9 Tabel 2.2 Baku Mutu Limbah Cair untuk Industri Minyak Sawit [24]
Parameter Kadar Maksimum
mgl Beban Pencemaran Maksimum
kgton BOD
5
250 1,5
COD 500
3,0 TSS
300 1,8
Minyak dan Lemak 30
0,18 Amonia Total sebagai NH
3
-N 20
0,12 pH
6,0 – 9,0
Debit Limbah Maksimum 6
m
3
ton bahan baku Perhatian  pada  menipisnya  bahan  bakar  fosil  telah  menyebabkan  peningkatan
kegiatan  penelitian  pada  pengembangan  energi  terbarukan  seperti  produksi  biogas  dari limbah  untuk  pembangkit  listrik  yang  berkelanjutan.  LCPKS  menjadi  limbah  dengan
kandungan  karbon  organik  yang  tinggi  telah  menjadi  sumber  yang  menjanjikan  untuk produksi biogas dan berpotensi menaikkan sektor energi terbarukan .
2.2 BIOGAS
Biogas adalah gas digester yang timbul dari aktivitas bakteri anaerob metanogen yang  menguraikan  bahan  organik  [25].  Biogas  yang  diperoleh  dapat  digunakan  dalam
berbagai  bidang  ekonomi,  terutama  dalam  proses  teknologi  dan  untuk  tujuan  rekayasa listrik, termasuk yang berikut :
1. Produksi energi panas di boiler gas dan produksi energi panas dan listrik dalam satuan terkait - dari 1 m
3
biogas - dalam produksi terkait energi 2.1 kWh energi listrik dan 2,9 kWh panas diperoleh;
2. Produksi energi listrik di percikan - pengapian atau turbin mesin; 3. Menggunakan gas yang diperoleh sebagai bahan bakar dalam mesin motor-mobil;
4.  Menggunakan  gas  yang  diperoleh  dalam  berbagai  proses  teknologi,  misalnya  dalam produksi methanol [7].
Komposisi  biogas  bervariasi  sangat  tergantung  pada  bahan  organik  dan  proses biologis  yang  digunakan.  Tabel  2.3  berikut  merupakan  karakteristik  biogas  secara
umum.
10 Tabel 2.3 Karakteristik Biogas
Parameter Komposisi
Referensi Metana CH
4
50 – 60
[26] Karbon dioksida CO
2
38 – 48
[26] Nitrogen N
2
0,4 – 1,2
[27] Oksigen O
2
– 0,4 [27]
Hidrogen Sulfida H
2
S 0,02
– 0,4 [27]
Kandungan Energi 6,0
– 6,5 kWhm
3
[28] Kesetaraan
Bahan Bakar
0,60 – 0,65 liter minyakm
3
udara [28]
Batas Ledakan 6
– 12 biogas di udara [28]
Temperatur Nyala 650
– 750 °C [28]
Tekanan Kritis 75
– 89 bar [28]
Temperatur Kritis –82,5 °C
[28] Densitas Normal
1,2 kgm
3
[28] Massa Molar
16,043 kgkmol
-1
[28] Kandungan  energi  biogas  tergantung  langsung  pada  isi  metana.  Semakin  tinggi
kandungan  zat  mudah  terurai  seperti  lemak  dan  pati  yang  akan  difermentasi,  substrat yang  lebih  tinggi  akan  menjadi  output  gas.  Sebuah  meter  kubik  gas  metana  memiliki
kandungan  energi  hampir  sepuluh  jam  kilowatt  9,97  kWh.  Jika  kandungan  metana akan berjumlah 60 kandungan energi  total  dari satu  meter kubik  biogas  sekitar enam
kWh, nilai kalor akan sesuai kira-kira 0,6 liter bahan bakar minyak [25]. Efisiensi rata-rata pencernaan metana mencapai sekitar 0,24 m
3
metana dari 1 kg bahan organik kering. 1 m
3
biogas dari 26 MJ nilai kalori dapat menggantikan 0,77 m
3
gas alam dari nilai kalori 33,5 MJ, 1,1 kg batubara keras nilai kalori 23,4 MJ atau 2 kg kayu bakar dari 13,3 MJ nilai kalori [7]. Tabel 2.4 berikut merupakan perbandingan nilai
kalori dan kesetaraan biogas dengan sumber energi lain. Tabel 2.4 Perbandingan Nilai Kalori dan Kesetaraan Biogas dengan Sumber Energi Lain
[7],[18].
No Bahan Bakar
Nilai Kalori kJ  Nilai Kesetaraan
1 Biogas
15000 1 m
3
2 Gas alam
33500 0.77 m
3
3 Batubara
23400 1.1 kg
4 Minyak tanah
8000 0.62 liter
5 Kayu bakar
2400 2 kg
11 bakteri metana
hidrolisis fosforilas
i β-oksidasi
bakteri metana bakteri metana
hidrolisis deaminasi
bakteri metana
2.3 PROSES PEMBUATAN BIOGAS