Program Tendanisasi Pasar Jumat Karanganyar

3. Program Tendanisasi Pasar Jumat Karanganyar

a. Tendanisasi Pedagang Sektor Timur

Pasar Ju mat telah memberikan keuntungan baik bagi pedagang yang berjualan di sana mau pu n bagi masyarakat umum sebagai konsumen. Pasar Jumat mampu menyed iakan barang-barang keb utuhan masyarakat terutama masyarakat eko nomi kelas menengah. Melihat p otensi Pasar Jumat yang d apat dijadikan sebagai wisata belanja serta untuk mengu rangi dampak negatif dari keberadaan Pasar Jumat itu sendiri mulai pertengahan Pasar Ju mat telah memberikan keuntungan baik bagi pedagang yang berjualan di sana mau pu n bagi masyarakat umum sebagai konsumen. Pasar Jumat mampu menyed iakan barang-barang keb utuhan masyarakat terutama masyarakat eko nomi kelas menengah. Melihat p otensi Pasar Jumat yang d apat dijadikan sebagai wisata belanja serta untuk mengu rangi dampak negatif dari keberadaan Pasar Jumat itu sendiri mulai pertengahan

Dengan diadakannya program tend anisasi sendiri diharapkan dapat membu at Pasar Jumat menjad i lebih b aik. Baik bagi p edagang, lingkungan sekitar maupun masyarakat secara umum tanpa adan ya p ihak yang merasa dirugikan. Karena tidak d apat d ipungkiri Pasar Jumat telah memb antu perekonomian mas yarakat Kabup aten Karanganyar dengan memperluas lapangan p ekerjaan.

Dengan dilaksanakannya program tendanisasi d imaksud kan mampu menarik minat masyarakat untuk datang ke Pasar Jumat. Pasar yang menyediakan berbagai macam keb utuhan ini diharap mampu memb antu masyarakat dalam memenu hi keb utu hann ya.

Gambar d i atas menunju kkan antusias masyarakat untuk datang ke Pasar Jumat. Terlihat begitu banyaknya pengunjung dari berbagai golongan masyarakat. Adapu n maksud dan tuju an dari di adakannya program tendanisasi sendiri antara lain untuk keindahan d an ketertiban, menjadikan Pasar Jumat seb agai pasar wisata, m enciptakan kenyamanan dan meningkatkan minat wisata belanja serta mem perlancar arus lalu lintas dan aktivitas perkantoran. Beriku t penuturan dari pihak tim Pembina Pasar Jumat;

“kalau di tata dengan rapi dan baik serta tertib, Pasar Jumat sangat berpotensi guna dijadikan pasar wisata itu sebabnya diadakan program tendanisasi dengan sistem bongkar pasang atau kn ock down . Harin ya juga tetap Jumat dengan lokasi yang te lah ada dan digunaka n selama ini. Karena Pasar Jumat telah menjadi b agian d ari masyarakat Karanganyar (wawancara Bapak Margono, pegawai Dinas P ertanian 12 Nopember 2012)

Gambar 3.2

Pengu njung Pasar Jumat Yang Memb ludak

berkeinginan u ntu k menjadikan Pasar Jumat sebagai pasar wisata yang memiliki ciri khas yang mampu menarik bukan hanya masyarakat Kabupaten Karanganyar tetapi juga mas yarakat luar. Karena tidak d apat di pungkiri b ahwa saat ini Pasar Jumat menjadi pusat perekonomian masyarakat yang mamp u memp erluas lapangan p ekerjaan serta meningkatkan ekonomi p edagang.

Dalam pelaksanaann ya pro ses tendanisasi se ndiri dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu dengan diadakann ya,

a. Sosialisasi

M elalui ide pemerintah untuk mengembangkan Pasar Jumat serta mencari solusi terhadap permasalahan yang ada maka melalui Dinas Pertanian akan diadakan program tendanisasi yang harus d iikuti seluruh pedagang yang berju alan di Pasar Jumat. Maka langkah awal adalah d engan di adakan sosialisasi kepad a p agu yub an. Untuk membahas keberlanjutan program tendanisasi ini d iadakan rapat antara pengu rus Pagu yub an Pasar Ju mat bersama dengan Bank Karanganyar selaku kreditor serta DKP (Dinas Kebersihan d an Pertamanan) yang bertanggungjawab dalam penataan serta pemasangan tenda.

Dengan di ad akannya program tendanisasi ini merupakan hasil evalu asi dari pemerintah dalam menganggapi ko ndisi Pasar Jumat. Serta untuk mempertimb angkan kelangsungan Pasar Jumat ke dep ann ya beserta nasib para p ed agang. Program tendanisasi ini merupakan kebijakan yang dibu at oleh pemerintah kab upaten u ntuk Dengan di ad akannya program tendanisasi ini merupakan hasil evalu asi dari pemerintah dalam menganggapi ko ndisi Pasar Jumat. Serta untuk mempertimb angkan kelangsungan Pasar Jumat ke dep ann ya beserta nasib para p ed agang. Program tendanisasi ini merupakan kebijakan yang dibu at oleh pemerintah kab upaten u ntuk

M elihat lokasi Pasar Ju mat maka solusi yang diajukan adala h dengan melaksanakan program tendanisasi secara knock down atau bongkar pasang. Berikut penuturan d ari Bapak Margo no, selaku pegawai Dinas Pertanian dimana dinas pertanian menjadi tim Pembina dalam pelaksanaan Pasar Ju mat

“kan dulu saking b anyaknya pedagang yang berjualan di Pasar Ju mat terlebih tidak sesuai d engan tuju an awal dari Pasar Jumat itu sendiri membuat beberapa p ihak merasa terganggu d enga n adanya Pasar Jumat. Dan terakhir ada wacana yang menginginkan Pasar Jumat diganti hari Minggu yang langsung mendapat peno lakan dari p ed agang karena pedagang pada hari M inggu sudah berjualan di tempat lain. Untuk tetap mempertahankan keberadaan Pasar Jumat mengingat banyaknya pedagang ya ng ad a, maka Dinas Pertanian memberikan usulan agar d ilaku kan program tendanisasi untuk meminimalisir akib at yang tid ak dikehendaki. Pro gram tend aisasi ini sendiri juga sudah kami bicarakan dengan b ank Karangnyar yang nantinya bersedia menjadi kreditur. Karena tidak adanya dana serta banyaknya ped agang maka p rogram tendanisasi haru s melibatkan p edagang”(wawancara 12 Nopember 2012)

Dari hasil wawancara dengan Bapak M argono selaku pegawai Dinas Pertanian program tendanisasi dilakukan untuk mengurangi akibat yang tid ak dikehendaki dari adanya Pasar Jumat itu sendiri dengan tetap memperhatikan nasib ped agang. Selain itu karena tidak adanya dana maka p rogram tendanisasi dilakukan dengan melibatka n ped agang. Dimana tenda tersebut d ibayar dengan menggunakan uang Dari hasil wawancara dengan Bapak M argono selaku pegawai Dinas Pertanian program tendanisasi dilakukan untuk mengurangi akibat yang tid ak dikehendaki dari adanya Pasar Jumat itu sendiri dengan tetap memperhatikan nasib ped agang. Selain itu karena tidak adanya dana maka p rogram tendanisasi dilakukan dengan melibatka n ped agang. Dimana tenda tersebut d ibayar dengan menggunakan uang

Dalam kegiatan sosialisasi harga dan mod el tenda yang akan digunakan, ped agang merasa keberatan dengan harga tenda yang terlalu mahal. Dimana pendapatan pedagang tiap minggunya aka n berkuran untu k membayar iu ran b ongkar pasang tenda serta cicilan tenda. Terlebih p endap atan ya ng pedagang peroleh tidak mene ntu.

b. Pengambilan kepu tu san

Seb elum di adakan pengambilan kepu tusan di adakan rapat la njutan dengan agend a membahas harga tend a, sistem p embayaran serta bo ngkar pasang tenda. Hasil dari rap at ini kemu dian ole h paguyuban di sosialisasikan kembali kep ada seluruh p edagang yang sudah terdaftar menjadi anggo ta paguyuban. Namun ma yoritas ped agang masih merasa keberatan dengan hasil rapat yang tela h dilaksanakan. Dimana hasil dari rapat mengharuskan pedagang u ntu k membayar tend a secara penuh dan masih di tambah dengan iuran bongkar pasang tenda.

