Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Pasar Jumat Karanganyar

Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Pasar Jumat Karanganyar

Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi

Oleh : AYU SRI HARYATI

D0308024

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PERSETUJUAN

Telah Disetu jui Untuk Dipertahankan Di Had apan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial d an Ilmu Politik Universitas Seb elas Maret Surakarta

Dosen Pemb imbing

Dra. Suyatm i, M .S. NIP. 19520929 198003 2 001

HALAMAN PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disa hkan Oleh Panitia Penguji S kripsi Fakultas Ilmu Sosial d an Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari

Panitia Penguji :

1. Drs. Jefta Leibo, S.U. (…… …… …… …… )

NIP.19501229 199003 1 003

Ketua

2. Dr. Bagus Haryo no , M.Si (… ……… …… …… )

NIP.19611210 198903 1 001

Sekretaris

3. Dra. Suyatmi, M .S. (… ……… …… …… )

NIP.19520929 198003 2 001

Penguji

MOTTO

“Dengan impian hidup akan lebih berarti”

Jadikanlah Sab ar dan Salat sebaga i p enolongmu. Sesunggu hnya yang d emikian sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu k (Q.S Al.Baqarah : 45)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, Puji syu kur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi ini dapat penulis selesaikan

Penulis persembahkan skrip si ini untuk : Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas segalanya Kakak-kakakku yang telah memberikan motivasi Sahabat-sahabat Sosio lo gi 2008

KATA PENGANTAR

Assala mua likumWr. Wb Puji Syukur Kehadirat Allah SW T yang senantiasa memberikan petunjuk, bimbingan dan innayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan yang

berjudul: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pe ndapatan Ped agang Pasar Jumat Karanganyar. Pasar Ju mat merupakan p asar yang hanya ada pada hari Ju mat saja d engan menyediakan berbagai macam keb utuhan masyarakat. Di Pasar Jumat sendiri terdapat banyak pedagang dengan variasi b arang dagangan sep erti keb utu han pokok dan lainnya. Pasar Jumat mampu memb erikan dampak positif b aik secara ekonomi, so sial maupun budaya. Dilihat d ari asp ek ekonomi Pasar Jumat merupakan po tensi yang cu kup b esar dalam meningkatkan pend apatan masyarakat khusu sn ya masyarakat yang berdagang d i Pasar Jumat. Dari aspek sosial Pasar Jumat d ap at mengurangi pengangguran dan kem iskinan karena menjadi temp at usaha bagi mas yarakat. Dari asp ek budaya Pasar Jumat dapat digu nakan sebagai sarana wisata belanja yang murah khususnya untu k kalangan menengah ke bawah. Namun Pasar Ju mat cend erung kondisinya semrawut, panas dan tid ak rapi sehingga memberikan atmosfer yang tid ak nyaman dalam berbelanja. Kurangnya promo si penjualan me ngakibatkan Pasar Jumat hanya dikenal masyarakat sekitar Kabup aten Karanganyar dan kurang dikenal masyarakat luas.

Melihat ko ndisi pasar yang cenderung semrawut dan kurang menarik bagi masyarakat untu k berkunjung maka pemerintah melakukan pro gram tendanisasi.

Program tendanisasi d ianggap p enting oleh pemerintah karena memiliki tujuan untuk keindahan dan ketertiban, menjadikan Pasar Ju mat seb agai pasar wisata, menciptakan kenyamanan dan meningkatkan minat wisata belanja dan memperlancar arus lalu lintas. Dengan adanya tenda diharap kan mampu membuat kondisi Pasar Jumat lebih baik dan d ijadikan media promosi terhadap masyarakat umum b aik mas yarakat Kabupaten Karanganyar maupu n masyarakat d i lu ar Kabup aten Karanganyar. Untu k itu saya ingin melihat peran program tend anisasi dalam meningkatkan pendapatan pedagang.

Dalam lap oran penelitian tentang peran pro gram tendanisasi dalam meningkatkan p endapatan pedagang Pasar Jumat Karangan yar ini terdiri d ari empat bagian. Di mana b agian yang pertama merupakan bagian pendahuluan tentang latar belakang kenapa sa ya memilih u ntuk p ermasalahan peran program tendanisasi. Tu juan dan manfaat d ari penelitian juga ikut dicantumkan dalam bagian pertama. Selain itu diuraikan juga mengenai tinjauan pustaka yang b erisi tentang landasan teori serta ko nsep apa saja yang digunakan dalam penelitian ini. Metod e penelitian juga dimasukkan dalam bagian pertama dalam p enelitian. Bagian ini menyajikan inti dari kegiatan penelitian yang berisi tenta ng metod e apa yang akan d ipakai serta b agiamana teknik pengumpulan data seperti sampel, observasi, wawancara mau pu n stud i pustaka yang diambil dari bu ku maupu n internet. Pad a bagian kedua berisi tentang d eskripsi dari lo kasi penelitian, dan segala sesuatu tentang lokasi penelitian mu lai dari sejarah, kepengurusan, tujuan. Pada bagian ketiga berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang sudah dilakukan, dapat dikatakan bahwa peran program tendanisasi hanya Dalam lap oran penelitian tentang peran pro gram tendanisasi dalam meningkatkan p endapatan pedagang Pasar Jumat Karangan yar ini terdiri d ari empat bagian. Di mana b agian yang pertama merupakan bagian pendahuluan tentang latar belakang kenapa sa ya memilih u ntuk p ermasalahan peran program tendanisasi. Tu juan dan manfaat d ari penelitian juga ikut dicantumkan dalam bagian pertama. Selain itu diuraikan juga mengenai tinjauan pustaka yang b erisi tentang landasan teori serta ko nsep apa saja yang digunakan dalam penelitian ini. Metod e penelitian juga dimasukkan dalam bagian pertama dalam p enelitian. Bagian ini menyajikan inti dari kegiatan penelitian yang berisi tenta ng metod e apa yang akan d ipakai serta b agiamana teknik pengumpulan data seperti sampel, observasi, wawancara mau pu n stud i pustaka yang diambil dari bu ku maupu n internet. Pad a bagian kedua berisi tentang d eskripsi dari lo kasi penelitian, dan segala sesuatu tentang lokasi penelitian mu lai dari sejarah, kepengurusan, tujuan. Pada bagian ketiga berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang sudah dilakukan, dapat dikatakan bahwa peran program tendanisasi hanya

Kepada semua pihak yang sudah membantu menyelesaikan tu lisan ini. Terima kasih untuk duku ngan, doa d an semangat yang telah di berikan. Yang paling penting terima kasih bu at keluarga saya terutama kedua orang tua saya serta keluarga besar saya. Karya ini saya persembahkan u ntuk kalian yang selalu memberikan nasehat, doa dan kesabarannya selama men yelesaikan tulisan ini.

Penulis men yadari kesempurnaan memang masih jau h dalam penyu su nan skripsi ini. Untuk itu p enulis mengharap kan kritik dan saran yang membangun demi kesemp urnaan skripsi ini. Penu lis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah khasanah keilmuan bagi penulis sendiri dan bagi pembaca. Wa ssalamu’alaikum wr wb

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Ayu Sri Haryati

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1.1 Perkembangan Bidang Ind ustri di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008-2009… …… …… …… ……… …… ……… ….

1.2 Penduduk 10 Tahun Ke Atas Dengan M ata Pencaharian Pedagang d i Kabupaten Karanganyar Tahun 2004 -2009…

2.1 Jumlah Ped agang Berdasarkan Letak Tenda… …… …… …

3.1 Peran Pro gram Tendanisa si Bagi Pedagang Makanan… ….

3.2 Peran Pro gram Tendanisa si Bagi Pedagang Buah……… …

3.3 Peran Pro gram Tendanisa si Bagi Pedagang Mainan… ……

3.4 Peran Pro gram Tendanisa si Bagi Pedagang Jilbab… ….

3.5 Peran Pro gram Tendanisasi Ba gi Pedagang Kerajinan Rotan

DAFTAR BAGAN

BAGAN Halaman

1.1 Kerangka Berpikir…… …… …… ……… …… …… …… ….

29

DAFTAR MATRIK

MATRIK Halaman

3.1 Profil Informan…… …… …… ……… …… …..…… ..

3.2 Info rman Berdasarkan Pengelolaan Usaha, Jenis Usaha Lain d i Luar Pasar Jumat dan Lama Jualan… …… ……

3.3 Info rman Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya Modal Awal dan Pendapatan d i Pasar Jumat….……… .

3.4 Info rman Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya Modal d an Pendapatan Setelah Program Tendanisasi.....

3.5 Info rman Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya Modal Sebelum dan Setelah Program Tendanisasi..........

3.6 Peningkatan Pendapatan Pedagang Sebelum dan Setelah Program Tendanisasi.........................................

3.7 Peran Program Tendanisasi Dalam M eningkatkan Pendapatan Ped agang Pasar Jumat Karanganyar.............

3.8 Hasil Temuan.............................................................. 108

ABSTRAK

AYU SRI HARYATI, D0308024, “Peran Pro gram Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Pasar Jumat Karangan yar”, Skripsi, Jurusan Sosiolo gi, Faku ltas Ilmu Sosial d an Ilmu Politik, Universitas Seb elas M aret, 2012.

Pasar Jumat mampu memberikan dampak positif meningkatka n pendapatan ped agang dan berpotensi untuk dijad ikan sarana wisata b ela nja yang mu rah khususnya u ntuk kala ngan menengah ke bawah. Namun kond isi yang semrawu t dan tidak tertib mengakib atkan kurangnya minat b elanja mas yarakat

Tujuan penelitian ini adalah u ntuk mengetahui bagaimana p eran pro gram tendanisasi d alam meningkatkan pendap atan pedagang Pasar Jumat Karanganyar. Lokasi penelitian ini adalah di Pasar Ju mat Karangan yar dimana pemerinta h Kabup aten melakukan program tendanisasi. Penelitian ini menggu nakan paradigma d efinisi so sial d engan teori tindakan so sial Weber. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang d igunakan ad alah wawancara mend alam, o bservasi, dan dokumentasi. Pemilihan info rman dipilih secara purposive. Informan d ipilih berdasarkan jenis dagangan dan lokasi berd agang. Dari 5 jenis dagangan akan diambil masing-masing 2 pedagang, 1 p edagang sektor timur dan 1 ped agang sektor barat dengan to tal 10 informan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis interaktif. Untuk memperoleh data d engan tingkat validitas yang tinggi digunakan triangulasi sumber.

Hasil penelitian program tendanisasi mampu meningkatkan jumlah pengunju ng di Pasar Jumat. Dengan diresmikannya program tendanisasi mampu menjadi sarana publisitas memp erkenalkan Pasar Jumat ke masyarakat luas dengan konsep yang lebih rapi dan tertata. Di lain pihak sistem kepemilikan tenda dengan sistem cicilan memb eratkan ped agang yang penghasilannya tidak menentu meskipun tid ak dapat dipu ngkiri d enga n adan ya tendanisasi terjadi p eningkatan pengunju ng. Program tendanisasi p eriode pertama lebih berperan bagi semua pedagang di banding tendanisasi ke d ua. Jenis d agangan mempengaruhi peningkatan pendapatan pedagang ketika dilakukan program tend anisasi. Dengan

ad anya program tendanisasi peningkatan pendapatan secara drastis lebih dirasakan pedagang makanan dibanding pedagang non makanan. Karena untu k ped agang non makanan kenaikan pendapatan lebih d ip engaruhi musim seperti menjelang lebaran, liburan dan tanggal mu da. Ped agang yang menerima tendanisasi kecewa dengan ku alitas tenda yang d iberikan yang tidak seb and ing dengan uang yang harus mereka bayarkan. Karena baru beberapa bulan digunakan tenda sud ah rusak dan boco r.

Kata kunci: Peran, Program Tendanisasi, Pasar Tradisio nal, Pendapatan Pedagang

ABSTRACT

AYU SRI HARYATI, D0308024, "Role In Increasing Revenue Program Tendanisasi Friday Karanganyar Market Traders", Thesis, Department of Sociology, Facu lty o f Social and Political Sciences, University Eleven March, 2012.

