Pembelajaran PAIKEM a. Pengertian Pembelajaran PAIKEM

3 Gerak lanjutan: Setelah melambungkan bola dengan pas atas,diikuti dengan gerakan lanjutan dan pandangan selalu kearah larinya bola Gambar 1. Rangkaian Gerakan Passing atas M. Yunus, 1992:84 Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, prinsip dari teknik passing atas terdiri dari tiga bagian yaitu sikap permulaan, gerakan pelaksanaan dan gerak lanjut. Dari ketiga teknik passing atas tersebut saling berkaitan antara satu sama lainnya dan harus dikoordinasikan secara baik dan harmonis tidak diputus-putus pelaksanaannya. Untuk mendapatkan passing atas yang baik dan benar, maka teknik-teknik passing atas tersebut harus dikuasai dengan baik dan benar, untuk memperoleh kualitas passing atas yang baik dan sempurna.

E. Pembelajaran PAIKEM a. Pengertian Pembelajaran PAIKEM

PAIKEM merupakan strategi pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman siswa, dengan penekanan pada belajar sambil bekerja learning by doing.Dalam PAIKEM guru-guru menggunakan berbagai sumber belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum, guru perlu melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran mulai dari perencanaan, menentukan strategi, pemilihan materi dan metode pembelajaran, sampai pada penilaian. Serangkaian kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan, pendidikan tersebut sering disebut dengan pendekatan pembelajaran. Pengertian pendekatan sendiri dikatakan oleh Ujang Sukandi 2003:39 adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian, laksana pakai kacamata merah - semua tampak kemerah-merahan. Pengertian pendekatan pembelajaran secara tegas belum ada kesepakatan dari para ahli pendidikan.Namun beberapa ahli mencoba menjelaskan tentang pendekatan pembelajaran instructional approach, misalnya ditulis oleh Gladene Robertson dan Hellmut Lang 1984: 5.Menurutnya pendekatan pembelajaran dapat dimaknai menjadi 2 pengertian, yaitu pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap dan pendekatan pembelajaran sebagai bahan kajian yang terus berkembang.Pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap dimaknai sebagai suatu Kerangka umum dalam praktek profesional guru, yaitu serangkaian dokumen yang dikembangkan untuk mendukung pencapaian kurikulum. Hal tersebut berguna untuk: 1 mendukung kelancaran guru dalam proses pembelajaran; 2 membantu para guru menjabarkan kurikulum dalam praktik pembelajaran di kelas; 3 sebagai panduan bagi guru dalam menghadapi perubahan kurikulum; dan 4 sebagai bahan masukan bagi para penyusun kurikum untuk mendesain kurikulum dan pembelajaran yang terintegrasi. Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan strategi pembelajaran yang sangat baik dan cocok untuk situasi dan kondisi siswa. Strategi yang sangat cocok dan menarik peserta didik dalam pembelajaran sekarang ini dikenal dengan nama PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inofatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. PAIKEM adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengejakan kegiatan yang beragam untukmengembangkan keterampilan dan pemahaman dengan penekanan kepada belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan. PAIKEM dalam arti suatu model pembelajaran adalah Pembelajaran Aktif, Inofatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Dalam kegiatan pembelajaran dengan model Paikem siswa dapat belajar dengan menyenangkan. b. Pelaksanaan Pembelajaran PAIKEM Passing Atas Bola voli Untuk memperjelas pemahaman arti PAIKEM dapat dilihat dari uraian berikut 1. Pembelajaran Aktif Pembelajaran aktif adalah sebuah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktivitas dalam pembelajaran, mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pembelajaran, memecahkan persoalan ataupun mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari kedalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran baik secara menal maupun fisik. Karena itu proses pembelajaran guru dituntut mampu menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik secara aktif menemukan , memeroses dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan dan keterampilan-keterampilan baru. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajarnya lebih maksimal. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan faktor penting, kegiatan aktif ini seharusnya tidaklah hanya berupa ketertiban secara fisik belaka, tetapi hal yang lebih utama adalah ketertiban mentalintelektual, khususnya intelektual- emosional. Ketertiban intelektual memberi peluang terjadinya asimilasi atau akomodasi kognitif terhadap pengetahuan baru, serta terbentuknya kesadaran dan kemampuan untuk mengendalikan proses kognitif. Contoh dari ketertiban mental adalah mendengarkan ceramah, berdiskusi, melakukan pengamatan, memecahkan masalah dan sebagainya. Selain ketertiban intelektual, terdapat juga ketertiban emosional.Ketertiban emosional ini dapat berbentuk penghayatan terhadap perasaan, nilai, sikap menguatnya motivasi, dan sebagainya dalam pengembangan ranah kognitif.Demikian pula halnya keterlibatan fisik dalam berbagai perbuatan langsung dengan balikannya yang spesifik dan segera dalam upayapengembangan ranah psikomotorik. Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam upaya mengoptimalkan keaktifan murid dalam belajar, menurut Sulo Lipu La Sulo 1990: 9-10 ada Sembilan prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu : a. Pertumbuhan motivasi, baik motivasi intrinsic maupun ekstrinsik. b. Pemantapan latar dari materi yang akan dipelajari khususnya pemberian apersepsi. c. Mengupayakan keterarahan kepada suatu fokus, seperti suatu konsep inti atau permasalahan sehingga siswa dapat memusat perhatian serta menghubungkan keseluruhan bahan yang sedang dipelajari. d. Belajar sambil bekerja, sambil bermain, ataupun kegiatan lainnya. e. Penyesuaian dengan perbedaan individual. f. Peluang untuk bekerja sama dengan berbagai pola interaksi. g. Peluang untuk menemukan sendiri informasikonsep. h. Penumbuhan kepekaan mencari mencari masalah dan memecahkannya i. Mengupayakan keterpaduan, baik asimilasi maupun akomodasi kognitif. Untuk mewujudkan prinsip belajar diatas, menurut Sulo Lipu La Sulo 1990:10, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajran aktif sebagai berikut : a. Mengupayakan variasi kegiyatan dan suasana belajar dengan penggunaan berbagai strategi pembelajaran. b. Menumbuhkan prakarsa siswa untuk aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran. c. Mengembangkan berbagai pola interaksi dalam pembelajaran, baik antara guru dan siswa maupun antar siswa. d. Menggunakan berbagai sumber belajar, baik dari buku pelajaran, media pembelajaran, model kerangka manusia dan lain-lain. e. Pemantauan yang intensif yang diikuti dengan pemberian balikan yang spesifik juga segera. 2. Pembelajaran Inovatif Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan peserta didik untuk melahirkan pemikiran atau ide-ide sendiri yang biasanya dapat muncul dari situasi pembelajaran kondusif yang bebas dari perasaan tertekan takut atau cemas. Adapun cirri-ciri pembelajaran inovatif adalah : a. Adanya keberanian peserta didik dalam mengajukan pendapat. b. Adanya kebebasan mengemukakan pendapat atau memberikan tanggapan terhadap pendapat orang lain. c. Kesediaan peserta didik untuk menerima pandangan orang lain dan memberikan pendapat atau komentar terhadap gagasan orang lain. Pembelajaran Inovatif dapat dilakukan dengan cara mengadaptasi model-model pembelajaran menyenangkan yang bisa membuat siswa terbebas dari kejenuhan-kejenuhan pembelajaran. Salah satu contoh pembelajaran inovatif adalah mengadopsi model-model pembelajaran yang dapat merangsang daya kreatif siswa.Banyak sekali inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang telah banyak diterapkan.Misalnya disaat ini tengah ramai pembelajaran dengan computer atau lebih dikenal dengan Pembelajaran Berbasis Komputer. Melalui model pembelajaran ini siswa menggunakan computer sebagai alat bantu pembelajarannya. Inovatif berarti memiliki kecenderungan untuk melakukan pembaharuan dalam arti perbaikan dan pengembangan dalam kegiatan pembelajaran.Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengemukakan gagasan-gagasan baru untuk untuk perbaikan atau pengembangan kegiatan pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. 