12
Menurut Hasibuan dalam Denny Bagus menyatakan bahwa gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang
pasti. Pendapat lain dikemukakan oleh Handoko dalam Denny Bagus gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan
yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang. Gaji merupakan salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan, sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih giat.
Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif, meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, serta mengimbangi kekurangan
dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini.Perusahaan sekarang ini banyak mengaitkan gaji dengan kinerja. Pernyataan tersebut didukung oleh
pendapat Mathis dan Lackson dalam Denny Bagus, gaji adalah suatu bentuk kompensasi yang dikaitkan dengan kinerja individu kelompok ataupun kinerja organisasi.
2.2.1 Peranan Gaji
Menurut Poerwono dalam Denny Bagus peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu:
a. Aspek pemberi kerja majikan adalah manager. Gaji merupakan unsur pokok dalam
menghitung biaya produksi dan komponen dalam menetukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Apabila suatu perusahaan memberikan gaji
terlalu tinggi maka akan mengakibatkan harga pokok tinggi pula dan apabila gaji terlalu rendah akan mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja.
13
b. Aspek penerima kerja. Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan
digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu-satunya motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting
yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiaan karyawan.
2.2.2 Tujuan Penggajian
Menurut Hasibuan dalam Denny Bagus tujuan penggajian antara lain: a.
Ikatan kerja sama Dengan pemberian gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majika dan karyawan.
Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
b. Kepuasan kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
c. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
d. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.
2.3 Lingkungan Kerja
14
Dalam melakukan pekerjaan para karyawan juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan kerjanya. Jika lingkungan kerja dimana dia berada tidak menyenangkan
baginya ada kemungkinan dia akan bekerja dengan tidak baik. Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana para karyawan melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari Agus
Ahyari dalam Elisabeth Selain Agus Ahyari, pendapat mengenai arti lingkungan kerja juga diartikan oleh
Alex Nitisemino dalam Elisabeth yaitu lingkungan kerja merupakan sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas
yang dibebankan. Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja
adalah keadaan disekitar karyawan yang dapat mempengaruhi mereka dalam melakukan pekerjaannya.Lingkungan kerja yang baik dapat memberikan pengaruh yang baik bagi
karyawan yang melakukan pekerjaan, dan begitu juga sebaliknya.
2.3.1 Aspek Pembentuk Lingkungan Kerja
Menurut Agus Ahyari dalam Elisabeth memberikan penjelasan mengenai beberapa aspek pembentuk lingkungan kerja, sebagai berikut:
1 Pelayanan karyawan
Dengan pelayanan karyawan yang baik maka para karyawan akan memperoleh kepuasan dalam menyelesaikan kerja yang dilaksanakan dalam perusahaan yang
bersangkutan. Kepuasan yang diperoleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya akan sangat mempengaruhi tingkat kinerja karyawan yang bersangkutan. Para
karyawan yang memperoleh pelayanan yang baik dari perusahaan akan dapat
15
menumbuhkan gairah kerja yang lebih tinggi, rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian pekerjaan lebih besar serta dapat menjaga nama perusahaan.
Pelayanan karyawan ini terdiri atas: a.
Pelayanan makanan b.
Pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarganya c.
Penyedian kamar kecil atau kamar mandi 2
Kondisi kerja Kondisi kerja adalah kondisi dalam perusahaan dimana karyawan bekerja, yang
dapat dipersiapkan oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan. Kondisi kerja yang tidak memadai akan menimbulkan penurunan tingkat kinerja karyawan
dalam perusahaan. Kondisi kerja meliputi: a.
penerangan yang cukup b.
suhu udara yang tepat c.
suara bising yang dapat dikendalikan d.