Friday market is ab le to provide a positive impact and increase revenu e potential traders to be a means of cheap shopping especially fo r the middle to lower. But the co nditions were chao tic and d isorderly public spend ing resulted in

a lack of interest. The purpose of this study was to determine the role of the p rogram in increasing revenue tendanisasi Friday Market traders Karanganyar. W hat research is in the market Friday Karanganyar d istrict in which the government did tendanisasi program. This study u sed the social definition paradigm with Weber's theory of social actio n. This research is a descriptive stu dy with a q ualitative approach. Data collectio n techniques used were in-depth interviews, observatio n and documentation. Selectio n of info rmants selected purposively. Informants selected based on the type and location o f merchandise trade. Of 5 types of merchandise to be taken each 2 merchants, 1 trader eastern secto r and 1 trad er western sector with a total o f 10 informants. The data analysis techniq ue used is interactive analysis. To obtain the data with a high level o f validity used triangulatio n of so urces.

The results tendanisasi program to increase the number of visitors at the market Frid ay. The opening program was able to be a means o f pub licit y tendanisasi market Friday to intro duce the pub lic to the concep t of a mo re neat and orderly. On the o ther hand, the system of ownership tent with burdensome mo rtgage system traders whose income is uncertain a lthough it can not be denied by the tendanisasi an increase in visitors. Program tendanisasi first p eriod greater role for all merchants tendanisasi second appeal. Types of merchandise affects income trad er when done tendanisasi program. With the program tend anisasi drastically increased inco me more heavily than the food trade no n-food vendors. Due to non-food traders influenced the increase in reve nue over the season like before Lebaran, holidays and young date. Merchants who accept tend anisasi disappointed with the quality of the tents that were pro vid ed were not wo rth the mo ney they have to pa y. Because only a few months u se is d amaged and leaking tents.

Keywords: Role, Program Tendanisasi, Tradisio nal M arket, Revenue Traders

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan pendudu k. Untuk itu perlu dip erluas u saha-usaha pemerataan p embagian pendapatan dan pemerataan kesempatan kerja dalam rangka memp ero leh penghid up an yang layak. Hal tersebu t dapat dicap ai apabila dalam semua sektor ekono mi terdapat keserasian d an keseimbangan ke arah pertumbuhan dan penghidup an yang la yak. Pembangunan se ktor eko nomi kota diharapkan menyerap dan menampung seluruh angkatan kerja yang ada. Hal terseb ut d apat meningkatkan aktivitas pereko nomian daerah setempat. Di Indonesia penyerapan tenaga kerja sektor info rmal lebih b anyak dib and ingkan dengan sektor formal. Hal ini mencerminkan betapa besar p eranan masyarakat dalam menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Dalam kurun waktu terakhir ini, pekerjaan sektor informal di Indonesia menunjukan p ertumbu han yang pesat, teru tama di daerah p erkotaan. Akibat terbatasnya kesempatan kerja di luar p ertanian di pedesaan maka aru s migrasi desa-kota semakin meningkat, sed angkan sektor pertanian sendiri sudah mulai menurun kemampuannya d alam menyerap tenaga kerja. Hal ini dikarenakan masuknya teknologi sehingga pertanian lebih mengandalkan tenaga mesin darip ada tenaga manusia.

Sektor informal dipilih oleh mas yarakat yang tidak tertampung di sekto r formal karena sektor ini memiliki persyaratan yang cukup fleksibel. Sektor in formal bisa dimasuki mereka dengan p endidikan terbatas agar tetap bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Berdasarkan jurnal internasional yang diterbitkan oleh Journal of In ternational Business and Cultura l Studies yang berjudul The In formal Economy in Jamaica menyatakan bahwa:

“Man y participants operate within this sector becau se of limited edu ca tion, la ck o f proximity to urban areas, limited formal emplo yment opportunities or fa mily requiremen ts.” ( Banyak pelaku beroperasi di dalam sektor ini karena pendidikan yang terbatas, kurangnya peluang di daerah perkotaan, terbatasnya kesempatan kerja formal atau kebutuhan keluarga).

Dari ju rnal di atas banyaknya pelaku sektor informal dikarenaka n pendidikan yang rendah, kurangnya p eluang kerja di kota, terbatasnya kesempatan kerja di sektor fo rmal serta tuntutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga oleh pihak yang menggelutinya sekto r ini di anggap sebagai salah satu alternatif mempertahankan hidup dan memp erbaiki kead aan, dengan modal yang pada umu mnya tidak terlalu besar.

Sed angkan bagi masyarakat umum sektor informal sangat penting dengan alasan harga ya ng ditawarkan jauh lebih rendah dibandingka n yang ditawarkan oleh sekto r formal p ada barang yang sama. Sektor informal menjadi alternatif khusu snya bagi masyarakat ekonomi kela s menengah. F akta menunjukkan bahwa sektor informal memb erikan peranan dalam menyerap lapangan pekerjaan. Sebagian besar pekerja informal, khu susnya di p erkotaan terserap ke dalam sektor perdagangan, di antaranya perdagangan jalanan atau kaki lima yang masuk ke d alam industri kecil non formal. Ini dapat dilihat dari Sed angkan bagi masyarakat umum sektor informal sangat penting dengan alasan harga ya ng ditawarkan jauh lebih rendah dibandingka n yang ditawarkan oleh sekto r formal p ada barang yang sama. Sektor informal menjadi alternatif khusu snya bagi masyarakat ekonomi kela s menengah. F akta menunjukkan bahwa sektor informal memb erikan peranan dalam menyerap lapangan pekerjaan. Sebagian besar pekerja informal, khu susnya di p erkotaan terserap ke dalam sektor perdagangan, di antaranya perdagangan jalanan atau kaki lima yang masuk ke d alam industri kecil non formal. Ini dapat dilihat dari

Tabel 1.1 Perkembangan Bidang Ind ustri di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 d an 2009

Jenis

I. Indu stri

a. Ind ustri menengah dan besar (non fasilitas)

b. Industri Kecil (fo rmal)

c. Industri Kecil (non formal)

II. Investasi ( Juta Rp.)

a. Ind ustri menengah dan besar (non fasilitas)

b. Industri Kecil (formal)

c. Industri Kecil (non formal)

