Aspek Skala Pengukuran Variabel Dependen Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 3.1 Aspek skala Pengukuran Variabel Independen 18

3.2 Aspek Skala Pengukuran Variabel Dependen

19 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur

5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 5.5 Tingkat Pengetahuan Responden Mengenai Gout Arthritis 5.6 Distribusi jumlah orang yang menjawab dengan benar tiap pertanyaan dari 100 orang responden 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Faktor Resiko 5.8 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Faktor Resiko Mandi Malam 5.9 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Faktor Resiko Pengaturan Berat Badan 6.0 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Faktor Resiko Penyembuhan Dengan Obat Saja 6.1 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Faktor Resiko Penyembuhan Dengan Istirahat Saja 6.2 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Faktor Resiko Penggunaan obat pencetus asam urat 6.3 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Faktor Resiko Konsumsi kopi dan susu 6.4 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Faktor Resiko Konsumsi Vitamin C 6.5 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Faktor Resiko udara dingin dan ruang ber-AC dapat mencetuskan asam urat 6.6 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Universitas Sumatera Utara DAFTAR SKEMA Nomor Judul Halaman Patofisiologi gout 15-16 Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Latar belakang : gout arthritis disebabkan oleh penurunan asam urat Kristal monosodium urat, suatu produk akhir metabolisme purin, dalam jumlah berlebihan di jaringan. Penyakit ini sering menyerang sendi metatarsophalangeal 1 dan prevalensinya lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan. Kadang-kadang terbentuk Kristal besar yang disebut dengan tofi tophus dan menyebabkan deformitas. Gout arthritis merupakan penyakit degeneratif yang diperberat oleh beberapa factor antara lain: kebiasaan mandi malam, pengaturan berat badan, penggunaan obat, penatalaksanaan gout, makanan dan minuman, konsumsi vitamin C dan paparan udara dingin. Metode : Telah dilakukan penelitian cross sectional terhadap 100 penduduk yang berumur lebih dari 25 tahun dan bertempat tinggal di Kelurahan Badak Bejuang, Tebing Tinggi. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan tindakan terhadap faktor-faktor terjadinya gout arthritis. Hasil : Hasil dari penelitian ini memperlihatkan sebanyak 53 responden berumur 25-31 tahun. Sebagian besar responden bekerja 85, dan berpendidikan rendah 73. Mayoritas responden berpengetahuan sedang 63 dan memiliki tindakan berisiko rendah hingga tinggi terkena gout arthritis. Dari hasil analisa dengan menggunakan Chi-Square didapat p value-nya 0,292 0,05. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat dengan tindakan terhadap faktor-faktor terjadinya gout arthritis di Kecamatan Tebing Tinggi tahun 2010-2011. Kata Kunci : arthritis gout. Masyarakat, pengetahuan, faktor resiko Universitas Sumatera Utara ABSTRACT Background : Gout arthritis is caused by the accumulation of uric acid urate crystals mononatrium, an end product of purine metabolism, in excessive amounts in the tissue. This disease often attacks the metatarsophalangeal-1 joint and the prevalence is higher in men than women. Sometimes large form crystals called TOFI tophus and cause deformity. Gout arthritis is a degenerative disease that was exacerbated by several factors including: custom shower at night, weight management, medication use, management of gout, food and beverages, the consumption of vitamin C and exposure to cold air. Method : cross sectional study has been conducted on 100 people aged over 25 years and reside in the Kelurahan Badak Bejuang, Tebing Tinggi. Purpose : the purpose of this study was to determine the level of knowledge and action on the factors of arthritis gout. Result : the result showed as many as 53 of respondents aged 25-31 years. Most respondents work 85, and less educated 73. The majority of respondents were knowledgeable 63 and has a low-to high risk actions affected gout arthritis. From the result of data analysis using Chi-Square p value obtained was 0,292 0,05. Conclusion : there is no relationship between the community level by action of the factors of occurrence of gout arthritis in Kecamatan Tebing Tinggi 2010-2011 Keyword : arthritis gout, people, knowledge, risk factors Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang