Kapasitor Eksitasi Peroses Pembangkitan Tegangan dan Rangkaian Ekivalen

tegangan pada saat putaran rotor n r sedikit lebih cepat dari putaran sinkron n s mesin induksi tersebut. Pada motor induksi yang dioperasikan sebagai generator tidak terdapat pengatur tegangan seperti governor pada generator sinkron. Oleh karena itu tegangan keluaran sangat dipengaruhi oleh beban dan nilai kapasitor.

3.6 Kapasitor Eksitasi

Untuk menentukan kebutuhan nilai kapasitor eksitasi bagi generator induksi diasumsikan generator bekerja tanpa beban. Rangkaian ekivalen generator induksi tanpa beban diperlihatkan dalam Gambar 3.3. Gambar 3.3 Rangkaian Ekivalen Generator Induksi Tanpa Beban Dalam kondisi tanpa beban slip berharga sangat kecil s ∼ 0 , sehingga frekuensi yang dihasilkan akan sebanding dengan kecepatan putaran rotor. Generator induksi akan membangkitkan tegangan bila jumlah loop reaktansi tertutup dalam rangkaian ekivalen Gambar 3.3 sama dengan nol. Kapasitor eksitasi adalah kapasitor yang berfungsi menghasilkan daya reaktiv kepada motor indusi agar dapat beroperasi sebagai generator. Tanpa adanya sumber daya reaktiv maka peroses perubahan motor induksi menjadi generator tidak akan mungkin terjadi. Daya reaktif adalah daya yang dihasilkan oleh beban – beban kapasitif, daya reaktif ini memiliki satuan VAR atau volt ampere reaktif. Universitas Sumatera Utara

3.7 Generator Induksi Dengan Kapasitor Eksitasi

Pemasangan kapasitor eksitasi dapat dilakukan dengan hubungan delta dan bintang.

3.7.1 Generator Induksi Dengan Kapasitor Eksitasi Hubungan Delta ∆

Untuk sistem 3 fase, kapasitor dapat dihubung delta. Lihat Gambar 3.4 dibawah : • • • • ∆ c V ∆ C I Gambar 3.4 Kapasitor terhubung delta Kapasitor terhubung delta memiliki persamaan sebagai berikut : S S S S S C C C C C C C C X I V I V I V X 3 3 3 3 = = = = ∆ ∆ ∆ ………..........................................…... 3.5 C ∆ perphasa = f v Q π 2 3 2 ∆ ……………….............................................……....... 3.6 Gambar dibawah menunjukan suatu generator induksi tiga fasa dengan mengunakan kapasitor eksitasi hubungan delta seperti ditunjukan pada Gambar 3.5 dibawah ini. Prime mover MISG Kapasitor Eksitasi beban Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Generator induksi tiga fasa dengan kapasitor eksitasi hubungan delta

3.7.2 Generator Induksi Dengan Kapasitor Eksitasi Hubungan Bintang Y

Untuk sistem 3 fase, kapasitor dapat dihubung bintang. Lihat Gambar 3.6 dibawah : • • • • • • • • S C V S C I Gambar 3.6 Kapasitor terhubung bintang 3 3 S S Y C y C C I IC dan V V = = ……………................................................. 3.7 C Y perphasa = f V Q π 2 2 ∆ ……………………..........................................…….. 3.8 Gambar 3.7 dibawah menunjukan suatu generator induksi tiga fasa dengan mengunakan kapasitor eksitasi hubungan bintang. Universitas Sumatera Utara Prime mover MISG Kapasitor Eksitasi beban Gambar 3.7 Generator induksi tiga fasa dengan kapasitor eksitasi hubungan bintang

