Maret April Juni Juni

5.1 Kesimpulan

pelaksanaan di lapangan untuk tingkat Kesimpulan yang dapat diambil dari

Provinsi Kalimantan Tengah telah pula hasil penelitian “Aspek Hubungan Panjang-

ditindaklanjuti dengan Instruksi Gubernur Berat, Reproduksi, dan Makanan Ikan Lais Kalimantan Tengah kepada Bupati/ Walikota Baji (Kryptopterus palembangensis) di Danau

se-Kalimantan Tengah Nomor 188.54/3/2012 Batu Kabupaten Pulangpisau” adalah sebagai

tentang Larangan Illegal Fishing di Provinsi

berikut :

Kalimantan Tengah. Semua aturan yang ada

1. Secara umum semua parameter fisika merupakan perangkat yang disediakan

dan kimia kualitas air yang diamati di pemerintah sebagai bagian dari upaya Danau Batu menunjukkan kisaran nilai menciptakan sumberdaya perikanan yang yang masih memungkinkan dalam berkelanjutan. mendukung kehidupan alami komunitas Dalam pengelolaan perairan umum, ikan rawa banjiran air tawar, khususnya khususnya

ikan lais baji.

2. Ikan lais baji yang tertangkap mempertimbangkan hukum dan kearifan adat

mempunyai persamaan dengan nilai b lokal setempat yang bersifat positif sebagai

(slope) yang diperoleh kurang dari 3, penunjang

pelaksanaan

pelaksanaan

maka pertumbuhan ikan lais baji adalah pengelolaan. Sebagai contoh kawasan Danau

bertipe alometrik negatif, yang berarti Batu dan sekitarnya yang mana sampai pertambahan panjang lebih cepat dengan saat ini masih mengenal istilah daripada pertambahan berat atau verklaring (perjanjian pendek yang mengatur pertambahan panjang yang tidak diikuti hak pemanfaatan di jaman Hindia Belanda)

pertambahan beratnya. yang sampai saat ini masih dipegang turun-

dengan

Perbandingan nilai b antara ikan jantan temurun oleh beberapa keluarga yang dan betina menunjukkan bahwa ikan memegang hak waris. Namun di sisi lain jantan lebih gemuk daripada ikan betina. kearifan lokal setempat semacam ini harus

3. Perbandingan antara ikan jantan dan

fekunditas menunjukkan betina menunjukkan jumlah betina lebih

terhadap

korelasi yang lemah diantara kedua banyak daripada ikan jantan. Hal ini

faktor ini. Kondisi ini diduga terjadi menandakan bahwa populasi yang ada

karena adanya batas kisaran yang adalah seimbang dan tidak mengalami

ekstrim dari fekunditas ikan lais baji tekanan

pada ukuran berat dan panjang standar Keberadaan ikan betina dalam suatu

ancaman

kepunahan.

yang hampir sama.

ekosistem perairan paling sedikit sama

8. Ikan lais baji mempunyai jenis makanan dengan atau lebih banyak daripada ikan

dominan berupa insekta dewasa yaitu jantan,

kumbang-kumbangan, nyamuk, capung, keberhasilan dari proses reproduksi

sehingga

kemungkinan

lalat, belalang, dan semut; walaupun yang akan menghasilkan rekrutmen baru

hasil pengamatan juga menemukan ke dalam populasi akan menjadi lebih

adanya zooplankton jenis Copepoda besar.

namun persentase dan frekuensi

4. Ukuran pertama kali matang gonad ditemukannya kecil dan sedikit. (length at first maturity/ Lm) ikan lais

9. Strategi pengelolaan perikanan terkait baji lebih besar daripada ukuran

erat dengan pengaturan ukuran ikan pertama kali tertangkap (Lm>Lc);

yang boleh ditangkap, pengaturan jenis sehingga

alat tangkap, waktu, dan lokasi ancaman terhadap keberlanjutan dan

mengindikasikan

adanya

penangkapan. Berkaitan dengan ukuran kelestarian sumberdaya ikan lais baji di

ikan, upaya pengelolaan yang dapat Danau Batu mengingat asumsi logis

dilakukan adalah dengan mengatur bahwa ikan yang tertangkap masih

ukuran mata jaring (mesh size). berukuran sangat kecil dan belum

10. Terkait dengan strategi pengelolaan pernah melakukan pemijahan sehingga

dalam hubungannya dengan waktu dan peluang rekrutmen ikan menjadi lebih

lokasi penangkapan, pembatasan bahkan kecil.