III. Pen yerapan Tenaga Kerja (o rang)

a. Ind ustri menengah dan besar (non fasilitas)

b. Industri Kecil (formal)

c. Ind ustri Kecil (non formal)

s.d 2008

s.d 2009

Perkemb angan (%)

Su mber: Dinas Perindagkop dan UMKM Kab. Karanganyar, hal 1 89

Dari tabel 1.1 terlihat b ahwa di Kabup aten Karanganyar penyerapa n tenaga kerja paling besar yaitu industri kecil (no n fo rmal). Mereka merupakan ped agang-pedagang kecil yang tid ak memiliki surat ijin usaha. Selain itu dari Dari tabel 1.1 terlihat b ahwa di Kabup aten Karanganyar penyerapa n tenaga kerja paling besar yaitu industri kecil (no n fo rmal). Mereka merupakan ped agang-pedagang kecil yang tid ak memiliki surat ijin usaha. Selain itu dari

Tabel 1.2 Penduduk 10 tahun ke atas Dengan M ata Pencaharian Ped agang di Kabupaten Karangan yar Tahun 2004-2009

Sumb er: Olahan Registrasi Pend uduk 2009, hal 99

Dari tabel 1.2 diketahui masyarakat Kabupaten Karangan yar yang berprofesi sebagai pedagang d ari tahu n ke tahun terus meningkat. Perkemb angan p rofesi sebagai pedagang di Kabupaten Karanganyar ini tidak terlepas dari berbagai faktor umum dan sala h satunya adalah banyaknya korban PHK pekerja pab rik. Untuk tetap mencukupi kebutuhan hidupnya mereka m encoba alternatif lain yang di rasa mampu untuk mereka masu ki sesuai keterbatasan kemampu an yang mereka m iliki yaitu di sektor informal ini. Karena sektor info rmal mudah di masuki d an tidak memerlu kan keterampilan tinggi.

Ekonomi informal memberikan kontribusi terhadap kegiata n produksi, pen yerapan tenaga kerja dan peningkatan pe ndapatan. Dalam jurnal internasional yang diterb itkan In ternational Journal of Business a nd Manag ement Tomorrow Vo l. 2 No.7 dengan judul The Impact of Informal

Sector Training on Economic Development: Perspectives from Kisii Country, Kenya dijelaskan bahwa;

“The info rmal economy contributes significantly to production, con sumption, emplo yment and in come generation . It is a sou rce of livelihood to a majority o f the poor, unskilled, socially and unemployment in surance especially those lacking skills for formal sector jobs.” (Ekonomi informal memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi, penyerapan tenaga

kerja, dan peningkatan pendapatan. Ini adalah sumber penghidupan bagi sebagian besar dari orang miskin, tidak terampil, populasi terpinggirkan dan mereka yang tidak memiliki ketrampilan untuk pekerjaan sektor formal)

Namun keberadaan sekto r informal ini sering diabaikan, di kesampingkan bahka n tidak didukung oleh pemerintah. Sekto r informal dianggap banyak mengundang masalah di daerah p erkotaan, karena sektor informal teru tama yang berop erasi di tempat strategis di kota dap at mengurangi keindahan kota dan di duga sebagai pen yebab kemacetan lalu lintas. Karena itu ad a pemerintah kota yang telah mengambil kebijaksanaan membatasi ruang gerak sektor informal (Tadjuddin, 1995:87 ).

Menurut Rachbini, 1994:8 b ahwa kebijakan pembangunan yang tidak diikuti oleh kesad aran u ntuk memberikan peluang dan suasana yang mendukung mereka yang bergerak di sektor informal sehingga tidak memungkinkan b agi mereka untuk berpartisipasi. M ereka tidak diberi dorongan untuk mengorganisir diri sendiri agar kepentingannya bisa terjamin, bahkan hak mereka untuk mengorganisir tidak d iberikan sama sekali karena sangat bersifat politis dan tidak menguntungkan dilihat dari sudut pandang pemerintah.

Kelompok ped agang kaki lima seb agai bagian dari kelompok u saha kecil adalah kelompok usaha yang tak terpisahkan dari aset p embangunan Kelompok ped agang kaki lima seb agai bagian dari kelompok u saha kecil adalah kelompok usaha yang tak terpisahkan dari aset p embangunan

Di mata pedagang, b erdagang merupakan lahan atau mata pencaharian satu -satunya yang bisa diharapkan untuk kelangsungan hid up nya. Selain untuk mencukupi kebutuhan dasar diri sendiri, pad a umumnya haru s pula mencukupi kebu tuhan keluarganya serta membiayai seko lah anak- anaknya. Sehingga pedagang akan mencari tempat yang strategis dalam menjalankan u sahan ya untuk memperoleh keu ntungan yang maksimal.

Dalam penjelasan UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, diseb utkan bahwa usaha kecil (termasuk pedagang kaki lima) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas kepada masyarakat, dapat b erperan dalam proses pemerataan dan peningkatan p end apatan masyarakat serta mendorong pertumbuhan eko nomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional pad a u mumnya dan stabilitas ekonomi pada khususn ya. Bahkan pedagang kaki lima, secara nyata mampu memberikan p elayanan terhadap keb utu han masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Dengan demikian bagaimana menata, memberdayaka n, mengelola, memanage , mengatur, dan mendorong pertumbuhannya merupakan hal ya ng penting untuk dilaku kan dengan pertimbangan tetap mempertahankan Dengan demikian bagaimana menata, memberdayaka n, mengelola, memanage , mengatur, dan mendorong pertumbuhannya merupakan hal ya ng penting untuk dilaku kan dengan pertimbangan tetap mempertahankan

Kabupaten Karanganyar sendiri merupakan wilayah yang cuku p luas yang memiliki seju mlah lo kasi pedagang kaki lima yang tersebar di sejumlah tempat umum terutama di pusat-pusat keramaian dimana banyak did atangi pengu njung sep erti di alun-alun, taman kota, dan pasar tiban sep erti yang terjadi di dekat kompleks perkanto ran yang hanya ada setiap hari Jumat pagi dan lebih d ikenal dengan istilah Pasar Jumat.

