Pedoman Penilaian Kinerja Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan R.I

PEDOMAN PENILAIAN KINERJIA
AUDITOR 'I NSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN KESE'H ATAN RI.

INSPEKTORATJENDERAL
KEMENKES RI
2011

KAT A PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, Inspektorat Jenderal Kemkes RI telah dapat menyelesaiakan
pedoman penilaian Kinerja Auditor
Dalam rangka menuju tercapainya aparat pengawasan internal yang profesional, maka
seluruh auditor idealnya perlu memenuhi kriteria yang disyaratkan , yaitu :memiliki
kemampuan, kecapakan, pengetahuan, integritas, obyektifitas serta menjunjung tinggi
moral serta etika profesi.
Untuk dapat menyelenggarakan hal tersebut perlu didukung dengan kemampuan SOM
yang memadai, sehingga Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawasan Internal

Pemerintah (APIP) marnpu berperan dalam mewujudkan pelaksanaan kegiatan dan
anggaran secara akuntabel, dalam rangka tercapainya good governance dilingkungan
Kementerian Kesehatan RI. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan instrumen yang
dapat dipergunakan untuk menyelenggarakan penilaian terhadap kinerja Auditor
sehingga pada gilirannya hasil penilaian dapat berfungsi sebagai media untuk
mendorong auditor dapat bekerja lebih baik dan bertanggung jawab serta diperoleh
penilaian secara obyektif, transparan dan a'kuntabel.
Masukan dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan buku pedoman ini.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi kita semua, Amin .
Selamat bekerja.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Jakarta,

'f4

Oktober 2011

Inspektur Jenderal

Yudhi Prayudha Ishak Ojuarsa

NIP. 19541001 198311 1 00 1

BAGIAN I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sebagai

Aparat

Kementerian

Pengawasan

Kesehatan

Intern

dengan


Kementerian

konsisten

Kesehatan.

melakukan

upaya

Inspektorat

Jenderal

peningkaatan

dalam

pelaksanaaan tugas pokok dan fungsinya sehingga pengawasan yang dilaksanakan dapat
berjalan secara efektif.

Untuk dapat menyelenggaarakan hal tersebut perlu didukung dengan kemampuan SDM
yang memadai. sehingga Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah (APIP) mampu berperan dalam mewujudkan pelaksanaan kegiatan dan
anggaran secara akuntabel. dalam rangka tercapainya good governance dilingkungan
Kementerian Kesehatan RI.

Dalam rangka menuju tercapainya aparat pengawasan internal yang profesional. maka
seluruh auditor idealnya perlu memenuhi kriteria yang disyaratkan. yaitu : memiliki
kemampuan. kecapakan. pengetahuan. integritas. obyektifitas serta menjunjung tinggi moral
serta etika profesi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud ditetapkannya Standar Penilaian Auditor dan Calon Auditor Inspektorat Jenderal
kementerian Kesehatan adalah dalam rangka pencapaian peningkatan kinerja yang harus
dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. dan

SOP Penilaian Kinerja

digunakan sebagai acuan dalam menetapkan batas kewenangan dan tanggung jawab
pelaksanaan tugas pengawasan. serta dapat digunakan oleh pimpinan dalam melakukan

evaluasi Kinerja individu maupun organisasi.

Tujuan nya adalah untuk meningkatkan kualitas dan Profesionalisme Auditor
dipergunakan :
1. Untuk menilai kemampuan/keterampilan yang dimiliki auditor
2. Untuk menilai tanggungjawab dan kerjasama auditor dalam Tim

serta

3. Untuk menilai etika dan kedisiplinan Auditor dalam melaksanakan tugas
4. Untuk mengindentifikasi Diklat yang dibutuhkan auditor
5. Sebagai acuan bagi pimpinan untuk memberikan reward dan punishment

C.

SASARAN PENILAIAN :

Dalam rangka penilaian kinerja masing-masing Auditor/Calon Auditor dalam melaksanakan
tugasnya, yang meliputi :
1. Pengetahuan

2. Keterampilan Audit
3. Prakarsa dan Kerjasama
4. Etika dan Kedisiplinan
5. Komunikasi

D.