Dan pada akhirnya perwakilan p edagang bersama-sama kred itor berkoordinasi langsung di gedu ng DPRD Karanganyar dan disaksika n oleh seju mlah anggo ta komisi III DPRD Karanganyar serta kepala dinas yang ditu nju k langsung oleh Bup ati seb aga i tim Pembina (Dinas Pertanian). Di d apatlah hasil finish dimana pemb ayaran tenda dap at di la kukan secara kredit dari Bank Karanganyar dengan cara me ngangsur Dan pada akhirnya perwakilan p edagang bersama-sama kred itor berkoordinasi langsung di gedu ng DPRD Karanganyar dan disaksika n oleh seju mlah anggo ta komisi III DPRD Karanganyar serta kepala dinas yang ditu nju k langsung oleh Bup ati seb aga i tim Pembina (Dinas Pertanian). Di d apatlah hasil finish dimana pemb ayaran tenda dap at di la kukan secara kredit dari Bank Karanganyar dengan cara me ngangsur

c. Pelaksanaan

Dari hasil kesepakata n antar tim Pembina, pedagang dan bank Karanganyar selaku kred itu r tenda terdiri dari 2 jenis ukuran yaitu menghadap selatan sebanyak 7 3 unit dengan uku ran 3x3m seharga Rp 2.875.000,-/unit. M enghad ap utara seb anyak 50 unit dengan ukuran 4x2 cm seharga Rp 2.600.000,00/unit. Pemasangan tenda bersifat kn ock down (bongkar pasang), dimana petugas d ari DKP memasang sejak Kamis malam dan pad a Jumat sore sudah mulai dibo ngkar kembali. Tiap-tiap pedagang d i mintai bia ya Rp 5.000,00/tenda sebagai biaya bongkar pasang yang akan dimintai bendahara pagu yuban setiap Ju matnya.

Program tendanisasi dipandang pemerintah daerah Karanganyar seb agai hal yang penting. Tendanisasi dilakukan karena pemerintah melihat po tensi Pasar Jumat yang menjad i wisata belanja Kabupaten Karanganyar. Selain itu dengan adanya tendanisasi dap at mengurangi kesemrawutan dan kemacetan karena dengan penggunaan tenda Pasar Jumat akan lebih indah dipandang mata dan terlihat rapi d an membu at pengunju ng menjad i lebih nyaman. Ditambah d engan ad anya tenda pedagang tidak perlu lagi membawa terpal untuk melindungi barang dagangann ya. Pengunjungpun akan lebih tertarik p ada barang daganga n Program tendanisasi dipandang pemerintah daerah Karanganyar seb agai hal yang penting. Tendanisasi dilakukan karena pemerintah melihat po tensi Pasar Jumat yang menjad i wisata belanja Kabupaten Karanganyar. Selain itu dengan adanya tendanisasi dap at mengurangi kesemrawutan dan kemacetan karena dengan penggunaan tenda Pasar Jumat akan lebih indah dipandang mata dan terlihat rapi d an membu at pengunju ng menjad i lebih nyaman. Ditambah d engan ad anya tenda pedagang tidak perlu lagi membawa terpal untuk melindungi barang dagangann ya. Pengunjungpun akan lebih tertarik p ada barang daganga n

Program tendanisasi di wajibkan b agi seluruh pedagang di Pasar Jumat. Pemerintah melaku kan pro gram tendanisasi terhad ap ped agang yang telah terd ata d an masuk dalam anggota paguyub an. Sed angkan untuk pedagang yang tidak terdaftar sebagai anggota p agu yu ban tidak diikutsertakan dalam program tendanisasi ini. Dengan kata lain pedagang yang tid ak terdaftar dalam program tendanisasi nantinya d ilarang berju ala n di Pasar Ju mat.

Program tendanisa si ini menjadi ancaman bagi p edagang dadakan yang ju ga merupakan p edagang pendatang yang mayo ritas tidak terdaftar seb agai anggota pagu yu ban. Jika atu ran b ahwa p edagang yang tidak bertend a nantinya dilarang berjualan maka akan sangat meru gikan mereka. Pedagang d adakan ini ma yoritas berasal dari luar Karanganyar yang merupakan p edagang sektor barat. Hal ini terjadi karena setiap Jumatnya banyak pedagang pend atang yang berjualan di Pasar Jumat dan mayoritas menempati sektor barat yaitu sekitar alun-alun.

Sehingga tendanisasi merupakan dilema tersendiri bagi mereka pedagang sektor barat, di satu sisi mereka ingin teru s berju alan untu k kelangsungan hidupnya di sisi lain mereka ju ga harus menghadapi persoalan baru karena pemerinta h akan bertindak tegas p ada ped agang yang tidak memiliki tenda.

