LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN ANGGARAN 2018

KATA PENGANTAR SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas izin dan karunia-Nya Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017 dapat diselesaikan. Laporan

merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dilakukan guna mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2017. Sekretariat Jenderal telah berupaya keras dalam

ini

mencapai sasaran sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Tahun 2017. Syukur alhamdulillah semua indikator kinerja telah dapat dicapai, dengan demikian ke depan harus kita pertahankan. Berbagai kendala dalam pelaksanaan kegiatan harus dapat kita sikapi agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik. Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam perencanaan kedepan bagi para pelaksana program kegiatan untuk menjadi lebih baik.

Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi. Semoga Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal ini dapat menjadi bahan evaluasi guna peningkatan kualitas kinerja Sekretariat Jenderal dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Kesehatan untuk mensukseskan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan kuat.

Jakarta, Januari 2018 Sekretaris Jenderal,

dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes

NIP.195810171984031004

Laporan Kinerja (LKJ) i

IKHTISAR EKSEKUTIF

Berdasarkan Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/422/2017 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 Revisi 1, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi, Sekretariat Jenderal melaksanakan 2 (dua) program dari 9 (sembilan) program Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya serta Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Sasaran strategis program tersebut adalah 1) Dukungan manajemen Kementerian Kesehatan, 2) Penguatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/ Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Sesuai dengan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 Revisi

1 dan dokumen Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan tahun 2017, maka untuk menilai pencapaian sasaran program Sekretariat Jenderal tahun 2017 telah ditetapkan 2 (dua) Sasaran Program (Outcome) yaitu:

1. Meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan manajemen Kementerian Kesehatan, dengan Indikator Kinerja Program:

a. Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan;

b. Persentase harmonisasi dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.

2. Terselenggaranya penguatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/ Kartu Indonesia Sehat (KIS), dengan indikator Kinerja Program: Jumlah Penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Pada Sasaran Program Kesatu dengan indikator kinerja program pertama yaitu jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan dari target 3 kebijakan dapat terealisasikan capaiannya sebanyak 4 kebijakan publik yang berwawasan kesehatan dan bersifat Nasional atau sebesar 133,33%.

Pencapaian indikator kinerja program kedua yaitu persentase harmonisasi dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dari target 94% telah dapat terealisasikan capaiannya sebesar 125,33% dengan perhitungan jumlah capaian kinerja pusat/biro dibagi dengan total pusat/ biro.

Sedangkan pada Sasaran Program Kedua dengan indikator kinerja program yaitu jumlah penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) tahun 2017 sebanyak 92,3 juta jiwa (99,9%) dari target 92,4 juta jiwa. Capaian tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya yang sebanyak 91,13 juta jiwa.

Laporan Kinerja (LKJ) ii

Dalam pelaksanaannya, Sekretariat Jenderal memiliki upaya dan prestasi yang telah dicapai pada tahun 2017 antara lain:

1. Penghargaan yang diterima oleh Bapak

Sekretaris

Jenderal

Kemenkes dari KemenPAN-RB sebagai TOP 9 Pejabat Tinggi Madya Teladan.

2. Penghargaan yang di terima oleh Pusat Kesehatan Haji: •

Penghargaan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi atas Kinerja Tim Kesehatan Haji Indonesia

Haji tahun 2017.

Penghargaan dari Direktorat

Jenderal Urusan Kesehatan Kementerian Kesehatan Arab Saudi atas dukungan dan upaya penyelenggaraan

kesehatan

haji tahun 2017.

3. Penghargaan yang diterima oleh Biro Keuangan dan BMN: • Penghargaan

kepada

Kementerian Kesehatan terkait Pencapaian Standar Tertingggi dari Kementerian Keuangan atas Laporan Keuangan TA 2016.

• Penghargaan Opini WTP dari BPK

• Penghargaan

kepada

Kementerian Kesehatan terkait Peningkatan Tata Kelola BMN Berkelanjutan

Laporan Kinerja (LKJ) iii

• Penghargaan atas Pembina teknis kinerja pengelolaan BLU terbaik

• Penghargaan

atas

kinerja

pelaksanaan anggaran terbaik TA 2016 (terbaik 9 kategori pagu besar)

• Penghargaan atas pengelola PNBP

4. Penghargaan dari ajang Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMa) 2017 yang diselenggarakan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) yang diterima oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat:

• Mediakom edisi 71 meraih

penghargaan Gold Winner the Best

Government

Inhouse

Magazine Award (InMA) 2017.

• Mediakom edisi 75 meraih

penghargaan Silver Winner the Best

Government

Inhouse

Magazine Award (InMA) 2017.

• Mediakom edisi 68 meraih

penghargaan Silver Winner the Best of E- Magazine 2017.

• Mediakom juga memperoleh 2 penghargaan dari ajang PR

Indonesia Awards (PRIA) 2017, yaitu Mediakom edisi 69 yang meraih Silver Winner untuk Kategori Majalah Cetak dan

Mediakom edisi 74 meraih

Bronze Winner untuk Katagori e- Magazine.

Laporan Kinerja (LKJ) iv

5. Penghargaan yang diterima oleh Biro Umum: • Penghargaan

program hemat

Lembaga dengan

predikat

peringkat kedua dalam nominasi hemat energi award • Penghargaan dari Arsip Nasional Republik

Indonesia

(ANRI)

sebagai Unit Kearsipan Terbaik Nasional kategori Kementerian

• Penghargaan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA) yang diserahkan oleh MenPAN-RB dan disaksikan oleh Kepala ANRI

6. Penghargaan yang diterima Biro Kepegawaian: • Penghargaan BKN Award Kategori Pengelolaan Kepegawaian Terbaik Tingkat Kementerian Besar

• Penghargaan Satker Wilayah Bebas Korupsi dari Inspektorat Jenderal

Laporan Kinerja (LKJ) v

13. Pengembangan Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)

..................................................................................... 116

B. Sumber Dana /Realisasi Anggaran…………………................. 128

C. Analisa Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Day a…… .......... 130

BAB IV

KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT ...................................... 155

A. Kesimpulan .......................................................................... 156

B. Tindak Lanjut ....................................................................... 141

LAMPIRAN

Laporan Kinerja (LKJ) vii

Tabel 70 Anggaran dan Realisasi Satker Lingkup Sekretaris Jenderal Tahun 2016-2017 ....................................................................... 134

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Tahun 2017 ..........................................................