Pasar Jumat merupakan pasar tiban yang dalam perkembangannya mengalam i lonjakan pedagang yang cuku p drastis. Pasar ini d imulai sejak pukul 06.00 sampai 14.00 W IB. Ped agang yang ada d i Pasar Ju mat juga merupakan pedagang yang berjualan d i pasar tradisional sekitar Karanganyar seperti p edagang dari Pasar Bejen, Pasar Tawangmangu, Pasar Jongke. Selain di p enuhi oleh p ara p edagang dari pasar tradisional Pasar Jumat juga di penuhi ped agang kaki lima yang b iasanya berju alan di sekitar wilayah Karanganyar. Para pedagang kaki lima kesehariann ya berjualan di sekolah-sekolah, depan supermarket, depan perkantoran, terminal d an lain-la in.

Pasar Ju mat sendiri mulanya ditujukan seb agai tempat promosi dan berd agang para penghasil produk pertanian di Karanganyar. Namu n dalam prosesnya tidak berjalan lancar, d ikarenakan produk pertanian yang tidak tahan lama dan masa panen yang berbeda-beda. Oleh karenan ya pasar yang semu la bernama Pasar Tani Jumat Pagi ini mulai terhenti dengan sedikitnya ped agang yang berjualan. Seiring perkembangannya dengan masuknya Pasar Ju mat sendiri mulanya ditujukan seb agai tempat promosi dan berd agang para penghasil produk pertanian di Karanganyar. Namu n dalam prosesnya tidak berjalan lancar, d ikarenakan produk pertanian yang tidak tahan lama dan masa panen yang berbeda-beda. Oleh karenan ya pasar yang semu la bernama Pasar Tani Jumat Pagi ini mulai terhenti dengan sedikitnya ped agang yang berjualan. Seiring perkembangannya dengan masuknya

pasar tiban 1 . Pasar Jumat menyediakan aneka kebutuhan ru mah tangga denga n harga terjangkau. Adanya proses tawar menawar seperti yang umumnya terjadi di pasar trad isio nal menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

Pasar Jumat mampu memberikan damp ak positif baik secara ekonomi, sosial maupun buda ya. Dilihat d ari aspek ekonomi Pasar Jumat merupakan po tensi yang cukup besar dalam meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya masyarakat yang b erd agang di Pasar Ju mat. Dari aspek so sial Pasar Jumat dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan karena menjadi tempat u saha bagi masyarakat. Dari aspek budaya Pasar Jumat dapat digunakan seb agai sarana wisata b elanja yang murah khu susnya untuk kalangan menengah ke bawah. Namun Pasar Jumat cenderung kond isinya semrawut, panas dan tidak rapi sehingga memberikan atmo sfer yang tidak nyaman dalam berbelanja. Ku rangn ya promosi p enjualan mengakibatkan Pasar Ju mat hanya dikenal m asyarakat sekitar Kabup aten Karangan yar dan kurang dikenal mas yara kat luas.

Melihat pasar yang dapat meningkatkan pend apatan masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang pemerintah Kabupaten Karanganyar melaku kan strategi sebagai pemecahan melalui program tend anisasi. Program tend anisasi

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Karanganyar, Siti Maesyaroch, menuturkan bahwa pihaknya sejak tahun 2004 silam bertindak sebagai penyelenggara awal kegiatan Pasar Jumat. “Waktu itu pasar ini kami gunakan untuk sarana pemasaran hasil bumi masyarakat Karanganyar. Namun ia menyayangkan sejak beberapa tahun terakhir ini Pasar Jumat malah di domisasi para pedagang komoditas ekonomi lain seperti pakaian dan kelontong. (JogloSemar, 13 Februari 2010. Berita tentang:Pasar Jumat akan mulai di tata) Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Karanganyar, Siti Maesyaroch, menuturkan bahwa pihaknya sejak tahun 2004 silam bertindak sebagai penyelenggara awal kegiatan Pasar Jumat. “Waktu itu pasar ini kami gunakan untuk sarana pemasaran hasil bumi masyarakat Karanganyar. Namun ia menyayangkan sejak beberapa tahun terakhir ini Pasar Jumat malah di domisasi para pedagang komoditas ekonomi lain seperti pakaian dan kelontong. (JogloSemar, 13 Februari 2010. Berita tentang:Pasar Jumat akan mulai di tata)

Dari latar b elakang terseb ut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai peran program tendanisasi dalam meningkatkan pendap atan pedagang Pasar Jumat Karanganyar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masa lah diatas, maka rumusan masalah yang menjadi foku s dalam penelitian ini ad alah “Ba gaimana peran program tendanisasi dalam meningkatkan p end apatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tu juan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran p rogram tendanisasi dalam meningkatkan pendap atan pedagang Pasar Jumat Karanganyar.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari p enelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teknis dan manfaat praktis

1. Manfaat Teknis

a. M anfaat teknisnya adalah bagaimana penerapan teori-teori so siologi sebagai landasan dari penelitian yang dilakukan penulis.

b. Seb agai bahan perb andingan bagi p enelitian berikutnya yang sejenis.

2. Manfaat Praktis Diharapkan dari hasil penelitian ini d apat dimanfaatkan sebagai masuka n dan su mbangan pemikiran b agi pemerintah Kabupaten Karanganyar berkaitan dengan peran program tend anisasi bagi pedagang.

E. Tinjauan Pustaka

1. Batasan Konsep

a. Peran

Peran (role) merup akan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak d an kewajiban- kewajibannya sesuai dengan ked udukannya, maka dia (lemb aga) menja lankan su atu perana n. Keduanya tidak bisa dipisah-pisahkan, karena yang satu tergantung yang lain dan sebaliknya. Peranan yang melekat pad a diri seseorang harus dibedakan dengan p osisi dalam pergaulan masyarakat. Posisi seseorang d alam masyarakat meru pakan unsur statis yang menu njukan tempat individu pada organisa si masyarakat.