Dapat d ikatakan Pasar Jumat sendiri terdapat 2 kelo mpo k yaitu kelompok sektor timur yang terdiri dari pedagang lama d an su dah di rekomend asi oleh tim pembina dimana Ibu Lestari merupakan Ketua Paguyuban. Sedangkan kelompok satunya adalah kelompo k sektor b arat yang merupakan p edagang pendatang d an keberadaannya belum di rekomend asi oleh tim pembina. Keberadaan p ed agang sektor barat ini sempat diperdebatkan o leh beberapa kalangan termasuk kelo mpok sektor timur karena menyalahi kesepakatan tempat yang telah di tentukan ole h pemerintah Kabupaten Karanganyar.

Namun setelah p rogram tendanisasi ini direalisasikan pad a kenyataannya p edagang sector barat yang tidak bertenda masih dip erbolehkan untuk b erdagang. Pemerintah tidak dapat bersikap tegas dan tetap membiarkan pedagang di sekto r b arat ini berjualan. Bahka n pemerintah b erjanji untuk menyampaikan keadaan ped agang pendatang ini kepad a Bup ati agar segera di p ikirkan nasib mereka ke depann ya agar tid ak menimbu lkan konflik-konflik baru.

Sedangkan b agi beberapa pedagang d i sektor timur sendiri membayar angsuran tenda ini cukup berat terlebih mereka hanya memanfaatkan tenda seminggu sekali yaitu pad a hari Jumat saja. Selain itu tiap Jumatnya mereka di bebani membayar biaya bongkar pasang sebesar Rp 5 .000,00. Seperti yang di ungkapkan ole h Mb ak Kurnia yang merupakan pedagang jilbab,

“Sebenarnya dengan adanya tend a memang kita lebih tertata tapi ya pendapatan kita agak berkurang so alnya tiap bulannya haru s “Sebenarnya dengan adanya tend a memang kita lebih tertata tapi ya pendapatan kita agak berkurang so alnya tiap bulannya haru s

Senad a dengan pernyataan d ari M bak Umi, pedagang mainan anak berikut ini “dulu ketika awal-awalan p rogram tendanisasi pengunju ng Pasar

Jumat memb ludak. Kayak e masyarakat penasaran ka n peresmiannya itu masuk ke koran” (wawancara 9 Novemb er 2012)

Program tendanisasi yang dilakukan oleh pemerintah di rasa memberatkan pedagang. Karena pedagang di wajibkan untuk mencicil serta membayar iuran bongkar pasang tenda setiap Jumatnya, biaya ini tentu akan mengurangi pendapatan mereka. Terlebih keadaan Pasar Jumat yang tidak terus menerus di pad ati pengu njung membu at pendapatan mereka tidak menentu dan mengalami pasang surut. Namu n program tendanisasi merupakan wuju d publisitas pemerintah dalam meningkatka n pamor P asar Jumat yang guna menarik minat pengunjung.

Ketika pro gram tend anisasi sed ang b erjalan satu bulan memberika n keuntungan yang cuku p signifikan bagi pedagang. Hal ini karena masih banyaknya masyarakat yang penasaran mengenai keberadaan Pasar Jumat. Program tendanisasi mampu menjadi media promo si bagi pemerintah untuk memperkenalkan Pasar Ju mat ke masyarakat luas.

“baik p rogram tendanisasi yang se karang maupun yang dulu diresmika n secara langsung oleh Bu pati. Ini karena pemerintah sendiri ke depannya ingin menjadikan Pasar Ju mat sebagai wisata belanja Kabupaten Karanganyar” (wawancara Bapak Margono, pegawai dinas pertanian, 12 Nopember 2012)

Pemerintah Kabupaten Karanganyar dari awal memang sudah memiliki rencana untu k menjadikan Pasar Jumat sebagai wisata belanja. Sehingga pro gram tend anisa si juga merupakan bentuk pro mosi untuk memperkenalkan Pasar Jumat ke masyarakat luas. Ketika peresmian dilakukan banyak wartawan yang melip ut dan beritanyapu n masuk ke dalam beberapa koran daerah.