2 Gambar 2

19 Gambar 3

Tampilan E-monev DAK .........................................................

22 Gambar 4

Proses Seleksi CPNS Tahun 2017 .........................................

Persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan .

23 Gambar 5

Persentase Pegawai Kementerian Kesehatan dengan Nilai Kinerja Minimal Baik Tahun 2015-2019 ..................................

25 Gambar 6

Target dan Realisasi Persentase Pengadaan Barang/Jasa (e- procurement) .........................................................................

31 Gambar 7

Pencapaian Kinerja indikator 1, Tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2015 dan 2016 sampai dengan target akhir tahun Renstra .......................................................................

36 Gambar 8

Pencapaian Kinerja indikator-indikator, Tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2015 dan 2016 sampai dengan target akhir tahun Renstra ......................................................

38 Gambar 9

Persentase Terselenggaranya Administrasi Korespondensi, Pengaturan Acara dan Kegiatan Pimpinan sesuai dengan SOP .......................................................................................

41 Gambar 10 Persentase Pengelolaan Kearsipan Kementerian Kesehatan

42 Gambar 11 Persentase Pelayanan dokumen perjalanan dinas luar negeri ..............................................................................................

42 Gambar 12 Persentase Terpeliharanya Prasarana Kantor.......................

43 Gambar 13 Tampilan Muka Aplikasi Komunikasi Data ..............................

51 Gambar 14 Tampilan Laporan Data Bulanan pada Aplikasi Komunikasi Data .......................................................................................

52 Gambar 15 Capaian Indikator Jumlah Kabupaten Kota yang Melaporkan Data Kesehatan Prioritas Tahun 2017 ...................................

52 Gambar 16 Tampilan Muka Aplikasi SIKDA Generik versi 1.4 ..................

55 Gambar 17 Tampilan Muka Aplikasi Keluarga Sehat versi Offline ............

59 Gambar 18 Tampilan Laporan Capaian SPM Kabupaten/Kota Pada Aplikasi Komunikasi Data .......................................................

62 Gambar 19 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2016 dan 2017 ................................................................................

75 Gambar 20 Analisis Penataan Peran dan Fungsi RSD Pasca Pemberlakuan PP Perangkat Daerah ....................................

92 Gambar 21 Analisis Pemetaan Hasil Resolusi Rakerkesnas 2017 dalam Mendukung Pendekatan Keluarga .........................................

92 Gambar 22 Policy Brief Kepesertaan JKN Menuju Universal Health Coverage ...............................................................................

92 Gambar 23 Analisis Pemanfaatan EBA (Executive Brain Assessment) Dalam Implementasi Pp No 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen PNS ....................................................................

93 Gambar 24 Dokumen Analisis Membangun Revolusi Mental Bidang Kesehatan ..............................................................................

Laporan Kinerja (LKJ) x

Gambar 25 Analisis Kebijakan Pengelolaan Limbah Vaksin Dan Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) Dalam Rangka Peningkatan Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit (Patient Safety) ...........

94 Gambar 26 Grafik Capaian Hasil Pemeriksaan Tahap Kedua Kesehatan Jemaah Haji Berdasarkan Tempat Pemeriksaan ...................

97 Gambar 27 Jemaah Haji berdasarkan kriteria Istithaah Kesehatan ...........

98 Gambar 28 Pemeriksaan Kesehatan Pertama ..........................................

99 Gambar 29 Jumlah PBI yang dibayarkan PPJK kepada BPJS Kesehatan Setiap Bulannya Pada Tahun 2017 ........................................ 123 Gambar 30 Pencapaian Kinerja PPJK Tahun 2017 Pada e- monev DJA… 128

Laporan Kinerja (LKJ) xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib mempertanggungjawabkan tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan dalam bentuk Laporan Kinerja (LKj). Hal ini sejalan dengan upaya reformasi birokrasi yang sedang dilakukan oleh seluruh Kementerian dan Lembaga, yaitu mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan berwibawa serta memiliki kinerja yang balk (Good Governance).

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat Jenderal mempunyai wewenang untuk meningkatkan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi Kementerian Kesehatan. Sekretariat Jenderal berperan juga dalam meningkatkan kemampuan manajemen dan informasi kesehatan, sinkronisasi perencanaan kebijakan, program dan anggaran serta koordinasi dan integrasi lintas sektor dan berperan pada optimalisasi pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

Sebagai salah satu prioritas perubahan terhadap program reformasi birokrasi, Sekretariat Jenderal berupaya mendukung pembangunan kesehatan secara sistematis, berdaya guna, berhasil guna, bersih dan betanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme sehingga tercipta Good Governance.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Sekretariat Jenderal setiap tahun menyampaikan Laporan Kinerja kepada Menteri Kesehatan. Penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal tersebut merujuk pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, Rencana Aksi Program Sekretariat Jenderal Tahun 2015-2019 dan Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017.

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Sekretariat Jenderal

Memperhatikan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan serta Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Sekretariat Jenderal merupakan unsur pembantu pimpinan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan. Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di Kementerian Kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi:

1. Koordinasi kegiatan Kementerian Kesehatan; Laporan Kinerja (LKJ) 1

2. Koordinasi Pengembangan Subtansi Teknis dan Regulasi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan;

3. Koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran Kementerian Kesehatan;

4. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Kementerian Kesehatan;

5. Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;

6. Koordinasi dan penyusunan peraturan, perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum;

7. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik negara dan layanan pengadaan barang/jasa; dan

8. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Kesehatan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Sekretariat Jenderal menyusun Rencana Aksi Program (RAP) Tahun 2015-2019 dan peta strategis yang didasarkan juga atas Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015- 2019.

C. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, maka struktur organisasi Sekretariat Jenderal adalah sebagai berikut :

Sekretariat Jenderal

Biro Kerjasama Biro Perencaan

Biro Biro

Biro Keuangan

Biro Hukum

Biro

Luar Negeri Komunikasi dan Anggaran

Kepegawaian

dan BMN

dan Organisasi

Umum

dan Pelayanan

Masyarakat

Pusat Data dan Pusat Krisis

Pusat Pembiayaan

Pusat Analisis

Pusat

Sekretariat Konsil

Informasi Kesehatan

dan Jaminan

Kesehatan Kesehatan Haji Indonesia

Gambar 1 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Tahun 2017

Laporan Kinerja (LKJ) 2

Berdasarkan struktur organisasi terbaru, tugas dan fungsi diatas terdiri atas

7 (tujuh) Biro, 5 (lima) Pusat dan 1 (satu) sekretariat. Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, pelaksanaan kegiatan Sekretariat Jenderal didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 1.094 pegawai dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1 Jumlah Pegawai Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Tahun 2017

No

Unit Kerja

Jumlah Pegawai

1 Biro Perencanaan dan Anggaran 77 2 Biro Keuangan dan BMN

112 3 Biro Hukum dan Organisasi

69 4 Biro Kepegawaian

148 5 Biro Kerjasama Luar Negeri

44 6 Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

61 7 Biro Umum

226 8 Pusat Data dan Informasi

82 9 Pusat Analisis Determinan Kesehatan

46 10 Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan

66 11 Pusat Krisis Kesehatan

52 12 Pusat Kesehatan Haji

53 13 Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia

Sekretariat Jenderal sebagai penggerak utama (prime mover) tentu diperlukan SDM yang berkompetensi tinggi yang tercermin dari pegawai Sekretariat Jenderal yang memiliki persentase pegawai dengan jenjang pendidikan sebagai berikut : Jumlah S3: 5, S2: 300, S1/DIV: 425, DIII: 132 SMA: 204, SMP: 17, SD: 11, total seluruh pegawai 1.094 orang.

Laporan Kinerja (LKJ) 3

Tabel 2 Jumlah Pegawai Sekretariat Jenderal Tahun 2017 Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan

No Unit Kerja

S3

S2

S1/DIV

DIII

SMA SMP SD JML

1 Biro Perencanaan 35 29 4 9 77 dan Anggaran 2 Biro Keuangan dan

20 48 7 36 1 112 BMN 3 Biro Hukum dan

18 36 10 4 1 69 Organisasi 4 Biro Kepegawaian

20 61 44 22 1 148 5 Biro Kerjasama Luar

17 23 2 2 44 Negeri 6 Biro Komunikasi

10 34 9 7 1 61 dan Pelayanan Masyarakat 7 Biro Umum

25 54 30 94 13 10 226 8 Pusat Data dan

35 33 4 10 82 Informasi 9 Pusat Analisis

1 19 24 1 1 46 Determinan Kesehatan 10 Pusat Pembiayaan

34 22 5 5 66 dan Jaminan Kesehatan 11 Pusat Krisis

1 20 23 5 3 52 Kesehatan 12 Pusat Kesehatan

1 29 16 6 1 53 Haji 13 Sekretariat Konsil

2 18 22 5 10 1 58 Kedokteran Indonesia

Sekretariat Jenderal melaksanakan program kerja yang mendukung pelaksanaan program Kementerian Kesehatan yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dan Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Permasalahan utama (strategic issued) pada saat ini Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terkait pendaftaran peserta PBI di BPJS Kesehatan dari data terpadu yang telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial dan membayarkan iuran sebesar jumlah yang didaftarkan.

Laporan Kinerja (LKJ) 4

D. Sistematika Laporan

Laporan Kinerja ini disusun dengan menggunakan sistematika sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang di hadapi organisasi.

BAB II : Perencanaan Kinerja

Pada bab ini di uraikan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun yang bersangkutan

BAB III : Akuntabilitas Kinerja BAB IV : Penutup Lampiran

Laporan Kinerja (LKJ) 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) adalah dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun) Kementerian/ Lembaga yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang disusun menyesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Kepmenkes No. 52 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 telah direvisi dengan Kepmenkes No. 422 Tahun 2017 (HK.01.07/Menkes/422/2017) tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 Revisi 1.

Perencanaan strategis merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan yang bersifat mendasar dan dibuat secara integral, efisien dan koordinatif dalam kurun waktu Tahun 2015-2019 dengan berorientasi kepada hasil yang akan dicapai selama 5 (lima) tahun dan memperhitungkan potensi, peluang, serta kendala yang ada maupun tantangan yang mungkin terjadi.

1. Arah kebijakan dan strategi Sekretariat Jenderal

Kementerian Kesehatan menetapkan dua belas sasaran strategis yang di kelompokan menjadi tiga yaitu kelompok sasaran strategis pada aspek input (organisasi, sumber daya manusia, dan manajemen); kelompok sasaran strategis pada aspek penguatan kelembagaan; dan kelompok sasaran strategis pada aspek upaya strategis. Sekretariat Jenderal berada di kelompok aspek input (organisasi, sumber daya manusia, dan manajemen) dan aspek penguatan kelembagaan yaitu:

a. Meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan;

b. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan Integrasi;

c. Meningkatkan Sinergitas Antar Kementerian/Lembaga;

d. Meningkatkan daya guna kemitraan (Dalam dan Luar Negeri);

e. Meningkatkan Integrasi Perencanaan, Bimbingan Teknis dan Pemantauan Evaluasi.

