari penderita TB paru di Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tahun 2011. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah PMO dari penderita TB paru yang di ambil dari 2 Puskesmas Induk di 2 Kecamatan yang berada di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Adapun alasan memilih 2 puskesmas tersebut adalah : 1. Lokasi yang strategis dari pusat pemerintahan kabupaten 2. Wilayah kerja puskesmas yang cukup luas. 3. Lebih dari setengah populasi penderita TB Paru di Kabupaten Tulang Bawang Barat menjalani pengobatannya di dua puskesmas tersebut. 4. Jumlah penderita tb paru yang relatif banyak. Sampel yang dipilih harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, adapun kriteria inklusi dari penelitian ini adalah : a. PMO dari Penderita TB Paru yang sedang menjalani pengobatan. b. Berumur lebih dari 15 tahun sesuai program nasional TB Subjek akan dikeluarkan dari penelitian jika memenuhi kriteria eksklusi sebagai berikut: 1. Tidak mampu berkomunikasi dalam menjawab kuisioner dengan baik 2. Ketika dilakukan pembagian dan pengisian kuisioner dalam keadaan tidak sadar. 3. Kartu keteraturan berobat pasien tidak dapat dinilai. Penentuan sampel menggunakan metode Taroyamane dengan membagi jumlah populasi dengan jumlah populasi di kalikan dengan nilai kepercayaan yang diyakini, ditambah satu. Rumus penentuan jumlah sampel sebagai berikut : Dengan N : Jumlah populasi 73 d : kepercayaan yang diyakini 0,05 n = N 1+ N x d 2 Dengan hasil perhitungan sebagai berikut : n = 73 1 + 73 x 0,05 n = 62 Sampel Maka di dapatkan hasil 62 sampel. Sedangkan tehnik pengambilan sampel dengan metode Proportional Random sampling yang diambil dari 2 Puskesmas Induk yang ada di 2 kecamatan di Kab. Tulang Bawang Barat, dengan rumus penentuan proporsi tiap kelompok sebagai berikut : Keterangan : n a,b : Proporsi sampel tiap kelompok nx : Jumlah populasi kelompok N : Jumlah populasi total n : Jumlah sampel yang diinginkan. Dari rumus tersebut, maka puskesmas A dengan jumlah populasi 38, memiliki perhitungan penentuan proporsi jumlah sampel sebagai berikut : n a = x 62 n a = 32 sampel n a,b = x n

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Tentang Tuberkulosis Paru dengan Keteraturan Minum Obat Anti Tuberkulosis Pada Penderita Tuberkulosis Paru di Poli Paru RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2011

0 49 84

Faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat anti Tuberkulosis pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskemas Pamulang Tangerang Selatan Provinsi Banten periode Januari 2012 – Januari 2013

5 51 83

Hubungan antara Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberkulosis di Wilayah Ciputat Tahun 2014

4 15 121

HUBUNGAN KEJADIAN EFEK SAMPING OBAT ANTITUBERKULOSIS TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

8 43 52

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS RAWAT INAP PANJANG TAHUN 2015

18 56 67

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTITUBERKULOSIS (OAT) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RS PARU SIDAWANGI, CIREBON, JAWA BARAT

11 58 88

Hubungan antara Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kayen Kabupaten Pati.

0 0 1

HUBUNGAN KINERJA PENGAWAS MINUM OBAT PMO

0 0 53

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TB PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS LIDAH KULON SURABAYA

2 1 127

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IMOGIRI 1 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERK

0 1 20