Capaian Kinerja Organisasi

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Kabupaten Lebak merupakan salah satu daerah tertinggal di Indonesia, Hal inilah yang turut mendasari penetapan visi pemerintah Kabupaten Lebak untuk menjadikan Kabupaten Lebak sebagai daerah yang maju dan berdaya saing melalui pemantapan pembangunan perdesaan dan pengembangan ekonomi kerakyatan. Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah Kabupaten Lebak telah menyusun 6 misi dengan berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Lebak 2009-2014.

Visi dan Misi dalam RPJMD tersebut diwujudkan secara bertahap melalui perencanaan pembangunan tahunan yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2014. Selain mengacu pada RPJMD, penyusunanRKPD Kabupaten Lebak tersebut juga mempedomani RKP Nasional dan RKPD Provinsi Banten agar sinkronisasi perencanaan pembangunan pusat dan daerah dapat terwujud. Sinkronisasi dimaksud merupakan perwujudan keterpaduan dan kesatuan perencanaan pembangunan secara nasional, dengan tetap memperhatikan kondisi, potensi serta dinamika perkembangan daerah.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak tahun 2014 semula ditetapkan dengan keputusan Bupati Lebak Nomor 11 Tahun 2013 dengan tema pembangunan daerah “MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN DAERAH YANG DIDUKUNG OLEH INFRASTRUKTUR WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAN MASYARAKAT YANG BERKEADILAN”. Pemilihan tema pembangunan tersebut didasari atas arah kebijakan transisi pada RPJMD 2009-2014. Namun demikian, seiring dengan penetapan RPJMD tahun 2014-2019, tema pembangunan tahun 2014 tersebut

mengalami penyesuaian menjadi “Tahun Pemenuhan Pelayanan Dasar dan Peningkatan Kualitas Kinerja Birokrasi”.

Tema pembangunan daerah tersebut dipilih dengan maksud agar pemerintah daerah mampu memperluas cakupan pemenuhan pelayanan dasar bagi masyarakat, peningkatan kualitas infrastruktur permukiman, penataan ruang terbuka bagi masyarakat, peningkatan perlindungan sosial serta mengembangkan kemitraan dan peran serta para pihak dalam pembangunan.

Upaya tersebut dilaksanakan seiring dengan upaya meningkatkan kualitas kinerja birokrasi yang menjadi pilar penting pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Lebak melalui upaya pembenahan birokrasi pemerintahan yang lebih akuntabel dan transparan, peningkatan upaya penyelesaian masalah-masalah pembangunan serta penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik. Penataan pada seluruh sektor pembangunan juga perlu dilakukan sebagai persiapan guna menghadapi periode pembangunan ke depan yang akan berjalan dengan lebih pesat.

Agar jalannya pembangunan mengarah kepada Tema pembangunan tersebut, maka ditetapkan 4 (empat) prioritas pembangunan daerah sebagai berikut :

1. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Dasar Bidang Pendidikan dan Kesehatan;

2. Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan ekonomi Masyarakat serta Penanggulangan Kemiskinan;

3. Pengembangan infrastruktur Wilayah, Penanganan Desa Tertinggal, dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Kebencanaan;

4. Peningkatan Kinerja Aparatur dan Pemantapan Kualitas Demokrasi.

Prioritas pembangunan tersebut selanjutnya diurai dalam tujuan, sasaran, program dan kegiatan dengan masing-masing indikator target yang jelas dan terukur. Analisa capaian indikator makro daerah dan indikator sasaran perlu terus dievaluasi agar arah pembangunan daerah yang dilakukan dapat tercapai sesuai dengan visi Kabupaten Lebak. Analisa dimaksud dilaksanakan melalui pengukuran kinerja yang dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan.

Salah satu tahapan dalam pengukuran kinerja adalah pengumpulan dan perangkuman data kinerja dengan tetap memperhatikan indikator kinerja yang telah disepakati. Indikator kinerja dimaksud merupakan ukuran keberhasilan yang Salah satu tahapan dalam pengukuran kinerja adalah pengumpulan dan perangkuman data kinerja dengan tetap memperhatikan indikator kinerja yang telah disepakati. Indikator kinerja dimaksud merupakan ukuran keberhasilan yang

Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan pengukuran capaian kinerja disajikan untuk setiap kinerja sasaran startegis yang mencakup: (1) analisa antara target dan realisasi kinerja tahun ini; (2) analisa antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; (3) analisa realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka RPJMD; (4) analisa realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional; (5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusiyang telah dan akan dilakukan; (6) Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya; dan (7) analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian kinerja.

Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian dan program/kegiatan serta indikator makro, beberapa analisa menggunakan skala penilaian sebagai berikut :

: Baik Sekali

 Kurang dari 55

: Kurang

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5