Laporan Kinerja (LKJ) 6

Tabel 3 Program Sekretariat Jenderal

No Program/Kegiatan

Sasaran

Indikator Target

1 Dukungan

1. Jumlah Kebijakan 3 Manajemen Dan

Pelaksanaan Tugas

berwawasan Teknis Lainnya

pelaksanaan tugas,

kesehatan Kementerian

pembinaan dan

2. Persentase Kesehatan

pemberian dukungan

manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

2 Pelaksanaan

Jumlah Penduduk 92,40 Jaminan Kesehatan

Terselenggaranya

yang menjadi peserta Juta Nasional (JKN)/Kartu

penguatan Jaminan

Penerima Bantuan jiwa Indonesia Sehat

Kesehatan Nasional

luran (PBI) rnelalui (KIS)

(JKN)/ Kartu

Indonesia Sehat

Jaminan Kesehatan

(KIS)

Nasional (JKN)/ Kartu Indonesia Sehat (KIS) (dalam juta)

Sekretariat Jenderal melaksanakan program kerja yang mendukung pelaksanaan program Kementerian Kesehatan yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dan Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran program tersebut, kegiatan yang telah dilaksanakan :

1. Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Kesehatan;

2. Pembinaan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara;

3. Perumusan Peraturan Perundang-Undangan dan Organisasi;

4. Pembinaan Administrasi Kepegawaian;

5. Peningkatan Kerja Sama Luar Negeri;

6. Pengelolaan Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat;

7. Pengelolaan Urusan Tata Usaha, Keprotokolan Rumah Tangga, Keuangan dan Gaji;

8. Pengelolaan dan Informasi Kesehatan;

9. Peningkatan Analisis Determinan Kesehatan;

10. Penanggulangan Krisis Kesehatan;

11. Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji;

12. Pengelolaan Konsil Kedokteran Indonesia.

Laporan Kinerja (LKJ) 7

Sedangkan kegiatan Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/ Kartu Indonesia Sehat (KIS): Pengembangan Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat.

Dalam melaksanakan Program dan kegiatan untuk mencapai sasaran, telah dialokasikan anggaran berdasarkan Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2017 sebesar Rp. 29.125.014,883.000. Pada tahun berjalan terjadi efesiensi/self blocking sehingga terjadi penghematan anggaran sebesar Rp 723.713.187.000. Pagu Akhir Sekretariat Jenderal setelah efisiensi/self blocking sebesar Rp. 28.401.301.696.000.

B. Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong royong". Sebagai penjabaran visi dan misi Presiden yang telah ditetapkan, dirumuskan berbagai kebijakan sebagai arah/tindakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan yang tertuang didalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.

Sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan pada tahun 2017 ini merupakan turunan dari sasaran strategis Kementerian Kesehatan yang telah di tuangkan dalam Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Revisi 1. Sebagai penjabaran dari sasaran yang hendak di capai dalam pembangunan kesehatan telah ditetapkan target-target sasaran Indikator Kinerja Program (IKP) yang tertuang didalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017.

Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahun. Sehubungan Kepmenkes No. 52 tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang telah direvisi dengan Kepmenkes No. HK.01.07/Menkes/422/2017 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 Revisi 1, maka perlu dilakukan revisi terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2017.

Laporan Kinerja (LKJ) 8

Tabel 4 Program, Indikator dan Target Sekretariat Jenderal Tahun 2016 dan 2017

Tahun 2016

No Program Indikator Kinerja Utama Target (1)

(4) Tertuang dalam Renstra Tahun 2015 - 2019

1. Dukungan manajemen Harmonisasi dukungan manajemen 92% dan Program Teknis

dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Kesehatan 2. Menguatnya pelaksanaan

Jumlah Penduduk yang menjadi 99,6 juta Jaminan Kesehatan

peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Nasional (JKN)/ Kartu

melalui Jaminan Kesehatan Nasional Indonesia Sehat (KIS)

(JKN)/ Kartu Indonesia Sehat (KIS)

Tahun 2017

No Program Indikator Kinerja Program Target (1)

(4) Tertuang dalam Renstra Tahun 2015 - 2019

1. Dukungan manajemen 1. Persentase Harmonisasi dukungan dan Pelaksanaan Teknis

manajemen dan pelaksanaan 94% Kementerian Kesehatan

tugas teknis lainnya

2. Penguatan pelaksanaan Jumlah Penduduk yang menjadi 105,5 Jaminan Kesehatan

peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Juta Nasional (JKN)/ Kartu

melalui Jaminan Kesehatan Nasional Indonesia Sehat (KIS)

(JKN)/ Kartu Indonesia Sehat (KIS)

2017 Revisi

Indikator Kinerja

No Program Target

Program

(4) Tertuang dalam Renstra Tahun 2015 – 2019 Revisi 1

3 dan Pelaksanaan Tugas

1. Dukungan manajemen

1. Jumlah kebijakan publik

berwawasan kesehatan

Teknis Lainnya 2. Persentase harmonisasi dukungan 94% Kementerian Kesehatan

manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

2. Penguatan pelaksanaan Jumlah Penduduk yang menjadi 92,4 Jaminan Kesehatan

peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Juta Nasional (JKN)/ Kartu

melalui Jaminan Kesehatan Nasional Indonesia Sehat (KIS)

(JKN)/ Kartu Indonesia Sehat (KIS) (dalam juta)

Pada Indikator Kinerja Program (IKP) Sekretariat Jenderal yang dimaksud dengan persentase harmonisasi dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya hasil program/ kegiatan yang sesuai dengan sasaran dan indikator yang memiliki target atau capaian pada setiap

