1. Peranan 2. Peranan Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD

BAB II KERANGKA TEORI Dalam melengkapi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, maka peneliti akan menjelaskan kerangka teori landasan teori yang merupakan landasan berpikir dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga tergambarlah masalah yang disoroti oleh peneliti. Kerangka teori merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefenisikan sebagai masalah yang penting. Teori adalah konsep – konsep dan generalisasi – generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian 10 .

II. 1. Peranan

Peranan merupakan sebuah landasan persepsi yang digunakan setiap orang yang berinteraksi dalam suatu kelompok atau organisasi untuk melakukan suatu kegiatan mengenai tugas dan kewajibannya. Dalam kenyataannya, mungkin jelas dan mungkin juga tidak begitu jelas. Tingkat kejelasan ini akan menentukan pula tingkat kejelasan peranan seseorang 11 . Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan status. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan perannya. Sehingga peranan dapat dipandang sebagai landasan 10 Op. Cit., Hal 65. 11 Sedarmayanti, 2004. Good Governance Kepemerintahan yang Baik Bagian kedua. Bandar Maju, Bandung hal.3 Universitas Sumatera Utara persepsi yang digunakan setiap orang yang beinteraksi dalam suatu kelompok atau organisasi untuk melakukan suatu kegiatan mengenai tugas dan kewajibannya. Peranan dapat pula dipandang sebagai fungsi dan wewenang yang dimiliki oleh orang atau lembaga yang lahir karena kedudukannya. Menurut Purwadarminta, peranan adalah sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa peranan merupakan fungsi dan wewenang yang berpengaruh terhadap suatu peristiwa. Analisis terhadap perilaku peranan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yakni; 1 ketentuan peranan, 2 gambaran peranan, 3 harapan peranan. Ketentuan peranan adalah pernyataan formal dan terbuka tentang perilaku yang harus ditampilkan oleh seseorang dalam membawa perannya. Gambaran peranan adalah suatu gambaran tentang perilaku yang secara aktual ditampilkan seseorang dalam membawakan perannya, sedangkan harapan peranan adalah harapan orang- orang terhadap perilaku yang ditampilkan seseorang dalam membawakan perannya.

II. 2. Peranan Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD

Sebelum dibentuknya BPBD, pemerintah telah membentuk suatu badan yang khusus menangani masalah bencana dan pengungsi. Badan tersebut adalah Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Bakornas PBP. Meskipun badan tersebut diberi kewenangan untuk menanggulangi bencana dan pengungsi, namun badan ini tidak diberi kewenangan untuk menjalankan Universitas Sumatera Utara fungsi koordinasi yang sesungguhnya sehingga tidak dapat dengan serta-merta menggerakkan departemen teknis terkait yang punya sumber daya manusia dan dana ketika bencana terjadi. Hal ini disebabkan karena tidak adanya peraturan yang memberi kekuatan hukum guna memaksa semua unsur untuk menanggulangi bencana. Selama ini badan penanganan bencana di tingkat nasional hingga ke tingkat kabupaten dalam bentuk satuan pelaksana satlak sifatnya hanya koordinatif dalam hal bantuan dan kerjasama dengan semua stakeholder dan pihak luar negeri. Bakornas PB sendiri hanya sebuah sekretariat yang berada di bawah kantor Wakil Presiden. Untuk mengatasi masalah tersebut, diusulkan pembentukan semacam Badan Penanggulangan Bencana yang merupakan badan setingkat departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden menggantikan Bakornas PB yang selama ini ada. Selain di pusat, di daerah pun dibentuk unit pelaksana daerah yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang bersifat operasional 12 . Badan Penanggulangan Bencana Daerah disingkat BPBD dirancang untuk penanggulangan bencana secara menyeluruh yang merupakan perubahan dari pendekatan konvensional yaitu tanggap darurat menuju perspektif baru. Perspektif ini memberi penekanan merata pada semua aspek penanggulangan bencana dan berfokus pada pengurangan risiko. Dalam Undang-Undang Penanggulangan Bencana No. 24 Tahun 2007 Pasal 20 dinyatakan bahwa badan penanggulangan bencana daerah mempunyai fungsi : 1 perumusan dan penetapan kebijakan 12 Loc. Cit., Hal. 52. Universitas Sumatera Utara penaggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien; 2 pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh. Pembentukan, penyusunan organisasi, tugas, fungsi, dan tata kerja BPBD Kota Medan diatur dengan Peraturan Walikota Medan Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan. Kepala BPBD Provinsi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden, sedangkan Kepala BPBD KabupatenKota diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur. Badan Penanggulangan Daerah terdiri dari unsur : 1. Unsur Pengarah penanggulangan bencana, fungsinya yakni: a. Unsur pengarah mempunyai tugas pokok memberikan masukan atau petunjuk dalam menetapkan arah kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada kepala unsur pelaksana. b. Dalam melaksanakan tugas pokok, unsur pengarah penyelenggaraan fungsi pengarahan dalam kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana. 2. Unsur Pelaksana penanggulangan bencana, fungsinya yakni: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penanggulangan bencana daerah; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang penanggulangan bencana daerah; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penanggulangan bencana daerah; Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD mempunyai tugas: Universitas Sumatera Utara a. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi serta rekonstruksi secara adil dan setara. b. Menetapkan standarisai serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan. c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana e. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada wilayahnya f. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada kepala daerah setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana g. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari anggaran pendapatan dan Belanja Daerah i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan Merujuk pada Permendagri No.46 Tahun 2008, Kepres No.41 Tahun 2007, Peraturan Kepala BNPB dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah memiliki tugas penanggulangan bencana yang diatur dalam tiga divisi utama yaitu kesiapsiagaan, tanggap darurat, serta rehabilitasi dan rekonstruksi. Universitas Sumatera Utara II. 3. Penanggulangan Bencana II. 3. 1.