monyet  ekor panjang.  Jumlah  individu  dalam kelompok  dan  karakteristik  dari jenis anakan, individu muda, individu betina dewasa dan individu jantan dewasa
dicatat  dan ditabulasikan  untuk  dianalisis. Penelitian  kelompok  monyet  ekor panjang  di  hutan  Desa  Cugung, KPHL Gunung  Rajabasa  ditemani dan  dibantu
oleh  mahasiswa jurusan  Kehutanan yaitu  Frans  Hamonangan    Nainggolan dan Ekindo Vanesah Sitinjak.
3.5.2.2. Analisis Habitat
Analisis  habitat monyet  ekor  panjang  menggunakan  metode  kombinasi  antara metode  jalur  dan  garis  berpetak. Dalam  metode kombinasi,  risalah  pohon
dilakukan  dengan  menggunakan  metode  jalur,  sedangkan  untuk  fase  permudaan serta  tumbuhan  bawah  menggunakan  metode  garis  berpetak Soegianto,  1994;
Gopal dan Bhardwaj, 1979; Kusmana, 1997; Indriyanto, 2006.
Pelaksanaan  dilakukan  dengan observasi  langsung
dan habituasi  untuk
mengetahui titik lokasi pohon tidur dan pohon-pohon pakan monyet ekor panjang. Intensitas  perjumpaan  dengan monyet  ekor  panjang  kemudian  dibuat  titik
koordinat sebagai cara untuk memudahkan dalam menemukan kelompok tersebut. Habituasi  menjadi  metode  yang  sangat  penting  untuk  menentukan  pohon  yang
menjadi pakan dan tempat tidur, dengan mengikuti aktivitas monyet ekor panjang dapat diketahui pohon tempat makan dan pohon tidur. Pohon pakan monyet ekor
panjang diketahui dengan melihat secara langsung monyet ekor panjang makan di pohon  tersebut  dan  dengan  wawancara  terhadap seorang petani abah  Masrul
yang  ada  di  dalam  kawasan  hutan  desa,  sedangkan  untuk  pohon  tidur  diketahui
dengan melihat secara langsung di waktu pagi dan sore hari monyet ekor panjang melakukan  aktivitas  di  pohon  tersebut,  dengan  karakteristik  pohon  yang
digunakan  adalah  pohon  yang  banyak  memiki  cabang  dan  berada  pada  wilayah dataran tinggi.
Luas jalur  aktivitas  monyet  ekor  panjang  dari  pohon  tidur  hingga  pohon-pohon pakan  adalah + 1,2  Ha, kemudian  akan  dibagi  kedalam  plot-plot  pengamatan
analisis  vegetasi,  untuk mengetahui  komposisi  jenis  dan  struktur  vegetasi  yang ada dalam mendukung kehidupan monyet ekor panjang. Gambar 3.
Ketentuan ukuran petak  contoh untuk tingkat semai tinggi  1,5 m 2 m x 2 m, tingkat  pancang  diameter    10 cm  dengan  tinggi    1,5 m  5 m x  5 m,  tingkat
tiang diameter 10 – 20 cm 10 m x 10 m dan tingkat pohon diameter  20 cm 20 m x 20 m Soerianegara  Indrawan 2005.
Gambar 3. Layout metode jalur berpetak untuk analisis habitat monyet ekor panjang Macaca fascicularis
Keterangan : A = Petak contoh semai 2x2 m2 B = Petak contoh pancang 5x5 m2
C = Petak contoh tiang 10x10 m2 D = Petak contoh pohon 20x20 m2
Pembagian  tingkatan  vegetasi  dan  ukuran  petak  dibuat  menurut  tingkat pertumbuhan yang diamati Kusmara, 1997 dalam Indriyanto, 2006 yaitu: