Reformasi Sosial dan Renovasi Masjid

B. Reformasi Sosial dan Renovasi Masjid

1. Merobohkan dan Meluruskan Arah Kiblat Masjid Kufah Abagh bin Nubatah menuturkan, “Ketika Imam Ali as.

memasuki Masjid Kufah, yang saat itu dibangun dengan tanah, beliau bersabda, ‘Celakalah orang yang telah meroboh- kanmu! Celakalah orang yang memudahkan datangnya kesempatan supaya kamu dirobohkan! Celakalah orang yang telah membangunmu dengan tanah yang dibakar dan telah merubah arah kiblat N abi Nuh!’ Kemudian beliau melanjut- kan ucapannya, ‘Berbahagialah orang yang melihat engkau dirobohkan di zaman Al-Qaim nanti! Mereka adalah orang-

1 At-Taubah: 34. 2 Al-Kafi, jil. 4, hal. 61; At-Tahdzib, jil. 4, hal. 143; Ayashi, Tafsir, jil. 2,

hal. 87; Al Mahajjah, hal. 89; Tafsir Shafi, jil. 2, hal. 341; Tafsir Burhan, jil. 2, hal. 121; Nuruts Tsaqalain, jil. 2, hal. 213; Bihar al-Anwar, jil. 73, hal. 143; Miraatul Uqul, jil. 16, hal. 193.

226 P EMERINTAHAN A KHIR Z AMAN orang baik dari umat yang bersama dengan keturunanku yang

baik.’” 1 Beliau juga bersabda, “Tidak diragukan bahwa pada saat

Imam Mahdi muncul, ia akan merobohkan masjid Kufah dan meluruskan 2 arah kiblatnya.”

2. Merobohkan Masjid-Masjid yang Melintang di Jalan Abu Bashir menuturkan bahwa Imam Baqir as. bersabda,

“Ketika Imam Mahdi muncul, ia akan merobohkan empat masjid di Kufah ... lalu membangunnya dengan bentuk yang sederhana, kemudian ia merobohkan masjid-masjid yang berada di tengah jalan.’” 3

Mungkin yang dimaksud dengan empat masjid adalah masjid- masjid yang dibangun oleh para pemimpin pasukan Yazid sebagai rasa syukur atas terbunuhnya Imam Husain as. lalu hari demi hari dikenal dengan Masjid Mal’unah. Meski sekarang masjid-masjid tersebut sudah tidak ada, mungkin saja nanti ada sekelompok orang yang akan membangunnya,

karena benci kepada Ahlul Bait as. 4 Mengenai masjid-masjid tersebut, Imam Baqir as. bersabda,

“Telah dibangun empat masjid di Kufah sebagai rasa syukur akan terbunuhnya Imam Husain as. Masjid-masjid tersebut

1 Thusi, Ghaibah, hal. 283; Itsbatul Hudat, jil. 3, hal. 526; Bihar al- Anwar, jil. 52, hal. 332.

2 Nu’mani, Ghaibah, hal. 318; Bihar al-Anwar, jil. 52, hal. 364;

Mustadrakul Wasail, jil. 3, hal. 369 dan jil. 12, hal. 294. 3 Man la yahdhuruhul faqih, jil. 1, hal. 53; Bihar al-Anwar, jil. 52, hal.

333; Itsbatul Hudat, jil. 3, hal. 517, 556; As Syi’ah wa Ar Raj’ah, jil. 2, hal. 400; lihat pula: Man la yahdhuruhul faqih, jil. 1, hal. 232; Irsyad, hal. 365; Raudhatul Waidzin, jil. 2, hal. 264.

4 Mahdi Mau’ud, hal. 941; Al Gharat, jil. 2, hal. 324, catatan kaki.

B AGIAN K EDUA : B AB 7 227

antara lain: Masjid Asy’ats, Masjid Jariri, Masjid Samak, dan Masjid 1 Syabts bin Ruba’i.”

3. Menara-Menara Masjid Dirobohkan Abu Hasyim Ja’fari mengatakan, “Aku pernah berada di dekat

Imam Hasan Askari as. yang tengah membicarakan tentang Imam Mahdi af., beliau bersabda, ‘Ketika Imam Mahdi muncul nanti, ia akan memerintahkan supaya menara-menara

masjid dan Maqshurah 2 dirobohkan.’ Aku berkata kepada diriku sendiri, ‘Mengapa Imam Mahdi af. melakukan hal ini?’

Imam menghadap kepadaku dan berkata, ‘Karena itu adalah bid’ah dan tidak pernah dibangun oleh satu nabi pun dan juga Imam.’” 3

Almarhum Shaduq, berdasarkan sebuah riwayat, berkata, “Berdasarkan riwayat-riwayat di atas, kita dapat memahami bahwa hukum membangun menara-menara yang tinggi untuk

masjid adalah haram ... akan tetapi para Fuqaha menafsirkan keharaman ini sebagai makruh.” 4

Ditukil pu la dari Mas’udi dan Thabrasi, “Ia akan memerintah- kan dihancurkannya mimbar- 5 mimbar.”

1 Bihar al-Anwar, jil. 45, hal. 189. 2 Nama sebuah tempat berdirinya khalifah atau imam dalam keadaan

shalat, supaya aman dari jangkauan musuh. Lihat kamus bahasa Farsi Amid.

3 Thusi, Ghaibah, hal. 23; Ibnu Syahr Asyub, Manaqib, jil. 4, hal. 437; A’lamul Wara, hal. 355; Kasyful Ghummah, jil. 3, hal. 208; Itsbatul

Hudat, jil. 3, hal. 412; Bihar al-Anwar, jil. 50, hal. 215 dan jil. 52, hal. 323; Mustadrak al-Wasail, jil. 3, hal. 379 dan 384.

4 Raudhatul Muttaqin, jil. 2, hal. 109. 5 Itsbatul Washiyah, hal. 215; A’lamul Wara, hal. 355.

228 P EMERINTAHAN A KHIR Z AMAN

4. Mimbar dan Atap Masjid Dihancurkan Imam Baqir as. bersabda, “Pertama kali yang akan dilakukan

Imam Mahdi adalah, (menghancurkan) atap masjid. Beliau akan merobohkannya, lalu membuat sejenis atap yang lain

1 seperti Arisy 2 nabi Musa a s.”

Riwayat diatas dapat ditafsirkan bahwa tujuan dihancurkan- nya atap, karena tidak adanya penghalang antara orang-orang yang melakukan shalat dengan langit, adalah suatu hal yang mustahab . Dan ketiadaan penghalang antara oarang shalat

dengan langit sebagai salah satu sebab terkabulnya do’a dan diterimanya shalat.

5. Mengembalikan Masjidil Haram dan Masjid Nabi Imam Shadiq as. bersabda, “Imam Mahdi akan merobohkan

Masjidil Haram dan membangunnya kembali dalam bentuk dan ukuran aslinya. Ia juga akan membangun Masjid Nabi dengan ukuran aslinya. Kemudian ia membangun Ka’bah di tempatnya yang asli.” 3

1 Arisy adalah sejenis atap yang biasanya terbuat dari daun kurma, lalu digunakan untuk berteduh bagi orang-orang yang berada di ba-

wahnya dan sampai akhir musim kurma mereka tinggal di bawahnya. Dihancurkannya atap-atap masjid di zaman itu, mungkin karena di zaman tersebut masjid-masjid yang dibangun telah keluar dari jalur kesederhanaannya. Dihancurkannya mimbar-mimbar juga demikian, mungkin di zaman itu mimbar digunakan untuk memperkuat propa- ganda-propaganda busuk penguasa tiran dan tidak digunakan untuk mengarahkan umat ke jalan yang benar.

2 Man la yahdhuruhul faqih, jil. 1, hal. hal. 153; Itsbatul Hudat, jil. 3, hal. 425; Wasailus Syi’ah, jil. 3, hal. 488; Raudhatul Muttaqin, jil. 2, hal. 101.

3 Irsyad, hal. 364; Thusi, Ghaibah , hal. 297; Nu’mani, Ghaibah, hal. 171; A’lamul Wara, hal. 431; Kasyful Ghummah, jil. 3, hal. 255; Itsbatul Hudat, jil. 3, hal. 516; Bihar al-Anwar, jil. 52, hal. 332.

B AGIAN K EDUA : B AB 7 229

Beliau juga bersabda, “Ketika Imam Mahdi muncul, ia akan mengembalikan Baitullah ke ukuran aslinya 1 dan dia akan

melakukan hal tersebut juga terhadap Masjid Nabi dan masjid Kufah.”