3.8 Peroses Pembangkitan Tegangan dan Rangkaian Ekivalen

Syarat utama terbangkitnya tegangan generator induksi adalah adanya remanensi di rotor atau kapasitor eksitasi yang digunakan harus mempunyai muatan listrik terlebih dahulu. Remanensi atau muatan kapasitor merupakan tegangan awal yang diperlukan untuk proses pembangkitan tegangan selanjutnya. Proses pembangkitan tegangan akan terjadi bila salah satu syarat di atas dipenuhi. Gambar 3.8 memperlihatkan rangkaian proses pembangkitan tegangan generator induksi. E2 E1 C eksitasi beban rotor stator Gambar 3.8 Rangkaian proses pembangkitan tegangan Universitas Sumatera Utara Dari gambar 3.8 dapat dibuat rangkaian ekivalen per phasa generator induksi seperti gambar 3.9. Xm s R X R X I Xc Ic E1 b e b a n V 2 2 1 1 1 I L Gambar 3.9 Rangkaian ekivalen perfasa generator induksi Dimana : R 1 = tahanan stator I L = arus beban R 2 = tahanan rotor s = slip X 1 = reaktansi stator v = tegangan keluaran phasa-netral X 2 = reaktansi rotor X m = reaktansi magnetisasi X C = reaktansi kapasitansi I 1 = arus stator I C = arus magnetisasi Dengan menghubungkan kapasitor di terminal stator, akan terbentuk suatu rangkaian tertutup. Dengan adanya tegangan awal tadi, di rangkaian akan mengalir arus. Arus tersebut akan menghasilkan fluksi di celah udara, sehingga di stator akan terbangkit tegangan induksi sebesar E 1 . Tegangan E 1 ini akan mengakibatkan arus mengalir ke kapasitor sebesar I 1 . Dengan adanya arus sebesar I 1 , akan menambah jumlah fluksi di celah udara, sehingga tegangan di stator menjadi E 2. Tegangan E 2 akan mengalirkan arus di kapasitor sebesar I 2 yang akan menyebabkan fluksi bertambah dan tegangan yang dibangkitkan juga akan Universitas Sumatera Utara meningkat. Proses ini terjadi sampai mencapai titik keseimbangan E = V C seperti ditunjukkan dalam gambar 3.10. Dalam kondisi ini tidak terjadi lagi penambahan fluksi ataupun tegangan yang dibangkitkan. Gambar 3.10 Proses pembangkitan tegangan. Nilai kapasitor yang dipasang sangat menentukan terbangkitnya tegangan atau tidak. Untuk terbangkitnya tegangan generator induksi, nilai kapasitor yang dipasang harus lebih besar dari nilai kapasitor minimum yang diperlukan untuk proses eksitasi. Jika kapasitor yang dipasang lebih kecil dari kapasitor minimum yang diperlukan, maka proses pembangkitan tegangan tidak akan berhasil. Gambar 3.11 Tegangan fungsi kapasitor eksitasi.

3.9 Aliran Daya Generator Induksi

Dokumen yang terkait

Analisa Perbandingan Pengaruh Nilai Kapasitor Eksitasi Terhadap Regulasi Dan Efisiensi Pada Motor Induksi Sebagai Generator ( MISG ) Penguatan Sendiri

0 28 79

Analisis Performa Generator Induksi Penguatan Sendiri Tiga Phasa Pada Kondisi Steady State (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 39 103

Studi Pemakaian Kapasitor Untuk Menjalankan Motor Induksi Tiga Fasa Pada Sistem Satu Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 67 108

Analisis Karakteristik Berbeban Motor Induksi Satu Phasa Kapasitor Start ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT – USU )

7 80 72

Analisis Perbandingan Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan Delta Dan Hubungan Open-Delta (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

6 70 64

Panas Pada Generator Induksi Saat Pembebanan (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT – USU)

1 50 94

Pengaruh Pembebanan Terhadap Frekuensi Pada Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Kompensasi Tegangan Menggunakan Kapasitor ( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

0 48 67

Pengaruh Pembebanan Terhadap Regulasi Tegangan Dan Efisiensi Pada Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Kompensasi Tegangan Menggunakan Kapasitor

2 52 98

Analisis Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Tanpa Menggunakan Kapasitor Kompensasi Dan Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

5 42 79

Analisa Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi dan Dengan Penambahan Induktor

1 11 76