Dengan semakin banyakn ya pengunjung yang datang karena melihat kond isi Pasar Jumat yang lebih baik tentu membawa hasil p ositif bagi pedagang. Semakin banyak pengunju ng akan membu at barang dagangan mereka laris manis sehingga p end apatan yang mereka peroleh meningkat d ibandingkan sebelum diadakannya program tend anisasi.

Pedagang dalam menjalankan usahanya tentu yang ingin mereka dapat kan adalah pendap atan yang besar untuk mencukupi kebutuhan bagi dirinya maupun bagi kelu arganya. Dengan adanya program tend anisasi yang mampu mendongkrak p opularitas Pasar Jumat pada saat itu yang diimbangi dengan membludaknya pengunju ng tentu memb er keuntunga n besar bagi ped agang. Pada akhirnya pemb eli yang ad a jauh lebih ban yak ketimbang sebelu m ad anya p rogram tendanisasi.

“dengan adanya tenda membuat pengunjung jadi nyaman. Dulu itu saking banyaknya pengunjung sampai mau jalan aja yuk-yuk an, mbak. ya kalau biasanya saya pulang hanya b awa 20rb waktu peresmian d an sekitar seb ulan setelahnya saya b isa untung samp ai 100rb an.”(wawancara mbak umi, pedagang mainan, 9 Nopember 2012)

Senad a dengan p enuturan dari informan berikut ini, “dulu waktu awal-awalan pro gram tendanisasi pendapatan ya ng saya terima cukup meningkat. So alnya pengunjungnya pun juga Senad a dengan p enuturan dari informan berikut ini, “dulu waktu awal-awalan pro gram tendanisasi pendapatan ya ng saya terima cukup meningkat. So alnya pengunjungnya pun juga

Dari hasil wawancara d i atas program tendanisasi membu at pengunjung yang datang ke Pasar Jumat menjadi lebih banyak di b anding dengan sebelumnya. P engembangan pasar haru s di imbangi p erkembanga n usaha d ari masing-masing pedagang karena untuk meningkatkan keuntungan yang p edagang pero leh.

M atrik 3.4

Informan Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya Modal dan

Pendapatan Setelah Program Tend anisasi

No.

Jenis Da gangan

Modal

Pendapatan

1. Mbak Ayu k

300 rb

2. Mas Iyan

100 rb

3. Mbak Umi

80rb

4. Mbak Kurnia

>2 jt

300 rb

5. Bap ak Ranto

150 rb Sumb er: data primer, pedagang sektor timur Dari matrik 3.4 terlihat perub ahan baik dari modal maupun

pendapatan dari sebelu m adanya program tendanisasi dan setelah adanya program tendanisasi. Perubahan yang paling mencolok terjadi pada pedagang matengan. Sedangkan bagi pedagang lain memang terjadi peningkatan tetapi sangat sedikit. Ini karena berdagang makanan tidak dip engaru hi musim, konsumen makananpun mencakup semua orang. Dengan peningkatan p endapatan akan membuat modal dari pedagang yang bersangkutan menjad i naik karena p edagang di Pasar Jumat memperoleh modal d ari uang mereka sendiri dimana modal relatif kecil.

Pedagang di Pasar Ju mat b erawal d engan usaha kecil yang modaln ya tid ak terla lu besar d engan menggunakan mod al pribadi. Namun dengan adan ya pengembangan dari Pasar Jumat yang membu at pendapatan mereka menjad i semakin meningkat dan pada akhirnya mereka tabung setelah terpenu hinya keb utuhan pokok dasar. Tabu ngan yang sudah terkumpul ini kemudian mereka gunakan sebagai tamb ahan modal dan pengemb angan usaha.

“ya, karena banyakn ya pengunjung yang datang kan pendapatan saya jadi meningkat. Terus sedikit sedikit sa ya tabung, kan di sini ada tarikan dari BPR.BKD bagi p edagang yang ingin menab ung. Dari tabungan tersebut dapat saya jad ikan sebagai tambaha n modal.”(wawancara Mbak Ayu k, ped agang matengan, 27 April 2012)

Ini juga d iperkuat dengan pernyataan dari Mbak Kurnia, pedagang jilb ab “setelah du a tahun berdagang di Pasar Ju mat saya berani nambah dagangan, mbak. jadi dari keuntungan tiap minggu itu saya kumpulkan sed ikit demi sedikit teru s lama kelamaan terku mpul saya gunakan buat kulakan. Tiap Jumatnya itu saya bisa nambah dagangan”(wawancara 27 April 2012)

Dari penuturan di atas dapat diartikan dengan dilakukannya program tendanisasi mamp u meningkatkan keinginan belanja masyarakat. Dari sini p edagang mampu meningkatkan modal dan usaha berd agangnya dengan menambah barang. Karena mod al yang kecil peningkatan usaha dari p ed aga ng dilaku kan secara bertahap.

