Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah

b. Secara praktis diharapkan dapat memberi manfaat bagi ulun Lampung Saibatin agar dapat menjaga dan melestarikan Budaya Lampung. c. Untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang Proses pembagian harta warisan pada masyarakat adat Lampung Saibatin yang tidak mempunyai anak laki-laki di Pekon Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi suatu kerancuan dalam sebuah penelitian, perlu sekali penulis berikan batasan ruang lingkup yang akan mempermudah pembaca memahami isi karya tulis ini. Adapun ruang lingkup tersebut adalah : Objek Penelitian : Sistem Pewarisan Subjek Penelitian : Masyarakat Lampung Saibatin Tempat Penelitian : Pekon Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat. Waktu Penelitian : Tahun 2013 Bidang Ilmu : Patologi Budaya REFERENSI Ali Imron. 2005. Pola Perkawinan Saibatin. Universitas Lampung: Bandar Lampung. Halaman 1. Boestami. 1988. Kedudukan dan Peranan Anak dalam Budaya. Proyek Inverintasi Jakarta Halaman 92. Oemarsalim. 2006. Dasar-dasar Hukum Warisan di Indonesia. Rineka Cipta : Jakarta Halaman 24 Hilman Hadikusuma. 1989. Hukum Waris Adat. Alumni: Bandung. Halaman 92. II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PERADIGMA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Konsep Pembagian Harta Warisan.

Digunakannya istilah hukum waris adat dalam skripsi ini adalah untuk membedakan dengan istilah-istilah hukum waris seperti hukum waris nasional, hukum waris Batak, hukum waris Mingangkabau, hukum waris Jawa dan sebagainya Adapun pengertian hukum waris adat menurut Hilman Hadikusuma bahwa, hukum waris adat adalah memuat garis-garis ketentuan tentang system dan azas- azas hukum waris tentang harta warisan, pewarisan dan waris serta cara bagaimana harta warisan tersebut dialihkan Hilman Hadikusuma, 1980: 7 . Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, maka dapat dikatakan bahwa hukum waris adat adalah aturan-aturan hukum mengenai cara penerusan dan penelitian harta warisan dari pewaris kepada warisannya. Suatu proses dan peralihan serta kekayaan yang ditinjau dari segi hukum waris biasanya dilakukan berdasarkan sistem keturunan yang mempengaruhi sistem pewarisan. Dilihat dari cara menarik garis keturunan pada ulun Lampung Saibatin maka termasuk dalam masyarakat yang Patrilinial.

Dokumen yang terkait

ANALISIS NILAI TAMBAH, KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PENGEMBANGAN PADA AGROINDUSTRI KOPI LUWAK DI PEKON WAY MENGAKU KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT

2 18 98

TINJAUAN TENTANG PENTINGNYA KEDUDUKAN ANAK LAKI-LAKI PADA MASYARAKAT ADAT LAMPUNG SAIBATIN MARGA WAY NAPAL DI DESA WAY NAPAL KECAMATAN KRUI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT

2 32 70

DADUWAI DALAM UPACARA PERKAWINAN ULUN LAMPUNG SAIBATIN DI PEKON WAY BELUAH KECAMATAN PESISIR UTARA KABUPATEN LAMPUNG BARAT

0 16 54

DADUWAI DALAM UPACARA PERKAWINAN ULUN LAMPUNG SAIBATIN DI PEKON WAY BELUAH KECAMATAN PESISIR UTARA KABUPATEN LAMPUNG BARAT

1 14 51

DESKRIPSI INDUSTRI KOPI LUWAK DI WILAYAH KELURAHAN WAY MENGAKU KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2012

0 8 43

DESKRIPSI INDUSTRI KOPI LUWAK DI WILAYAH KELURAHAN WAY MENGAKU KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2012

0 10 42

ANALISIS KEDUDUKAN ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS PADA ADAT LAMPUNG SAI BATIN DI PEKON KERBANG TINGGI PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT PROVINSI LAMPUNG

1 28 85

WANITA TIDAK SELALU MENDAPATKAN WARISAN LEBIH SEDIKIT DARI LAKI-LAKI MaqaṢid Syari`ah Pembagian Harta Warisan Bagi Wanita.

0 2 27

KEDUDUKAN ANAK TERTUA LAKI-LAKI DALAM ADAT LAMPUNG SAIBATIN DI KABUPATEN PESISIR BARAT - Raden Intan Repository

0 2 88

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP POLIGAMI BAGI TOKOH ADAT YANG TIDAK MEMILIKI KETURUNAN LAKI-LAKI (Studi Pada MasyarakatAdat Lampung Saibatin di Pekon Sukaraja Kec. Gunung Alip Kab. Tanggamus) - Raden Intan Repository

0 0 104