Laporan Kinerja (LKJ) 9 Laporan Kinerja (LKJ) 9

C. Matriks, Program, Indikator dan Capaian Harmonisasi Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan

No. Program/ Kegiatan

Target Capaian I. Dukungan

Indikator

3 4 Manajemen dan

1. Jumlah kebijakan publik

berwawasan kesehatan

Pelaksanaan

94,% 124,65% Tugas Teknis

2. Persentase Harmonisasi

Dukungan Manajemen

Lainnya

dan Pelaksanaan Tugas

Kementerian

Teknis Lainnya

Kesehatan

1. Perencanaan dan

25 25 Penganggaran

Jumlah Provinsi memiliki

rencana lima tahun dan

Program

anggaran kesehatan

Pembangunan

terintegrasi dari berbagai

Kesehatan

sumber Jumlah dokumen kebijakan

perencanaan, anggaran dan evaluasi pembangunan kesehatan yang berkualitas Jumlah rekomendasi

monitoring dan evaluasi terpadu

2. Pembinaan

90% 84,90% Administrasi

Persentase pemenuhan

kebutuhan Aparatur Sipil

Kepegawaian

Negara (ASN) Kementerian kesehatan Persentase pejabat pimpinan

tinggi, Administrator dan Pengawas di lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompotensinya sesuai persyaratan jabatan Persentase pegawai

Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik

100% 100,00% Pengelolaan

3. Pembinaan

Persentase Satker yang

menyampaikan laporan

Administrasi

keuangan tepat waktu dan

Keuangan dan

berkualitas sesuai dengan

Barang Milik

Standar Akuntansi Penerintah

Negara

(SAP) untuk mempertahan WTP

Laporan Kinerja (LKJ) 10

Sasaran Program/ No.

Target Capaian Kegiatan

Indikator

Persentase nilai aset tetap

yang telah mendapatkan Penetapan Status Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan Persentase pengadaan

barang/jasa (e-procurement) sesuai ketentuan

4. Perumusan

234 407 Peraturan

Jumlah produk hukum

penangan masalah hukum dan

Perundang-

fasilitasi pengawasan dan

undangan dan

penyidikan yang diselesaikan:

Organisasi

Jumlah produk layanan

organisasi dan tata laksana

5. Pengelolaan

93% 95,00% Urusan Tata Usaha,

Persentase terselenggaranya

administrasi korespodensi,

Keprotokolan,

pengaturan acara dan

Rumah Tangga,

kegiatan pimpinan dengan

Keuangan dan Gaji

SOP Presentase pelayanan

dokumen perjalanan dinas luar negeri tepat waktu Persentase pengelolaan

kearsipan Kementerian Kesehatan Persentase terpeliharanya

prasarana kantor Persentase pembayaran gaji

dan/atau insentif tenaga kesehatan strategis tepat waktu

308 266 dan Informasi

6. Pengelolaan Data

Jumlah Kabupaten/Kota yang

melaporkan data kesehatan

Kesehatan

prioritas Jumlah Kabupaten/Kota

dengan jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e- kesehatan Jumlah Kabupaten/Kota yang

melaksanakan pemetaan keluarga sehat Jumlah Provinsi dan

Kabupaten/Kota yang menyampaikan laporan

capaian SPM

Laporan Kinerja (LKJ) 11

Sasaran Program/ No.

Target Capaian Kegiatan

Indikator

7. Penanggulangan Krisis

84 84 Kesehatan

Jumlah Provinsi dan

Kabupaten/ Kota yang mendapatkan dukungan untuk melaksanakan upaya pengurangan resiko krisis kesehatan Jumlah dukungan yang

diberikan untuk penguatan provinsi dan Kab/Kota penanggulangan krisis kesehatan

9000 8794 Komunikasi Publik dan

8. Pengelolaan

Jumlah publikasi program

pembangunan kesehatan

Pelayanan Masyarakat

yang disebarluaskan kepada masyarakat Persentase layanan

masyarakat (permohonan informasi dan pengaduan masyarakat) yang diselesaikan

9. Peningkatan Analisis

9 9 Determinan Kesehatan

Hasil analisis kebijakan yang

disusun untuk peningkatan pembangunan kesehatan

70% 84,90% Kesehatan Jemaah

10. Peningkatan

Presentase Jemaah haji

yang mendapatkan

Haji

pembinaan istithaah kesehatan haji

11. Peningkatan Kerja

8 8 sama Luar Negeri

Jumlah kesepakatan kerja

sama luar negeri di bidang kesehatan

12. Pengelolaan Konsil

39 65 Kedokteran Indonesia

Jumlah penanganan kasus

pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi Jumlah Surat Tanda

Registrasi (STR) Dokter dan Dokter gigi yang teregistrasi dan terselesaikan tepat waktu

13. Pengembangan

2 2 Pembiayaan

Jumlah pedoman secondary

prevention pelayanan

Kesehatan dan

kesehatan dalam JKN

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)

Jumlah pedoman untuk

optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber dana untuk mendukung upaya promotif dan preventif di Puskesmas

Laporan Kinerja (LKJ) 12

Sasaran Program/ No.

Target Capaian Kegiatan

Indikator

Jumlah skema pembiayan

mellaui ppp kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) di bidang kesehatan yang dihasilkan Jumlah hasil kajian/monev

pengembangan pembiayaan kesehatan dan JKN/KIS Jumlah dokumen hasil

Health Technology Assesment (HTA) yang disampaiakn kepada Menteri Kesehatan

II. Penguatan

92,4 92,3 Pelaksanaan

Jumlah Penduduk yang

menjadi Peserta Penerima

Jaminan Kesehatan

Bantuan Iuran (PBI) melalui

Nasional -

JaminanKesehatan

(JKN)/Kartu

Nasional (JKN)/Kartu

Indonesia Sehat

Indonesia Sehat (KIS)

(KIS)

(dalam Juta)

Laporan Kinerja (LKJ) 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Untuk mengetahui capaian kinerja atas target pada indikator maka dilakukan monitoring berkala dan evaluasi. Monitoring pencapaian kinerja pada unit organisasi Sekretariat Jenderal dilakukan secara periodik. Waktu monitoring disesuaikan dengan karakteristik Indikator Kinerja Program (IKP) yang capaiannya diukur secara triwulanan, semesteran atau tahunan.