larangan

melakukan kegiatan

5. Perbandingan antara ukuran pertama penangkapan ikan di kawasan yang kali matang gonad (length at first

menjadi lokasi pemijahan maupun maturity/ Lm) terhadap komposisi hasil

daerah aliran sungai menuju danau/ tangkapan, diperoleh hasil bahwa lebih

rawa banjiran pada musim hujan dapat separuh dari hasil tangkapan ikan lais

dianggap sebagai salah satu alternatif baji masih berukuran kecil dan belum

solusi mengenai pengelolaan perikanan memasuki tahapan matang gonad.

di daerah rawa banjiran. Upaya Keadaan ini dapat menyebabkan growth

penangkapan tetap dapat dilakukan, overfishing, yaitu kondisi dimana hasil

dengan mengambil lokasi fishing tangkapan dominan merupakan ikan

ground yang berbatasan dengan relatif kecil dan ukurannya di bawah

kawasan rawa banjiran pada saat ukuran dugaan pertama kali tertangkap.

kondisi muka air mulai surut, dimana

6. Sebagian besar ikan lais baji yang pada kondisi ini diperkirakan ikan telah tertangkap belum matang gonad,

melakukan pemijahan dan bersiap sementara itu ikan yang matang gonad

melakukan migrasi kembali ke habitat semuanya berjenis kelamin betina.

semula di sungai utama. Keberagaman TKG memberikan ruang

11. Keberadaan sumberdaya ikan tidak untuk asumsi bahwa ikan lais baji

lepas dari keberadaan sumberdaya memiliki musim pemijahan sepanjang

sekitarnya pula, tahun, dengan puncak musim pemijahan

lingkungan

di

mengingat makanan sebagai salah satu yang diprediksi adalah pada saat curah

faktor pembatas kehidupan diperoleh hujan tinggi.

dari lingkungan. Jika memperhatikan

7. Tidak ada korelasi yang kuat pada sumber makanan ikan lais baji yang hubungan antara berat ikan terhadap

merupakan pemakan insekta dewasa, fekunditas maupun panjang ikan

dan sebagian besar memiliki hubungan dan sebagian besar memiliki hubungan

aparat hukum dan pemerintah dianggap tanaman alami dan hutan di sekitar

sebagai salah satu faktor kunci danau harus tetap terjaga, supaya

keberhasilan pengelolaan sumberdaya keberadaan suplai bahan makanan

perikanan.

berupa insekta. Diduga vegetasi hutan di

3. Diperlukan upaya lebih tegas dari pihak sekitar danau menyediakan tempat

pemerintah dalam menegakkan aturan tumbuh dan berkembang biaknya

(law enforcement) terkait upaya insekta.

melanggar aturan yang sudah menjadi

12. Peran serta segenap lapisan masyarakat kesepakatan bersama. yang merupakan pelaku perikanan, peduli perikanan dan lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

sebagai aktor

Anonim. 2006. Profil Sumberdaya Ikan (SDI) memanfaatan dan menjaga kelestarian

utama

dalam

14 Kabupaten/ Kota se Kalimantan (sustainability) sumberdaya perikanan

Tengah. Dinas Kelautan dan Perikanan supaya dapat dinikmati oleh setiap

Provisi Kalimantan Tengah. lapisan masyarakat dari generasi ke

Invertebrates-Terestrial generasi merupakan suatu keniscayaan

Insects. The Regents of The University yang tidak terbantahkan baik hari ini

Davis Campus. maupun di masa yang akan datang. Pola

of

California.

http://nrs.ucdavis.edu/ stebbins/natural/ pengelolaan berbasis masyarakat yang

invertebrates/terrestrial.html membagikan tanggung jawab kepada

______. 2008. Jenis Ikan Air Tawar dan setiap stakeholder ini dikenal dengan

Daerah Sebarannya di Kalimantan istilah “community based management”.

Tengah. Dinas Kelautan dan Perikanan Provisi Kalimantan Tengah

5.2 Saran

______. 2013. Laporan Statistik Perikanan Terkait dengan hasil penelitian yang

Provinsi Kalimantan Tengah Tahun dilakukan serta memperhatikan keberadaan

2009-2012. Dinas Kelautan dan lokasi di Danau Batu adalah beberapa saran

Perikanan Provisi Kalimantan Tengah yang dapat dikedepankan sebagai berikut : ______. 2014. Analisis Hujan Bulan Maret-

1. Diperlukan aturan yang bersifat legal- Juni 2014. Stasiun Meteorologi Tjilik

formal dengan berlandaskan kearifan Riwut Palangkaraya.

lokal setempat dan penelitian ilmiah Ardianor, Veronica, E. 2003. Primary

terkait pengaturan upaya penangkapan production of phytoplankton in Lake

di Danau Batu maupun lokasi perairan Batu, a tropical oxbow lake of Central umum lainnya di Kalteng. Aturan Kalimantan. Fakultas Pertanian : dimaksud,