Sebenarnya untuk pedagang yang ingin mengembangkan usahanya dapat meminta pinjaman kepada Bank Daerah. Dimana pinjaman terseb ut dapat mereka cicil d ari hasil keuntungan setiap minggunya. Namun tidak banyak p edagang yang mencari pinjaman ini mengingat adanya b unga dan Sebenarnya untuk pedagang yang ingin mengembangkan usahanya dapat meminta pinjaman kepada Bank Daerah. Dimana pinjaman terseb ut dapat mereka cicil d ari hasil keuntungan setiap minggunya. Namun tidak banyak p edagang yang mencari pinjaman ini mengingat adanya b unga dan

“kalau nambah mod al dengan pinjaman dari bank itu sa ya ngga k berani. Soaln ya nek wong dagang kan untu nge ra mesti, mungkin hari ini untu ngnya cuma bisa buat makan jadi buat setoran gak ada darip ad a di kejar-kejar gak tenang. Saya mending nu nggu d ari tabungan kalau udah banyak b aru saya berani tambah mod al buat tambah dagangan.”(wawancara 27 April 2012 )

Dari p enu turan d i atas ped agang di Pasar Ju mat menambah modal melalui tabungan yang mereka kumpu lkan. M ereka baru akan menambah modal ap abila tabungan mereka d ianggap cu kup. Hal ini d ikare nakan

ad anya beban untuk mengangsur tenda serta biaya iuran bongkar pasang tenda.. Dan apabila mereka mengambil kredit lagi untuk menambah mod al tentu akan sangat memberatkan mereka. Terleb ih keuntungan yang pedagang d apatkan tiap Jumatnya tidak tetap.

Sedangkan dari p emerintah sendiri melalui penuturan dari beberapa pedagang belum memberikan akses lebih besar terhadap su mber permodalan fo rmal. Walaupun sebenarnya p emerintah telah memberikan bantuan modal melalu i Disperindag namun pengetahuan dan aksesnya, mayoritas pedagang tidak mengetahu inya. Padahal pedagang yang berjualan di Pasar Jumat sebagian besar adalah masyarakat asli Kabupaten Karanganyar.

Sosialisasi dari pemerintah sangat d ibutuhkan untuk ped agang memperoleh mod al. Pemerintah melalui dinas terkait bisa memberika n pembinaan mengenai kewirau sahaan kepada para ped agang agar ped agang mampu mengembangkan usahan ya. Selain itu p emb erian modal dap at Sosialisasi dari pemerintah sangat d ibutuhkan untuk ped agang memperoleh mod al. Pemerintah melalui dinas terkait bisa memberika n pembinaan mengenai kewirau sahaan kepada para ped agang agar ped agang mampu mengembangkan usahan ya. Selain itu p emb erian modal dap at

b. Tendanisasi Pedagang Sektor Barat

Setela h beberapa lama, kelo mpok pedagang sektor barat akhirnya mendapatkan tenda yaitu per tanggal 3 Agu stus 2012 kemarin Bupati Karanganyar telah meresm ikannya. Pemerintah telah menambah 93 tenda untuk pedagang sekto r barat sebelumnya p emerintah sudah memfasilitasi 243 tenda untuk pedagang sektor timur. Pemkab Karanganyar tetap berkomitmen memfasilitasi para pedagang yang berminat berjualan di Pasar Jumat. Karena dengan adan ya Pasar Jumat dapat meningkatka n perekonomian masyarakat.

Dengan adanya Pasar Jumat mampu menjadi alternative masyarakat dalam memenu hi keb utuhannya di te ngah-tengah b erkembangnya pasar modern. Pasar Jumat yang merupakan pasar trad isional menjadi pusat ekonomi masyarakat Karanganyar setiap Ju matnya. Karena di pasar ini pengunju ng bisa menjumpai segala macam jenis barang yang mereka butuhkan tentunya dengan harga yang lebih terjangkau .