3. Pembelajaran Kreatif Kreatif memiliki daya cipta atau kemampuan untuk mencipta. Istilah kreatif memiliki mkna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreativitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti menurut para ahli kreativitas itu merupakan kemampuan seseorang melahirkan sesuatu yang baru atau kombinasi hal yang sudah ada sehingga terkesan baru. Jadi pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang mampu menciptakan peserta didik lebih aktif.Berani menyampaikan pendapat dan beragumen menyampaikan masalah atau solusi. Tujuan dari pembelajaran kreatif yaitu : a. Menciptakan suasana yang harmonis dan hangat diantara siswa dan guru. b. Mendorong siswa untuk berani bertanya, menyampaikan pendapat dan mempertahankan argumentasinya. c. Mendorong siswa untuk mampu memberdayakan segala sumber daya yang tersedia,baik didalam maupun diluar kelas. Pembelajaran kreatif menekankan pada pengembangan kreativitas, baik pengembangan kemampuan imajinasi dan daya cipta mengarang, membuat kerajinan tangan, mempraktekan kesenian dan lain-lain maupun pengembangan berpikir kreatif.Pengembangan berpikir kreeatif haruslah seimbang dengan kemampuan berpikir rasional logis.Pembelajaran di SMP pada umumnya telah banyak mengupayakan pengembangan kemampuan berpikir rasional logis, contoh nya melalui pembelajaran matematikalatihan mengerjakan soal matematika dengan jawaban tunggal. Pembelajaran kreatif, tidak hanya menitik beratkan pada pengembangan kemampuan berpikir kreatif pada diri siswa. Guru sebagai fasilitator pun, dituntut untuk senantiasa kreatif dalam merancang pembelajaran, agar pembelajaran tersebut memenuhi beragam tingkat kemampuan siswa dikelas. 4. Pembelajaran Efektif Pembelajaran efektif merupakan pembelajaran yang memungkinkan anak didik dapat belajar dengan mudah dan menyenangkan.Asfek efektivitas pembelajaran merupakan kriteria penting dalam setiap pembelajaran.Suatu pembelajaran disebut efektif manakala pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan penididikan.Suatu pembelajaran bisa dinilai efektif, bila pembelajaran itu telah mencapai tujuan khusus yang telah ditetapkan dalam kurikulum, kemudian tujuan khusus tersebut harus mengacu kepada Tujuan Umum Pendidikan Nasional. Istilah pembelajaran efektif berarti model pembelajaran apapun yang dipilih harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pencapaian kompetensi yang telah digariskan dan terjabar dalam indicator pencapaian.Kemudian diakhir kegiatan pembelajaran harus jelas perubahan dalam asfek pengetahuan sikap atau keterampilan pada diri peserta didik. 5. Pembelajaran Menyenangkan Adapun istilah menyenangkan memiliki arti bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif. Sehingga tujuan atau kompetensi yang digariskan tercapai secara maksimal. Disamping itu pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menjadi hadiahbagi peserta didik. Yang pada gilirannya akan mendorong motivasinya semakin aktif dan berprestasi pada kegiatan berikutnya. Pembelajaran menyenangkan merupakan pembelajaran yang didesain sedemikian rupa sehinnga memberikan suasana penuh keceriaan, menyenangkan, dan yang paling utama, tidak membosankan kepada peserta didik. Suasana seperti itu akan membuat peserta didik bisa lebih terfokus pada kegiatan belajarmengajar di kelasnya, sehingga perhatiannya lebih tinggi. Tingginya tingkat perhatian tersebut akan meningkatkan hasil belajar. Kesenangan belajar bukan hanya karena lingkungan belajar yang menggairahkan, tetapi juga karena terpenuhinya hasrat ingin tahu peserta didik. Pembelajaran yang menyenangkan memerlukan dukungan pengelolaan kelas serta penggunaan media pembelajaran, alat bantu dansumber belajar yang tepat. Pembelajaran yang menyenangkan juga dapat tercipta karena proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik murid. Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan pembelajaran PAIKEM yang akan dilakukan adalah : 1. Pembelajaran aktif yaitu dengan memperbanyak jumlah bola yang digunakan, maksimal dua anak memegang satu bola. Sehingga anak dapat melakukan keterampilan passing atas tanpa harus menunggu giliran bola terlalu lama. 2. Pembelajaran inofatif yaitu dengan membuat model passing atas berpasangan. Dan di buat formasi – formasi dalam melakukan passing atas. 3. Pembelajaran kreatif yaitu dengan menggunakan bola plastik yang di gantung. 4. Pembelajaran efektif yaitu siswa dapat mempraktekkan gerakan yang dicontohkan dan siswa bisa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan passing atas. 5. Pembelajaran menyenangkan yaitu siswa yang mampu melakukan passing atas dengan benar akan mendapatkan iming - iming nilai dan hadiah, agar anak lebih tertarik dan bersemangat mengikuti pembelajaran. c. Strategi penyampaian pembelajaran paikem terhadap pengembangan dalam passing atas bola voli Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan strategi PAIKEM : a. Memahami sifat yang dimiliki anak b. Mengenal anak secara perorangan c. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah e. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik f. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar g. Memberikan umpan baik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar h. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental Beberapa model pembelajaran passing atas bola voli : 1. Passing atas bola voli dengan mengoper kepada teman didepannya Tujuan : Membuat siswa lebih cermat dan teliti mengarahkan bola kepada kawanny. Alat yang dipakai : Bola voli Cara pelaksanaan : Bola dipasingkan oleh pemain belakang ke pemain tengah lalu dari pemain tengah dipasingkan lagi kepemain depan. Formasi : Gambar. 2 Passing Atas Berpasangan Adopsi Irwansyah 2006:13 2. Passing atas bola voli ke dinding Tujuan : Membuat siswa lebih fokus dalam melakukan passing atas pada satu titik tembok . Alat yang dipakai : Bola voli, Tembok Cara pelaksanaan : Bola dipassing kearah tembok diusahakan tepat pada satu titik. Formasi : Gambar. 3 Passing Atas Menggunakan Tembok Adopsidc314.4shared.com 3. Passing atas bola voli dengan variasi dan kombinasi teknik dasar pasing atas, bawah dan smas Tujuan : Agar siswa dapat menguasai beberapa teknik bola voli secara bersamaan. Alat yang dipakai : Bola voli, net, kapur Cara pelaksanaan : Siswa pertama melakukan pasing bawah kemudian siswa kedua menerima dengan passing bawah kemudia dipasing atas lalu dioper kesiswa ketiga lalu dismas dan dioper kepada siswa keempat dengan dipasing bawah. Setelah sekali melakukan pasing siswa lari berlawanan arah jarum jam. Formasi : Gambar. 4 Passing Atas Kombinasi Adopsidc314.4shared.com 4. Pasing atas menggunakan tiang dan tali Tujuan : Agar siswa mampu melakukan pasing atas dengan cara mengumpan kepada teman dengan tepat Alat yang dipakai : tiang penyangga, tali, bola voli Cara pelaksanaan 1 : Siswa melakukan pasing melewati tali setelah it siswa lari dan berpindah tempat kedepanny begitu seterusny hingga semua siswa melakukan Cara pelaksanaan 2 : Siswa melakukan pasing melewati tali setelah itu siswa bergeser sebanyak tiga kali lalu berputar berlawanan arah jarum jam kemudian bergeser lagi sampai kembali lagi keawal, begitu seterusnya sampai semua siswa melakukannya. Gambar. 5 Passing Atas Menggunakan Tiang dan Tali Adopsidc314.4shared.com 5. Passing atas bola voli umpan balik Tujuan : Supaya siswa dapat melakukan pasing dan mengumpan kepada teman dengan baik. Alat yang digunakan : Lapangan atau tempat lapang, bola voli Cara pelaksanaan : Siswa a berada didepan siswa b,c dan d, setelah itu siswa b,c dan d pasing secara bergantian dan diarahkan kepada siswa a setalah mendapat bola siswa a mempasing atas bola kemudian dismas diarahkan kepada teman yang mengoper bola, Gambar. 6 Passing Atas Umpan Adopsi Agus Mukholid 2005:32

F. Perumusan Hipotesis

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN GERAK DASAR PASSING BAWAH DALAM BERMAIN BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI PADA SISWA SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG KELAS VII B TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 10 66

PENGARUH KUALITAS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 15 76

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING ATAS DALAM BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 DADAPAN, SUMBEREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 6 40

PENGARUH PEMBELAJARAN PAIKEM TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VII SMP 3 TERUSAN NUNYAI LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 64

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 3 TERUSAN NUNYAI LAMPUNG TENGAH

0 20 145

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI, MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 23 91

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI, MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 9 69

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI I TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AJARAN 2013/2014

1 17 73

1 PENGARUH MODIFIKASI PEMBELAJARAN BOLA VOLI TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH PADA PESERTA DIDIK SMA

0 0 10

1 PENGARUH MODEL TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI DI SMP

0 0 7