Monitoring, evaluasi, pengukuran sampai pelaporan dalam rangka pengumpulan data kinerja Sekretariat Jenderal dilakukan oleh tim evaluasi dan pelaporan secara triwulanan. Dalam pelaksanaanya, metode pengukuran kinerja pada Sekretariat Jenderal menggunakan e-monev PP39 (Bappenas), e-monev kinerja penganggaran (SMART DJA Kementerian Keuangan) dan Matriks Sandingan Indikator, target dan capaian pada Renstra, RenjaKL, RKP dan realisasi anggaran dari RKA-KL yang dilakukan secara triwulanan. Proses penghitungan IKP dilakukan secara manual dengan menilai capaian kinerja dari kegiatan-kegiatan pada satker eselon II yang mendukung pencapaian kinerja program.

Data untuk penghitungan kinerja diperoleh/dikumpulkan secara periodik dan kumulatif pada akhir tahun menjadi bahan perhitungan IKP unit organisasi Sekretariat Jenderal. Data secara berkala dikumpulkan oleh pengolah data evaluasi dari setiap satker pada lingkup Sekretariat Jenderal.

Analisis Capaian Kinerja

Sekretariat Jenderal memiliki dua Program yaitu:

1. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Kesehatan dengan dua IKP yaitu:

a. Jumlah kebijakan publik berwawasan kesehatan Capaian diperoleh dari jumlah kebijakan publik berwawasan kesehatan nasional sesuai dengan definisi dan kriteria yang telah ditetapkan, kebijakan dibuat dari lintas sektor. Pada tahun 2017 memiliki target sebanyak 3 kebijakan dan realisasinya sebanyak 4 kebijakan atau 133,33% artinya berhasil mencapai target.

b. Persentase harmonisasi dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya; Indikator persentase harmonisasi dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknisnya dihitung berdasarkan jumlah capaian kinerja Pusat/Biro dibagi dengan total Pusat/Biro. Capaian kinerja Pusat/Biro ini dimonitoring setiap triwulan dengan menggunakan data matriks sandingan Rencana Strategis, Rencana Kerja dan Rencana Kerja Pemerintah. Capaian pada tahun 2017 adalah 125,33 % atau melebihi target yang ditetapkan sebesar 94%. Kementerian Kesehatan telah memiliki aplikasi yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja yaitu e-performance, aplikasi ini mengukur kinerja satker kantor pusat dan eselon I pada internal Kementerian Kesehatan. Pengukuran kinerja tidak hanya menggunakan e-monev bappenas yang pengisiannya setiap triwulan ataupun e-monev SMART DJA Kemenkeu yang selama ini digunakan.

2. Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasonal (JKN)/ Kartu Indonesia sehat (KIS) dengan IKP yaitu Jumlah penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/ Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari target sebesar 92,4 juta jiwa dapat tercapai sebesar 92,3 juta jiwa atau 99,89%.

Analisis capaian kinerja pada Sasaran Strategis dan Indikator kinerja untuk setiap kegiatan dijelaskan lebih detil sebagai berikut:

I. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan

Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya memiliki sasaran yaitu meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan manajemen Kementerian Kesehatan. Program tersebut dijabarkan dalam indikator dan kegiatan pada masing-masing satuan kerja di lingkup Sekretariat Jenderal. Penjelasan lebih detil untuk indikator, target dan capaian pada masing-masing kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Kesehatan.

Sasaran kegiatan yaitu meningkatnya kualitas perencanaan dan penganggaran program pembangunan kesehatan dengan ada tiga indikator yaitu :

1) Jumlah Provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran

kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber. Definisi operasional dari indikator pertama adalah jumlah provinisi yang mempunyai dokumen pemetaan anggaran kesehatan di provinsi yang sesuai dengan prioritas nasional dengan menggunakan dana APBN dan APBD. Cara perhitungan Provinsi yang memiliki rencana dalam kurun waktu lima tahun dengan anggaran kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber dana (APBN dan APBD). Pada Tahun 2017 memiliki target 25 Provinsi. Indikator mencapai 100% yaitu 25 Provinsi yang memiliki rencana dalam kurun waktu lima tahun dengan anggaran kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber dana (APBN dan APBD). Berikut rincian 25 Provinsi tersebut:

(1) Nanggroe Aceh Darussalam (2) Sumatera Utara (3) Sumatera Selatan (4) Riau (5) Bengkulu (6) Bangka Belitung (7) Lampung (8) Banten (9) DKI Jakarta (10) Jawa Barat (11) Jawa Timur (12) Jawa Tengah (13) DI Yogyakarta (14) Bali (15) Nusa Tenggara Timur (16) Nusa Tenggara Barat (17) Kalimantan Barat (18) Kalimantan Timur (19) Kalimantan Selatan (20) Sulawesi Selatan

(21) Sulawesi Barat (22) Sulawesi Tengah (23) Sulawesi Utara (24) Gorontalo (25) Maluku

a. Analisis Keberhasilan Pencapaian Indikator :

Pencapaian indikator pertama yang mampu mencapai target yang direncanakan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan didukung oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Undang – Undang Kesehatan;

b. Permenkes Nomor 7 Tahun 2014;

c. Hasil trilateral meeting;

d. Adanya partisipasi aktif dari Dinas Kesehatan Provinsi dalam menyusun Rencana Strategis Daerah;

e. Peran serta Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mendukung sektor kesehatan dengan dukungan APBD khususnya untuk anggaran kesehatan yang terintegrasi dari berbagai sumber.

b. Rencana Tindak Lanjut

Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan untuk indikator ini adalah monitoring dan evaluasi secara berkala ke provinsi.