Pentingnya peranan adalah bahwa hal itu mengatur perikelaku an seseorang atau lembaga dan ju ga menyebab kan seseo ran g atau lembaga pada batas-batas tertentu dapat meramalkan p erbuatan- perbuatan orang lain, sehingga orang atau lemb aga yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perikelakuan send iri d engan perikelakuan orang-orang sekelompokn ya. Peranan terseb ut diatur oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Peran lebih b anyak menunju kan pada fungsi, penyesu aian diri dan sebagai suatu pro ses. Jadi tepatnya adalah bahwa seseo rang (lembaga) menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta manja lankan suatu peranan. Suatu peran mencakup tiga hal yaitu:

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan p osisi atau tempat seseorang dalam mas yarakat. Peranan dalam arti melip uti rangkaian peraturan-peraturan yang memb imbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

b. Peranan dalam konsep perihal apa yang dapat dilaku kan oleh individu dalam masyarakat seb aga i organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur masyarakat (Soerjo no So eka nto, 2000:269 ).

Pembahasan peranan-peranan tertentu yang melekat pada lembaga dalam lemb aga masyarakat penting bagi hal-hal sebagai berikut : Pembahasan peranan-peranan tertentu yang melekat pada lembaga dalam lemb aga masyarakat penting bagi hal-hal sebagai berikut :

b. Peranan tersebut se yogyanya diletakkan pada individ u-individ u yang oleh masyarakat dianggap mampu untuk melaksanakannya. Mereka harus terleb ih dahulu terlatih dan mempunyai pendorong untuk melaksanakannya.

c. Dalam masyarakat kadang-kadang dijumpai individu yang ta k mampu melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan oleh masyarakat, oleh karena mungkin pelaksananya memerlu kan pengo rbanan yang terlalu banyak d ari kep entingan prib adinya.

d. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan peranann ya, belum tentu masyarakat akan dapat memb erikan peluang-peluang yang seimbang. Bahkan seringkali terlihat betapa masyarakat terpaksa membatasi peluang-peluang tersebut (Soerjono Soekanto, 2000: 272).

Peran merup akan seperangkat harap an dan perilaku atas status so sial. Setiap status sosial secara eksplisit ditetapkan harapan yang harus dilakukan d alam perilaku individu. (Bamb ang Santoso, 2008:32 - 33). Peran memiliki makna yaitu sesu atu yang menjadi ba gian atau yang memegang p impinan yang terutama dalam terjadin ya sesuatu hal atau p erisiwa. Peran merup akan dinamika dari status atau penggunaan dari hak dan kewajiban. (Astrid Susanto, 1983 :75)

Di dalam peranan terdapat dua macam harapan yaitu harapan- harapan dari masyarakat terhadap p emegang p eran atau kewajiban dari pemegang peran serta harapan-harapan yang d imiliki oleh pemegang peran terhadap masyarakat atau terhad ap orang-orang yang berhubungan dengannya dalam menjalankan peranannya.

Sed angkan menurut Hendro Puspito (1989:182) peranan adala h su atu konsep fungsional yang menjelaskan fungsi seseorang (lembaga) dan dibu at atas dasar tugas-tugas yang nyata dilakukan seseorang (lembaga). Peranan seb agai konsep yang menunjukkan apa yang dilaku kan oleh seseorang atau lemb aga.

Peran yang dima ksu d dalam penelitian ini lebih mengarah pad a peran sebu ah pro gram yang dilakukan oleh pemerintah dengan menduduki suatu po sisi atau tempat dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Peneliti ingin melihat peran d ari program tendanisasi dalam meningkatkan p end apatan pedagang. Untuk melihat peran d ari program tendanisasi ini sendiri dap at d ilihat berd asarkan fungsi program tendanisasi terhad ap tujuan yang telah diru muskan.

b. Program Tendanisasi

Program tendanisasi merupakan program yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Karanganyar u ntuk menjadikan keadaan fisik Pasar Jumat Karanganyar menjadi lebih b aik. Pro gram tend anisasi dianggap pemerintah penting karena ditujukan untuk keindahan dan ketertiban, menjadikan Pasar Ju mat sebagai wisata belanja, untuk Program tendanisasi merupakan program yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Karanganyar u ntuk menjadikan keadaan fisik Pasar Jumat Karanganyar menjadi lebih b aik. Pro gram tend anisasi dianggap pemerintah penting karena ditujukan untuk keindahan dan ketertiban, menjadikan Pasar Ju mat sebagai wisata belanja, untuk

Program adalah su atu p erencanaan yang b erisi usaha-usaha guna mencap ai tujuan yang telah ditentukan, suatu program telah dicanangkan tidak begitu saja dap at dikategorikan sebagai pro gram yang baik atau yang sudah sempurna, dan setiap pelaksanaan program perlu diperhatikan efektifitas d an efisiensi d ari program tersebut. Adakalanya suatu pro gram tampak berjalan d engan baik tetapi setela h sekian lamanya mulai tampak bahwa pada ken yataann ya banyak sekali kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan p rogram tersebut atau tidak sesuai dengan tujuan program tersebu t.

Program tendanisasi dilakukan p emerintah terkait dampak positif dan negatif yang timbul dengan adanya Pasar Jumat itu sendiri. Program tend anisasi ditujukan untuk menjad ikan keadaan Pasar Ju mat menjadi lebih baik dengan tetap memperhatikan nasib pedagang ke dep ann ya. Karena keberadaann ya telah menjadi tempat u saha bagi ped agang bahkan menjadi surga untuk meningkatkan pendapatan guna mencukupi kebutuhan dirinya mau pu n kelu argan ya. Sesuai denga n latar belakang b ahwa Pasar Jumat sendiri mampu meningkatka n pendap atan masyarakat khu susn ya masyarakat yang berdagang di sana.