keamanan kerja karyawan
2.4 Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam Sunarto2005:33 adalah proses member inspirasi kepada semua karyawan agar bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Kepemimpinan adalah cara mengajak karyawan agar bertindak secara benar, mencapai komitmen dan memotivasi untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Gibson et al dalam
Anung Pramudyo mendefinisikan kepemimpinan sebagai usaha menggunakan pengeruh untuk mendorong individu mencapai suatu tujuan.Menurut Handoko dalam Anung
16
Pramudyo menyatakan bahwa dalam kenyataannya pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan kualitas hidup kerja dan terutama tingkat prestasi
suatu organisasi. Pemimpin yang efektif adalah yang mempunyai sifat-sifat dan kualitas tertentu yang diinginkan seperti karisma, berpandangan ke depan, intensitas dan
kenyakinan diri. Kepemimpinan yang efektif dapat memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.Kesuksesan atau
kegagalan suatu organisasi selalu dihubungkan dalam kepemimpinan. Pemimpin memiliki dua peran penting :
1. Menyelesaikan tugas, adalah tujuan utama dibentuknya kelompok dibawah
pemimpin. Para pemimpin harus memastikan bahwa tujuan kelompok akan tercapai. 2.
Menjaga hubungan yang efektif, yaitu hubungan pemimpin dengan anggota kelompoknya maupun hubungan antara anggota kelompok. Suatu hubungan disebut
efektif apabila hubungan tersebut berkontribusi pada penyelesaian tugas. Dalam kaitannya dengan menjaga hubungan yang efektif, pemimpin dibagi dalam dua
kategori. Pertama, golongan pemimpin yang memberi perhatian pada semangat kerja dan pencapaian tujuan. Kedua, pemimpin yang memfokuskan perhatian pada individu
dan bagaimana memotivasinya. John Adair dalam Sunarto2005:34 seorang ahli kepemimpinan, menyatakan
bahwa dua peran utama tersebut bias dibagi kedalam tiga tuntutan yang harus dipenuhi oleh pemimpin 1 tuntutan tugas, yaitu menyelesaikan pekerjaan, 2 tuntutan kelompok,
yakni membangun dan menjaga semangat kelompok, 3 tuntutan individu, yakni menyelaraskan tuntutan individu, tugas dan kelompok.
17
2.4.1 Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan dapat diklasifikasi sebagai berikut: 1.
Kharismatiknon-kharismatik Para pemimpin kharismatik bergantung pada kepribadian, kualitas pemberi
semangat serta “aura”-nya.Mereka adalah pemimpin yang visioner, memiliki orientasi prestasi pengambil resiko yang penuh perhitungan, dan juga komunikator yang baik.
Adapun cara pemimpin non-kharismatik sangat bergantung pada pengetahuan mereka, kepercayaan diri dan ketenangan diri, serta pendekatan analitis dalam
menangani permasalahan. 2.
Otokratisdemokratis Para pemimpin otokratis cenderung membuat keputusan sendiri, menggunakan
posisinya untuk memaksa karyawan agar melaksanakan perintahnya. Adapun cara pemimpin demokratis mendorong karyawan untuk ikut serta dalam pembuatan
keputusan. 3.
Pendorongpengawas Pemimpin ini memiliki sifat mendorong, memberi semangat kepada karyawan
menggunakan visinya dan memberdayakannya untuk mencapai tujuan kelompok.Adapun pemimpin yang bergaya pengawas memanipulasi karyawan agar
patuh. 4.
Transaksionaltransformasional Pemimpin transaksional memanfaatkan uang, pekerjaan dan keamanan pekerjaan
untuk memperoleh kepatuhan dari karyawan.Pemimpin memberikan imbalan atau penghargaan tertentu kepada bawahan jika bawahan mampu memenuhi harapan
18
pemimpin.Misalnya kinerja karyawan tinggi. Disisi lain, bawahan berupaya memenuhi harapan pemimpin disamping untuk memperoleh imbalan atau
penghargaan, juga untuk menghindari diri dari sanksi atau hukuman. Para pemimpin transformasional memberikan motivasi kepada karyawan untuk bekerja keras
mencapai tujuan-tujuan yang lebih tinggi. Pemimpin ini mengavaluasi kemampuan dan potensi masing-masing bawahan untuk menjalankan suatu tugas
2.4.2 Kualitas pada Pemimpin