DASAR HUKUM :

1. Undang-Undang NO.8 tahun 1974, tentng Pokok-Pokok Kepewaian .
2. Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010, tentang Disiplin Pegawai Neger.i Sipil
3. Keputusan Inspektur Jenderal Kemenkes No. 0'IT.PS.17.04.214.08.1748, tentang Kode
Etik Profesi Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan.
4. Keputusan Kepala BPKP No. 13.00.00-125/K/1997, tentang Petunjuk Teknis Ketentuan
dan pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya di Lingkungan
Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah.
5. Keputusan Menteri Kesehatan NO. 1144/SK/Per/X/2010 tentang Sturktur Ornganisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan RI
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. PER/04/M.PAN/2008 tentang
Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).

7. Surat Edaran Kepala BKN NO.23/SE/1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.

BAGIAN II
KEGIA T AN DAN PENILAIAN
A. RINCIAN DAN BOBOT PENILAIAN.
Dalam pelaksanaan penilaian perlu dijelaskan uraian kegiatan yang dinilai dan penatapan
Sobot pad a setiap kegiatan diharapkan nilai yang diberikan dapat memperoleh hasil yang
relevan dan obyektif. Uraian kegiatan serta bobot tersebut adalah sebagai berikut :

NO

URAIAN KEGIATAN

1

PENGETAHUAN
1. Pemahaman terhadap Program Kementerian
Kesehatan
2. Pemahaman terhadap Ketentuan/Peraturan/Kriteria


2

3

4

KETERAMPILAN AUDIT
1. Kemampuan memperoleh/mengolah data secara
akurat
2. Kemampuan Analisa/keadaan (identifikasi
Penyimpangan)
3. Kemampuan menulis temuan
4 . Kemampuan Penggunaan IT
5. Kerapihan penulisan Kertas Kerja Audit
PRAKARSA DAN KERJASAMA
1. Kepatuhan/Loyalitas terhadap Pimpinan
2. Inisiatif dalam bekerja
3. Tanggungjawab
4 . Kerjasama dengan Atasan/Ketua Tim/Dalnis

5. Aktifitas dalam Tim

ETIKA DAN KEDISIPLINAN
1. Kedisiplinan dalam mentaati peraturan
2. Kesediaan melaksanakan tugas
3. Ketaatan terhadap Etika Audit
4. Kejujuran dalam melaksanakan Tugas
5. Kedisiplinan dalam penyelesaian pelaksanaan
tugas
6. Sikap, Perilaku, Sopan Santun, terhadap sesama
Tim maupun terhadap Auditan .
7. Disiplin masuk dan pulang kantor sesuai ketentuan
waktu yang ditentukan.

BOBOT

20

30


20

20

NILAI

KETERA
NGAN

5

KOMUNIKASI
1. Kemampuan mengemukakan pendapat secara lisan
dan tertulis .
2. Kemampuan mengartikan/menangkap informasi
3. Kemampuan mendiskusikan
kasus/temuan/telaahan

10


I

C.

PENJELASAN BUTIR PENILAIAN :

Untuk mendapat kesamaan persepsi dalam memberikan penilaian maka perlu ditetapkan
batasan terhadap butir-butir penilian dari masing-mas'ing kegiatan, yakni sebagai berikut :

1. PENGETAHUAN :
Mencakup penilaian terhadap Pengetahuan Audit Program Bidang Kesehatan, meliputi
kecakapan,

keterampilan

dan

pengalaman

yang

berkaitan

Program

Pengawasan

sehinggadapat dicapai prestasi kerja yang optimal dengan hasil Audit yang berkualitas.

Aspek pengetahuan yang dinalai :
a. Cakap dan menguasai bidang tugasnya secara komprehensif, yang yang menyangkut
Pengetahuan Program, Pengetahuan dalam bidang keuangan maupun hal lain yang
berkaitan dengan bidang tugasnya.
b. Berhasil menyelesaikan tugasnya dengan mutu yang baik, cepat, tepat dan akurat.
c.

Menguasai Kriteria Pengawasan baik Peraturan Perundangan, Juknis, Juklak dan
ketentuan lain yang terkait dengan bidang pengawasan .

d. Pemahaman terhadap Visi,Misi, Tujuan, Sasaran dan Program bidang Kesehatan.