Universitas Palangkaraya. (Peraturan Daerah) hingga Perdes

Ardianor, Trisliana, Iwakuma, T. 2004. (Peraturan Desa), paling tidak mampu

Composition of Net Phytoplankton of mengatur “ukuran mata” alat tangkap, oxbow and blackwater lakes in fresh penggunaan sarana dan prasarana

water swamp ecosystem of Central penangkapan

yang

diperboleh

Kalimantan. Paper presented on routine beroperasi dan ramah lingkungan,

seminar, Limnological Laboratory of waktu penangkapan dan lokasi fishing

University of Palangkaraya, 14 page. ground. Ardidja, S. 2007. Bahan Alat Penangkapan

2. Dalam melakukan pengawasan dan Ikan dan Rancang Bangun Alat

pengendalian pemanfaatan sumberdaya, Penangkapan Ikan. Sekolah Tinggi

Perikanan Jakarta, Jakarta. kelompok masyarakat yang sadar dan

Buchar, T., Handayani, T., dan Najamuddin, peduli akan lingkungan. Terkait dengan

A. 2007. Ichtio-Fauna Danau Batu, hal dimaksud, adanya Kelompok

Kalimantan Tengah. Journal of Tropical Masyarakat Pengawas (Pokmaswas)

Fisheries 2 (2). Hal. 1-13.

Bouchard, R.W., Jr. 2004. Guide to Aquatic Haryani. 1999. Teknik histologi. Bogor: PAU, Macroinvertebrates of Upper Midwest.

Ilmu Hayat, Institut Pertanian Bogor. Water Resources Center, University of

Heriyanto, T. 2010. Fekunditas dan Diameter Minesota, St. Paul, MN. 208 halaman.

Telur. http://scribd.com/ (1 Mei 2012) Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Bagi

Holden, M.J., and Rait D.F.S,.1974. FAO Pengelolaan Sumber Daya dan

Manual of Fisheries Science. Part 2 : Lingkungan

Methods of Resource Investigation and Kanisius, Yogyakarta.

Perairan.

Penerbit

Their Application. FAO. Roma : Italia. Effendie, M.I. 1979. Metoda Biologi

Instruksi Gubernur Kalimantan Tengah Perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor.

kepada Bupati/ Walikota se-Kalimantan Effendie, M.I. 2002. Biologi Perikanan.

Tengah Nomor 188.54/3/2012 tentang Penerbit Yayasan Pustaka Nusatama,

Larangan Illegal Fishing di Provinsi Bogor.

Kalimantan Tengah. Elvyra, R. 2004. Aspek Habitat, Makanan,

Irianto, A. 2003. Statistik. Konsep Dasar dan dan Reproduksi Ikan Lais. Makalah

Aplikasinya. Kencana Prenada Media : Individu Pengantar ke Falsafah Sains

Jakarta.

(PPS 702). Sekolah Pasca Sarjana Kottelat, M., Whitten A.J., Kartikasari S.N, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

dan Wiroadmodjo. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and

Elvyra, R., Solihin, D.D, Affandi, R., dan Sulawesi. Periplus Edition Limited : Junior, Z. 2010. Kajian Aspek

Jakarta.

Reproduksi

Martasuganda. S. 2002. Jaring Insang hypopthalmus) di Sungai Kampar,

Serial Teknologi Kecamatan

(Gillnet).

Ikan Berwawasan Pelalawan, Provinsi Riau. Jurnal Natur

ISBN 979-96923-0-X. Indonesia 12 (2). Hal. 117-123.

Lingkungan

Terbitan oleh Jurusan PSP. Fakultas Fatah, K., Makri. 2011. Makanan Ikan Lais

Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB 65 Janggut (Kryptopterus limpok) di Rawa

hal.

Baniran Tasik Serai Giam Siak Kecil Minggawati, I. 2010. Kebiasaan Makan dan Propinsi Riau. Prosiding Forum

Jenis Makanan Ikan Lais Bantut Perairan Umum Indonesia VIII. Hal.

(Ompok hypopthalmus) di Danau Dapur 531-536.

Kota Palangkaraya. Media Sains Vol. 2 FAO. 1995. Code of Conduct for

(2). Hal. 185-191.

Responsibility Fisheries (CCRF). Mulaini, H., Buchar, T., Najamuddin, A. Handayani, T., Buchar, T., dan Najamuddin,

Beberapa

aspek biologi

palembangensis dan Sheatfish (Siluridae) di Danau Batu dan

A. 2009. Aspek Biologi Ikan Lais/

Kryptopterus

Ompok hypopthalmus yang tertangkap Danau Tehang. Journal of Tropical

di Danau Batu Kalimantan Tengah. Fisheries 3 : 35-46.