2) Jumlah dokumen kebijakan perencanaan, anggaran dan evaluasi pembangunan kesehatan yang berkualitas

Definisi operasional dari indikator kedua adalah dokumen-dokumen perencanaan strategis, perencanaan, anggaran, dan evaluasi pembangunan kesehatan yang sinkron antara RPJMN, RKP, Renja K/L, dan RKA KL dan diselesaikan tepat waktu. Cara perhitungan indikator kedua dengan Jumlah dokumen = Jumlah dokumen perencanaan + Jumlah dokumen anggaran + jumlah dokumen evaluasi yang dihasilkan dalam 1 tahun anggaran. Target pada tahun 2017 sebanyak 25 dokumen. Untuk indikator ini target 25 dokumen tercapai dengan 100% Berikut rincian

25 dokumen perencanaan, anggaran, kebijakan, dan evaluasi pembangunan kesehatan.

Tabel 5 Dokumen Perencanaan, Anggaran, Kebijakan, dan Evaluasi Pembangunan Kesehatan

NO PROSES JUMLAH DOKUMEN (1)

A. PERENCANAAN

1. Bahan RKP 2. Trilateral Meeting 3. Renja-KL 4. Rakontek DAK 5. Perencanaan Belanja Mengikat 6. Perencanaan PHLN 7. Perencanaan Dekonsentrasi 8. Pedomasn Perencanaan dan Penganggaran

(Permenkes 48)

NO PROSES JUMLAH DOKUMEN (1)

9. Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus (Juknis DAK)

10. Rakontek Perencanaan B. PENGANGGARAN

11. Dokumen Revisi RKA-KL Kementerian Kesehatan Tahun Berjalan 12. Penyusunan RKA-K/L Kementerian Kesehatan Tahun Berikutnya

13. Pengusulan SBM/SBK 14. Penyusunan dan Revisi RKA-K/L Satker

Roren 15. Penyusunan Output 16. RKA DAK

C EVALUASI

17. KSP 18. Evaluasi Program Prioritas 19. Evaluasi PHLN 20. Reviu LKj Unit Organisasi 21. Reviu LKj Kemeterian Kesehatan 22. Evaluasi Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas

Kinerja (SAKIP) untuk Unit Organisasi dan satker

23. Evaluasi Dekonsentrasi 24. Laporan DAK 25. Evaluasi Program Indonesia Sehat dengan

Pendekatan Keluarga (PIS-PK)

a. Analisis Keberhasilan Pencapaian Indikator : Pencapaian indikator kedua ini didukung oleh hal-hal sebagai berikut:

(1) Umumnya kegiatan yang terkait dengan pencapaian target indikator merupakan kegiatan rutin setiap tahun sehingga pihak-pihak terkait sudah mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dan bahan- bahan yang perlu disiapkan;

(2) Komitmen pimpinan Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan perencanaan, penganggaran, kebijakan, dan evaluasi yang lebih berkualitas;

(3) Adanya arahan/permintaan pimpinan di tingkat nasional atau tingkat kementerian dan munculnya kegiatan-kegiatan inovatif atau terobosan yang menghasilkan dokumen-dokumen tambahan yang telah direncanakan (Executive briefing ISO 9001: 2008, Rakontek Perencanaan dan Pra Rakerkesnas); serta

(4) Koordinasi dan komunikasi ditingkat internal dan eksternal (lintas program dan lintas sektor) yang semakin baik dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan dalam setiap pelaksanaan kegiatan.

b. Rencana Tindak Lanjut

a. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun secara lebih baik dengan komunikasi dan koordinasi yang lebih erat dengan unit/kementerian/lembaga terkait.

b. Menguatkan team work, menganalisis beban kerja, menyusun SOP, penyiapan penerapan standar mutu (ISO), penyiapan sarana-prasarana penunjang pencapaian kinerja.

c. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan unit/instansi terkait di tingkat Pusat dan Daerah untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan sehingga dapat dihasilkan output yang lebih baik.

d. Integrasi kegiatan yang mempunyai tujuan atau target yang sama.

e. Meningkatkan kapasitas SDM perencana Pusat dan Daerah;

f. Pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung proses perencanaan, penganggaran, dan pelaporan/evaluasi;

g. Pemanfaatan data-data dan informasi kesehatan serta hasil kajian, analisis, dan assesment yang tersedia sebagai dasar penyusunan perencanaan dan anggaran berbasis bukti (evidence based);

h. Mengembangkan bank data/informasi kebijakan, perencanaan, dan anggaran.

3) Jumlah rekomendasi monitoring dan evaluasi terpadu

Definisi operasionalnya adalah laporan rekomendasi yang dihasilkan dari hasil kegiatan monitoring dan evaluasi terpadu oleh binwil. Cara perhitungan untuk indikator ketiga adalah Jumlah rekomendasi yang dihasilkan dari hasil kegiatan monitoring dan evaluasi terpadu oleh Binwil. Target pada tahun 2017 sebanyak 34 Provinsi. Capaian pada indikator ini sudah tercapai 100%.

a. Analisis Keberhasilan Pencapaian Indikator

Faktor yang mendukung pencapaian indikator tersebut adalah monitoring program yang menggunakan pendekatan Binwil, serta konfirmasi pimpinan untuk melaksanakan program secara terpadu.

b. Rencana tindak lanjut

a. Meningkatkan kualitas melalui penyempurnaan sistem, metode, instrumentasi dan analisis;

b. Meningkatkan kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program. Dalam mencapai kinerjanya, Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal didukung oleh Sumber Daya Anggaran yang berasal dari APBN. Sesuai DIPA Tahun 2017, anggaran Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal berjumlah Rp.54.465.370.000,00. Sesuai dengan DIPA revisi terakhir tanggal 7 November 2017, Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian

Kesehatan mengelola anggaran sebesar Rp. 32.363.441.000,00.