Dengan diadakannya program tendanisasi p eriode ke dua b isa dilihat b etap a antusiasnya masyarakat untuk berdagang di Pa sar Jumat. Ini berarti Pasar Jumat mampu memberikan keuntunga n khu susnya bagi pedagang d alam menigkatkan p endapatan mereka.

Gambar 3.3

Peresmian Program Tend anisasi Ped agang Sektor Barat

Tendanisasi periode ke-2 disambut gemb ira oleh pedagang sektor barat yang selama ini dianggap ilegal. Jika sebelumnya mereka dianggap pedagang yang tidak resmi karena tidak memiliki tenda maka mereka dapat bernafas lega setelah keberadaan mereka di resmikan oleh Bupati Karanganyar melalui pemasangan tenda yang sama dengan ped agang sektor timur. Ini juga merupakan wujud dari komitmen pemerintah untuk tetap memfasilitasi masyarakat yang ingin b erjualan di Pasar Jumat.

“dengan di resmikannya pedagang sektor b arat ini kami senang, soalnya dulu kami seperti pedagang tid ak resm i. Padahal saya send iri sudah berjualan di Pasar Jumat hampir 2 tahun.”(wawancara Bapak Suwito, 9 Nopember 2012) Hal senada juga d iungkapkan oleh Bap ak Du l, pedagang mainan sekto r barat berikut ini; “dengan ad anya program tendanisasi ini kami sedikit lega karena status kita sama d engan pedagang sector timur. Jadi kalau ada apa-ap a kitapun juga wajib di beri tahu.”(wawancara 9 Nopember 2012 )

Hal ini b erbeda d enga n pendapat Mbak Ayuk, pedagang matengan yang merup akan p edagang sekto r timur, berikut pernyataannya;

“gima na ya, mbak. kan d ulu katanya yang boleh jualan batasnya hanya sampai d epan KPU tapi ken yataannya sekarang yang di depan alun-alu n juga diresmikan. Terus katanya tendanya lebih bagus”(wawancara 3 Agustu s 2012)

Keberatan serupa d ap at terlihat d ari penuturan Mas Iyan, ped agang pisang bu ah sektor timur berikut ini; “dulu kan seharusnya yang d iperbolehkan b erjualan di sini adalah pedagang komoditi pertanian, namu n lama kelamaan keberadaannya mulai tertutup oleh pedagang makanan. Eh, sekarang malah yang sebelah sana juga d iresmikan. Terus nasib pedagang b uah ka yak saya ini gimana”(wawancara 9 Nopember 2012)

Tendanisasi pedagang sektor barat yang akhirn ya terealisasikan ini sistemnya sama dengan pro gram tendanisasi sebelumnya. Dimana BPR BKD masih berperan sebagai kreditur dan pemba yarannya dapat secara mencicil setiap Jumatnya.Berikut p enuturan Bapak Margo no selaku tim pembina

“pada prinsip awalnya, konsep tenda simple, kuat, awet dan murah sehingga tidak membebani pedagang nantinya. Untu k desain dan jenis tenda pedagang yang menentukan se ndiri dengan p ersetujuan pemkab .”(wawancara 9 Nopemb er 2012 )

Sistem tendanisasi period e kedua sama dengan sitem tend anisasi yang sudah berlaku sebelumnya. Dimana tenda difasilitasi lewat BPR BKD, dengan ketentuan masing-masing pemilik tenda harus mengangsur selama 36 bulan. Pada dasarnya keberadaan pedagang sekto r barat sendiri tid ak di terima oleh pedagang sektor timur karena sudah menyalahi aturan awal d imana batas Pasar Jumat hanya dari GOR samp ai KPU.

Dengan d i resmikannya ped agang sektor b arat dimana pemerintah menambah fasilitas tenda memang akan semakin banyak ped agang yang mendapatkan keu ntungan. Jika dulu Pasar Jumat han ya dikhusu skan untuk Dengan d i resmikannya ped agang sektor b arat dimana pemerintah menambah fasilitas tenda memang akan semakin banyak ped agang yang mendapatkan keu ntungan. Jika dulu Pasar Jumat han ya dikhusu skan untuk

Namun bagi pedagang sector barat send iri dengan adanya program tendanisasi hanya seked ar melegalkan mereka. Cicilan serta iuran b ongkar pasang tenda menjadi b eban bagi mereka. M engiku ti program tendanisasi pedagang lakukan agar tetap bisa berju alan di Pasar Jumat dan tidak dianggap seb agai p edagang yang tidak resmi.