Aktivitas Belajar TINJAUAN PUSTAKA

E. Hasil belajar siswa

Menurut Purwanto 2006:7, peran sekolah dan guru-guru yang pokok adalah menyediakan dan memberikan fasilitas untuk memudahkan dan melancarkan cara belajar siswa. Guru harus dapat membangkitkan kegiatan-kegiatan yang membantu siswa meningkatkan cara dan hasil belajarnya. Menurut Hamalik 2004:30 bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohaniah sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Menurutnya, tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap. Tujuan intruksional memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar Sukardi, 2008:69. Definisi tujuan instruksional menurut Arikunto 2008:132 adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku behavior yang dapat diamati dan diukur. Menurut Bloom dalam Sukardi, 2008:74 bahwa tujuan intruksional dalam proses pembelajaran pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi tiga domain atau ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Good dalam Sukardi, 2008:75 bahwa domain kognitif merupakan proses pengetahuan yang lebih banyak didasarkan perkembangannya dari persepsi, intropeksi, atau memori siswa. Proses belajar di dalam diri seseorang untuk mencerna suatu pengetahuan terjadi secara bertahap atau berjenjang. Jenjang belajar menunjukkan tingkat kesulitan dan kedalaman penguasaan pengetahuan melalui berbagai metode belajar dan medianya Prawiradilaga, 2009:91. Hasil belajar dalam kecakapan kognitif terdiri dari 6 proses berpikir, yaitu mengingat, mengerti, menerapkan, menganalisis, menilai, dan berkreasi dijelaskan pada tabel 2. Tabel 2. Ringkasan jenjang belajar Berpikir Uraian Rincian Mengingat Memunculkan pengetahuan dari jangka panjang Mengenali Mengingat Mengerti Membentuk arti dari pesan pembelajaran isi: lisan, tulisan, grafis, atau gambar. Memahami Membuat contoh Mengelompokkan Meringkas Meramalkan Membandingkan Menjelaskan Menerapkan Melaksanakan atau menggunakan prosedur dalam situasi tertentu Melaksanakan Mengembangkan Menganalisis Menjabarkan komponen atau struktur dengan membedakan dari bentuk dan fungsi, tujuan, dan seterusnya . Membedakan Menyusun kembali Menandai Menilai Menyusun pertimbangan berdasarkan kriteria dan persyaratan khusus. Mengecek Mengkritik Berkreasi Menyusun sesuatu hal baru, memodifikasi suatu model lama menjadi seseuatu yang berbeda, dan seterusnya Menghasilkan Merencanakan Membentuk Prawiradilaga, 2009:92

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2013 di SMA Negeri 2 Metro.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Metro Tahun Pelajaran 20122013. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA 1 yang berjumlah 28 orang sebagai kelompok eksperimen, dan kelas XI IPA 2 yang berjumlah 28 orang sebagai kelompok kontrol, yang diambil dengan teknik cluster random sampling.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes ekuivalen. Dua kelompok penelitian, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dipilih secara random. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan media audio-visual dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, sedangkan kelas kontrol hanya diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT tanpa media audio-visual. Kedua kelas diberi pretes dan postes yang sama kemudian hasilnya dibandingkan. Kedua kelas diberi pretes sebelum pembelajaran berlangsung pada pertemua pertama, setelah proses pembelajaran pada pertemuan kedua diberikan postes. Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut: Kelompok pretes perlakuan postes I O 1 X O 2 II O 1 C O 2 Keterangan : I = Kelompok eksperimen; II = Kelompok kontrol; O 1 = Pretes; O 2 = Postes; X = Perlakuan media audio-visual dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT; C = Perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Gambar 2. Desain pretes-postes kelompok ekuivalen dimodifikasi dari Riyanto, 2001:43

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut : a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan observasi ke FKIP Universitas Lampung untuk sekolah tempat diadakannya penelitian. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang diteliti. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN TEHNIK PENCATATAN MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Metro Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013)

0 13 61

PENGARUH PENGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA N 1 Talang Padang Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 54

PENGARUH PENERAPAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 OKU Semester GenapTahun Pelajaran 2012/2013)

0 12 58

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 4 57

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 11 57

PENGARUH BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN MANUSIA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 28 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 50

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SUB MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 2 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 10 177

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 6 56

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 4 57

PENGARUH PENGUNAAN LKS BERBENTUK WORD SQUARE MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas X IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Talang Padang Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 15 57