Realisasi yang dapat dicapai adalah sebesar Rp. 31.784.509.539 atau

Terobosan yang telah dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Anggaran pada tahun 2017 adalah:

a. Pelaporan DAK Bidang kesehatan TA 2017 dintegrasikan dengan aplikasi e-renggar di website http://www.e-renggar.depkes.go.id dengan penambahan menu aplikasi E-monev DAK;

Gambar 2 Tampilan E-monev DAK

b. Meningkatkan kompetensi tenaga perencana dalam menyusun perencanaan pembagunan kesehatan;

c. Meningkatkan kompetensi tenaga evaluator dalam proses monitoring dan evaluasi pembangunan kesehatan.

Pencapaian Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran pada tahun 2016 dan tahun 2017 dapat dibandingkan dengan gambaran sebagaimana tabel berikut:

Tabel 6

Tabel Perbandingan Target dan Realisasi Capaian (%)

2017 Sasaran

Indikator Kinerja

Target

Realisasi Target Realisasi

1. Jumlah Provinsi yang memiliki rencana lima

Meningkatnya

tahun dan anggaran

kesehatan terintegrasi

perencanaan

dari berbagai sumber

dan penganggaran

2. Jumlah dokumen kebijakan

program pembangunan

perencanaan, anggaran dan

evaluasi pembangunan

2017 Sasaran

Indikator Kinerja

Target

Realisasi Target Realisasi

kesehatan yang berkualitas

3. Jumlah rekomendasi monitoring dan

evaluasi terpadu

B. SUMBER DAYA

1. Sumber Daya Manusia

Keadaan Pegawai Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal sampai dengan Tanggal 31 Desember 2017 jumlah pegawai 78 (Tujuh puluh delapan) orang.

Di tahun 2017 sebanyak 8 orang pegawai Biro Perencanaan dan Anggaran telah menduduki Jabatan Fungsional Perencana (JFP) dan telah diikutsertakan dalam Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Perencana sebagai upaya peningkatan kompetensi dan profesionalisme. Selain itu pada tahun yang sama 3 orang staf Pelaksana juga telah diikutsertakan dalam Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Perencana. Selain itu, di tahun 2017 juga terdapat 2 orang pejabat struktural yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pimpinan Tingkat IV. Bagi pengembangan pendidikan akademis, Biro Perencanaan dan Anggaran telah memberikan kesempatan kepada empat orang staf untuk mengikuti Tugas Belajar dan satu orang staf mengikuti Izin Belajar. Diharapkan kedepannya pengembangan kompetensi dan profesioanlisme pegawai dapat terus dilakukan dan ditingkatkan setiap tahunnya.

2. Sumber Daya Anggaran

Dalam mencapai kinerjanya, Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal didukung oleh Sumber Daya Anggaran yang berasal dari APBN. Sesuai DIPA Tahun 2017, anggaran Biro Perencanaan dan

Anggaran Sekretariat Jenderal berjumlah Rp. 54.465.370.000,00.

Realisasi Anggaran

Untuk tahun 2017, Biro Perencanaan dan Anggaran mendapat dukungan anggaran sesuai DIPA Tahun 2017 Nomor: SP DIPA- 024.01.1.465915/2017 Tanggal 7 Desember 2016 dengan pagu sebesar Rp. 54.179.842.000,00 (Lima Puluh Empat Miliar Seratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Empat Puluh Dua Ribu Rupiah). Pada tahun 2017 terdapat 5 (lima) kali revisi DIPA dalam rangka optimalisasi anggaran.

Sesuai dengan DIPA revisi terakhir tanggal 7 November 2017, Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan mengelola anggaran sebesar Rp. 32.363.441.000,00 Realisasi yang dapat dicapai berdasarkan data OMSPAN sebesar Rp. 31.784.509.539,00atau 98,21%. Besaran realisasi anggaran tahun 2017 dipengaruhi oleh adanya efisiensi, refocusing, dan buka blokir. Faktor lain adalah adanya kebijakan efisiensi anggaran nasional yang selanjutnya diubah (dikembalikan kepada satker semula) namun prosesnya cukup memakan waktu sehingga sedikit banyak telah mempengaruhi pelaksanaan kegiatan.

3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Berdasarkan neraca Barang MIlik Negara (BMN) Tahun Anggaran 2017, tampak bahwa sumber daya sarana dan prasarana di Biro Perencanaan dan Anggaran sebagai berikut:

Tabel 7

Neraca BMN Satker Biro Perencanaan dan Anggaran

Per 31 Desember 2017

SALOD (Rp) NO

AKUN NERACA

PER 31 DES 2017

1 Barang Konsumsi 38.350.900 2 Tanah

- 3 Peralatan Dan Mesin

10.389.643.982 4 Gedung Dan Bangunan

- 5 Jalan, Irigasi Dan Jaringan

- 6 Aset Tetap dalam Renovasi

- 7 Aset Tetap Lainnya

32.450.000 8 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

(9.299749.584) 9 Aset Tak Berwujud

2.787.021.050 10 Akumulasi Amortisasi

(2.740.021.050) 11 Aset Lain-lain

286.552.800 12 Akumulasi Penyusutan Atas Lainnya

(286.552.800) 13 BMN Ekstrakomptabel

19.973.575 14 Akumulasi Penyusutan Ekstrakomptabel

TOTAL ASET

2. Kegiatan Pembinaan Administrasi Kepegawaian

Gambaran pencapaian kinerja, target dan realisasi tahun 2017 dapat disajikan melalui tabel berikut ini:

Tabel 8 Pencapaian Kinerja Tahun 2017 Kegiatan Pembinaan Administrasi Kepegawaian

Sasaran

Indikator RENSTRA

Target Realisasi

90% 84,9% Pelayanan

Meningkatnya

Persentase pemenuhan kebutuhan Aparatur

Sipil Negara (ASN) Kementerian Kesehatan

Administrasi

80% 82,14 % Kepegawaian

Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi,

Administrator dan Pengawas di lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan

Persentase pegawai Kementerian

Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik

Capaian kegiatan pembinaan administrasi kepegawaian dapat dijelaskan melalui gambaran capaian tiga indikator sebagai berikut :

1) Persentase pemenuhan kebutuhan SDM Aparatur Kesehatan