2. KETERAMPILAN AUDIT:
Kemampuan seseorang untuk membandingkan antara kegiatan yang telah dilaksanakan
dengan kegiatan yang seharusnya dilakukan

Aspek-aspek keterampilan yang dinilai :
a. Mampu mendapatkan data ,lnformasi dan fakta untuk memperoleh gambaran kegiatan
auditan dan mampu mengindentifikasi penyimpngan.

b. Mampu melakukan pengujian terhadap kebenaran

pertanggungjawaban pelaksanaan

kegiatan .
c. Mampu menelaah peraturan Perundang-Undangan dan ketentuan lainnya yang terkait
dengan pelaksanaan kegiatan yang diperiksa .
d. Mampu menguji dan menetukan kelemahan unsur pengendalian manajemen.
e. Mampu

menetukan/merumuskan

penyebab,

akibat

penyimpangan

dan

saran

tindak/perbaikan serta persoalan hukum yang terkait dengan kegiatan yang menyimpang.
f. Mampu menyusun/menulis temuan hasil audit sesuai atribut temuan .
g. Mampu menyusun Kertas Kerja Audit secara lengkap, rapi dan sistimatis.

3. PRAKARSA DAN KERJA SAMA
PRAKARSA : yaitu, Kemampuan seseorang untuk mengambil inisiatif, langkah-Iangkah atau

melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan

tugas tanpa

menunggu perintah dari atasan/Ketua Tim/Oalnislinspektur.

Aspek-aspek yang dinilai :
a. Mampu mencari metoda kerja baru dalam mencapai dayaguna dan hasil guna yang
sebesar-besarnya dalam melaksanakan tugas.
b. Mampu memberikan saran/masukan yang konstruktif kepada atasan/Ketua Tim/lnspektur
baik diminta maupun tidak diminta mengenai sesuatu hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas audit
c.

Oapat memberikan dorongan/motivasi kepada sesama Auditor/Calon auditor dalam
melaksanakan tugas

d. Tanpa menunggu petunjuk/perintah mampu mengambil inisiatif dengan cepat dan tepat
untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya .

KERJA SAMA: Kemampuan seseorang untuk bekerja sama dengan orang lain yaitu dengan

sesama anggota tim sehingga menoapai dayaguna dan hasil guna yang sebesar-besarnya ;

Aspek-aspek Kerjasama yang dinilai :
a. Oapat menerima dan menghargai atasan (Ketua TimlDalnis/lnspektur) maupun dapat
menerima saran masukan dari sesama anggota Tim (tidak egois)

b. Dapat bekerja sam a dengan sesama anggota Tim yaitu sesama auditor/Calon Auditor
lainnya dalam bidang tugas nya dalam situasi apapun .
c. Secara aktif mengadakan interpersonal (antar pribadi,) yang baik dan efektif, baik dalam
pelaksanaan tugas maupun diluar penugasan .
d. Berusaha menumbuhkan kerjasama dengan atasan ( Ketua Tim/Dalnisllnspektur) serta
dengan sesama Auditor/Calon Auditor.
e. Dapat menerima dan menghargai pendapat sesama anggota Tim.

4. ETIKA DAN KEDISIPLINAN :

ETIKA adalah perilaku yang dikaitkan dengan nilai-nilai yang sesuai dengan norma , dan

kode etik profesi Auditor Inspektorat jenderal Kementerian Kesehatan RI

KEDISIPLINAN adalah Kesanggupan Auditor/Calon Auditor untuk mentaati segala peraturan

yang berlaku, mentaati perintah atasan dalam melaksanakan tugas audit serta kesanggupan
untuk tidak melanggar segal a larangan yang telah ditentukan sesuai norma/etika audit
sebagaimana ditetapkan dalam Kode Etik Profesi Auditor.

Aspek-aspek yang dinilai :
a. Kesediaan melaksanakan tugas sesuai perintah Pimpinan.
b. Kesediaan melaksanakan tugas sesuai dengan lokasi, waktu yang ditetapkan dalam Surat
Perintah/Surat Tugas.
c.

Ketaatan terhadap Norma,Etika Audit serta Kode Etik Profesi Auditor.

d. Kesediaan untuk melaksanakan dengan jujur dan bertanggung jawab dan tidak
melakukan hal-hal diluar penugasan.
e. Berperilaku sopan terhadap Atasan ( Ketua Tim/Dalnis/lnspektur ) dan bersikap santun
terhadap Auditan, serta berpenampilan rapi pada saat melaksanakan tugas .
f.