Universitas Palangkaraya : Fakultas Hartoto, DI, Sarnita, A.S., Sjafei, D.S., Satya,

Pertanian Jurusan Perikanan. A., Syawal, Y., Sulastri, Kamal, Siddik,

Nurdawati, S., Prasetyo, D. 1997. Ekosistem Y. 1998. Kriteria Evaluasi Suaka

Hutan Rawa sebagai Habitat Ikan Perikanan Perairan Darat. Pusat

Perairan Umum. Prosiding Forum Penelitian

Perairan Umum Indonesia III : Makalah Limnologi LIPI. Cibinong.

dan

Pengembangan

Penunjang. Hal. 109-121. Hartoto DI. 2000. Relationship of water level

Prihatiningsih, Sadhotomo, B., Taufik, M. to water quality in an oxbow lake

2013. Dinamikan Populasi Ikan Central Kalimantan. Proceeding of

Swanggi (Priacanthus tayenus) di International Symposium on Tropical

Perairan Tangerang-Banten. Jurnal Peatlands. Bogor, 22-23 Nopember

Perikanan (Bawal) Vol. 5 (2). Hal. 81- 1999.

Putra, R.M., Windarti, Yanti. 2012. Buletin Penelitian Perikanan Darat No. Pertumbuhan Relatif Ikan Selais

2 (9). Hal. 105-111.

(Ompok sp.) yang Tertangkap di Sungai Wulandari, L., Ardianor, Buchar, T., Kampar dan Sungai Siak, Riau. Jurnal

Veronica, E., Yulintine, Gumiri, S., Perikanan dan Kelautan 17.1. Hal. 65-

Iwakuma, T., Yamato, H., Septiani, T.,

74. Yantrinata. Hariwinata, R., Trisliana, Rahmawaty. 2002. Pengelolaan Sumberdaya

Indra, J. 2003. Limnological data for Perairan Waduk secara Optimal dan

lakes in the vicinity of Sigi Village- Terpadu. USU Digital Library.

Environmental Sadhori, N. 1985. Tenik Penangkapan Ikan.

Palangkaraya.

and Land Use Penerbit Angkasa, Bandung.

Conservation

Management of Wetland Ecosystem in Said, A. 2008. Beberapa Aspek Biologi Ikan

Southeast Asia. The Annual Report of Bujuk (Channa cyanospilos) di DAS

2003 of the Core University Programe Musi, Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu

between Hokkaido University, Japan Perairan dan Perikanan Indonesia, Jilid

and Research Center for Biology (LIPI),

15, Nomor 1 : 27-34.

Indonesia.

Saputra, S.W., Soedarsono, P., Sulistyawati, Yulintine, Wulandari, L., Gumiri, S.,

G.A. 2009. Beberapa Aspek Biologi Ardianor dan Iwakuma, T. 2013. Ikan Kuniran (Upeneus spp.) di

Kelimpahan dan Biovolume Insekta Perairan Demak. Jurnal Saintek

Terestrial di Danau Tundai, Kalimantan Perikanan Vol. 5, No. 1. Hal. 1-6.

Tengah. Journal of Tropical Fisheries Sinaga, T.P. 1995. Tesis : Bioekologi

No. 9 (2). Hal. 714-720. Komunitas Ikan di Sungai Banjaran

Yusuf, N.S., Najamuddin, A. (2006). Koleksi Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

dan inventarisasi Biologi Reproduksi Program Pasca Sarjana IPB, Bogor.

Ikan Hias Langka di Perairan Umum Simanjuntak, C.P.H. 2007. Tesis : Reproduksi

Kalimantan Tengah. Laporan Hibah Ikan Selais, Ompok hypopthalmus

A-2 Jurusan (Bleeker), berkaitan dengan Perubahan

Penelitian

PHK

Sumberdaya Perairan Hidromorfologi Perairan di Rawa

Manajemen

Fakultas Pertanian Universitas Palangka Banjiran Sungai Kampar Kiri. Sekolah

Raya.

Pasca Sarjana IPB, Bogor. Spare, P dan S.C. Venema. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Pusat Penelitian

dan

Pengembangan

Perikanan, Jakarta. 438 halaman. Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. CV. Alfabeta, Bandung. Hal. 104-108. Suhendrata, T., Rusmadji. 1991. Pendugaan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad dan Perbandingan Kelamin Ikan Kembung Perempuan

(Rastreliger

brachysoma) di Perairan Sebelah Utara Tegal. Jurnal Penelitian Perikanan Laut No. 60. Badan Penelitian Perikanan Laut, Jakarta. Hal. 59-63.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

31 Tahun 2004 jo Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. Utomo, A.D., S. Adjie dan Asyari. 1990. Aspek Biologi Ikan Lais di Perairan Lubuk Lampam Sumatera Selatan.