Pad a dasarnya sebuah p rogram p emerintah bertujuan untu k menyejahterakan masyarakat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat peran dari diadakann ya p rogram tendanisasi itu sendiri dalam meningkatkan pendap atan pedagang.

c. Pasar Tradisional

Pasar muncu l sebagai pusat tukar-menukar, perdagangan sebagai kegiatan tukar-menukar yang sebenarnya, d an uang sebagai alat penukar. Karena perdagangan dituntun oleh harga dan harga adalah fungsi dari pasar, semua p asar, semua perdagangan ad alah perd agangan di p asar. Pasar adalah p ranata pembangkit sedangka n perd agangan dan uang ad alah fungsi-fungsin ya. Pasar yakni sebuah pranata yang melibatkan tindakan barter, serta pembelian dan penjualan, jika digunakan d engan uang dan dengan demikian akhirnya menjadi benar-benar diperlukan untuk menawarkan kepada beberapa individu suatu kesempatan meme nuhi kecenderungan mereka melakukan tawar-menawar. Tukar-menukar, p erdagangan, uang d an pasar sebagai suatu sistem yang membentuk suatu keseluruhan yang tidak terpisahkan. (M ahendra W ija ya, 2007:83)

Pasar pada umumnya dibedakan menjadi dua, pertama adalah pasar trad isional, dimana aktivitas jual beli masih sederhana, terjadi tawar menawar d engan alat pembayaran berup a u ang. Kedu a adalah pasar modern, aktivitas jual b eli di pasar modern sud ah lebih ma ju, Pasar pada umumnya dibedakan menjadi dua, pertama adalah pasar trad isional, dimana aktivitas jual beli masih sederhana, terjadi tawar menawar d engan alat pembayaran berup a u ang. Kedu a adalah pasar modern, aktivitas jual b eli di pasar modern sud ah lebih ma ju,

M enuru t Cliffo rd Geertz (1973:30), pasar adalah suatu pranata ekonomi d an sekaligus cara hidup, maka perdagangan b agi seorang ped agang merupakan latar belakang yang permanen, dimana hampir segala kegiatan dilaku kann ya.

M enuru t Damsar (2002:85) p asar mengatur kehidupan sosial, termasu k ekonomi secara otomatis. Karena pencap aian kepentingan pribadi dan kesejahteraan individu akan memb awa hasil yang terbaik, tidak hanya mereka sebagai p ribadi tetapi juga kepada masyarakat sebagai keseluruhan. Mekanisme ini dipandang oleh Adam Smith sebagai “tangan-tangan tersembunyi” (Invisible Hand). Dengan kata la in, karakteristik dari p asar, dipandang sebaga i salah satu mekanism e yang bekerja dalam kehid up an sosial, adalah pertukaran b ebas terhadap barang dan jasa antara dua partai pada suatu harga yang disep akati. Dalam kenyataannya, kehidupan so sial termasuk ekonomi, tidak han ya diatur oleh mekanisme pasar, tetapi ju ga oleh pengaturan negara dan mekanisme sosial budaya.

Pasar tiban adalah sekumpulan pedagang berbagai kebutu han ru mah tangga pada su atu tempat d an waktu tertentu, dimana masyarakat d apat memilih jenis b arang kebutuhan yang diperlu kan dengan harga terjangkau. Pasar tiban cenderu ng dianggap berdampak Pasar tiban adalah sekumpulan pedagang berbagai kebutu han ru mah tangga pada su atu tempat d an waktu tertentu, dimana masyarakat d apat memilih jenis b arang kebutuhan yang diperlu kan dengan harga terjangkau. Pasar tiban cenderu ng dianggap berdampak

Dalam penelitian ini Pasar Jumat adalah suatu tempat u saha bagi ped agang yang hanya terjadi setiap Jumat dan berfungsi u ntuk menja jakan dagangannya yang ditandai dengan adanya ju al-beli secara la ngsung yang melibatkan lebih banyak pedagang, masih menggunakan manajemen sederhana, terdap at proses tawar menawar serta di bawah pembinaan instansi pemerintah karena awalnya merupakan p rogram dari pemerintah.

d. Pedagang

M enuru t Damsar (2002 :95) ped agang ad alah orang atau institusi yang memp erjual belikan produk atau barang, kepada konsu men baik secara langsung maupun tidak langsung. Ped agang dibedakan menu rut ja lur distribusi yang dilakukan ya itu:

1. Pedagang distrib uto r (tunggal) yaitu p edagang yang memegang ha k distribusi satu produk d ari perusahaan tertentu.

2. Pedagang (p artai) besar yaitu pedagang yang membeli suatu produ k dalam ju mlah besar yang dimaksu dkan u ntuk d ijual kep ada pedagang lain.

3. Pedagang eceran, yaitu p edagang yang menjual produk langsung kepad a konsumen.

Dalam Damsar (2002 :95 ), disimp ulkan bahwa pedagang dibagi

atas:

a. Pedagang profesional yaitu pedagang yang menganggap aktivitas perdagangan merupakan pendapatan dari hasil perdagangan merupakan sumber utama dan satu-satunya bagi ekonomi keluarga. Pedagang profesional mu ngkin saja ia adalah p edagang distributor, pedagang partai besar, atau pedagang eceran.

b. Pedagang semi p rofessional adalah pedagang yang mengakui aktivitasnya untu k memperoleh uang tetapi pendapatan d ari hasil perdagangan merupakan sumber tambahan bagi ekonomi keluarga.

c. Pedagang subsistensi merupakan pedagang yang menjual produk atau barang dari hasil aktivitas atau subsistensi untuk memenuhi ekonomi rumah tangga. Hasil d ari penjualan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan-keb utuhan subsistensi.

d. Pedagang semu adalah orang yang melakukan kegiatan perdagangan karena hobi atau untuk mend apatkan suasana baru atau mengisi waktu lu ang. Pedagang je nis ini tidak mengharapka n kegiatan perdagangan sebagai sarana untuk memperoleh uang, malahan mungkin saja sebaliknya ia aka n memperoleh keru gia n dalam berdagang.

Kemudian menu rut Ratna Devi (2008:24) pedagang dapat diartikan orang yang memperju al belikan produk atau barang, kepad a konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu Kemudian menu rut Ratna Devi (2008:24) pedagang dapat diartikan orang yang memperju al belikan produk atau barang, kepad a konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu

Dari uraian di atas ped agang

ad alah orang yang memperjualbelikan produk atau barang kepad a konsumen baik secara la ngsung maupun tidak langsung dan p ada penelitian ini terfokus p ad a ped agang Pasar Jumat.

e. Pendapatan

Berbagai jenis aktivitas manusia tentun ya mengharap kan imb alan, ap alagi yang bernilai eko nomi tentun ya. Imbalan yang dimaksud adalah p endapatan yang diperoleh pedagang d alam bentuk uang. Dalam pengertian umu m p endapatan adalah hasil pencaharian usaha. Menurut Winardi (1992:171) pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainn ya yang dapat di capai dari pada penggunaan faktor-fakto r produksi. Pendapatan secara u mum diartikan sebagai penerimaa n yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa.

