Metode Penelitian United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) 2003 Dalam Kaitannya Dengan Pembentukan Hukum Nasional di Bidang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

17 ma y a ffect their la ws, institutions a nd pra ctices. These mea sures a im a t preventing corruption, crimina lizing certa in conducts, strengthening interna tiona l la w enforcement a nd judicia l coopera tion, providing effective lega l mecha nisms for asset recovery, technica l a ssista nce a nd informa tion excha nge, a nd mecha nisms for implementa tion of the Convention, including the Conference of the Sta tes Pa rties to the United Na tions Convention aga inst Corruption CoSP. Konvensi UNCAC 2003 merupakan konvensi multilateral yang dinegosiasikan oleh anggota PBB. Konvensi ini merupakan instrumen hukum intenasional pertama tentang anti - korupsi yang mengikat secara global. Konvensi ini terdiri atas 71 artikel yang terbagi menjadi 8 bab. Dalam konvensi UNCAC 2003 disebutkan bahwa Negara-negara Pihak menerapkan beberapa langkah-langkah anti - korupsi yang dapat mempengaruhi hukum mereka baik secara institusi maupun praktik. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mencegah korupsi, kriminalisasi perilaku tertentu, memperkuat penegakan hukum internasional dan kerjasama yudisial, menyediakan mekanisme hukum yang efektif untuk pemulihan aset, bantuan teknis dan pertukaran informasi, dan mekanisme pelaksanaan Konvensi, termasuk Konferensi Negara-Negara Pihak pada konvensi PBB melawan Korupsi CoSP . 13

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian yang menganalisis norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang- 13 Diterjemahkan melalui situs https:translate.google.com, diakses pada tanggal 4 Maret 2015 Universitas Sumatera Utara 18 undangan dan putusan-putusan hakim. Menurut Prof. Soerjono Soekanto 14 , penelitian hukum normatif mencakup : penelitian terhadap azas-azas hukum; penelitian terhadap sistematika hukum; penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum; penelitian sejarah hukum; dan penelitian perbandingan hukum. 2. Sumber Data Penelitian hukum pada umumnya membedakan sumber data ke dalam 2 dua bagian, yaitu data primer yang diperoleh secara langsung dari masyarakat dan data sekunder yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka. Sumber data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yakni terdiri dari 15 : a Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang berupa peraturan perundang-undangan, dalam hal ini berupa : 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 Tentang Tindak Pidana Korupsi Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi 3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Ratifikasi United Na tions Convention Aga inst Corruption UNCAC 2003 4 Unied Nations Convention Against Corruption UNCAC 2003 5 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa 14 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum , Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, Jakarta, 2008, hal.51 15 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum , Penerbit Raja Grafindo Persada, 2003, hal.113-114 Universitas Sumatera Utara 19 b Bahan hukum sekunder adalah bahan acuan yang bersumber dari buku-buku, surat kabar, media internet serta media massa lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, seperti karya ilmiah sarjana, jurnal-jurnal hukum, dan hasil penelitian. c Bahan hukum tersier, yakni bahan-bahan yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus-kamus dan ensiklopedia. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Studi Dokumen atau bahan pustaka merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis dengan mempergunakan content analysis. 16 Analisis isi content analysis adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknikmetode penelitian. 17 Pengertian lain, menyatakan bahwa Studi Kepustakaan Library Resea rch , yaitu studi dokumen dengan mengumpulkan dan mempelajari buku- buku hukum, literatur, tulisan-tulisan ilmiah, peraturan perundang-undangan dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. 16 Soerjono Soekanto, op.cit , hal.21 17 Andre Yuris, Berkenalan dengan Analisis Isi Content Analysis , https:andreyuris.wordpress.com20090902analisis-isi-content-analysis, diakses tanggal 30 Juni 2015 Universitas Sumatera Utara 20 4. Analisis Data Menurut Berndl Berson, ”Content analysis is a research technique for the objective, systema tic a nd quantita tive description of the manifest content of communica tion .” 18 kajian isi adalah teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuantitatif dari suatu bentuk komunikasi. Teknik analisis data dapat digolongkan sebagai berikut : a. Teknik analisis data kuantitatif yaitu menganalisis dengan pengukuran data statistik secara obyektif belalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel yang menghubungkan antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis b. Teknik analisis data kualitatif, yaitu dengan mengumpulkan data, mengkualifikasikan berupa huruf, kemudian menghubungkan teori yang berhubungan dengan masalah dan akhirnya menarik kesimpulan untuk menentukan hasil yang mempergunakan pendekatan yuridis dan sosiologis. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif, karena lebih cenderung menggunakan pendekatan teoritis yang lebih mengutamakan dalamnya data daripada jumlahnya.

H. Sistematika Penulisan