Menulis Surat dengan Pilihan Kata yang Tepat

2. Menulis Surat dengan Pilihan Kata yang Tepat

Ketika hendak menulis sebuah surat, kamu perlu mengetahui konteks atau situasinya. Apa tu- juanmu menulis surat tersebut? Untuk keperluan kedinasan atau pribadi? Kepada siapa surat terse- but kamu tujukan? Hal-hal tersebut harus kamu pahami agar surat yang kamu buat sesuai sasaran.

Selain itu, gunakanlah diksi yang tepat sehingga isi suratmu jelas dan mudah dipahami! Jika Gambar 9.8 Surat perlu ditulis dengan pilihan kata yang tepat kamu menulis surat yang ditujukan kepada orang yang lebih tua, gunakan sapaan Bapak, Ibu, atau Paman dengan diikuti nama orang yang dituju! Usahakan untuk tidak menggunakan kata ganti orang kedua, seperti Anda atau Saudara!

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Sekarang, ujilah pemahamanmu dengan melakukan kegiatan dalam pelatihan- pelatihan berikut! Namun sebelumnya, bacalah jendela ilmu di bawah ini agar pengetahuanmu semakin bertambah!

Jendela Ilmu Penggunaan Tanda Garis Miring ( / )

Perhatikan

Dalam penulisan nomor surat undangan resmi di

penggunaan tanda

atas kamu dapat menemukan penggunaan tanda garis garis miring (/),

ya!

miring, bukan? Sekarang, simaklah aturan penggunaan tanda garis miring berikut!

1. Tanda garis miring digunakan dalam nomor surat. Contoh penggunaannya dapat kamu lihat pada nomor surat undangan resmi di atas.

2. Tanda garis miring digunakan dalam nomor pada alamat.

Contoh : Budi tinggal di Jalan Anggrek / 15.

3. Tanda garis miring digunakan dalam penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam tahun takwim.

Contoh : Tahun Pelajaran 2007 / 2008

4. Tanda garis miring digunakan sebagai kata dan, atau, atau tiap.

Contoh :

a. Kami boleh makan / minum pada waktu istirahat.

b. Harga jeruk itu Rp8000 / kg.

Berlatih Kelompok 3

Coba kerjakan bersama kelompokmu!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!

2. Diskusikanlah dengan sesama anggota untuk menulis sebuah surat dengan ilustrasi berikut ini!

a. Surat dikeluarkan (dibuat) oleh sekolahmu!

b. Surat ditujukan kepada orang tua murid untuk menghadiri acara pentas seni! (waktu dan tempat silakan tentukan sendiri).

3. Mintalah salah seorang anggota untuk menuliskan surat tersebut di papan tulis!

4. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja kelompokmu!

Kasih Sayang

Berlatih Berpasangan

Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!

1. Berpasanganlah dengan teman sebangkumu!

2. Diskusikanlah dengan temanmu untuk menulis sebuah surat dengan ilustrasi berikut ini!

a. Surat ditujukan kepada pamanmu yang tinggal di luar kota.

b. Isi surat berupa pemberitahuan bahwa pada liburan semester mendatang kamu hendak berlibur di rumah pamanmu. Kamu minta dijemput di terminal!

3. Tukarkan hasil pekerjaan kalian dengan milik temanmu yang lain!

4. Cocokkan surat hasil kerja temanmu berdasarkan penjelasan yang disampaikan guru!

Rangkuman

1. Berikut ini hal-hal yang perlu kamu lakukan agar dapat menceritakan isi drama pendek yang didengarkan.

a. Mencatat butir-butir isi drama pendek.

b. Merangkaikan butir-butir isi drama pendek dengan bahasa sendiri.

c. Menceritakan kembali isi drama pendek dengan bahasa sendiri. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan rangkaian butir-butir isi drama pendek.

2. Sebuah puisi akan lebih menarik jika dibacakan oleh penulisnya. Hal itu karena penulislah yang lebih mampu menghayati sepenuhnya maksud setiap kata dalam puisinya.

3. Dalam membacakan puisi karya sendiri, kamu perlu memerhatikan beberapa hal berikut.

a. Penggunaan jeda yang tepat untuk memperjelas arti atau makna.

b. Penggunaan lafal dan intonasi yang tepat.

c. Penggunaan ekspresi yang tepat.

4. Teks drama terdiri atas beberapa unsur, antara lain, tokoh dan sifat-sifatnya, latar, tema, jalan cerita, serta amanat. Berbagai unsur drama tersebut perlu kamu identifikasi.

5. Bahasa surat resmi adalah bahasa baku. Adapun bahasa surat pribadi adalah bahasa santai (tidak baku).

6. Dalam menulis surat, kamu harus memerhatikan ketepatan diksi dan kesesuaiannya dengan konteks.

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Uji Kemampuan