4. Pendekatan  kebudayaan  dari  aspek  spikologis,  sebagai  langkah penyesuaian diri manusia.
5. Kebudayaan dipandang sebagai suatu struktur, berbicara tentang pola-pola, organisasi kebudayaan, serta fungsinya.
6. Kebudayaan sebagai hasil kecerdasan dan perbuatan. 7. Definisi kebudayaan yang tidak lengkap dan kurang konsisten.
C. Tiga Wujud Kebudayaan
Tiga wujud kebudayaan menurut J.J. Honigmann dalam Koentjaraningrat, 2002, sebagai berikut :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu persepsi kompleks dari ide-ide, gagasan, pengetahuan dan sebagainya.
2. Wujud  kebudayaan  sebagai  suatu  kompleks  aktivitas  serta  tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud  pertama  adalah  wujud  ideal  dari  kebudayaan. Sifatnya  abstrak,  tak  dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada di dalam kepala-kepala, atau dengan perkataan
lain, sekarang kebudayaan ideal juga banyak tersimpan dalam disk, arsip, koleksi micro  film dan microfish,  kartu  komputer,  silinder,  dan  pita  komputer. Wujud
kedua  dari  kebudayaan  yang  disebut  sistem  sosial  atau social  system,  mengenai tindakan  berpola  dari  manusia  itu  sendiri.  Sistem  sosial  ini  terdiri  dari  aktivitas-
aktivitas  manusia-manusia  yang  berinteraksi,  berhubungan,  serta  bergaul  satu
dengan yang lainnya dari detik kedetik, dari hari ke hari, dan dari tahun ketahun, selalu  menurut  pola-pola tertentu  yang  berdasarkan  adat  tata  kelakuan.  Sebagai
rangkaian  aktivitas  manusia-manusia  dalam  suatu  masyarakat,  sistem  sosial  itu bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, difoto, dan
didokumentasi Koentjaraningrat, 2002,
Wujud  ketiga  dari  kebudayaan  disebut  kebudayaan  fisik,  dan  tak  banyak memerlukan penjelasan. Karena berupa seluruh total dari hasil fisik dari aktivitas,
perbuatan  dan  karya  semua  manusia dalam  masyarakat,  maka  sifatnya  paling konkret berupa  benda-benda  atau  hal-hal  yang  dapat  diraba,  dilihat,  dan  difoto.
Kebudayaan ideal dan adat-istiadat mengatur dan memberi arah kepada tindakan dan karya manusia, baik pikiran-pikiran dan ide-ide, maupun tindakan dan karya
manusia yang menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya Koentjaraningrat, 2002,
D. Unsur-Unsur Kebudayaan
Telah  kita  pelajari bahwa  keseluruhan  dari  tindakan  manusia  yang  berpola  itu berkisar  sekitar  pranata-pranata  tertentu  yang  amat  banyak  jumlahnya,  dengan
demikian sebenarnya suatu masyrakat yang luas selalu dapat kita perinci kedalam pranata-pranata yang khusus.
Tujuh  pokok  unsur  kebudayaan  di  dunia menurut,  C.  Kluckhohn  dalam Koentjaraningrat, 2002 adalah :
1. Bahasa.