Pendapatan ad alah sebagai b alas karya yang dapat dibagi menjadi;

1. Upah atau gaji adalah balas jasa untuk p ekerjaan yang dilaksa nakan dengan hubungan kerja dengan orang atau instansi lain.

2. Laba usaha sendiri adalah balas karya untuk pekerjaan yang dilakukan sebagai “p engusaha” yaitu mengorganisir produksi, mengambil keputusan tentang kombinasi faktor produksi serta menanggung resikonya sendiri.

3. Laba perusahaan adalah laba yang d iterima perusahaan yang berbentuk atau berbadan hukum.

Sed angkan d alam penelitian ini p endapatan merup akan lab a usaha sendiri dimana ped agang mengorganisir produksi, mengambil keputusan tentang ko mb inasi faktor produ ksi serta menanggung resiko nya.

Tujuan p okok dijalankannya suatu usaha p erdagangan adalah untu k memperoleh pendapatan, dimana pendapatan tersebut dap at digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup d an kelangsungan hidup usaha perdaga ngannya. Pendapatan yang d iteriman ad alah dalam bentuk uang, d imana u ang ad alah alat pembayaran atau alat pertukaran. Pendap atan menunju kkan ju mlah seluruh u ang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu, dalam penelitian ini berarti pendapatan merupakan ju mlah seluruh u ang yang d iterima p edagang setiap Ju matn ya ketika mereka berd agang d i Pasar Jumat Karanganyar. sedangkan keuntu ngan atau profit adalah pend apatan yang diterima oleh seseorang dari p enjualan produk barang maupu n produk jasa yang d ikurangi dengan biaya-biaya la in yang dikeluarkan dalam memb ia yai produ k b arang maupun produk jasa tersebu t.

Pendapatan dalam penelitian ini terfokus pada pendapatan yang diperoleh ped agang Pasar Jumat Karanganyar. Sesuai dengan masala h yang penulis teliti, p eneliti ingin melihat adakah p erbedaan p endapatan Pendapatan dalam penelitian ini terfokus pada pendapatan yang diperoleh ped agang Pasar Jumat Karanganyar. Sesuai dengan masala h yang penulis teliti, p eneliti ingin melihat adakah p erbedaan p endapatan

2. Landasan Teori

Weber merumuskan mengenai p aradigma definisi so sial yang di dalamnya mempelajari tentang tindakan sosial. Paradigma definisi so sial secara pasti memand ang manusia seb agai orang yang aktif menciptakan kehidupan sosialn ya send iri. Penganut paradigma definisi so sial mengarahkan p erhatian kepada b agaimana caranya manusia mengartikan kehidupan so sialnya atau bagaimana caranya mereka membentuk kehidupan sosial yang nyata.

Penelitian ini menggunakan teo ri tindakan sosial yang dikemukaka n oleh W eber. Tindakan merupakan suatu p erbuatan, perilaku, atau aksi yang dilakuka n o leh manu sia untu k mencapai tujuan tertentu. Teori tindakan sosial (Social Action Theory) Weber, mengungkapkan bahwa semua tindakan manu sia diarahkan oleh makna-makna. Jadi untuk memahami dan me njelaskan tindakan, makna-makna dan motif-mo tif yang

ad a dib alik tindakan itu harus digali dan diapresiasi.

Untuk mengapresiasi motif di balik tindakan tersebut W eb er menganjurkan u ntuk menggunakan pemahaman atau verstehen. Peneliti hend aknya menemp atkan dirin ya dalam posisi si actor serta mencob a memahami barang sesuatu sep erti yang difahami o leh aktor.(George Ritzer, 1992:46)

Dalam melakukan penelitian mengenai peran program tend anisasi terhadap pendap atan p edagang, p eneliti p erlu menggali motif apa yang ad a di balik ketersed iaan ped agang untuk mengikuti program tendanisasi. Disini peneliti ingin mencari jawaban apakah mengikuti program tendanisasi merup akan tind akan pedagang untuk mencapai tujuannya atau tendanisasi di jadikan alat bagi p edagang untuk tetap menjalanka n usahanya di Pasar Ju mat. Dengan menggali motif ini penulis b isa mendapatkan informasi sesuai dengan masalah yang penulis ambil.

Tindakan ped agang sekto r timur yang merasa keberatan d enga n harga tenda yang terlalu mahal d engan melaku kan aksi demo merupakan wujud dari tindakan rasional instrumental. Menurut tindakan rasional instrumental, pedagang tid ak hanya menilai cara yang baik u ntuk mencapai tujuannya, tetapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Pedagang lalu menilai alat yang mungkin dapat d ip ergunakan untuk mencapai tujuan yang dipilih tadi yaitu dengan berkumpul dan melaku kan demo. Hasil ini sesuai dengan tuju an pedagang ya itu p enuru nan harga tenda.

Pemerintah mengadakan p rogram tend anisasi yang dituju kan untuk pedagang dengan tujuan-tujuan yang telah di tentukan. Bagi ped agang sendiri mengikuti program tendanisasi merupakan alat yang mereka pakai agar tetap dap at melakukan u sahanya di Pasar Jumat.

Menurut Weber individu melakukan suatu tindakan berd asarka n atas p engalaman, pemahaman, persepsi atas suatu objek stimulu s dan situasi tertentu . Tindakan ind ividu merupakan tindakan so sial yang rasio nal yaitu untuk mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana-sarana yang paling tep at (Ritzer, 1985:46 -47). Tinda kan tersebut secara nyata diarahkan u ntuk orang lain, juga dapat berupa tindakan yang bersifat subyektif yang mungkin terjadi karena pengaruh positif dari situ asi tertentu atau merupakan tindakan perorangan dengan sengaja seb agai akibat d ari pengaruh situasi yang serupa atau berupa persetujuan secara pasif dalam situasi tertentu.