Gambar 3.2. Zona Kajian Lalu Lintas 3.4.
Diagram Alir Penelitian
Secara sistematis, tahapan penelitian yang akan dilakukan disajikan dalam suatu bagan alir penelitian sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 7 berikut.
Gambar 3.3. Diagram Alir Penelitian MULAI
Persiapan Penelitian Kajian Pustaka
Survey Pendahuluan Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian Menetapkan Permasalahan
Menetapkan Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data
Data Primer Volume LHR
Geometri ruas jalan Kecepatan ruas jalan
Data Sekunder Peta Jaringan Jalan
Kecepatan rencana ruas jalan
Analisa Dan Pembahasan Zona kajian transportasi
Pengembangan MAT Pembebanan jaringan jalan
Pola perjalanan Validasi
MRLL
Simpulan dan Saran
SELESAI
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan sistem hirarkhi jalan, jaringan jalan pada kawasan DPK Tanjung Karang adalah termasuk sistem jaringan yang lengkap mulai dari hirarkhi
tertinggi secara berurutan sampai hirarkhi terendah. Periode jam puncak lalu-lintas yang terjadi dalam pola pergerakan arus lalu-
lintas pada sistem jaringan jalan adalah bersifat dinamis dan tidak tetap, meskipun masih dapat dikategorikan dalam periode waktu pagi, siang, dan
soremalam. Volume arus lalu-lintas pada suatu segmen jalan adalah variatif dan sangat
dipengaruhi oleh intensitas guna lahan samping jalan dan pola aktivitasnya. Permasalahan lalu-lintas yang diakibatkan oleh keterbatasan kapasitas ruas
jalan dalam suatu sistem jaringan jalan dapat diatasi melalui pengoptimalan kapasitas seluruh ruas jalan dalam sistem jaringan secara komprehensif dan
terkoordinasi, sebagaimana diperlihatkan pada alternatif - 1 usulan penanganan MRLL.
Permasalahan lalu-lintas yang masih terkait dengan keterbatasan kapasitas ruas jalan dalam suatu sistem jaringan jalan juga dapat diatasi dengan
manajemen kebutuhan transportasi yang bertujuan untuk mengendalikan dan membatasi besarnya arus lalu-lintas yang membebani suatu sistem jaringan
jalan, sebagaimana diperlihatkan pada alternatif -2 usulan penanganan MRLL.
5.2. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan, mengacu pada kesimpulan di atas adalah sebagai berikut:
Dalam pelaksanaan survey pencacahan lalu-lintas pada suatu segmen ruas jalan minimal diperlukan 2 titik pengamatan yaitu pada ujung-ujung segmen
ruas jalan. Perlu adanya regulasikebijakan yang secara tegas mencegahmelarang
pengalihan fungsi jalan untuk fungsikebutuhan yang lain, dalam hal ini diperlukan penyediaan ruangbangunan khusus untuk kebutuhan parkir di
Pasar Tengah dan sekaligus mengakomodir pedagang kaki lima yang ada. Perlu pengembangan, penyediaan dan pengaturan rutejalan pendukung sistem
jaringan jalan pada kawasan DPK Tanjung Karang yang berfungsi untuk mengalihkan arus lalu lintas menerus yang terjadi pada kawasan DPK
Tanjung Karang.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan kinerja persimpangan pada DPK Tanjung Karang.
DAFTAR PUSTAKA
_____ 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Abubakar, Iskandar 1995,Menuju Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang Tertib, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta.
Branch, C. Melville 1996, Perencanaan Kota Komprehensif: Pengantar dan Penjelasan, Gadjah Mada University Press, Jogjakarta.
Hobbs, F.D 1979, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Edisi 2, Gajah Mada University Press. Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Jogjakarta.
Firdausi, Dedi 2006,Pola Kemacetan Lalu Lintas Di Kota Bandar Lampung, Tesis, Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota, Universitas
Diponegoro, Semarang. Marina, B.C. 2006,Analisa Dampak Car Free Night Terhadap Kinerja Jaringan
Jalan di Kawasan Enggal Bandar Lampung, Tesis, Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Menteri Perhubungan RI 2006, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2006 tentang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas, Jakarta.