meningkat. Proses ini terjadi sampai mencapai titik keseimbangan E = V
C
seperti ditunjukkan dalam gambar 3.10. Dalam kondisi ini tidak terjadi lagi penambahan fluksi ataupun tegangan
yang dibangkitkan.
Gambar 3.10 Proses pembangkitan tegangan.
Nilai kapasitor yang dipasang sangat menentukan terbangkitnya tegangan atau tidak. Untuk terbangkitnya tegangan generator induksi, nilai kapasitor yang dipasang harus lebih
besar dari nilai kapasitor minimum yang diperlukan untuk proses eksitasi. Jika kapasitor yang dipasang lebih kecil dari kapasitor minimum yang diperlukan, maka proses pembangkitan
tegangan tidak akan berhasil.
Gambar 3.11 Tegangan fungsi kapasitor eksitasi.
3.9 Aliran Daya Generator Induksi
Universitas Sumatera Utara
Diagram aliran daya nyata dan rugi-rugi daya generator induksi penguatan sendiri ditunjukkan dengan gambar 3.12.
Gambar 3.12 Diagram aliran daya nyata.
Rugi-rugi gesekan dan angin P
g+a,
rugi-rugi inti stator P
i
biasanya dianggap konstan dan disebut rugi-rugi beban nol. Sedangkan rugi-rugi tembaga stator dan rotor tidak tetap dan
besarnya sangat tergantung kepada arus beban. Diagram aliran daya dan rugi-rugi daya nyata generator induksi dapat dinyatakan dengan persamaan-persamaan sebagai berikut :
P
1
= P
mek
- P
g+a
…………………...........................................…………...3.9 P
c
= P
1
- P
cu2
………………….........................................…..………….3.10 P
2
= P
c
– P
cu1
– P
i
………..….........................................……………….3.11 dengan :
P
1
= daya masukan rotor P
2
= daya keluaran stator P
mek
= daya mekanis dari prime mover P
g+a
= rugi-rugi gesek dan angin P
i
= rugi-rugi inti stator P
c
= daya pada celah udara P
cu1
= rugi-rugi tembaga stator
P
cu2
= rugi-rugi tembaga rotor
Universitas Sumatera Utara
3.10 Efisiensi
Sama halnya dengan mesin – mesin listrik yang lain, pada motor induksi sebagai generator rugi – rugi terdiri dari rugi – rugi tetap dan rugi – rugi variabel. Pada kondisi beban
nol daya outputnya sama dengan nol, sehingga efisiensi bernilai nol. Apabila motor induksi berbeban ringan, maka rugi – rugi tetap akan lebih besar jika dibandingkan terhadap
outputnya, sehingga efisiensi rendah. Jika beban meningkat, maka efisiensinya juga akan meningkat dan akan menjadi maksimum sewaktu rugi – rugi variabel sama dengan rugi – rugi
inti. Efisiensi maksimum terjadi saat 80 hingga 95 persen dari rated output. Jika beban ditingkatkan secara terus – menerus hingga melampaui efisiensi maksimumnya rugi – rugi
beban akan meningkat dengan sangat cepat daripada outputnya, sehingga efisiensi menurun. Adapun efisiensi dapat diperoleh dengan persamaan berikut :
Loss out
out in
loss in
in out
100 100
P P
P x
P P
P x
P P
+ =
− =
=
η
..................................................3.12
3.11 Generator Induksi Penguatan Sendiri Keadaan Berbeban