Tertib, cermat dan

bersemangat dengan

mengedepankan

kepentingan

Tim

dari

kepentingan pribadi.

5. KOMLlNIKASI :
Kemampuan

berkomunikasi

secara

harmonis

dengan

atasan

Atasan

Ketua

Tim/Dalnisllnspektur ) maupun dengan sesama Auditor, serta dengan Auditan, guna

menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik sehingga dapat melaksanakan
tugas/pekerjaan secara efektif dan efisien.
Aspek-aspek yang dinilai :
a. Mampu berkomunikasi timbal balik secara positif demi kelancaran pelaksanaan tugas dan
tidak mengganggu kesibukan pelaksana pad a Obrik secara berlebihan.
b. Kemampuan menyampaikan/mengemukakan pendapat secara lisan maupun tulisan .
c. Mempunyai pemahaman terhadap topik yang dibicarakan.
d. Kemampuan berdiskusi dalam pembahasan masalah yang ditemukan dengan atasan
(Ketua Tim/Dalnis/lnspektur) maupun dengan sesama auditor.

c. GRADASI PENILAIAN
Dalam penilaian perlu ditetapkan nilai dari masing kegiatan , untuk memberikan gradasi dalam
penilaian, yaitu untuk menentukan sebutan : Sangat Baik, Baik, Cukup/Sedang, Kurang dan
sangat kurang, yaitu sebagai berikut :

Nilai

91 - 100

Sangat baik

Nilai

81 - 90

Baik

Nilai

71 - 80

Cukup/Sedang

Nilai

51

Nilai

-

70

< 50

Kurang
Sangat Kurang

Cara menghitung Nilai : Nilai/100 x Bobot.

D. MEKANISME PELAKSANAAN PENILAIAN
Untuk merelalisasikan Proses penilaian Kinerja Auditor, ditetapkan bahwa penyelenggaraan
penilaian dilakukan secara berjenjang yakni sebagai berikut :

1. Ketua Tim

: melakukan penilaian terhadap Anggota Tim.

2. Pengendali Teknis

: melakukan penilaian terhadap ketua Tim.

3. Inspektur

: melakukan penilaian terhadap kinerja Pengendali Teknis.

Terhadap seluruh penilaian dilakukan Kompilasi sebagai Rekapitulasi

untuk selanjutnya

dilaporkan kepada Inspektur Jenderal sebagai masukan untuk diberikan penilaian secara
komprehensif dalam rangka upaya peningkatan profesionalisme yang pada gilirannya untuk
pencapaian kinerja secara optimal.
Berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI : No. 1144/SKlMekes/X /2010 tentang Organisasi dan
Tatakerja Kementerian Kesehatan RI, bahwa Inspektur II melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan dilingkungan Inspektorat Jenderal
Kementerian

Kesehatan , serta

pelaksanaan

kebijakan

dan

menyelenggarakan fungsi
peraturan

dilingkungan

melakukan

Inspektorat

penilaian terhadap

Jenderal

Kementerian

Kesehatan, maka dengan demikian sebagai koordinator dalam penilaian kinerja adalah Inspektur
II.

BAG IAN III

PENUTUP

8erbagai upaya dilakukan, kesemuanya adalah untuk peningkatan kualitas hasll pengawasan
Inspektorat Jenderal

Kementerian

Kesehatan.

Peningkatan kualitas SDM

Pengawasan

marupakan salah satu pilar yang penting dalam peningkatan kinerja, maka dari itu secara terus
menerus dan berkesinambungan seluruh jajaran Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan
mendorong tercapainya profesionalisme SDM Pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian
Kesehatan RI.
Dengan tersusunnya Standar Penilaian Kinerja Auditor ini, diharapkan akan memacu
tercapainya Organisasi Inspektorat Jenderal yang bersih dan akuntabel dalam melaksanakan
tugas Pokok dan Fungsinya, sehingga pada gilirannya dapat mendorong terwujudnya Good
Governance dilingkungan Kementerian Kesehatan RI

Jakarta, Oktober 2011

HInspektur Jenderal
. Prayudha Ii shak Ojuarsa

95410011983111001

...
...

...
...
...

...

-